2. dalam proses komunikasi inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media tergantung pada kebutuhan,
3. media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhan khalayak. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari
kebutuhan manusia yang luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media sangat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan,
4. tujuan pemilihan media massa berdasarkan kepada kepentingan dan motif-motif tertentu dari khalayak, dan
5. penilaian mengenai media massa dilakukan oleh budaya organisasi media massa. McQuail dan Windahl dalam Asmar 2009 menjelaskan bahwa yang paling
penting dari teori gratifikasi penggunaan media adalah ide bahwa media menawarkan “imbalan” yang bisa diharapkan dapat diprediksi oleh anggota khalayak, dengan dasar
pengalaman di masa lalu dengan media. Mereka juga melihat bahwa ide ini menyediakan cara untuk menjelaskan perilaku penggunaan media massa.
2.2 Kerangka Pemikiran
Motivasi khalayak dalam menonton televisi lokal dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Meilani dalam Asmar 2009 menyatakan bahwa motivasi
sebagai proses psikologis diakibatkan oleh dua faktor, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang
sedangkan faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar individu. Variabel yang termasuk faktor intrinsik, yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan etnis.
Sedangkan variabel yang termasuk faktor ekstrinsik, yaitu adanya informasi acara dan pola pengambilan keputusan. Pola pengambilan keputusan dalam menonton televisi
menurut Roger dalam Camelia 2003 terbagi menjadi pola pengambilan otoritas, pola pengambilan individual, dan pola pengambilan kontingensi.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Keterangan:
: hubungan
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
1. Faktor intrinsik dan ekstrinsik responden memiliki hubungan dengan motivasi menonton televisi lokal.
2. Ada hubungan Motivasi menonton televisi dengan kepuasan yang dirasakan oleh responden terhadap televisi lokal.
2.4 Definisi Operasional
1. Faktor Intrinsik adalah faktor-faktor yang melekat dalam diri responden yang diduga menimbulkan motivasi dalam menonton acara di televisi lokal. Kategorinya adalah
usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan etnis.
Faktor Intrinsik
Usia Jenis Kelamin
Pendidikan Etnis
Faktor ekstrinsik
Informasi acara Pola pengambil
keputusan
Tingkat Kepuasan Motivasi Menonton
Informasi Identitas pribadi
Integrasi dan interaksi
sosial hiburan
a. Usia adalah jumlah tahun sejak responden lahir sampai dengan saat dilaksanakan penelitian. Pengukuran usia dikategortikan menjadi:
1. Remaja awal 12-15 Tahun 2. Remaja menengah 15-18 Tahun
3. Remaja akhir 18-21 Tahun b. Jenis kelamin adalah identitas biologis responden yang terbagi atas dua
kategori, yaitu perempuan dan laki-laki. 1. Laki-laki
2. Perempuan c. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal tertingi yang telah diraih
oleh responden. Tingkat pendidikan dikategorikan sebagai berikut: 1. SMP
2. SMA 3. PT
d. Etnis adalah asal daerah responden yang juga berhubungan dengan latar belakang keluarganya.
2. Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar diri responden yang diduga menimbulkan motivasi responden menonton televisi lokal. Variabel ini diukur dari
dua indikator, yaitu: a. Informasi acara adalah pedoman responden untuk mengetahui tinjauan acara
televisi yang disiarkan oleh televisi lokal. Dikategorikan menjadi 3, yaitu: 1. Iklan televisi
2. Keluarga atau teman 3. Majalah atau surat kabar
b. Pola pengambilan keputusan adalah adanya pengambilan keputusan menonton yang dijalankan responden. Dibagi menjadi:
1. Pola pengambilan keputusan otoritas Acara televisi yang ditonton merupakan pilihan acara orang yang berkuasa.
Responden tidak dapat berbuat apa-apa untuk memilih acara televisi lainnya 2. Pola pengambilan keputusan individual
Responden yang bersangkutan mengambil peranan dalam memilih acara televisi yang akan ditonton. Pola ini terbagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Pola pengambilan opsional Keputusan yang dibuat oleh responden untuk memilih acara yang akan
ditonton terlepas dari keputusan-keputusan yang dibuat oleh pihak lain. b. Pola pengambilan keputusan kolektif
Acara televisi yang ditonton merupakan hasil keputusan bersama antara responden dan keluarga.
3. Pola pengambilan keputusan kontingensi Acara televisi yang ditonton merupakan pilihan acara berdasarkan
keputusan lain yang ada sebelumnya. 3. Motivasi menonton adalah keinginan dalam diri responden yang merangsangnya
untuk menonton acara televisi lokal. Motivasi-motivasi ini dihitung dengan menggunakan skala dari 1 sampai 4, yaitu:
1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju
3 = setuju 4 = sangat setuju
Setelah diperoleh jawaban dari responden, kemudian skor-skor tersebut dijumlahkan dan dikelompokkan menjadi motivasi rendah dan tinggi.
4. Kepuasan adalah perbandingan anatara harapan responden sebelum menonton televisi lokal dengan yang sesungguhnya diperoleh responden setelah menonton
televisi lokal. Kepuasan ini dihitung dengan menggunakan skala dari 1-4, yaitu: 1 = sangat tidak puas
2 = tidak puas 3 = puas
4 = sangat puas Setelah diperoleh jawaban dari responden, kemudian skor-skor tersebut
dijumlahkan dan dikelompokan menjadi terpuaskan dan tidak terpuaskan untuk masing-masing kategori kepuasan :
1. Kepuasan informasi
2. Kepuasan identitas pribadi 3. Kepuasan integrasi dan interaksi sosial
4. Kepuasan hiburan
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN
3.1 Metode Penelitian