5.1.1 Hubungan Faktor Intrinsik terhadap Motivasi Menonton Televisi Lokal
Faktor intrinsik yang ingin dilihat hubungannya dengan motivasi responden menonton televisi lokal dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, dan
etnis.
5.1.1.1 Motivasi Informasi Menonton Televisi Lokal
1. Hubungan usia dengan motivasi informasi menonton televisi lokal Hubungan usia responden dengan motivasi informasi menunjukkan bahwa
responden yang memiliki motivasi informasi yang paling tinggi adalah remaja golongan 15-18 tahun Tabel 4. Pada Tabel 4 diketahui bahwa seluruh responden yang tergolong
usia remaja awal 12-15 tahun memiliki motivasi informasi yang tinggi dan rendah sama besarnya. Pada remaja golongan 15-18 tahun terdapat tiga orang yang memiliki
motivasi informasi yang rendah dan sembilan orang yang memiliki motivasi informasi yang tinggi. Sedangkan untuk remaja golongan 18-21 tahun memiliki motivasi
informasi yang tinggi. Dari hasil Uji Chi Square diperoleh nilai 0,082 yang artinya antara usia
responden dan motivasi informasi memiliki hubungan, dimana semakin tinggi usia remaja semakin tinggi motivasi menonton televisi lokal yang dimilikinya. Remaja umur
18-21 tahun memiliki motivasi informasi yang tinggi, dikarenakan adanya perasaan kebutuhan akan informasi yang lebih besar dibandingkan remaja usia di bawahnya.
Acara yang paling banyak dilihat oleh remaja 18-21 tahun adalah acara Bogor Update yang berisikan berita-berita tentang peristiwa dan keadaan kota bogor setiap harinya.
Bogor Update tayang setiap hari senin sampai dengan hari jum’at dimulai dari pukul 06.30
– 07.30 WIB. Acara ini sangat disukai dikarena informasi tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan sekitar Bogor selalu yang terkini. Sedangkan
acara yang paling diminati oleh remaja golongan 15-18 adalah acara yang berisikan informasi tentang tempat wisata kuliner di daerah Bogor.
Tabel 4 Jumlah Responden Menurut Usia dan Kategori Motivasi Informasi Usia
Motivasi Informasi Total
Rendah Tinggi
12-15 6
6 12
15-18 3
9 12
18-21 6
6 Total
9 21
30
2. Hubungan jenis kelamin dengan motivasi informasi menonton televisi lokal Hubungan jenis kelamin responden dengan motivasi informasi menunjukkan
bahwa remaja perempuan dengan kategori motivasi informasi tinggi lebih banyak dibandingkan dengan remaja laki-laki. Tabel 5 tersebut menunjukkan bahwa remaja
laki-laki sebanyak enam orang memiliki motivasi informasi rendah dan delapan orang dengan motivasi informasi tinggi. Sedangkan pada responden remaja perempuan
terdapat enam orang yang memiliki motivasi informasi rendah dan sepuluh orang yang memiliki motivasi informasi tinggi. Hal ini disebabkan remaja perempuan memiliki
waktu yang banyak untuk menonton acara informasi tentang lingkungan sekitar dibandingkan remaja laki-laki yang lebih suka pada acara hiburan saja.
Berdasarkan Uji Chi Square, didapatkan bahwa p-value 0,151 0,05 yang artinya antara jenis kelamin dan motivasi informasi tidak ada hubungan. Dengan
demikian, responden remaja laki-laki dan perempuan memiliki motivasi informasi yang sama besarnya dalam mencari informasi yang berkaitan dengan peristiwa dan
pengetahuan tentang daerah sekitarnya. Dilihat dari motivasi informasinya, dengan kata lainnya antara remaja laki-laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan yang
signifikan dalam menonton Megaswara TV. Tabel 5 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin dan Kategori Motivasi Informasi
Jenis Kelamin Motivasi Informasi
Total Rendah
Tinggi Laki-laki
6 8
14 Perempuan
6 10
16 Total
12 18
30
3. Hubungan pendidikan dengan motivasi informasi menonton televisi lokal Hubungan tingkat pendidikan responden dengan motivasi informasi
menunjukkan bahwa responden yang memiliki motivasi informasi paling tinggi adalah golongan tingkat penddikan SMA dan PT Perguruan Tinggi. Tabel 6, menunjukkan
bahwa remaja golongan SMP dengan motivasi informasi yang tinggi dan rendah berjumlah sama besarnya. Remaja golongan SMA terdapat empat orang yang memiliki
motivasi informasi rendah dan delapan orang yang memiliki motivasi informasi tinggi. Sedangkan semua remaja golongan PT Perguruan Tinggi memiliki motivasi informasi
yang tinggi. Hal ini disebabkan pada saat penelitian ini berlangsung remaja golongan
SMP dan SMA sedang dalam proses ujian akhir sekolah. Sehingga acara yang paling diminati oleh kedua golongan tersebut adalah acara Persiapan Akhir Sekolah yang
ditayangkan lima kali dalam seminggu. Berdasarkan Uji Korelasi Spearman, diperoleh nilai 0,024 artinya antara tingkat
pendidikan dan motivasi informasi memiliki hubungan, dimana semakin tinggi pendidikan responden semakin tinggi motivasi mencari informasi.
Tabel 6 Jumlah Responden Menurut Pendidikan dan Kategori Motivasi Informasi Pendidikan
Motivasi Informasi Total
Rendah Tinggi
SMP 5
5 10
SMA 4
8 12
PT 8
8 Total
9 21
30 4. Hubungan etnis dengan motivasi informasi menonton televisi lokal
Hubungan etnis dengan motivasi informasi responden menunjukkan bahwa remaja lokal Sunda memiliki motivasi informasi yang lebih tinggi dibandingkan
remaja yang bukan keturunan sunda Melayu, Jawa, dan Minang Tabel 7. Pada tabel tersebut semua remaja dengan golongan etnis Sunda memiliki motivasi informasi yang
tinggi, dan pada golongan Melayu, Jawa, dan Minang memiliki motivasi informasi yang rendah. Remaja lokal merasa lebih membutuhkan informasi mengenai daerah sendiri
informasi lokal dibanding remaja yang bukan keturunan asli Sunda, sehingga mereka lebih banyak menonton acara-acara yang berisi informasi tentang daerahnya, baik itu
berupa informasi ekonomi, poliik, sosial, dan budaya, serta tayangan tersebut memakai bahasa Sunda sebagai pengantarnya.
Berdasarkan Uji Chi Square, didapatkan bahwa p-value 0,000 0,05 artinya terdapat hubungan antara asal etnis dan motivasi informasi responden. Etnis remaja asli
Sunda lebih memiliki motivasi informasi yang lebih tinggi dibandingkan remaja yang bukan keturunan Sunda. Remaja etnis Sunda lebih banyak menonton acara informasi
dibandingkan remaja yang bukan etnis Sunda. Selain itu, hal ini berkaitan dengan program acara dari Megaswara TV yang menanyangkan informasi-informasi yang
berkaitan dengan pengetahuan lokal seperti sejarah daerah bogor. Menurut sebagian besar responden, acara yang paling diminati adalah acara Jelajah Bogor Akhir Pekan.
Hal ini berkaitan dengan tema acara yang selalu menyajikan tempat-tempat bersejarah dan wisata yang ada di Bogor.
Tabel 7 Jumlah Responden Menurut Etnis dan Kategori Motivasi Informasi Etnis
Motivasi Informasi Total
Rendah Tinggi
Sunda 21
21 Melayu
3 3
Jawa 5
5 Minang
1 1
Total 9
21 30
5.1.1.2 Motivasi Identitas Pribadi Menonton Televisi Lokal
1. Hubungan usia dengan motivasi identitas pribadi menonton televisi lokal Hubungan usia dengan motivasi identitas pribadi responden menunjukkan
bahwa responden yang memiliki motivasi informasi yang paling tinggi adalah kelompok 15-18 dan 18-21 tahun Tabel 8. Pada Tabel tersebut diketahui bahwa delapan orang
responden yang tergolong usia remaja awal 12-15 tahun memiliki motivasi identitas pribadi rendah dan empat orang memiliki motivasi identitas pribadi tinggi. Remaja
golongan 15-18 tahun memiliki motivasi identitas pribadi yang tinggi dan rendah dalam jumlah yang sama besar. Sedangkan semua remaja untuk golongan 18-21 tahun
memiliki motivasi identitas pribadi yang tinggi, karena umumnya remaja pada kelompok usia tersebut sudah dapat mengidentifikasi nilai-nilai dalam televisi dan
sudah mampu mengenali indentitas pribadi sendiri dibandingkan dengan usia lainnya. Selanjutnya, berdasarkan Uji Chi Square, diperoleh nilai 0, 027 artinya antara
usia dan motivasi identitas pribadi responden memiliki hubungan, dimana semakin tinggi usia seseorang semakin tinggi motivasi identitas pribadi yang dimilikinya. Setiap
golongan usia memiliki motivasi yang sama, tetapi perbedaannya dilihat dari jumlah acara identitas pribadi yang ditonton oleh responden seperti acara Gorobog.
Tabel 8 Jumlah Responden Menurut Usia dan Kategori Motivasi Identitas Pribadi Usia
Motivasi Identitas Pribadi Total
Rendah Tinggi
12-15 8
4 12
15-18 6
6 12
18-21 6
6 Total
14 16
30 2. Hubungan jenis kelamin dengan motivasi identitas pribadi menonton televisi lokal
Hubungan jenis kelamin dengan motivasi identitas pribadi responden menunjukkan bahwa responden perempuan lebih tinggi dalam kategori motivasi
identitas pribadi dibandingkan dengan responden laki-laki Tabel 9. Pada tabel tersebut, jumlah responden laki-laki yang memiliki motivasi identitas pribadi yang tingi
dan rendah sama besarnya. Sedangkan responden perempuan terdapat tujuh orang yang memiliki motivasi identitas pribadi rendah dan sembilan orang yang memiliki motivasi
identitas pribadi tinggi. Ini dikarenakan remaja perempuan pada umumnya memiliki lebih banyak waktu untuk luas menonton televisi, sehingga identitas pribadi remaja
perempuan lebih banyak didapat dari tontonan televisi dari pada remaja laki-laki yang waktunya lebih banyak dipakai untuk berkumpul dengan teman-teman sebayanya.
Remaja perempuan pada umumya lebih banyak memerlukan penunjang nilai-nilai pribadi, mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain dalam media, dan meningkatkan
pemahaman tentang diri sendiri dibanding remaja laki-laki. Acara yang paling sering ditonton oleh remaja perempuan adalah acara Wanita Sunda, ini dikarenakan remaja
perempuan dapat melihat perilaku dan sifat wanita menurut adat Sunda. Berdasarkan Uji Chi Square, didapatkan bahwa p-value 0,732 0,05. Artinya
antara jenis kelamin dan motivasi identitas pribadi tidak ada hubungan atau tidak terlihat perbedaan yang sangat signifikan antara jumlah responden dengan motivasi
identitas pribadi yang tinggi dan rendah.
Tabel 9 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin dan Kategori Motivasi Identitas Pribadi
Jenis Kelamin Motivasi Identitas Pribadi
Total Rendah
Tinggi Laki-laki
7 7
14 Perempuan
7 9
16 Total
14 16
30
3. hubungan pendidikan dengan motivasi identitas pribadi menonton televisi lokal
Hubungan tingkat pendidikan dengan motivasi indentitas pibadi responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki motivasi identitas pribadi paling tinggi
adalah golongan tingkat pendidikan PT Tabel 10. Pada tabel tersebut remaja golongan SMP terdapat tujuh orang yang memiliki motivasi identitas pribadi rendah dan tiga
orang yang memiliki motivasi identitas pribadi tinggi. Remaja golongan SMA terdapat tujuh orang yang memiliki motivasi identitas pribadi rendah dan lima orang yang
memiliki motivasi identitas pribadi tinggi. Sedangkan semua remaja golongan PT Perguruan Tinggi memiliki motivasi identitas pribadi yang tinggi. Hal ini
berhubungan dengan jenis acara yang ditonton oleh responden. Acara-acara yang dapat meningkatkan motivasi identitas pribadi banyak diminati oleh responden dengan tingkat
pendidikan PT Perguruan Tinggi seperti acara Gorobog. Acara Gorobog bertemakan acara keluarga yang dikemas dalam bahasa Sunda.
Berdasarkan Uji Korelasi Spearman, diperoleh nilai 0,003 artinya antara tingkat pendidikan dan motivasi identitas pribadi memiliki hubungan, dimana semakin tinggi
pendidikan responden semakin tinggi motivasi identitas pribadi dengan pendidikan di bawahnya. Hal ini dikarenakan remaja yang memiliki pendidikan PT memiliki
pemahaman yang tinggi tentang identitas pribadinya dibandingkan dengan remaja yang memiliki pendidikan SMP dan SMA, dimana remaja SMP dan SMA sedang dalam
masa mencari identitas pribadi dalam kehidupan sosialnya. Pada acara Sunda Bogor dan Gorobog kebanyakan remaja SMP dan SMA hanya mengetahui isi acara, berbeda
dengan remaja yang berpendidikan PT yang dapat mengerti sifat satu karakter dalam dua acara tersebut.
Tabel 10 Jumlah Responden Menurut Pendidikan dan Kategori Motivasi Identitas Pribadi
Pendidikan Motivasi Identitas Pribadi
Total Rendah
Tinggi SMP
7 3
10 SMA
7 5
12 PT
8 8
Total 14
16 30
4. Hubungan etnis dengan motivasi identitas pribadi menonton televisi lokal
Hubungan faktor asal etnis terhadap motivasi identitas pribadi menunjukkan bahwa responden yang berasal dari remaja lokal Sunda memiliki motivasi identitas
pribadi yang lebih tinggi dibandingkan remaja yang bukan keturunan Sunda Tabel 11. Pada tabel tersebut remaja dengan golongan etnis Sunda sebanyak lima orang memiliki
motivasi identitas pribadi yang rendah dan enambelas orang memiliki motivasi identitas pribadi yang tinggi. Pada etnis Melayu, Jawa, dan Minang semuanya memiliki motivasi
identitas pribadi yang rendah. Hal ini berkaitan dengan program acara yang disiarkan mengenai nilai-nilai budaya lokal Sunda dan memakai bahasa lokal Sunda.
Berdasarkan Uji Chi Square, didapatkan bahwa p-value 0,002 0,05 artinya terdapat hubungan antara asal etnis dan motivasi identitas pribadi responden. Etnis
remaja asli Sunda lebih memiliki motivasi identitas pribadi yang lebih tinggi dibandingkan remaja yang bukan keturunan Sunda. Hal ini disebabkan karena
Megaswara TV lebih banyak menayangkan acara-acara yang memiliki nilai-nilai budaya lokal Sunda, sehingga hal ini menarik minat remaja keturunan Sunda
dibanding yang bukan keturunan Sunda. Bahasa juga merupakan suatu kendala, contoh acara Gorobog yang merupakan acara lawak yang memakai bahasa Sunda. Bagi remaja
Sunda tontonan tersebut sangat menarik dan dapat meningkatkan identitas pribadi mereka, sedangkan bagi remaja yang bukan keturunan sunda serta tidak mengerti
bahasa lokal akan melihat acara tersebut sebagai acara yang tidak menarik. Dengan kata lain acara Budaya Sunda juga sangat banyak diminati oleh remaja yang memiliki
motivasi identitas pribadi tinggi.
Tabel 11 Jumlah Responden Menurut Etnis dan Kategori Motivasi Identitas Pribadi Etnis
Motivasi Identitas Pribadi Total
Rendah Tinggi
Sunda 5
16 21
Melayu 3
3 Jawa
5 5
Minang 1
1 Total
14 16
30
5.1.1.3 Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial Menonton Televisi Lokal 1.
Hubungan usia dengan motivasi integrasi dan interaksi sosial menonton televisi
lokal
Hubungan usia dengan motivasi integrasi dan interaksi sosial responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial
yang paling tinggi adalah kelompok 15-18 tahun Tabel 12. Pada Tabel tersebut diketahui bahwa dari seluruh responden yang tergolong usia remaja awal 12-15 tahun
terdapat delapan orang yang memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial rendah dan empat orang yang memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial tinggi. Remaja
golongan 15-18 tahun terdapat empat orang memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial rendah dan delapan orang memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial tinggi.
Sedangkan untuk golongan 18-21 tahun terdapat satu orang yang memiliki motivasi integrasi dan interaks sosial rendah dan lima orang yang memiliki motivasi integrasi dan
interaksi sosial tinggi. Hal ini disebabkan remaja usia 15-18 tahun memiliki motivasi yang tinggi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar, memperoleh pengetahuan
tentang keadaan orang lain, empati sosial, menemukan bahan percakapan dalam kehidupan sehari-hari, dan peran lainnya melalui televisi.
Berdasarkan Uji Chi Square, diperoleh nilai 0, 087 artinya antara usia dan motivasi integrasi dan interaksi sosial responden memiliki hubungan, dimana semakin
tinggi usia seseorang semakin motivasi integrasi dan interaksi sosial yang dimilikinya dalam menonton televisi lokal. Remaja yang memiliki motivasi integrasi dan interaksi
sosial tinggi biasanya menonton acara Berita Bogor, mereka sangat menyukai acara tersebut disebabkan bisa menjadi bahan percakapan dalam pergaulan sehari-hari.
Tabel 12 Jumlah Responden Menurut Usia dan Kategori Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial
Usia Motivasi Integrasi dan
Interaksi Sosial Total
Rendah Tinggi
12-15 8
4 12
15-18 4
8 12
18-21 1
5 6
Total 13
17 30
2. Hubungan jenis kelamin dengan motivasi integrasi dan interaksi sosial menonton
televisi lokal Hubungan jenis kelamin dengan motivasi integrasi dan interaksi sosial
responden menunjukkan bahwa responden perempuan lebih tinggi dalam kategori motivasi integrasi dan interaksi sosial dibandingkan dengan responden laki-laki Tabel
13. Pada tabel tersebut responden laki-laki memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial yang sama besarnya. Sedangkan responden perempuan terdapat enam orang yang
memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial rendah dan sepuluh orang yang memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial tinggi. Hal ini disebabkan beberapa
remaja perempuan lebih tinggi interaksinya dengan lingkungan sekitar dan rasa empati sosial dibandingkan dengan remaja laki-laki setelah melihat tayangan acara Megaswara
TV. Berdasarkan Uji Chi Square, didapatkan bahwa p-value 0,491 0,05 artinya
antara jenis kelamin dan motivasi integrasi dan interaksi sosial tidak ada hubungan. Hal ini menyebabkan tidak terlihatnya perbedaan motivasi integrasi dan interaksi sosial
yang signifikan antara remaja laki-laki dan perempuan. Tapi pada responden yang memilki motivasi integrasi dan interaksi sosial yang tinggi merasa acara Dinamika
Bogor dapat meningkatkan rasa kepedulian, rasa memiliki, dan tanggung jawab akan lingkungan sekitarnya. Acara tersebut juga biasanya dapat menjadikan pembuka bahan
percakapan dalam pergaluan sosial sehari-hari.
Tabel 13 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin dan Kategori Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial
Jenis Kelamin Motivasi Integrasi dan
Interaksi Sosial Total
Rendah Tinggi
Laki-laki 7
7 14
Perempuan 6
10 16
Total 13
17 30
3. Hubungan pendidikan dengan motivasi integrasi dan interaksi sosial menonton televisi lokal
Hubungan pendidikan dengan motivasi integrasi dan interaksi sosial responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial
paling tinggi adalah golongan tingkat penddikan SMA dan PT Tabel 14. Pada tabel tersebut remaja golongan SMP terdapat tujuh orang yang memiliki motivasi integrasi
dan interaksi rendah dan tiga orang yang memiliki motivasi integritas dan interaksi pribadi tinggi. Remaja golongan SMA terdapat lima orang yang memiliki motivasi
integrasi dan interaksi sosial rendah dan tujuh orang yang memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial tinggi. Sedangkan remaja golongan PT Perguruan Tinggi terdapat
satu orang memiliki motivasi integrasi dan interaks sosial rendah dan tujuh orang yang memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial yang tinggi. Remaja tingkat SMA dan
PT lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, sehingga membutuhkan bahan percakapan dalam kehidupan sosialnya. Hal ini yang membuat motivasi mereka
untuk menonton acara yang dapat menambahkan motivasi integrasi dan interaksi sosial seperti pada program informasi terlihat tinggi.
Berdasarkan Uji Korelasi Spearman, diperoleh nilai 0,013 artinya antara tingkat pendidikan dan motivasi integrasi dan interaksi sosial memiliki hubungan, dimana
semakin tinggi pendidikan seorang responden memiliki perbedaan motivasi informasi dengan pendidikan di bawahnya. Remaja dengan motivasi integrasi dan interaksi sosial
tinggi selalu menjadikan tayangan acara Megaswara TV sebagai bahan percakapan pada pergaulan sehari-hari. Remaja dengan motivasi integrasi dan interaksi sosial tinggi juga
merasa dengan menonton acara-acara Megasara TV dapat meningkatkan rasa kepedulian dan memiliki mereka terhadap lingkungan sekitar. Acara yang paling sering
ditonton oleh remaja yang memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial tinggi adalah
acara Dinamika Bogor, dimana acara tersebut memberikan informasi-infromasi dari peristiwa hingga sejarah daerah Bogor.
Tabel 14 Jumlah Responden Menurut Pendidikan dan Kategori Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial
Pendidikan Motivasi Integrasi dan
Interaksi Sosial Total
Rendah Tinggi
SMP 7
3 10
SMA 5
7 12
PT 1
7 8
Total 13
17 30
4. Hubungan etnis dengan motivasi integrasi dan interaksi sosial menonton televisi lokal
Hubungan etnis dengan motivasi integrasi dan interaksi sosial responden menunjukkan bahwa responden yang berasal dari remaja lokal Sunda memiliki
motivasi integrasi dan interaksi sosial yang lebih tinggi dibandingkan remaja yang bukan keturunan sunda Tabel 15. Pada tabel tersebut remaja dengan golongan etnis
Sunda sebanyak lima orang memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial rendah dan enambelas orang memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial yang tinggi. Pada
golongan etnis Melayu, Jawa, dan Minang memiliki motivasi integritas dan interaksi sosial yang rendah. Hal ini berkaitan dengan program acara yang ditayangkan
Megaswara TV, acara yang ditayangkan lebih banyak mengenai pengetahuan lokal dan keadaan lokal sehari-hari, sehingga lebih menarik minat remaja yang beretnis Sunda.
Berdasarkan Uji Chi Square, didapatkan bahwa p-value 0,011 0,05 artinya terdapat hubungan antara asal etnis dengan motivasi integrasi dan interaksi sosial
responden. Etnis remaja asli Sunda lebih memiliki motivasi integrasi dan interaksi sosial yang lebih tinggi dibandingkan remaja yang bukan keturunan Sunda. Hal ini
dipengaruhi oleh banyaknya jumlah acara yang ditayangkan tentang pengetahuan dan keadaan lokal, sehingga berpengaruh terhadap pemenuhan motivasi integrasi dan
interaksi sosial mereka. Acara yang paling diminati tentu adalah acara Beja Ti Bogor, karena responden merasa acara tersebut dapat meningkatkan motivasi integrasi dan
interaksi sosial mereka.
Tabel 15 Jumlah Responden Menurut Etnis dan Kategori Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial
Etnis Motivasi Integrasi dan
Interaksi Sosial Total
Rendah Tinggi
Sunda 5
16 21
Melayu 3
3 Jawa
4 1
5 Minang
1 1
Total 13
17 30
5.1.1.4 Motivasi Hiburan Menonton Televisi Lokal
1. Hubungan usia dengan Motivasi hiburan menonton televisi lokal Hubungan usia dengan motivasi hiburan responden menunjukkan bahwa
responden yang memiliki motivasi informasi yang paling tinggi adalah kelompok 15-18 tahunTabel 16. Pada Tabel 4 diketahui seluruh responden yang tergolong usia remaja
awal 12-15 tahun terdapat tiga orang memiliki motivasi hiburan rendah dan sembilan orang yang memiliki motivasi hiburan. Remaja golongan 15-18 tahun terdapat lima
orang yang memiliki motivasi hiburan yang rendah dan tujuh orang yang memiliki motivasi hiburan yang tinggi. Sedangkan untuk golongan 18-21 tahun memiliki terdapat
satu orang yang memiliki motivasi hiburan yang rendah dan lima orang yang memiliki motivasi hiburan yang tinggi. Menurut remaja berumur 18-21 tahun menonton acara
hiburan merupakan untuk mengisi waktu kosong dan melepaskan diri dari permasalahan. Sedangkan bagi remaja berumur 12-18 tahun menonton acara hiburan
merupakan mengisi waktu bersantai. Berdasarkan Uji Chi Square, diperoleh nilai 0, 490 artinya antara usia dengan
motivasi hiburan responden tidak memiliki hubungan, dimana semakin tinggi usia responden semakin rendah motivasi hiburannya dan semakin rendah umur responden
semakin tinggi motivasi hiburannya. Remaja yangmemiliki motivasi hiburan tinggi merasa program musik menjadi acara yang paling diminati, karena jarang tayangan
televisi yang menayangkan program musik. Selain itu program acara Gorobog Bogor merupakan acara paling diminati oleh responden pada malam hari.
Tabel 16 Jumlah Responden Menurut Usia dan Kategori Motivasi Hiburan Usia
Motivasi Hiburan Total
Rendah Tinggi
12-15 3
9 12
15-18 5
7 12
18-21 1
5 6
Total 9
21 30
2. Hubungan jenis kelamin dengan motivasi hiburan menonton televisi lokal Hubungan jenis kelamin dengan motivasi informasi hiburan menunjukkan
bahwa responden laki-laki lebih tinggi dalam kategori motivasi informasi dibandingkan dengan responden perempuan. Pada tabel tersebut remaja laki-laki terdapat tiga orang
memiliki motivasi hiburan rendah dan sebelas orang yang memiliki motivasi hiburan tinggi. yang sama besarnya. Sedangkan remaja perempuan terdapat enam orang yang
memiliki motivasi hiburan rendah dan sepuluh orang yang memiliki motivasi tinggi. Hal ini berkaitan dengan minat remaja laki-laki yang menonton acara hiburan lebih
banyak dibandingkan remaja perempuan. Remaja laki-laki biasanya mengisi waktu kosong dengan menonton acara hiburan, sedangkan bagi remaja perempuan menonton
acara hiburan dapat mengisi waktu bersantai. Berdasarkan Uji Chi Square, didapatkan bahwa p-value 0,338 0,05 artinya
antara jenis kelamin dan motivasi hiburan tidak ada hubungan, dimana responden laki- laki dan perempuan memiliki motivasi hiburan yang sama besarnya, hanya sebesar
sembilan orang yang memiliki motivasi hiburan rendah, serta tidak terlihat perbedaan yang signifikan pada motivasi hiburan yang tinggi. Menurut remaja yang memiliki
motivasi hiburan tinggi, acara Gorobog merupakan acara hiburan yang menarik dan jam tayangkan yang sesuai.
Tabel 17 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin dan Kategori Motivasi Hiburan Jenis Kelamin
Motivasi Hiburan Total
Rendah Tinggi
Laki-laki 3
11 14
Perempuan 6
10 16
Total 9
21 30
3. Hubungan pendidikan dengan motivasi hiburan menonton televisi lokal Hubungan tingkat pendidikan dengan motivasi hiburan responden menunjukkan
bahwa responden yang memiliki motivasi hiburan paling tinggi adalah golongan tingkat penddikan SMA Tabel 18. Pada tabel tersebut remaja golongan SMP memiliki
motivasi hiburan yang sama besar. Remaja golongan SMA terdapat tiga orang yang memiliki motivasi hiburan rendah dan sembilan orang yang memiliki motivasi hiburan
tinggi. Sedangkan remaja golongan PT Perguruan Tinggi terdapat satu orang memiliki motivasi hiburan rendah dan tujuh orang yang memiliki motivasi hiburan tinggi.
Berdasarkan Uji Korelasi Spearman, diperoleh nilai 0,082 artinya antara tingkat pendidikan dan motivasi hiburan memiliki hubungan. Semakin tinggi pendidikan
seorang responden memiliki perbedaan motivasi hiburan dengan pendidikan di bawahnya. Remaja dengan pendidikan SMP, SMA, dan PT Perguruan Tinggi yang
memilki motivasi hiburan tinggi lebih banyak waktu untuk menonton televisi setelah beraktivitas sehari-hari dan mereka merasa jenuh biasanya memlih waktu bersantai
dengan menonton acara hiburan. Acara yang paling diminati adalah Gorobog, ini dikarenakan jam tayang dan hari yang sesuai dengan waktu luang responden.
Tabel 18 Jumlah Responden Menurut Pendidikan dan Kategori Motivasi Hiburan Pendidikan
Motivasi Hiburan Total
Rendah Tinggi
SMP 5
5 10
SMA 3
9 12
PT 1
7 8
Total 9
21 30
4. Hubungan etnis dengan motivasi hiburan menonton televisi lokal Hubungan etnis dengan motivasi hiburan responden menunjukkan bahwa
responden yang berasal dari remaja lokal Sunda memiliki motivasi informasi yang lebih tinggi dibandingkan remaja yang bukan keturunan sunda Tabel 19. Pada tabel
tersebut remaja dengan golongan etnis Sunda sebanyak tiga orang memiliki motivasi hiburan rendah dan delapanbelas orang memiliki motivasi hiburan yang tinggi. Pada
golongan etnis Melayu, Jawa, dan Minang memiliki motivasi integritas dan interaksi sosial yang rendah, ini terlihat dari jumlah responden. Hal ini berkaitan dengan jenis
program hiburan yang ditayangkan Megaswara TV. Megaswara TV lebih banyak
menayangkan program acara hiburan yag bersifat lokal Sunda yang lebih banyak diminati oleh remaja Sunda dibandingkan remaja yang bukan keturunan Sunda.
Berdasarkan Uji Chi Square, didapatkan bahwa p-value 0,013 0,05 artinya terdapat hubungan antara asal etnis dan motivasi hiburan responden. Etnis remaja asli
Sunda lebih memiliki motivasi hiburan yang lebih tinggi dibandingkan remaja yang bukan keturunan Sunda. Hal ini disebabkan Megaswara TV lebih banyak menayangkan
program hiburan yang bersifat lokal Sunda, seperti acara Gorobong yang lebih banyak diminati oleh golongan etnis Sunda dibadingkan etnis lainnya. Selain itu acara Sunda
Bogor merupakan acara yang paling diminati oleh remaja Sunda. Bahasa merupakan salah satu kendala bagi remaja yang bukan etnis Sunda.
Tabel 19 Jumlah Responden Menurut Usia dan Kategori Motivasi Hiburan Etnis
Motivasi Hiburan Total
Rendah Tinggi
Sunda 3
18 21
Melayu 1
2 3
Jawa 4
1 5
Minang 1
1 Total
9 21
30
5.1.2 Hubungan Faktor Ekstrinsik terhadap Motivasi Menonton Televisi Lokal