Karakter morfologi yang bersifat kuantitatif

Kayu akway putih ini diindentifikasikan untuk mengetahui nama ilmiah atau nama latin tumbuhan tersebut. Hasil identifikasi dari tumbuhan akway putih ini adalah : Kingdom : Spermatophyta Devisi : Magnoliophyta Klas : Magnoliopsida Subklas : Asteridae Ordo : Canenalles Family : Winteraceae Genus : Drymis Species : D. winterii Tumbuhan ini disebut dengan nama latin sebagai Drymis winterii. Forst, tumbuhan ini tumbuh pula di Negara-negara lain seperti Australia, Argentina dan juga diguna sebagai obat kanker, sumber vitamin C. Drymis winterii. Forst yang tumbuh di Argentina memiliki tinggi pohon yang berkisar dari 4-10 meter, memiliki bunga yang hemaprodit. httpwww.plantencyclo.com. Nama umum yang biasa digunakan adalah Drymis de Winter, Nama latinnya adalah Drymis Winteri Forst, Synonimnya adalah Wintera winterana Thell. lampiran 7

b. Karakter morfologi yang bersifat kuantitatif

Sebanyak 31 sifat morfologi yang terdiri atas 4 variabel pengukuran dan 27 variabel ordinal yang diamati dan diskordiukur pada 4 lokasi di Distrik Menyambouw. Sampel yang ukur berasal dari 4 ketinggian yaitu 1200 m dpl, 1600 m dpl, 2000 m dpl dan 2400 mdpl. Masing-masing ketinggian dibuat 3 lokasi pengambilan sebagai ulangan, dan masing-masing diambil 3 pohon sebagai sampel. Dengan demikian terdapat 36 sampel pada setiap species diseluruh ketinggian. Tidak terdapat perbedaan morfologi antara ketiga species Drymis kecuali yang ditunjukkan pada ukuran daun. Ukuran daun pada kayu akway merah kecil berbeda dengan ukuran daun pada Kayu akway merah besar dan kayu akway putih Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan morfologi. Keragamaan morfologi pada masing-masing species pada ketinggian 1200, 1600, 2000 dan 2400 m dpl hanya terlihat pada tinggi pohon, jumlah cabang dan diameter batang. Selain itu sifat morfologi berupa penampilan tajuk, warna batang dan warna pucuk diantara ketiga species yaitu kayu akway putih, kayu akway merah besar dan kayu akway merah kecil juga beragam di setiap ketinggian yang diamati lampiran 1. Hal ini merupakan penciri dari perbedaan diantara ketiga species tersebut selain dari bunga yang dimiliki. Tabel 2. Rata-rata tinggi pohon, jumlah cabangpohon, ukuran daun, diamater batang pada kayu akway Drymis sp Species Variabel Tinggi pohon m Jumlah cabangpohon Ukuran daun cm 2 Diameter batang cm D.beccariana . Gibbs 2.39a 3.50a 4.38a 1.77a D. piperita . Hook 3.09a 4.19a 3.43b 1.80a D. winterii . Forst 2.34a 3.69a 3.80b 2.15a Ket : Angka dengan huruf yang sama berbeda tidak nyata pada DMRT 0,05 Tabel 3. Rata-rata tinggi pohon, jumlah cabangpohon, ukuran daun, diameter batang pada kayu akway Drymis sp pada elevasi berbeda Elevasi Variabel Tinggi pohon m Jumlah cabangpohon Ukuran daun cm 2 Diameter batang cm 1200 2.83a 3.75a 3.88a 2.12a 1600 2.62a 3.67a 3.88a 2.04a 2000 2.23a 3.92a 3.87a 1.50a 2400 2.74a 3.83a 3.86a 1.99a Ket : Angka dengan huruf yang sama berbeda tidak nyata pada DMRT 0,05 Tabel 4. Nilai Rata-rata tinggi pohon m pada masing-masing kayu akway D.beccariana . Gibbs D. piperita . Hook D. winterii . Forst Rata-rata 1200 2.53 2.63 3.33 2.83 1600 2.27 3.27 2.33 2.62 2000 2.27 3.30 1.13 2.23 2400 2.50 3.17 2.57 2.74 Rata-rata 2.39 3.09 2.34 Tabel 4 diatas menunjukkan perbedaan rata-rata tinggi pohon pada masing-masing perlakuan dimana tanaman tertinggi terdapat pada Drymis piperita. Hook. Tetapi berdasarkan hasil uji lanjutan Duncan, tidak menyatakan perbedaan yang nyata antar elevasi lampiran 2. Hal ini sesuai sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ken Fern http:www.Ethnobotany Database. Org. yang menyatakan bahwa rata-rata tinggi dari Drymis winterii. Forst adalah 6-7,5 meter karena Drymis sp merupakan kelompok tumbuhan tingkat pancang, F:\Drymis winterii database.htm. Standar deviasi tinggi pohon tiga species pada elevasi yang berbeda tertinggi terdapat pada Drymis beccariana. Gibbs 0,14 dan juga pada elevasi 2000 m dpl 1,08, hal ini menunjukkan bahwa pada elevasi 2000 mdpl keragaman tinggi pohon cukup luas. Tabel 5. Nilai rata-rata jumlah cabang pada masing-masing kayu akway D.beccariana . Gibbs D. piperita . Hook D. winterii . Forst Rata-rata 1200 3,00 3.75 4.50 3.75 1600 3,00 4.50 3.50 3.67 2000 4.25 4.75 2.75 3.92 2400 3.75 3.75 4,00 3.83 Rata-rata 3.50 4.19 3.69 Tabel 5 diatas menunjukkan perbedaan rata-rata jumlah cabang pada masing-masing perlakuan dimana rata-rata jumlah cabang terbanyak dari tiga species yang berada pada elevasi yang berbeda terdapat pada Drymis winterii. Forst pada 1200 m dpl. Tetapi berdasarkan hasil uji lanjutan Duncan, jumlah cabang tidak berbeda nyata diantara ketiga species di ketinggian yang berbeda lampiran 2. Standar deviasi tertinggi jumlah cabang terdapat pada Drymis piperita. Hook 0,52 pada ketinggian 2000 mdpl 1,04. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman jumlah cabang sempit. Tabel 6. Nilai rata-rata diameter batang cm pada masing-masing kayu akway D.beccariana . Gibbs D. piperita . Hook D. winterii . Forst Rata-rata 1200 1.83 2.03 2.50 2.12 1600 2.10 1.60 2.42 2.04 2000 1.57 1.30 1.63 1.50 2400 1.60 2.30 2.07 1.99 Rata-rata 1.77 1.81 2.15 Tabel 6 diatas menunjukkan perbedaan rata-rata diameter pohon pada masing-masing perlakuan, dimana rata-rata diameter terlebar dari tiga species yang berada pada elevasi yang berbeda terdapat pada Drymis winetrii. Forst pada 1200 m dpl. Tetapi berdasarkan hasil uji lanjutan Duncan, diameter batang tidak berbeda nyata diantara ketiga species di ketinggian yang berbeda. Standar deviasi tertinggi diameter batang terdapat pada Drymis beccariana. Giibs 0,25 dan pada ketinggian 2000 mdpl 0,17. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat keragaman yang sempit. Tabel 7. Nilai rata-rata ukuran daun cm 2 pada masing-masing kayu akway D.beccariana . Gibbs D. piperita . Hook D. winterii . Forst Rata-rata 1200 4.74 3.39 3.49 3.88 1600 4.41 3.39 3.86 3.88 2000 4.19 3.54 3.89 3.87 2400 4.18 3.41 3.98 3.86 Rata-rata 4.38 3.43 3.80 Dari Tabel 7 diatas menunjukkan perbedaan rata-rata ukuran daun pada masing-masing perlakuan dimana rata-rata daun terlebar dari tiga species yang berada pada elevasi yang berbeda terdapat pada Drymis beccariana. Gibbs pada 1200 m dpl. Berdasarkan hasil uji lanjutan Duncan lampiran.2, ukuran daun berbeda nyata diantara ketiga species di ketinggian yang berbeda. Standar deviasi tertinggi ukuran daun terdapat pada Drymis winterii. Forst 0,21 dan pada ketinggian 2000 mdpl 0,33. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat keragaman yang cukup luas dibandingkan dengan yang lainnya. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan atau ekologi tempat tumbuh ketiga spesies yang berbeda-beda dan juga dapat disebabkan oleh factor genetik, namun species Drymis merupakan tumbuhan yang hidup di dataran tinggi oleh karena itu perbedaan ukuran daun bukanlah merupakan adaptasi atau stress yang disebabkan ketinggian melainkan merupakan faktor genetik.

b. Karakter morfologi yang bersifat kualitatif

Dokumen yang terkait

Potensi Tanaman Obat Endemik Papua Kayu Akway (Drymis sp.) sebagai Afrodisiak

1 23 1

Potensi aktivitas antioksidan pada kulit kayu dan daun tanaman akway (Drymis sp.)

0 24 32

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU AKWAY (Drymis piperita Aktivitas Antibakteri dan Bioautografi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Akway (Drymis piperita Hook. f.) Terhadap Staphylococcus saprophyticus dan Shigella sonnei.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri dan Bioautografi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Akway (Drymis piperita Hook. f.) Terhadap Staphylococcus saprophyticus dan Shigella sonnei.

0 1 7

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU AKWAY (Drymis piperita Aktivitas Antibakteri dan Bioautografi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Akway (Drymis piperita Hook. f.) Terhadap Staphylococcus saprophyticus dan Shigella sonnei.

0 2 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU AKWAY (Drymis piperita Aktivitas Antibakteri dan Bioautogafi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Akway (Drymis Piperita Hook. f.) terhadap Staphylococcus Epidermidis dan Salmonella thypi.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri dan Bioautogafi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Akway (Drymis Piperita Hook. f.) terhadap Staphylococcus Epidermidis dan Salmonella thypi.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antibakteri dan Bioautogafi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Akway (Drymis Piperita Hook. f.) terhadap Staphylococcus Epidermidis dan Salmonella thypi.

0 1 14

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU AKWAY (Drymis piperita Aktivitas Antibakteri dan Bioautogafi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Akway (Drymis Piperita Hook. f.) terhadap Staphylococcus Epidermidis dan Salmonella thypi.

0 1 15

IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN PENGHASIL GAHARU (Aquilaria sp) ENDEMIK SUMATERA BARAT.

0 0 1