Karakter morfologi yang bersifat kualitatif

berada pada elevasi yang berbeda terdapat pada Drymis beccariana. Gibbs pada 1200 m dpl. Berdasarkan hasil uji lanjutan Duncan lampiran.2, ukuran daun berbeda nyata diantara ketiga species di ketinggian yang berbeda. Standar deviasi tertinggi ukuran daun terdapat pada Drymis winterii. Forst 0,21 dan pada ketinggian 2000 mdpl 0,33. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat keragaman yang cukup luas dibandingkan dengan yang lainnya. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan atau ekologi tempat tumbuh ketiga spesies yang berbeda-beda dan juga dapat disebabkan oleh factor genetik, namun species Drymis merupakan tumbuhan yang hidup di dataran tinggi oleh karena itu perbedaan ukuran daun bukanlah merupakan adaptasi atau stress yang disebabkan ketinggian melainkan merupakan faktor genetik.

b. Karakter morfologi yang bersifat kualitatif

Dari hasil pengujian Kruskal-Wallis lampiran 3 diperoleh bahwa terdapat perbedaan hanya pada ujung daun di setiap ketinggian. Perbedaan morfologi pada spesies yang berbeda ditunjukkan pada pepagan bagian luar, arah tumbuh cabang, model arsitektur, warna pucuk, warna daun, susunan daun, bentuk helaian daun dan tepi daun. Hasil karakter morfologi yang bersifat kualitatif terdapat pada lampiran 8. Tabel 8. Rata-rata pepagan luar, arah tumbuh cabang, model arsitektur dan warna pucuk pada tiga species Drymis Species Pepagan luar Arah tumbuh cabang Model arsitektur Warna pucuk D.Beccaraian. Gibbs Halus 45 Rauh Hijau GY D.Piperita. Hook.f Halus 45 - 90 Sccarone Orange YR D. Winterii. Forst Sedang 45 - 90 Sccarone Hijau GY Tabel 9. Rata-rata warna daun, susunan daun, bentuk helaian dauan dan tepi daun pada tiga species Drimys Species Warna daun Susunan daun Bentuk helaian daun Tepi daun D.Beccaraian. Gibbs Hijau 7,5 GY Bertumpu Lanset P:L,3- 5:1 Rata D.Piperita. Hook.f Hijau tua 10 GY Decussate Oblong P:L, 2 1 2 -3 : 1 Berlekuk pada ujung D. Winterii. Forst Hijau 7,5 GY Decussate Lanset P:L,3- 5:1 Rata Untuk karakter pembungaan tidak ditemui pada saat dilakukan penelitian, menurut Doust, 2001 pembungaan Drymis winterii. Forst atau Drymis winterii var chilensis terjadi pada akhir musim dingin dan awal musim panas atau pada saat musim berbunga yaitu pada bulan Juli-Oktober. Struktur bunga tumbuhan Drymis winterii. Forst antara lain terdiri atas bunga terminal dan bunga lateral. Bunga Drymis sama halnya dengan bunga lainnya yaitu memiliki petal, carpel, stamen. Pada saat dilakukannya pengamatan hanya D. beccariana Gibbs yang sedang berbunga sehingga bisa diperoleh bunga dan buah. Bunga D. beccariana Gibbs berwarna merah muda dengan buah yang bergerombol dalam setiap tangkainya. Buah yang belum masak berwarna hijau sedangkan yang telah masak berwarna merah kehitaman. Dibawah ini dapat dilihat perbedaan sifat morfologi dari daun, batang dan akar dari masing-masing species pada ketianggian 1600 m dpl. Gambar 1. Bagian Daun D.winterii. Forst, D. beccariana. Gibbs, D.piperita Hook Gambar 2. Bagian Batang D. winterii. Forst, D. piperita. Hook, D. beccariana. Gibbs Gambar 3. Bagian Akar D. winterii, Forst, D. beccariana. Gibbs., D. piperita Hook,

1.3. Sifat Kimia Tanah dan Iklim tempat tumbuh

Dokumen yang terkait

Potensi Tanaman Obat Endemik Papua Kayu Akway (Drymis sp.) sebagai Afrodisiak

1 23 1

Potensi aktivitas antioksidan pada kulit kayu dan daun tanaman akway (Drymis sp.)

0 24 32

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU AKWAY (Drymis piperita Aktivitas Antibakteri dan Bioautografi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Akway (Drymis piperita Hook. f.) Terhadap Staphylococcus saprophyticus dan Shigella sonnei.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri dan Bioautografi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Akway (Drymis piperita Hook. f.) Terhadap Staphylococcus saprophyticus dan Shigella sonnei.

0 1 7

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU AKWAY (Drymis piperita Aktivitas Antibakteri dan Bioautografi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Akway (Drymis piperita Hook. f.) Terhadap Staphylococcus saprophyticus dan Shigella sonnei.

0 2 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU AKWAY (Drymis piperita Aktivitas Antibakteri dan Bioautogafi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Akway (Drymis Piperita Hook. f.) terhadap Staphylococcus Epidermidis dan Salmonella thypi.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri dan Bioautogafi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Akway (Drymis Piperita Hook. f.) terhadap Staphylococcus Epidermidis dan Salmonella thypi.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antibakteri dan Bioautogafi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Akway (Drymis Piperita Hook. f.) terhadap Staphylococcus Epidermidis dan Salmonella thypi.

0 1 14

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU AKWAY (Drymis piperita Aktivitas Antibakteri dan Bioautogafi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Akway (Drymis Piperita Hook. f.) terhadap Staphylococcus Epidermidis dan Salmonella thypi.

0 1 15

IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN PENGHASIL GAHARU (Aquilaria sp) ENDEMIK SUMATERA BARAT.

0 0 1