sampling . Southwood 1966 dan Pielou 1969 juga menyatakan hal yang sama.
Menurut Southwood, indeks Morisita dapat menunjukkan pola sebaran suatu spesies dengan sangat baik. Indeks ini bersifat independent terhadap tipe-tipe
distribusi, jumlah sampel dan nilai rataannya. Oleh karena itu, menurut Pielou 1969 berapa pun ukuran contohnya, indeks Morisita akan memberikan hasil
yang relatif stabil. Standarisasi indeks Morisita merupakan perbaikan dari Indeks Morisita
dengan meletakkan suatu skala absolut antara -1 hingga 1. Suatu penelitian simulasi membuktikan bahwa indeks ini merupakan metode terbaik untuk
mengukur pola sebaran spasial suatu individu karena tidak bergantung terhadap kepadatan populasi dan ukuran sampel Rani 2003.
2.2 Kesamaan Dua Komunitas
Fungsi kemiripan menghitung kesamaan dan ketidaksamaan antara dua objek yang diobservasi. Objek yang dimaksud disini adalah komunitas yang saling
berbeda. Ludwig Reynolds 1988 menyatakan bahwa kemiripan suatu komunitas dengan komunitas lain dapat dinyatakan dengan similarity coefficients
dan distance coefficients. Similarity coefficients memiliki nilai yang bervariasi antara 0 jika kedua komunitas benar-benar berbeda hingga 1 jika kedua
komunitas identik. Similarity coefficients dapat ditunjukkan dengan beberapa indeks seperti indeks Dice dan Jaccards. Distance coefficients atau dissimilarity
coefficients merupakan kebalikan dari similarity coefficients.
Distance coefficients dapat dihitung menggunakan tiga kelompok indeks
yaitu E-group the Euclidean distance coefficients, BC-group Bray-Curtis dissimilarity index
, dan RE-group the relative Euclidean distance. Dari ketiga kelompok di atas, Ludwig Reynolds 1988 merekomendasikan untuk
menggunakan BC-group Bray-Curtis dissimilarity index dan RE-group the relative Euclidean distance
dalam menghitung indeks ketidaksamaan karena perhitungan dengan Euclidean distance coefficients dapat memberikan hasil yang
bias. Bloom 1981 telah membandingkan keakuratan empat similarity indices
indeks Bray-Curtis, Canberrra metric, indeks Morisita yang dimodifikasi oleh
Horn dan Horn’s Information Theory Index. Indeks Bray-Curtis ternyata memberikan keakuratan yang lebih baik daripada ketiga indeks lainnyya. Horn’s
Information Theory Index dan indeks Morisita yang dimodifikasi oleh Horn
memberikan hasil yang overestimate sedangkan Canberra metric cenderung underestimate
.
2.3 Hubungan antara Dua Spesies
Faktor biotik dan abiotik dapat mempengaruhi pola sebaran, kelimpahan, dan interaksi suatu spesies dengan individu lain dalam komunitasnya. Asosiasi
atau hubungan antara dua spesies dapat berupa hubungan positif, negatif, atau tidak ada hubungan. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mendeteksi
hubungan antara dua spesies adalah dengan metode presence-absence Ludwig Reynolds 1988.
Hubalek 1982, diacu dalam Ludwig Reynolds 1988 menyatakan bahwa secara umum, hubungan antara dua spesies terjadi karena:
a. Kedua spesies memilih atau menghindari habitat yang sama.
b. Kedua spesies secara umum memiliki kebutuhan biotik dan abiotik yang sama.
c. Salah satu atau kedua spesies memiliki kesamaan satu sama lain baik itu
berupa suatu ketertarikan ataupun penolakan. Asosiasi positif terjadi apabila antara kedua spesies memerlukan suatu
kondisi yang sama atau adanya predator terhadap keduanya. Asosiasi negatif dapat terjadi jika keduanya memerlukan kondisi yang berbeda atau bersaing satu
sama lain Southwood 1966. Ludwig Reynolds 1988 menyatakan bahwa secara umum, penentuan
asosiasi antara dua spesies dapat dilakukan dalam 3 langkah, yaitu menguji ada tidaknya hubungan asosiasi dengan teknik presence-absence, menguji tipe
hubungan positif atau negatif dan mengukur derajat asosiasi menggunakan indeks asosiasi. Southwood 1966 juga menyatakan hal yang serupa. Hubalek
1982, diacu dalam Ludwig Reynolds 1988 telah menganalisis 43 indeks asosiasi yang dapat digunakan untuk menyatakan besarnya derajat asosiasi namun
hanya enam indeks yang dapat mengukur derajat asosiasi dengan baik.
Ludwig Reynolds 1988 sendiri menyatakan bahwa terdapat tiga indeks yang paling umum digunakan dalam mengukur derajat asosiasi antara dua spesies,
yaitu Indeks Ochiai, Indeks Dice dan Indeks Jaccard. Jackson et al. 1989 menyatakan bahwa dari delapan indeks yang dia teliti, Indeks Ochiai dapat
menunjukan derajat asosiasi dengan baik dimana ukuran sampling unit dan frekuensi kejadian memiliki pengaruh yang minimum terhadap hasil
perhitungannya.
2.4 Struktur Tegakan Hutan Alam