BAB II PENDEKATAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa
Menurut McQuail 1987 pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal dan untuk menjangkau
khalayak dalam jumlah yang besar. Menurut McQuail 1987, ciri-ciri utama komunikasi massa yaitu:
a. Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang melainkan suatu organisasi formal.
b. Pesan tidak unik dan beraneka ragam serta dapat diperkirakan. Pesannya diproses, distandarisasi, dan selalu diperbanyak. Pesan merupakan sebuah
produk yang mempunyai nilai tukar, serta acuan simbolik yang mengandung nilai kegunaan.
c. Hubungan antara pengirim dan penerima pesan bersifat satu arah dan jarang sekali yang bersifat interaktif.
2.1.2 Efek Komunikasi Massa
DeFleur dan Ball-Rokeach dalam Kusumah 2010 mengemukakan kerangka teoritis yang berkaitan dengan penggunaan media dan efek terhadap khalayak, sebagai
berikut: 1. Perspektif
perbedaan individu,
yaitu adanya
perbedaan individu
karakteristik kepribadian di antara khalayak akan menimbulkan efek yang bervariasi.
2. Perspektif kategori sosial, yaitu adanya kelompok-kelompok dengan kategori sosial tertentu seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, mempunyai
kecenderungan untuk menggunakan media massa yang sesuai dengan tujuan suatu kelompok dengan kategori sosial tertentu dan umumnya kelompok
dengan kategori sosial tertentu tersebut mempunyai perilaku yang sama terhadap media massa.
2.1.3 Televisi dan Perkembangan Televisi Lokal
Menurut Kuswandi dalam Syarief 2007, televisi dapat menguasai ruang dan jarak, mencapai sasaran yang sangat luas, memiliki nilai aktualisasi terhadap suatu
pemberitaan dan informasi yang sangat cepat, serta bersifat audiovisual sehingga meningkatkan daya rangsang dan pemahaman seseorang terhadap informasi yang
disajikan. Menurut Hofman dalam Pinasthika 2010, fungsi televisi tidak lagi sebagai sarana pendidikan dan tidak seharusnya sebagai sarana promosi perdagangan. Peranan
televisi digambarkannya dengan lima fungsi televisi antara lain: 1. Pengawasan situasi masyarakat dan dunia. Televisi berfungsi untuk mengamati
kejadian di dalam masyarakat dan kemudian melaporkannya sesuai dengan kenyataan yang ada.
2. Menghubungkan satu dengan yang lain. Televisi dapat menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lain dan menampilkannya sehingga khalayak dapat
mengambil kesimpulan sendiri tanpa didikte. 3. Menyalurkan kebudayaan. Peran televisi tidak hanya untuk memperkenalkan
kebudayaan, tapi juga mengembangkan kebudayaan 4. Hiburan. Hiburan merupakan rekreasi. Khalayak dapat segar kembali dan siap
memulai aktivitasnya setelah menonton televisi. 5. Pengerahan masyarakat unttuk bertindak dalam keadaan darurat. Televisi dapat
membantu pemerintah untuk melancarkan gerakan rakyat, seperti program KB, flu burung, dan lain-lain.
Suharto dalam Pinasthika 2010, menyatakan bahwa terdapat tiga bagian acara televisi yang sesuai dengan fungsi peranannya, yaitu:
1. Pendidikan. Program ini berisi tayangan yang dapat menambah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan penonton
2. Informasi. Program acara ini berisi tayangan yang dapat memberi informasi seperti berita, pesan, fakta, opini, kritik, dan saran kepada penonton.
3. Hiburan. Program acara ini berisi tayangan yang dapat menghibur, berupa film, sinetron, drama, kuis, dan lain-lain
Menurut Zakbah dalam Asmar 2009 media massa lokal adalah media massa yang isi kandungan beritanya mengacu dan menyesuaikan diri pada kebutuhan dan
kepentingan masyarakat setempat dimana media tersebut dikelola. Keberadaan media
massa lokal sangat penting dalam kehidupan masyarakat setempat karena dapat mempengaruhi irama kehidupan sosial dan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat
terutama sebagai sumber pesan yang bermanfaat untuk menghadapi lingkungan luas. Keseriusan dalam mengelola televisi lokal ini terlihat dengan adanya Asosiasi Televisi
Lokal ATVLI. ATVLI didirikan sebagai wadah berkumpulnya stasiun-stasiun televisi lokal di Indonesia guna memperjuangkan kepentingan para anggotanya dan kepentingan
masyarakat lokal untuk mendapatkan informasi, serta kepentingan seluruh elemen bangsa sebagai bagian yang utuh dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ATVLI berdiri pada 26 Juli 2002.
2.1.4 Remaja