Metode Concept Mapping CM

metode KG metode CM Penggabungan Graf Graf yang terbentuk setelah proses analisis akan digabung menjadi sebuah graf berukuran besar. Graf yang akan digambarkan hanya graf yang memiliki relasi PAR, CAU, dan SUB sesuai hasil analisis Febriatmoko 2011.

b. Metode Concept Mapping CM

Membaca materi yang dipelajari Awal dari metode pemetaan konsep adalah membaca materi secara keseluruhan agar kita memiliki pengetahuan awal. Menentukan konsep-konsep penting Setelah memiliki pengetahuan awal, selanjutnya kita menentukan konsep-konsep penting yang diperoleh dari pengetahuan yang ditangkap. Konsep-konsep yang sudah dipilih disusun berurutan Konsep paling umum diletakkan paling atas dan diurut ke bawah sesuai dengan tingkat inklusifnya disusun secara vertikal, Untuk menghubungkan dua atau lebih konsep yaitu konsep yang inklusif dengan konsep yang kurang inklusif digambarkan di bawahnya, maka akan diperoleh suatu bentuk hierarki pada peta konsep Kata penghubung harus digunakan untuk menghubungkan antarkonsep secara horizontal yang menggunakan garis tanda panah yang menuju pada konsep yang terkait dengannya. Shaka dan Bilner 1997 dalam Anwar 2010 Hubungan antarkonsep dapat dirumuskan dengan menghubungkan frasa atau kata hubung Yolanda 2009. 3 Analisis Kedua Metode Pada tahap ketiga ini, akan dilakukan analisis dari kedua metode yang dapat ditinjau dari aspek proses, aspek hasil, dan tujuan jangka panjang yang selanjutnya dirangkum dalam kelebihan dan kekurangan setiap metode yang digunakan. Aspek proses dapat dilihat dari interpretasinya dan kemudahan dalam penggunaan kedua metode. Metode penelitian karya ilmiah ini dapat dilihat pada bagan sebagai berikut: studi literatur identifikasi jenis teks pengolahan teks menentukan kata benda mengelompokkan kata benda sinonim menghitung jumlah kemunculan kata benda mempelajari keseluruhan materi menentukan konsep-konsep penting menyusun konsep-konsep penting secara berurutan 1 2 ya tidak i = i+1 menggambarkan tiap kalimat dalam graf menghubungkan antarkonsep dengan kata hubung menganalisis graf analisis PAR, SUB, CAU menggabungkan graf analisis perbandingan kedua metode Gambar 1 Bagan metode penelitian. mulai input teks membaca identifikasi ke-i valid menentukan identifikasi ke-i pesan error jenis teks selesai Gambar 2 Flowchart identifikasi jenis teks. menentukan konsep kata benda threshold =4 menggambarkan konsep- konsep secara hierarki 2 1 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 Praproses Pada tahap praproses ini, telah ditemukan sejumlah literatur yang terkait dengan metode KG, metode CM, jenis-jenis teks berbahasa Inggris dengan tema “sumber-sumber stres pada mahasiswa”, identifikasi jenis-jenis teks berbahasa Inggris. Literatur-literatur tersebut disajikan dalam Bab VI Daftar Pustaka. Literatur-literatur yang kerap digunakan sebagai bahan penelitian dalam karya ilmiah ini bersumber dari:  penelitian yang telah dikerjakan oleh Hoede dan Nurdiati 2008.  buku yang dikarang oleh Zhang 2002,  skripsi yang telah dikerjakan oleh Febriatmoko 2011, Sebelum memasuki tahap proses, berikut akan diidentifikasi terlebih dahulu jenis-jenis teks yang akan digunakan sebagai bahan penelitian. Ciri-ciri dari setiap teks telah dijelaskan pada Bab 2 Tinjauan Pustaka dengan subbab 1.5 Jenis-Jenis Teks Berbahasa Inggris. Identifikasi setiap teks adalah sebagai berikut: a teks 1 yang terdapat pada Lampiran 1. Identifikasi: - terdapat kata pengenal orang yaitu “participants were 100 students”, pengenal tempat yaitu “Midwestern university”, dan pengenal waktu yaitu “mid sized” pada paragraf pertama, - terdapat kata chronological connection yaitu “while”, - terdapat linking verbs yaitu “was, were”, - pola kalimat teks tersebut adalah simple past tense. Berdasarkan identifikasi tersebut, maka teks 1 termasuk jenis “recount text”. Di samping itu, dalam teks 1 diceritakan kembali kejadian yang telah terjadi pada masa lampau, sehingga hal ini merupakan tujuan dari “recount text” yaitu menceritakan kembali kejadian yang telah berlalu. b teks 2 yang terdapat pada Lampiran 5. Identifikasi: - pada paragraf kedua, terdapat kata yang menunjukan penulis bercerita tentang sesuatu hal yang ditunjukkan dengan kata ganti “I”, - terdapat modal verb yaitu “may”, terutama pada paragraf terakhir, - menggunakan pola simple present tense. Berdasarkan identifikasi tersebut, maka teks 2 termasuk jenis “hortatory exposition”. Selain identifikasi tersebut, dalam teks tersebut penulis lebih banyak menyampaikan pendapatnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya modal verb yaitu “may”. c teks 3 yang terdapat pada Lampiran 11. Identifikasi: - terdapat kata pengenal orang pada setiap paragraf kecuali paragraf terakhir, - terdapat linking verbs yaitu “was”, - pola kalimat teks tersebut adalah simple past tense. Teks 3 memiliki jenis yang sama dengan teks 1 yaitu “recount text” karena selain identifikasi-identifikasi yang telah dijelaskan, teks tersebut menceritakan kembali kejadian pada masa lampau yang bertujuan memberikan informasi kepada pembaca. Seiring dengan perkembangan bidang teknologi, diharapkan komputer dapat membantu dalam mengidentifikasi sebuah teks. Oleh sebab itu, dibuatlah perancangan aturan untuk mengidentifikasi jenis-jenis teks. Perancangan yang dibuat adalah perancangan aturan untuk jenis “recount text” dan “hortatory exposition”. Berikut perancangan aturan masing-masing: a perancangan aturan “recount text” 1 menginputkan sebuah teks sembarang, 2 melakukan pengecekan kata pengenal orang, tempat, dan waktu, Pada saat proses pengecekan tersebut, maka komputer akan memberikan dua kemungkinan, yaitu ketika komputer valid dalam membacanya, maka komputer akan menentukan kata-kata tersebut dan memberikan hasilnya. Akan tetapi, ketika komputer tidak valid dalam membacanya, maka akan menampilkan “error message”, 3 melakukan pengecekan kata chronological connection, Penjelasan proses ketiga ini sama dengan penjelasan pada proses kedua dan juga berlaku untuk proses-proses berikutnya. Komputer akan memberikan dua kemungkinan, yaitu ketika valid dan ketika tidak valid, 4 melakukan pengecekan kata-kata yang tergolong lingking verbs, 5 melakukan pengecekan pola kalimat yang berupa simple past tense, 6 setelah melalui proses kedua hingga proses kelima beserta hasilnya, maka komputer akan memberikan output berupa “recount text”. b perancangan aturan “hortatory exposition” 1 menginputkan sebuah teks sembarang, 2 melakukan pengecekan kata-kata yang menunjukan fokus pada penulis. Pada umumnya, kata-kata menunjukan fokus pada penulis menggunakan kata ganti penulis sendiri, seperti “I”, “my”, 3 melakukan pengecekan kata-kata yang menunjukan “modal verbs”, terutama pada paragraf terakhir karena jenis teks ini pada umumnya paragraf terakhir merupakan rekomendasi dari penulis terhadap suatu topik tertentu, 4 melakukan pengecekan pola kalimat yang berupa simple present tense, 5 memberikan output berupa “hortatory exposition”. 2 Proses Setelah mengidentifikasi setiap teks, maka langkah selanjutnya memasuki tahap proses. Proses ini terdiri dari mengolah teks dengan dua metode yaitu metode Knowledge Graph KG dan Concept Mapping CM. Setiap teks akan diproses sesuai dengan urutannya, yaitu teks 1, teks 2, dan teks 3. Berikut adalah proses analisis teks 1 dengan jenis “recount text”: a Metode Knowledge Graph KG. Penentuan Kata Benda sebagai Konsep Langkah awal dari metode ini adalah menentukan kata benda sesuai kesamaan makna sinonim dilanjutkan penghitungan kemunculannya dalam teks tersebut. Daftar pengelompokan kata benda dan total kemunculannya dapat dilihat pada Tabel 1. Setelah itu, dilakukan penentuan threshold untuk membatasi penggunaan konsep. Nilai threshold yang digunakan adalah lebih besar sama dengan 4. Daftar kata benda setelah dibatasi dengan nilai minimal 4 dapat dilihat pada Tabel 2. Konsep-konsep yang sudah dibatasi diberi label dan digunakan sebagai verteks. Verteks yang terdapat pada teks 1 sebanyak enam belas 16 buah. Antarverteks dihubungkan dengan relasi berdasarkan metode Knowledge Graph KG. Dalam penelitian ini, relasi yang digunakan adalah relasi PAR, relasi SUB, dan relasi CAU Febriatmoko 2011. Dalam penentuan kata benda, pada setiap kalimat digunakan chunk indicator yang dikutip dari Zhang 2002 dalam Hoede dan Nurdiati 2008a. Chunk indicator ini digunakan untuk menentukan frasa kata benda dari setiap kalimat Febriatmoko 2011. Akan tetapi, berlaku juga untuk kata benda, karena frasa kata benda merupakan kesatuan dari beberapa kata benda. Apabila diperoleh frasa kata bendanya, selanjutnya ditentukan kata benda yang kemudian dicocokkan dengan daftar verteks yang ada. Setiap kalimat diberi chunk indicator sesuai dengan ketentuan yang dijelaskan pada Bab 2 Tinjauan Pustaka subbab 2.3 Chunk Indicator. Pemberian chunk indicator pada setiap kalimat dengan memberi penomoran sesuai dengan ketentuan. Misal pada teks 1 kalimat 1: “The Student Stress Survey was| 2 used to determine the major sources of stress among| 5 college student.| 1 ” Pada kalimat 1, aturan chunk indicator yang digunakan adalah aturan nomor 2, aturan nomor 5, dan aturan nomor 1. Aturan nomor 2 menunjukkan bahwa dalam kalimat tersebut terdapat “auxiliary verbs” yang ditunjukkan dengan kata “was”. Aturan nomor 5 menunjukkan bahwa dalam kalimat 1 terdapat kata yang termasuk “preposition” yang ditunjukkan dengan kata “among”. Aturan nomor 1 menunjukkan bahwa dalam kalimat 1 terdapat tanda baca yang ditunjukkan dengan tanda titik. Berdasarkan chunk indicator dari kalimat 1, maka diperoleh frasa kata benda sebagai berikut: a the student stress survey, b the major sources of stress, dan c college student. Setelah itu, dari setiap frasa kata benda ditentukan kata bendanya seperti “student stress”, “survey”, “major”, “source”, “stress”, dan “college student”. Kemudian, keseluruhan kata benda tersebut dicocokkan dengan Tabel 2 untuk dijadikan verteks yang akan digunakan dalam analisis graf. Apabila kata benda terdapat dalam daftar verteks, maka kata benda tersebut dapat digambarkan word graph-nya. Jika tidak, maka word graph kata benda tidak digambarkan. Tabel 1 Daftar pengelompokan kata benda dan total kemunculannya kata benda total kata benda total source, stressors 23 drug, alcohol 2 college student, students, 21 Midwestern university 1 college, nonstudent peers top five 1 chronic stress, stressful, life stress 16 gender 1 survey, findings, studies 9 age 1 research, study mid size 1 scale, items, level 9 year 1 academic, school academic, outside academic, 9 participants 1 academic requirements, transferring school assessment 1 problem, conflict, fight, trouble, difficulties 8 frequency 1 life, live 7 purpose 1 environment, environmental 6 activities 1 relation, relationship, interaction 6 respondent 1 interpersonal 5 self esteem 1 intrapersonal 5 basis 1 major 5 change 1 events, spesific events 5 increased 1 situations, spesific situation 4 car 1 daily hassles 4 loneliness 1 100, six, seven, three 4 potential 1 student stress 3 classrooms 1 sleeping habits 3 pressure 1 person, superior, faculty member 3 degree 1 eating habits 3 spring semester 1 friend, girlfriend, boyfriend 3 1997 1 money, financial 2 evaluation 1 computer 2 university setting 1 vacation, breaks 2 reaction 1 family, parents 2 work load 1 paper, test 2 new responsibilities 1 weekly, first year 2 programs 1 good grades 2 stress management 1 assignment, homework 2 stress perception 1 time, time pressure 2 major stress 1 topic, issue 2 Tabel 1 menunjukkan bahwa keseluruhan kata benda yang terdapat dalam teks 1 yang berjudul “Sources of stress among college student”. Keseluruhan kata benda dalam Tabel 1 sudah melalui proses pengelompokan berdasarkan kesamaan maknanya. Sebelum menentukan konsep yang digunakan, dalam hal ini penentuan threshold, untuk mempermudah pemilihannya, maka kata benda yang telah dikelompokkan disusun berurutan berdasarkan total kemunculannya. Hal ini dapat mempermudah dalam penentuan threshold yaitu nilai total kemunculannya yang lebih besar sama dengan 4. PAR PAR b Pembuatan graf Verteks-verteks yang sudah terdaftar selanjutnya akan dibentuk graf pada tiap kalimat. Langkah-langkah pembentukan graf meliputi pembentukan word graph berdasarkan frasa kata benda dan pemotongan dengan chunk indicator. Setelah word graph terbentuk, selanjutnya setiap verteks dicocokkan dengan Tabel 2. Pembentukan graf ini disesuaikan dengan hubungan antarkalimatnya dan kata penghubungnya. Hal ini dilakukan untuk menerapkan konsep KG Febriatmoko 2011. Berikut analisis setiap kalimat: Kalimat 1: “The Student Stress Survey was| 2 used to determine the major sources of stress among| 5 college student.| 1 ” Berdasarkan chunk indicator dari kalimat 1, maka diperoleh frasa kata benda sebagai berikut: a the student stress survey, b the major sources of stress, dan c college student. Selanjutnya, setiap frasa kata benda tersebut dianalisis untuk pembentukan word graph-nya. Berikut analisisnya: a the student stress survey Kata “the” hanya berfungsi untuk menunjukkan suatu kata benda yang pasti, karena kata tersebut selalu diikuti dengan kata benda. Kata benda yang terdapat dalam frasa kata benda “the student stress survey” adalah “student stress” dan “survey” yang dihubungkan dengan relasi PAR. Kata “student ” dan “stress” tidak dapat dipisahkan karena keduanya memiliki makna berbeda, sehingga digambarkan dalam satu konsep. Berikut pembentukan word graph frasa kata benda a: b the major sources of stress Sama halnya dengan poin a bahwa kata “the” hanya berfungsi untuk menunjukkan suatu kata benda yang pasti. Kata “major sources” merupakan pelengkap dari kata benda utama “stress”, maka hubungan yang tepat bagi kedua kata “major sources” dan “stress” adalah PAR. Berikut pembentukan word graph: c college student Frasa kata berasal dari dua kata yaitu kata “college” dan “student” yang memiliki makna yang berbeda, maka kedua kata tersebut dapat dituliskan menjadi satu kesatuan yaitu “college student”. Berikut pembentukan word graph: Setelah melakukan analisis dari setiap frasa kata benda dalam kalimat dan menggambarkan word graph-nya, maka word graph dari kalimat 1 dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 2 Daftar verteks dan total kemunculannya label kata benda total label kata benda total v1 source, stressors 23 v7 fight, trouble, difficulties v2 college student, students, 21 problem, conflict, 8 college, nonstudent peers v8 life, live 7 v3 chronic stress, stress, stressful, life stress 16 v9 environment, environmental 6 v4 survey, findings, studies 9 v10 relation, relationship, interaction 6 research, study v11 100, 40, six, seven, three, five 6 v5 scale, items, level 9 v12 intrapersonal, internal 5 v6 academic, school, 9 v13 events, spesific events 5 outside academic, transferring school v14 interpersonal 5 academic requirements v15 daily hassles 4 v16 situations, spesific situation 4 college student student stress survey stress major source Gambar 3 Word graph a kalimat 1. Gambar 4 Word graph b kalimat 1. Gambar 5 Word graph c kalimat 1. SUB CAU SUB PAR SUB SUB SUB PAR SUB SUB SUB PAR PAR PAR PAR CAU SUB SUB SUB Gambar 11 Word graph verteks kalimat 3. PAR Dari gambar tersebut, informasi yang didapat adalah “student stress survey” memiliki hubungan sebab akibat dengan “major source stress”, karena pada kalimat 1 antara kedua frasa kata tersebut terdapat kata kerja “used to determine”, sehingga hubungan antara keduanya adalah CAU. Pada umumnya apabila terdapat kata kerja, maka hubungan yang tepat adalah CAU. Di sisi lain, “college student” dan “major source stress” memiliki hubungan SUB, karena “college student” merupakan salah satu topik yang dibahas, sehingga “college student” merupakan bagian dari “major source stress”. Setelah word graph dari kalimat 1 terbentuk, langkah selanjutnya adalah mencocokkan word graph dari kalimat 1 dengan verteks yang telah ditentukan Tabel 2, kata “student stress” dan “major source” tidak termasuk ke dalam daftar verteks yang telah ditentukan, sehingga word graph dari kalimat 1 dapat digambarkan sebagai berikut: Dari gambar tersebut, informasi yang didapat adalah “survey used to determine stress among college student .” Untuk kalimat-kalimat berikutnya, proses menggambarkan word graph sama seperti analisis pada kalimat 1. Berikut word graph masing-masing kalimat: Kalimat 2: “ The scale consisted of 40 potentially stressful situations.| 1 ” Word graph dari kalimat 2 dapat digambarkan sebagai berikut: Setelah word graph dari kalimat 2 terbentuk, langkah selanjutnya adalah mencocokkan dengan verteks yang telah ditentukan, kata “student stress” dan “major source” tidak termasuk ke dalam daftar verteks yang telah ditentukan, sehingga word graph dari kalimat 2 dapat digambarkan sebagai berikut: Dari gambar tersebut, informasi yang didapat adalah “stressful situations is part of scale ”. Kata “scale” merujuk pada “major source stress among college student” pada kalimat sebelumnya. Kalimat 3: “ The scale addressed interpersonal,| 1 intrapersonal,| 1 academic,| 1 and| 6 environmental source of stress. | 1 ” Word graph dari kalimat 3 dapat digambarkan sebagai berikut: Kata “environmental ” adalah kata sifat bagi kata “source” dalam bahasa Indonesia, sumber stress yang berasal dari lingkungan dan kata “source” adalah pelengkap bagi kata “stress”, sehingga hubungan yang tepat adalah PAR. Di sisi lain, kata “interpersonal”, “intrapersonal”, “academic”, dan “environmental source of stress” adalah bagian dari “scale” yang dibahas, sehingga hubungan yang tepat adalah SUB. Word graph dari kalimat 3 adalah sebagai berikut: SUB v4 v2 v5 v16 v3 scale situations stressful scale interpersonal intrapersonal academic environmental stress PAR source v12 v5 v14 v3 v9 v6 v1 stress major source student stress survey college student v3 Gambar 6 Word graph kalimat 1. Gambar 7 Word graph verteks kalimat 1. Gambar 8 Word graph kalimat 2. Gambar 9 Word graph verteks kalimat 2. Gambar 10 Word graph kalimat 3. life SUB SUB PAR PAR SUB SUB PAR SUB PAR SUB PAR SUB PAR SUB PAR PAR SUB SUB SUB PAR SUB PAR SUB PAR PAR SUB Gambar 14 Word graph kalimat 5. Gambar 15 Word graph kalimat 6. Gambar 16 Word graph kalimat 7. Dari gambar di atas, informasi yang diperoleh adalah “scale of stressful situations such as interpersonal, intrapersonal, academic, and environmental source of stress.” Kalimat 4: “ The items in| 5 the scale were| 2 also| 3 classified as either| 3 daily hassles or| 6 major life events. | 1 ” Word graph dari kalimat 4 dapat digambarkan sebagai berikut: Kata “major” tidak termasuk konsep karena “major” merupakan kata sifat. Kata “daily hassles” digambarkan dalam satu kata karena memiliki arti berbeda pada kedua kata pembentuknya. Setelah word graph dari kalimat 4 terbentuk, langkah selanjutnya adalah mencocokkan dengan verteks yang telah ditentukan, sehingga word graph dari kalimat 4 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 5: “ Participants were| 2 100 students at| 5 a mid sized,| 1 Midwestern university and| 6 varied in| 5 year in| 5 school,| 1 age,| 1 gender,| 1 and| 6 major.| 1 ” Word graph dari kalimat 5 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 6: “ Overall,| 1 daily hassles were| 2 reported more often than| 3 major life events,| 1 with| 5 intrapersonal sources of stress being| 2 the most frequently reported source.| 1 ” Word graph dari kalimat 6 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 7: “ The top five sources of stress were;| 1 change in| 5 sleeping habits,| 1 vacations or| 6 breaks,| 1 change in| 5 eating habits,| 1 increased work load,| 1 and| 6 new responsibilities.| 1 ” Word graph dari kalimat 7 dapat digambarkan sebagai berikut: events items scale daily hassles v8 v13 v15 daily hassles source stress source life events intrapersonal v15 v1 v3 v1 v12 v13 v8 SUB stress source five breaks vacations work load eating habits sleeping habits increasing v11 v2 v11 v3 v1 SUB SUB PAR PAR participants gender age mid sized school year Midwestern university 100 students v5 v5 Gambar 12 Word graph kalimat 4. Gambar 13 Word graph verteks kalimat 4. stress PAR PAR CAU SUB SUB SUB PAR SUB SUB SUB PAR SUB SUB PAR PAR SUB PAR SUB PAR CAU CAU PAR PAR Gambar 17 Word graph kalimat 8. Gambar 18 Word graph kalimat 9. Gambar 19 Word graph kalimat 10. Gambar 20 Word graph kalimat 11. Kalimat 8: “ The findings from| 5 this study may be| 2 further used to examine which| 3 sources of stress cause| 4 the highest levels of stress among| 5 college students,| 1 and| 6 may be| 2 helpful in| 5 creating stress management programs.| 1 ” Word graph dari kalimat 8 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 9: “ The dynamic relationship between| 5 the person and| 6 environment in| 5 stress perception and| 6 reaction is| 2 especially magnified in| 5 college students.| 1 ” Word graph dari kalimat 9 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 10: “ The problems and| 6 situations encountered by| 5 college students may| 2 differ from| 5 those faced by| 5 their| 3 nonstudent peers.| 1 ” Word graph dari kalimat 10 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 11: “ The environment in| 5 which| 3 college students live is| 2 quite different.| 1 ” Word graph dari kalimat 11 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 12: “ While jobs outside of| 4 the university setting involve| 4 their| 3 own sources of stress,| 1 such as| 3 evaluation by| 5 superiors and| 6 striving for goals,| 1 the continuous evaluation that| 3 college students are| 2 subjected to,| 1 such as| 3 weekly tests and| 6 papers,| 1 is| 2 one which| 3 is| 2 not often seen by| 5 non-students.| 1 ” Word graph dari kalimat 12 dapat digambarkan sebagai berikut: survey study findings student stress stress management source level college student programs v4 v4 v1 v3 v5 v9 relationship person environment stress perception reaction college student SUB SUB CAU v10 v2 v2 nonstudent peers problems college student situations CAU v16 v2 v2 v7 CAU college student live environment v8 v2 v9 superior evaluation paper test jobs outside university setting stress source college student SUB CAU CAU CAU PAR SUB SUB PAR SUB SUB PAR PAR SUB SUB PAR SUB SUB CAU CAU PAR PAR SUB EQU CAU PAR SUB Gambar 21 Word graph kalimat 12. Gambar 22 Word graph kalimat 13. Gambar 23 Word graph kalimat 14. Gambar 24 Word graph kalimat 15. Gambar 25 Word graph kalimat 16. Gambar 26 Word graph kalimat 17. Gambar 27 Word graph kalimat 18. Kalimat 13: “ The pressure to earn good grades and| 6 to earn a degree is| 2 very high.| 1 ” Word graph dari kalimat 13 dapat digambarkan sebagai berikut: Karena semua konsep pada gambar di atas tidak termasuk dalam konsep yang memenuhi threshold, maka tidak ada word graph yang sesuai dengan verteks yang ditentukan. Kalimat 14: “ Earning high grades is| 2 not| 4 the only source of stress for| 5 college students.| 1 ” Word graph dari kalimat 14 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 15: “ Other potential sources of stress include excessive homework,| 1 unclear assignments,| 1 and| 6 uncomfortable classrooms.| 1 ” Word graph dari kalimat 15 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 16: “ In addition to academic requirements,| 1 relations with| 4 faculty members and| 6 time pressures may| 2 also be| 2 sources of stress.| 1 ” Word graph dari kalimat 16 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 17: “ Relationships with| 5 family and| 6 friends,| 1 eating and| 6 sleeping habits,| 1 and| 6 loneliness may| 2 affect some students adversely.| 1 ” Word graph dari kalimat 17 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 18: “ Assessment of stress levels in| 5 college students is| 2 a topic often examined by| 5 researchers.| 1 ” Word graph dari kalimat 18 dapat digambarkan sebagai berikut: pressure degree grades stress source grades college v1 v3 v2 stress source homework classroom assignme v1 v3 stress source academic requirement time pressure faculty member relation v1 v3 v10 relationship family SUB friends CAU student eating habits sleeping habits CAU loneliness v10 v2 assessment stress level college student topic researchers v3 v2 v1 v3 v2 PAR PAR PAR PAR PAR PAR SUB CAU PAR PAR SUB SUB SUB SUB SUB PAR CAU SUB SUB CAU SUB SUB CAU CAU PAR PAR CAU PAR CAU PAR Gambar 28 Word graph kalimat 19. Gambar 29 Word graph kalimat 20. Gambar 30 Word graph kalimat 21. Gambar 31 Word graph kalimat 22. Kalimat 19: “ For example,| 1 Towbes and| 6 Cohen 1996 created| 4 the College Chronic Life Stress Survey in| 5 which| 3 they| 3 focused on| 5 the frequency of chronic stress in| 5 the lives of college students.| 1 ” Word graph dari kalimat 19 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 20: “ This| 3 scale contains items that| 3 persist across time to create stress,| 1 such as| 3 interpersonal conflicts,| 1 self-esteem problems,| 1 and| 6 money problems.| 1 ” Word graph dari kalimat 20 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 21: “ They evaluated these stressors in| 4 relation to how many times a student had to deal with| 4 them on| 4 a weekly basis.| 1 ” Word graph dari kalimat 21 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 22: “ They| 3 found that| 3 in| 5 regard to chronic stress,| 1 first-year students scored higher than| 3 other students.| 1 ” Word graph dari kalimat 22 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 23: “ Similar studies have| 2 examined sources of stress among| 5 both| 3 undergraduate Gadzella, 1994 and| 6 graduate students.| 1 ” Word graph dari kalimat 23 dapat digambarkan sebagai berikut: survey college student stress life v4 v3 v2 v8 survey scale items time stress problems self esteem money conflicts interpersonal v4 v14 v7 v7 v3 v5 researchers they stressors relation time student basis v10 v2 v1 researchers they stress first year student scored studies sources students stress undergraduate graduate v2 v3 PAR CAU CAU PAR CAU PAR CAU PAR CAU CAU PAR CAU PAR PAR CAU CAU CAU PAR SUB SUB PAR SUB CAU PAR SUB PAR SUB CAU Gambar 32 Word graph kalimat 23. Gambar 33 Word graph kalimat 24. Gambar 34 Word graph kalimat 25. Gambar 35 Word graph kalimat 26. Gambar 36 Word graph kalimat 27. Kalimat 24: “ While| 5 many specific events and| 6 situations have been| 2 implicated as| 3 stressors for| 5 college students,| 1 more research is| 2 needed to investigate| 4 the nature of these stressors for| 5 college students,| 1 and| 6 which| 3 stressors are| 2 most prevalent in| 5 college students lives.| 1 ” Word graph dari kalimat 24 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 25: “ It| 3 is| 2 unclear whether| 3 most stressors result from| 5 interpersonal relationships or| 6 academics.| 1 ” Word graph dari kalimat 25 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 26: “ In addition,| 1 research is| 2 needed to clarify whether| 3 these stressors are| 2 mostly daily hassles or| 6 major live events.| 1 ” Word graph dari kalimat 26 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 27: “ The purpose of this study was| 2 to determine what| 3 sources of stress are| 2 the most prevalent among| 5 college students,| 1 and| 6 to examine| 4 the nature of these stressors.| 1 ” Word graph dari kalimat 27 dapat digambarkan sebagai berikut: v3 v1 events situations stressors college students life v13 v2 v1 v8 stressors relationship interpersonal academic it life college students v2 v8 v1 v10 v14 v6 stressors daily hassles events live reserach v16 v15 v8 v13 v1 purpose study stress sources college students v4 v1 v3 v2 v2 PAR CAU SUB SUB CAU PAR CAU PAR CAU SUB SUB PAR CAU CAU PAR PAR SUB PAR SUB PAR CAU PAR SUB SUB PAR PAR CAU CAU Gambar 37 Word graph kalimat 28. Gambar 38. Word graph kalimat 29 Gambar 39 Word graph kalimat 30. Gambar 40 Word graph kalimat 31. Gambar 41 Word graph kalimat 32. PAR Kalimat 28: “ Interpersonal sources result from| 5 interactions with| 5 other people,| 1 such as,| 1 a fight with| 5 a boyfriend or| 6 girlfriend or| 6 trouble with| 5 parents.| 1 ” Word graph dari kalimat 28 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 29: “ Intrapersonal sources result from| 5 internal sources,| 1 such as,| 1 changes in| 5 eating or| 6 sleeping habits.| 1 ” Word graph dari kalimat 29 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 30: “ Academic sources arise from| 5 school-related activities and| 6 issues,| 1 such as,| 1 an increased class workload or| 6 transferring schools.| 1 ” Word graph dari kalimat 30 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 31: “ Finally,| 1 environmental stressors result from| 5 problems in| 5 the environment,| 1 outside of academics,| 1 such as| 3 car or| 6 computer problems.| 1 ” Word graph dari kalimat 31 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 32: “ Respondents checked each item they had| 2 experienced during| 4 the current school year.| 1 ” Word graph dari kalimat 32 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 33: “ Within these divisions,| 1 the stressors were| 2 identified as| 3 either daily hassles,| 1 like| 3 financial difficulties or| 6 being| 2 placed in| 5 an unfamiliar situation,| 1 or| 6 major life events,| 1 such as| 3 starting college or| 6 change in| 5 use of alcohol or| 6 drugs.| 1 ” sources interpersonal interactions people girlfriend boyfriend parents trouble intrapersonal sources internal change eating habits sleeping habits v12 v1 v12 academic sources activities school issues transferring school work load environmental stressors problem environment outside academic computer car v7 respondents item v5 v1 v9 v9 v6 v6 v1 v6 v10 v7 v1 v14 activities school issues SUB SUB EQU SUB SUB PAR SUB EQU SUB SUB SUB PAR PAR SUB SUB SUB PAR PAR PAR PAR SUB SUB PAR PAR PAR PAR PAR PAR Gambar 42 Word graph kalimat 33. Gambar 43 Word graph kalimat 34. Gambar 44 Word graph kalimat 35. SUB Word graph dari kalimat 33 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 34: “ Daily hassles comprised| 3 six interpersonal stressors,| 1 seven intrapersonal stressors,| 1 three academic stressors,| 1 and| 6 seven environmental.| 1 ” Word graph dari kalimat 34 dapat digambarkan sebagai berikut: Kalimat 35: “ The Student Stress Survey was| 2 distributed at| 5 the beginning of a regularly scheduled fraternity meeting in| 5 the 1997 Spring semester.| 1 ” Word graph dari kalimat 35 dapat digambarkan sebagai berikut: c Analisis Graf Setelah pembentukan word graph, maka tahap selanjutnya adalah analisis graf yang berupa analisis relasi PAR, CAU, dan SUB yang terdapat pada setiap word graph. Data masing-masing relasi pada teks yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3 pada Lampiran 2. Analisis relasi PAR Relasi PAR digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu mempunyai sifat sesuatu yang lain. Dalam hal ini, ketika ada dua atau lebih kata benda, maka salah satunya merupakan sifat atau pelengkap bagi lainnya. Menurut Febriatmoko 2011, kata benda yang terhubung oleh relasi PAR dapat membentuk sebuah kata baru. Untuk menentukan sebuah kata benda yang baru, maka dibuat aturan bahwa kata benda baru tersusun dari dua buah kata benda yang terhubung oleh relasi PAR. Kata benda baru terdiri atas kata benda utama dan kata benda yang memberi sifat atau keterangan. Kata benda yang memiliki sifat tidak boleh memiliki relasi selain PAR misal verteks u, sedangkan verteks v harus memiliki relasi selain PAR. Dalam teks yang digunakan, terdapat hubungan PAR antara v2 ke v8. Kedua verteks tersebut tidak termasuk dalam divions academic environmental intrapersonal interpersonal stressors daily hassles situation difficulties financial life events v12 v6 v1 v14 v9 v15 v16 v13 v7 v8 academic environmental intrapersonal interpersonal stressors daily hassles six seven seven three v12 v1 v9 v11 v11 student stress survey spring semester 1997 v4 v14 v6 v11 v11 v12 v9 v15 analisis relasi PAR karena kata benda yang berupa sifat memiliki relasi selain PAR. Setelah mendapatkan sebuah kata benda baru yang terdiri atas dua buah verteks, akan dilihat makna kata baru hasil gabungan kata benda tersebut. Jika maknanya sama dengan salah satu kata benda yang terdapat dalam verteks, maka kata benda baru yang terbentuk akan dikelompokkan bersama kata benda yang memiliki makna yang sama. Jika kata benda baru memiliki sebuah makna yang tidak sama dengan salah satu verteks yang ada, maka kata benda baru tersebut akan diberi label dan dijadikan sebuah verteks baru Febriatmoko 2011. Daftar analisis PAR pada teks dapat dilihat pada Tabel 4 pada Lampiran 3. Berikut adalah penggabungan verteks dengan relasi PAR yang memiliki makna baru dan yang tidak memiliki makna baru sesuai dengan Tabel 4. v3 v16 A v9 v1 B v1 v3 v1 v8 v13 C v11 v2 v2 v12 v1 D v11 v1 v1 v8 v3 E v3 v4 F v14 v7 G v14 v10 v10 v14 v1 H v6 v1 I v9 v7 J v11 v12 v12 v11 v14 v14 v11 v9 v9 v11 v6 v6 Analisis relasi CAU dan SUB Berdasarkan prinsip logika matematika, terdapat beberapa hubungan relasi SUB yaitu : jika A SUB B dan B SUB C, maka A SUB C dan jika A SUB B dan B SUB A, maka A = B. Di sisi lain, menurut Hoede dan Nurdiati 2008a, pada relasi CAU pun berlaku prinsip logika matematika yaitu jika A CAU B dan B CAU C, maka A CAU C. Graf dari relasi SUB dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar di atas merupakan gabungan dari semua relasi SUB yang terdapat dalam teks. Dari gambar di atas, terdapat garis putus-putus antara dua verteks yang mengikuti prinsip logika matematika, sehingga terdapat relasi SUB yang dapat direduksi. Daftar relasi SUB yang dapat direduksi antara lain yaitu: v2 v3 v13 v9 v10 v1 v12 v1 v15 v4 v7 v5 v4 v7 v5 v3 v7 v15 v13 v16 v13 v1 v14 v13 v5 Dari keterangan di atas, berdasarkan prinsip logika matematika, maka hubungan SUB terjadi pada kedua verteks antara lain, yaitu: a. v2 ke v13 e. v7 ke v3 b. v9 ke v1 f. v7 ke v13 c. v12 ke v4 g. v16 ke v1 d. v7 ke v4 h. v14 ke v5 Selanjutnya, akan digambarkan graf dari relasi CAU sebagai berikut v7 v15 v5 v4 v1 v6 v6 v13 v16 v12 v7 v10 v2 v3 Gambar 45 Penggabungan verteks relasi PAR. Gambar 46 Penggabungan verteks relasi SUB. v5 v3 v14 v3 v13 v3 v6 v12 v4 v9 v8 v15 Gambar 47 Relasi SUB yang direduksi. SUB CAU PAR CAU SUB CAU SUB CAU SUB CAU v Terdapat lima pasangan verteks yang dihilangkan garis putus-putus karena memiliki relasi PAR, sehingga relasi CAU digantikan oleh PAR. Verteks-verteks tersebut digambarkan sesuai dengan Tabel 3. Analisis Hubungan Searah Hubungan searah yang terdapat dalam teks adalah sebagai berikut : Hubungan antara v12 ke v1, v13 ke v1, v10 ke v1, dan v7 ke v3 memiliki dua relasi yaitu SUB dan CAU, maka berdasarkan hukum penambahan menurut Dimas 2011, kedua relasi tersebut dapat digantikan dengan relasi SUB. Akan tetapi, kedua verteks tersebut termasuk dalam analisis PAR, sehingga menjadi kata benda yang baru. Penggantian relasi SUB tidak digambarkan dalam penggabungan grafnya. Hukum penambahan dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut: Hubungan antara v6 ke v1 memiliki dua relasi yaitu PAR dan CAU. Melihat dari susunan kata bendanya, bahwa v6 = academic dan v1 = source, maka kedua relasi tersebut dapat digantikan dengan relasi PAR karena “academic” merupakan sifat dari “source” yang berarti sumber yang bersifat akademik. d Penggabungan Graf Setelah melalui proses analisis masing- masing graf pada setiap kalimat, selanjutnya adalah menggabungkan graf sesuai dengan analisis sebelumnya. Graf gabungan yang terjadi dalam teks dapat dilihat pada Gambar 50. Tabel 5 Hukum Penambahan + CAU SUB CAU CAU SUB SUB SUB SUB F v15 v1 v10 E v2 C v16 v6 v6 B A H I J E D v3 G v4 v7 v2 v2 v8 v4 v9 Gambar 50 Graf gabungan relasi PAR, SUB, dan CAU. : Relasi PAR : Relasi SUB : Relasi CAU v3 v2 v10 v1 v16 v7 v12 v8 v10 v13 v6 Gambar 48 Penggabungan verteks relasi CAU. v13 v1 v6 v1 v10 v1 v13 v12 v4 v7 v12 v1 v7 v3 Gambar 49 Analisis hubungan searah. Informasi yang dapat diambil dari Gambar 50 antara lain sebagai berikut: 1 Stressors v1 has an effect for college student v2 in their life v8 and environment v9 is part of life v8. Stressors v1 is caused by situation v16, environmental sources B were from stressful situations A, intrapersonal sources D, life events E, interpersonal sources H, academic sources I, and environment problem J. Situations v16 can be college students v2 stress. These stressors is part of daily hassles v15. One of them from daily hassles v15 is interpersonal conflicts G. These conflicts are subject from stress survey F. 2 Stressor from academic can be look as transferring school v6 and transferring school v6 is part of school v6. 3 Intrapersonal v12 from this study v4 can caused stress v3 for college student v2. Beside it, relationship v10, problem and conflicts v7, live events E can also caused stress v3. Problem and conflicts v7 also subject from this survey v4. b Metode Concept Mapping CM. Metode selanjutnya adalah metode Concept Mapping CM untuk jenis teks recount text pada Lampiran 1. Analisis metode tersebut adalah sebagai berikut : Membaca materi yang dipelajari Tahap awal dari metode ini adalah membaca materi. Dalam hal ini, teks 1 yang terdapat pada Lampiran 1 dibaca terlebih dahulu agar pembaca memiliki gambaran tentang isi dari teks tersebut. Dalam teori Ausubel Dahar 1988:149 dalam Anwar 2010 dikatakan bahwa “faktor yang paling penting adalah pengetahuan awal”. Menentukan konsep-konsep penting Setelah tahap pertama selesai, selanjutnya menentukan konsep-konsep penting yang terdapat dalam bacaan. Untuk lebih mudah, konsep-konsep tersebut dapat dikelompokkan tiap paragraf. Daftar konsep-konsep penting pada teks 1 dapat dilihat pada Tabel 6 Lampiran 4. Konsep-konsep yang sudah dipilih disusun berurutan Konsep paling umum diletakkan paling atas dan diurut ke bawah sesuai tingkat inklusifnya disusun secara vertikal. Masing-masing konsep yang telah terdaftar pada Tabel 6, selanjutnya disusun berurutan yang dimulai dari konsep yang paling inklusif. Analisis untuk teks pada Lampiran 1 adalah sebagai berikut: - konsep yang paling inklusif adalah “major sources of stress” A yang dalam penggambaran pemetaannya diletakkan di posisi paling atas, - konsep yang terkait dengan konsep “major sources of stress” A adalah “ intrapersonal sources” A 1 , “ interpersonal sources” A 2 , “academic sources” A 3 , dan “ environmental sources” A 4 . - masing-masing konsep turunan dari konsep paling inklusif dicari lagi konsep turunannya hingga mencapai tingkat kurang inklusif. Analisisnya adalah sebagai berikut:  konsep turunan dari konsep “ intrapersonal sources” A 1 adalah “ internal sources” B 1 dan konsep turunan dari konsep “ internal sources” B 1 adalah konsep “change in sleeping habits” C 1 , “change in eating habits” C 2 , “vacations or breaks” C 3 , “self esteem problems” C 4 , “money problem” C 5 , dan “ loneliness” C 6 .  konsep turunan dari konsep “ interpersonal sources” A 2 adalah konsep “interactions” B 2 dan konsep turunan konsep “interactions” B 2 adalah konsep “ family” C 7 , “ friends” C 8 , dan “faculty member” C 9 , sedangkan konsep “family” C 7 masih memiliki konsep turunan lagi yaitu konsep “parents” C 10 .  konsep turunan dari konsep “academic sources” A 3 adalah konsep “ school related activities” B 3 dan konsep “ school related activities” B 3 memiliki konsep turunan yaitu konsep “ earning high grades” C 11 , “ excessive homework” C 12 , “unclear assignment” C 13 , “increased class workload” C 14 , dan “transferring schools” C 15 .  konsep turunan dari konsep “ environmental sources” A 4 adalah konsep “ problems in the environmental” B 4 yang juga memiliki konsep turunan “unfamiliar situations” C 16 . Untuk menghubungkan dua atau lebih konsep yaitu konsep yang inklusif dengan konsep yang kurang inklusif digambarkan di bawahnya, maka akan diperoleh suatu bentuk hierarki pada peta konsep Setelah konsep umum dan konsep turunannya dianalisis, tahap selanjutnya yakni menggambarkannya secara hierarki konsep paling inklusif diletakkan paling atas dan konsep-konsep lainnya diletakkan di bawahnya sesuai dengan tingkat inklusifnya. Kata penghubung harus digunakan untuk menghubungkan antara konsep secara horizontal yang menggunakan garis tanda panah yang menuju pada konsep yang terkait dengannya. Agar dapat melihat keterkaitan antar konsep, maka antar konsep diberi kata penghubung yang membentuk suatu proposisi. Proposisi merupakan dua atau lebih konsep yang dihubungkan dengan kata-kata dalam suatu unit semantik Novak dalam Dahar 1988:50. Dengan terbentuknya suatu proposisi, maka hubungan antar konsep menjadi lebih bermakna Anwar 2010. Kata hubung yang digunakan dalam konsep-konsep yang sudah dianalisis adalah sebagai berikut : - konsep yang terkait dengan konsep “major sources of stress” A adalah “ intrapersonal sources” A 1 , “ interpersonal sources” A 2 , “academic sources” A 3 , dan “ environmental sources” A 4 dihubungkan dengan kata hubung “consist of” karena konsep A 1 , A 2 , A 3 , A 4 adalah bagian dari konsep A. - konsep turunan dari konsep “ intrapersonal sources” A 1 adalah “ internal sources” B 1 ; konsep turunan dari konsep “interpersonal sources” A 2 adalah konsep “interactions” B 2 ; konsep turunan dari konsep “academic sources” A 3 adalah konsep “ school related activities” B 3 ; konsep turunan dari konsep “environmental sources” A 4 adalah konsep “ problems in the environmental” B 4 dihubungkan dengan kata hubung “are” karena konsep B 1 , B 2 , B 3 , dan B 4 merupakan pengertian dari konsep A 1 , A 2 , A 3 , A 4 . - konsep “ internal sources” B 1 adalah konsep “change in sleeping habits” C 1 , “ change in eating habits” C 2 , “ vacations or breaks” C 3 , “self esteem problems” C 4 , “money problem” C 5 , dan “loneliness” C 6 ; konsep turunan: konsep “interactions” B 2 adalah konsep “ family” C 7 , “ friends” C 8 , dan “faculty member” C 9 , sedangkan konsep “ family” C 7 masih memiliki konsep turunan lagi yaitu konsep “parents” D 1 ; konsep “ school related activities” B 3 memiliki konsep turunan yaitu konsep “ earning high grades” C 10 , “excessive homework” C 11 , “unclear assignment” C 12 , “increased class workload” C 13 , dan “transferring schools” C 14 ; konsep “ problems in the environmental” B 4 yang juga memiliki konsep turunan “ unfamiliar situations” C 15 dihubungkan dengan kata hubung “such as” dan “with” yang digunakan sesuai kebutuhan agar konsep-konsep menjadi lebih bermakna. - untuk konsep-konsep yang terdapat dalam Tabel 6 dapat digabungkan dengan konsep-konsep yang sudah dianalisis. Gambar Concept Mapping dari teks pada Lampiran 1 dapat dilihat pada Gambar 51. Hasil analisis dari Gambar 51 adalah sebagai berikut: 1 Major sources of stress A consist of intrapersonal sources A 1 , interpersonal sources A 2 , academic sourcesA 3 , and environmental sources A 4 . 2 Intrapersonal sources A 1 are internal sources B 1 such as change in sleeping C 1 and eating habits C 2 , vacations C 3 or breaks C 4 , self esteem C 5 , and money problem C 6 . 3 Interpersonal sources A 1 are interactionsB 2 with family C 7 such as from parents D 1 , friends C 8 , and faculty member C 9 . 4 Academic sources A 3 are school related academic B 3 such as earning high grades C 10 , excessive homework C 11 , unclear assignment C 12 , increased workload C 13 , and transferring schools C 14 . 5 Environmental sources A 4 are problems in the environmental B 4 such as unfamiliar situations C 15 . consist of consist of are are are are such as such as such as such as with such as A A 1 B 1 A 2 A 3 A 4 B 2 B 3 B 4 consist of C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 C 6 C 7 D 1 C 8 C 9 C 10 C 11 C 12 C 13 C 14 C 15 such as such as such as such as Gambar 51 Concept Mapping Teks 1 Lampiran 1. “Sources of Stress among College Students” 26 Teks pada Lampiran 1 telah diuji dengan metode Knowledge Graph KG dan Concept Mapping CM dengan hasil yang dapat dilihat pada Gambar 50 dan Gambar 51. Selanjutnya, teks 2 hortatory exposition dan teks 3 recount text pun diuji dengan kedua metode tersebut seperti teks 1. Analisis penentuan kata benda sebagai konsep metode KG untuk kedua jenis teks dapat dilihat pada Lampiran 6 dan Lampiran 8. Di samping itu, analisis konsep-konsep metode CM dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 9. Hasil dari teks 2 dan teks 3 dapat dilihat pada Lampiran 10 dan Lampiran 12. Setelah semua teks diuji dengan kedua metode tersebut, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis perbandingan keseluruhan teks. Perbandingan yang dianalisis meliputi aspek proses interpretasi dan kemudahan, hasil, dan tujuan jangka panjang. 3 Analisis kedua metode Analisis dari kedua metode yang digunakan yaitu metode Knowledge Graph KG dan metode Concept Mapping CM dapat ditinjau dari berbagai aspek antara lain aspek proses interpretasi dan kemudahan, hasil, dan tujuan jangka panjang. Masing-masing aspek akan dijelaskan sebagai berikut: a Proses Pada aspek proses, hal yang ditinjau meliputi aspek interpretasi dan aspek kemudahan dalam penggunaan masing- masing metode. Interpretasi hasil dari metode Knowledge Graph KG dan metode Concept Mapping CM tetap mengandung unsur kesubjektifan. Unsur kesubjektifan masing- masing metode terletak pada bagian yang berbeda. Untuk metode KG, unsur kesubjektifan terdapat pada interpretasi hasil graf, sedangkan pada metode CM kesubjektifan terjadi ketika pemilihan konsep serta kata hubung. Dengan tingginya subjektifitas, maka akan terjadi kesulitan dalam mengimplementasikannya dalam bahasa pemrograman. Selain ditinjau dari interpretasi hasilnya, pada aspek proses juga meninjau dari segi kemudahan penggunaan metode. Metode CM lebih mudah digunakan sebagai teknis menganalisis pengetahuan secara analisis manual, namun akan menjadi kesulitan ketika diimplementasikan dalam bahasa pemrograman. Di sisi lain, untuk metode KG sendiri secara manual dirasa cukup sulit yang disebabkan oleh analisis PAR, penggabungan graf, dan interpretasi hasil akhir. Akan tetapi, batasan konsep pada metode KG sudah jelas yaitu konsep kata benda, sehingga mempermudah komputer untuk membacanya. b Hasil Pada aspek hasil, yang diperhatikan untuk kedua metode adalah cara pandang terhadap masing-masing metode. Untuk hasil dari metode KG adalah representasi suatu pengetahuan berbentuk graf yang berupa jaringan network. Dengan bentuk yang berupa jaringan, maka pembaca akan memiliki interpretasi yang berbeda terhadap suatu konsep, karena ketika menemukan satu buah konsep, otak harus bisa menentukan konsep apa saja yang terkait dengan konsep tersebut dan juga harus mengetahui relasi antarkonsep. Bentuk jaringan ini tidak terstruktur, sehingga dapat terbawa ke sisi mana pun saat memahami suatu konsep. Di sisi lain, hasil dari metode CM adalah representasi pengetahuan berupa diagram dengan struktur hierarki. Dengan kata lain, pada metode CM cenderung dilihat dari penggambarannya yang terstruktur. Dalam metode ini, pembaca benar-benar melakukan pemahaman konseptual. Ketika kita akan mempelajari suatu konsep, maka kita dapat melihat konsep apa saja yang terkait dengan konsep sebelumnya. Untuk mendapatkan konsep terkait, kita dengan mudah dapat mengambil konsep-konsep yang terdapat di bawah konsep utama. Hal ini dikarenakan oleh struktur yang hierarki dengan menempatkan konsep paling umum pada bagian paling atas. Bagian di bawahnya merupakan konsep-konsep yang lebih spesifik. Dari berbagai jenis teks yang digunakan, metode KG dapat diterapkan pada teks 1 dengan jenis “recount text”, karena teks tersebut mempunyai ukuran yang besar, sehingga kata benda pun banyak muncul, dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan maknanya dan hasilnya terdapat pada Gambar 50. Teks 1 ini pun dapat diterapkan untuk metode CM seperti hasil yang ditunjukkan pada Gambar 51. Akan tetapi, pada teks 3 dengan jenis yang sama, metode yang dapat diterapkan adalah metode CM. Hal ini dikarenakan ukuran teks 3 yang lebih kecil dibandingkan teks 1, sehingga kata benda yang muncul semakin berkurang dan tidak memenuhi syarat untuk metode KG. Di samping itu, terlalu banyak kata yang menunjukkan nama orang yang tidak termasuk kata benda yang digunakan. Oleh sebab itu, maka metode yang digunakan adalah metode CM. Untuk jenis teks 2 hortatory exposition, metode yang diterapkan adalah metode CM karena ukuran teks tersebut lebih kecil dibandingkan teks 1. Dengan ukuran yang semakin kecil, maka kata benda yang muncul semakin berkurang. Daftar kata benda untuk teks 2 ini dapat dilihat pada Lampiran 6. Pada lampiran tersebut dapat dilihat bahwa setelah dilakukan penentuan kata benda sebagai konsep, verteks yang didapatkan hanya empat buah. Hal ini menyebabkan banyaknya informasi yang hilang bila menggunakan metode Knowledge Graph KG. Penjelasan ini pun berlaku untuk teks 3 yang juga memiliki verteks yang sedikit yaitu sebanyak enam buah verteks. Hal ini serupa dengan teks 2, apabila menggunakan metode KG, maka akan banyak informasi yang hilang. Dari penjelasan-penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa metode KG lebih cocok untuk kriteria teks sebagai berikut: - teks yang berukuran besar. Teks yang berukuran besar artinya dalam teks tersebut mengandung banyak kalimat dalam setiap paragrafnya. Teks berukuran besar dapat juga dilihat dari jumlah halamannya yang banyak. Dengan semakin banyaknya halaman, maka jumlah kata benda dalam suatu teks pun akan semakin banyak karena ukurannya yang semakin besar, - setiap paragraf berikutnya merupakan penjelas atau pendukung ide paragraf sebelumnya teks terstruktur. Hal ini dapat dilihat pada teks 1 yang menjelaskan sumber-sumber stress pada mahasiswa. Paragraf pertama merupakan ide utama dalam teks yaitu “major sources of stress”. Dua kalimat berikutnya menyatakan bahwa “The scale addressed interpersonal, intrapersonal, academic, and environmental sources of stress”. Setelah itu, paragraf kedua dan ketiga mendukung ide utama dalam penjelasannya mengenai sumber-sumber stress pada mahasiswa. Paragraf keempat merupakan penjelas dari paragraf pertama yang lebih rinci dalam penjelasan masing- masing sumber stress pada mahasiswa. Hal ini memudahkan dalam penentuan kata benda dan juga ketika mengelompokkan berdasarkan kesamaan maknanya. Di sisi lain, metode CM tidak cocok digunakan untuk teks berukuran besar. Dengan ukuran teks yang besar, maka kesubjektifan yang dimiliki akan semakin tinggi juga. Hal ini akan mempersulit kerja komputer untuk mengidentifikasi konsep- konsepnya. c Tujuan jangka panjang Tujuan jangka panjang dari metode KG dan metode CM diharapkan dapat mengidentifikasi inti sari suatu pengetahuan dengan efektif dan efisien. Dengan adanya kedua metode ini, diharapkan dapat mengasah logika berpikir seseorang. Dari keterangan-keterangan di atas, maka masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: a Kelebihan Kelebihan untuk metode KG antara lain adanya konsep terbatas, dalam hal ini kata benda serta adanya ontologi yang jelas, sehingga dapat mempermudah proses dalam mengimplementasikan ke bahasa pemrograman. Untuk metode CM, kelebihannya terdapat pada hasil akhir yang berupa diagram terstruktur, sehingga membawa pembaca dengan langkah terstruktur untuk memahami suatu konsep. b Kekurangan Kekurangan dari metode KG yaitu kesulitan dalam analisis PAR, penggabungan graf, dan interpretasi hasil graf yang tidak terstruktur. Hasil yang tidak terstruktur membuat seseorang berbeda persepsi terhadap suatu konsep. Untuk metode CM, kesulitan terjadi dalam mengimplementasikan dalam bahasa pemrograman yang disebabkan adanya kebebasan dalam menentukan konsep dan kata hubung. Dari hasil analisis perbandingan pun dapat disimpulkan tentang persamaan dan perbedaan kedua metode. Persamaan yang dimiliki oleh kedua metode adalah memiliki keterkaitan konsep dan unsur kesubjektifan. Namun, selain memiliki persamaan, keduanya pun memiliki perbedaan, yaitu metode KG memiliki konsep yang jelas kata benda dan relasi yang jelas relasi PAR, SUB, CAU, sedangkan untuk metode CM, konsep dan kata hubungnya sangat subjektif karena tidak ada ketentuan. Unsur kesubjektifan pun menjadi pembeda kedua metode. Pada metode KG, unsur kesubjektifan terdapat pada hasil interpretasi graf, sedangkan metode CM sejak awal penentuan konsep dan kata hubung sudah sangat subjektif, dan metode KG hasilnya berupa graf yang nonhierarki, sedangkan metode CM hasilnya berupa diagram konsep yang terstruktur. Penelitian-penelitian lain terkait dengan penggunaan metode CM salah satunya diterapkan pada pembelajaran Matematika di SMPN 2 Gondangrejo kelas VIII dan disajikan dalam penulisan ilmiahnya oleh Margono T 2010 dengan judul penelitiannya “Implementasi Metode Concept Mapping dalam Pembelajaran Matematika sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika”. Penelitian tentang metode ini pun dikembangkan di Cornell University dari tahun 1970. Metode ini sudah digunakan lebih dari 25 tahun sebagai bahan penelitian dan praktik pembelajaran dalam kelas untuk menangkap dan menaksir kestrukturan pengetahuan siswa Novak dan Gowin 1984 dalam Zeilik 2010. Hasil penelitian pembelajaran dalam kelas dengan menggunakan metode ini dituangkan dalam jurnal penelitian pada pengajaran ilmu pengetahuan oleh McClure JR, Sonak B, dan Hoi KS dengan judul “Concept Map Assessment of Classroom Learning : Reliability, Validity, and Logistical Practically” yang disebarluaskan pada tahun 1999. Penelitian-penelitian tersebut masih terbatas pada analisis manual. Oleh sebab itu, penelitian yang telah dilakukan dan tertuang dalam karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis beberapa metode sebagai teknik menangkap pengetahuan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk merancang sistem otomatis, sehingga akan mempermudah kebutuhan. V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan