Perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan concept mapping dengan argument mapping pada konsep kingdom fungi (jamur) (kuasi eksperimen di SMAN 11 Tangerang Selatan)
PERBEDAANPENGUASAANKONSEPANTARASISWAYANG
MENGGUNAKANCONCEPTMAPPINGDENGANARGUMENTMAPPING
PADAKONSEPKINGDOMFUNGI(JAMUR)
(KuasiEksperimendiSMAN11TangerangSelatan)
SKRIPSI
DiajukankepadaFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan(FITK)
untukMemenuhiSebagiandariSyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd)
OLEH
NURIDA OKTAFIA
NIM:109016100027
PROGRAMSTUDIPENDIDIKANBIOLOGI
JURUSANPENDIDIKANILMUPENGETAHUANALAM
FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN
UNIVERSITASISLAMNEGERISYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA 2014
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
KATA
PENGANTAR
PujisyukurpenulispanjatkankehadiratAllahSWTyangtelahmelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasullullah SAW tercintabesertaseluruhkeluarga, sahabat dan parapengikutnya sampai akhir zaman, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini sesuai dengan jadwalyangtelahdisusunolehpenulis.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikanSarjanaProgramS-1padaProgramStudiPendidikanBiologiFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Pada kesempataninipenulismengucapkanterimakasihkepada:
1.IbuNurlena,MA,Ph.D.DekanFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruanUniversitas IslamNegeriSyarifHidayatullahJakarta.
2.KetuaJurusanPendidikanIPAIbuBaiqHanaSusanti,M.Sc
3.DosenPembimbingIIbuNengsihJuanengsih,M.Pd.yangtelahmembimbing, mengarahkan dan membekali penulis dengan ilmu yang diberikannya dengan penuhkeikhlasan.
4.IbuYantiHerlanti,M.Pd.sebagaiDosenPembimbingIIyangpenuhkesabaran dankeikhlasanmembimbingpenulisselamapenyusunanskripsiini.
5.Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA khususnya untuk Program Studi PendidikanBiologiUINSyarifHIdayatullahJakartayangtelahmemberikanilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari AllahSWT.
6.KepalaSMAN11TangerangSelatan,BapakDrs.Rodanidangurubidangstudi BiologiSMAN11TangerangSelatan,IbuSukarlinS.Pd.yangtelahmembantu penulismelaksankanpenelitiandikelasXdalammengumpulkandata.
(8)
7.Teristimewa untuk kedua orangtua, Ibu Nani Rochanah dan Bapak Achmad Tjasmadi, serta Teteh Reni Indriyani, Kakak Anita Febiyanti, dan Adik Azri Miftahul Akbar yangselalu penulis banggakan, takhenti-hentinya mendoakan, memberikandukungan,melimpahkankasihsayangkepadapenulis.
8.Sahabat-sahabatpenulis,Rusi,Novia,Rosita,danLinayangselalumembantudan memberikansemangatdandukungankepadapenulis.
9.Sahabat-sahabatasistenlaboratoriumbiologidankimiayangselalumemberikan semangat.
10.Teman-temandiPendidikanBiologi’09yangtidakdapatdisebutkansatupersatu. Terima kasih atas kebersamaannya semoga persahabatan ini tetap abadi selamanya.
Penulisberharapsemogakaryailmiahinidapatmemberikanmanfaatbagi penuliskhususnyadanparapembacapadaumumnya.
Jakarta,April2014
Penulis
(9)
DAFTAR
ISI
Halaman
ABSTRAK... i
KATAPENGANTAR... iii
DAFTARISI... v
DAFTARTABEL... vii
DAFTARGAMBAR... viii
DAFTARLAMPIRAN... ix
BABIPENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah... 1
B. IdentifikasiMasalah... 4
C. PembatasanMasalah... 5
D. PerumusanMasalah...5
E. TujuanPenelitian... 5
F. ManfaatPenelitian... 6
BABIIKAJIANTEORIDANPENGAJUANHIPOTESIS A. DeskripsiTeoretis... 7
B. HasilPenelitianyangRelevan... 31
C. KerangkaBerpikir... 32
D. HipotesisPenelitian... 33
BABIIIMETODOLOGIPENELITIAN A. TempatdanWaktuPenelitian... 34
B. MetodedanDesainPenelitian... 34
C. PopulasidanSampel... 35
D. TeknikPengumpulanData... 36
(10)
E. InstrumenPenelitian... 37
F. KalibrasiInstrumen... 39
G. TeknikAnalisisdata... 44
BABIVHASILPENELITIANDANPEMBAHASAN A. HasilPenelitian... 50
B. PengujianHipotesis... 61
C. Pembahasan... 62
BABVPENUTUP A. Kesimpulan... 68
B. Saran... 69
DAFTARPUSTAKA ... 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 72
(11)
DAFTARTABEL
Halaman
Tabel2.1Langkah-langkahMembuatPetaKonsep... 20
Tabel3.1DesainPenelitian... 35
Tabel3.2JenisDatadanSumberData... 36
Tabel3.3Kisi-kisiInstrumen... 38
Tabel3.4InterpretasiValiditas... 40
Tabel3.5InterpretasiReliabilitas... 41
Tabel3.6InterpretasiTingkatKesukaran... 42
Tabel3.7InterpretasiDayaBeda... 44
Tabel3.9KriteriaPolaArgumentasi... 44
Tabel4.1DatanilaiPretestdanPostest KelasEksperimenIdanII... 50
Tabel4.2HasilnilaiN-GainKelasEksperimenIdanII... 51
Tabel4.3Nilai IndikatorsoalPretestdanposttestKelasEksperimenIdanII... 52
Tabel4.4NilaiPembuatanConceptMapping... 55
Tabel4.5NilaiPembuatanArgumentMapping... 55
Tabel4.6HasilObservasisiswapadaKelasEksperimenConceptMapping... 56
Tabel4.7HasilObservasisiswapadaKelasEksperimenArgumentMapping... 57
Tabel4.8HasilUjiNormalitasPretestKelasEksperimenIdanII... 59
Tabel4.9HasilUjiNormalitasPosttestKelasEksperimenIdanII... 60
Tabel5.0HasilUjiHomogenitasPretestKelasEksperimenIdanII... 62
Tabel5.1HasilUjiHomogenitasPosttestKelasEksperimenIdanII... 62
Tabel5.2HasilUji-tDataPretestKelasEksperimenIdanII... 63
Tabel5.3HasilUji-tDataPosttestKelasEksperimenIdanII... 64
(12)
DAFTARGAMBAR
Halaman
Gambar2.1PetaKonsepPohonJaringanKomponenEkosistem... 22
Gambar2.2PetaKonsepRantaiKejadianSuksesiPrimer... 23
Gambar2.3PetaKonsepModelSiklusAir... 24
Gambar2.4PetaKonsepLaba-labaPencemaranLingkungan... 25
Gambar2.5ContohPemetaanArgumenJamesOstwald... 29
Gambar2.6ContohPemetaanArgumenKonsepJamur... 29
(13)
DAFTARLAMPIRAN
Halaman
Lampiran1Kisi-kisiInstrumenKingdomFungi(Jamur)... 73
Lampiran2UjiCobaIstrumen...92
Lampiran3AnalisisButirSoal... 95
Lampiran4InstrumenPenelitian... 106
Lampiran5RPPKelasEksperimenI... 109
Lampiran6RubrikPenilaianConceptMapping... 136
Lampiran7RPPKelasEksperimenII... 137
Lampiran8RubrikPenilaianArgumentMapping... 172
Lampiran9DatanilaiPretestdanPostest KelasEksperimenIdanII... 175
Lampiran10DataskorPretestdanPostest KelasEksperimenIdanII... 179
Lampiran11PerhitunganN-GainKelasEksperimenIdanII... 193
Lampiran12PerhitunganPerIndikatorPretestdanposttestKelasEksperimenIdan II... 195
Lampiran13NilaiPembuatanConceptMapping... 199
Lampiran14NilaiPembuatanArgumentMapping... 200
Lampiran15LembarObservasi... 201
Lampiran16PerhitunganUjiNormalitasPretest-PosttestKelasEksperimenIdanII ...215
Lampiran17PerhitunganUjiHomogenitasPretest-PosttestKelasEksperimenIdan II...220
Lampiran18PerhitunganUjitPretestdanPostest... 222
(14)
BABI PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Proses belajar terjadiketikasiswamendapatkansesuatu yangdarilingkungansekitarnya. Dalam proses belajar, proses internal yang terlibat adalah seluruh mental dalammenghadapibahanbelajartertentuyangmeliputiranah-ranahkognitif, afektif, dan psikomotorik.1 Menurut Lukman, “Ranah kognitif berkenaan dengan perilaku yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui dan pemecahanmasalah”.2
Pada pembelajaran IPA melibatkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada ranah kognitif, siswa diharapkan dapat memahami konsep-konsepyangdipelajarisehinggaaspek-aspekIPAsepertiaspeksikap, proses, produk, dan aplikasi diharapkan dapat muncul pada siswa setelah mengalami proses belajar secara utuh dan dapat memahami pengetahuan tertentu.3
Padakegiatanbelajarmengajarbiologi,guruhendaknyamelatihsiswa menyatukankonsep-konsepbiologisehinggamenjadisesuatuyangbermakna. Pembelajaranbiologibertujuanagarsiswalebihmemahamikonsep-konsep biologi dengan cara memperolehataumemprosesfakta, konsep, prinsipdan
proseduryangdipelajari.4Untukmenguasaikonsepdalamsuatupembelajaran,
siswadiharuskanuntukmemahamikonsepterlebihdahuluyangselanjutnya siswa dapat memproses atau terampil menggunakan konsep yang telah dipahami.Adapunpemahamankonsepsiswaakanterjadijikasiswamampu menentukankonsep-konseppentingdanmengaitkannyasatusamalainagar
1DimyatidanMudjiono,BelajardanPembelajaran,(Jakarta:PTRinekaCipta,2010),Cet.IV,h.7 2LukmanulHakim,PerencanaanPembelajaran,(Bandung:CVWacanaPrima,2009),h.101 3Zulfiani,et.al,StrategiPembelajaranSains,(Jakarta:LembagaPenelitianUINJakarta,2009),
Cet.I,h.46-47.
4 Ibid,h.38.
(15)
2
siswa dapat melihat bahwa konsep-konsep tersebut tidak berdiri sendiri melainkanmempunyaihubunganyangbermakna.5
Pembelajaranbiologiyangdilaksanakandisekolahselamainibelum mencapaihasilyangmemuaskan.Halinidiketahuikarenapembelajaranyang diterapkanmasihberpusatpadaguru,dansiswayangmasihmenggunakan carahafalantanpamengertiartidarikonsepyangsedangdipelajari.Siswa yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan
menghubungkankonsep-konsepyangtelahdimilikinya.
Dalam pembelajaran biologi yang baik diperlukan struktur kognitif yangbaikpulaolehsiswadalammengorganisasiinformasidankonsepyang telah dipelajari. Pengorganisasian pemahaman konseptual yang baik akan membantukebermaknaanbelajarsiswa.Belajarbermaknamerupakansuatu prosesmengaitkaninformasibarupadakonsep-konseprelevanyangterdapat dalamstrukturkognitifseseorang.6DenganBelajarbermakna,siswa akan mampumengaitkanantarainformasiyangbarudengankonsep-konsepyang sudah ada menjadi lebih mudah untuk dipelajari dan mempermudah mempelajarihal-halyangmirip.
Salahsatuupayauntukmeningkatkanpenguasaankonsepsiswadalam belajar biologi adalah membuat pembelajaran biologi menjadi bermakna menggunakan peta konsep (concept mapping). Peta konsep (concept
mapping) merupakan hubungan-hubungan yang bermakna antara
konsep-konsepdalambentukproposisi-proposisi.Proposisi-proposisiinimerupakan duaataulebihkonsep-konsepyangdihubungkanolehkata-katadalamsuatu
5
YustiniYusuf,et.al,“UpayaPeningkatanAktivitasdanHasilBelajarBiologimelaluiPenggunaan Peta Konsep pada Siswa Kelas II4 SMP Negeri 2 Pekanbaru Tahun Ajaran 2004/2005”, Jurnal
BiogenesisVol.2(2),2006.h.59.
(16)
3
unitsemantik.7Petakonsepmemilikistrukturyangformaldanberhierarki sertamemilikikatapenghubungyangbertujuanmenyatakansuatuhubungan tertentu.8Kelebihanpetakonsepadalahpetakonsepsiswadapatmembuat hubunganrelasionalantarakonsep-konseprelevandanjugadapatmengetahui pengetahuan kognitif yang dikembangkan secara struktural oleh siswa. Adapun kekurangan utama dari pemetaan konsep adalah bahwa mereka membutuhkan beberapa keahlian untuk menentukan konsep-konsep yang kompleks.9
Berdasarkan penelitian Yustini Yusuf, dengan digunakannya peta konsepdalampembelajaran,siswabisamelihatmateripelajaransecarajelas dan dapat memperlajarinya dengan lebih bermakna. Hal ini dapat mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru sehingga hasil belajar biologi menjadi lebih baik dan terjadi peningkatan aktivitasdalampembelajaran.10
Selain menggunakan peta konsep, pengajaran lain yang dapat digunakanadalahdenganpemetaanargumen(argumentmapping).Pemetaan argumenmerupakanpemetaanyangberfokuspadapetastrukturinferensial dankoneksilogisyangberfokuspadalogika,buktiatauinferensialhubungan antar proposisi.11 Kelebihan pemetaan argumen adalah berfokus pada sub-kelas tertentu dalam suatu hubungan antara proposisi. Pemetaan argumen
memungkinkan siswa menjawab pertanyaan dengan benar. Adapun
kekuranganpemetaanargumenadalahdapatmenyebabkansiswaberpendapat
7MartinisYamin,StrategiPembelajaranBerbasisKompetensi,(Jakarta:GaungPersadaPress,
2004),h.119.
8MartinDavies,Conceptmapping,mindmappingandargumentmapping:whatarethedifferences
anddotheymatter?,HigheducDOI10.1007/s10734-010-9387-6,2010,p.5.
9 Ibid.,h.7
10YustiniYusuf,Op.cit.,p.63.
11TimVanGelder,WhatisArgumentMapping?,EncyclopediaoftheMind,(Thousand Oaks, CA:
(17)
4
terlalu banyak.12 Berdasarkan penelitian I wayan Redhana, pemebelajaran denganpemetaanargumendapatberlangsungsecarasistematisdanbermakna, sertamampumengembangkanketerampilanberpikirkritissiswa.13
Dalam penelitian ini, penulis ingin meneliti perbedaan penguasaan konsepsiswayangmenggunakanconceptmappingdenganargumentmapping dalampembelajaranmengenaikonsepkingdomfungi(jamur).Berdasarkan uraiandiataspenulismencobamembandingkanpenggunaanconceptmapping (EksperimanI)danargumentmapping(EksperimenII)dalampembelajaran untuk mengetahui perbedaan penguasaan konsep biologi antara yang diajarkan menggunakan concept mapping dan argument mapping. Terkait permasalah di atas, penulis membahas mengenai judul: “Perbedaan
PenguasaanKonsepAntaraSiswayangMenggunakanConceptMapping
denganArgumentMappingpadaKonsepKingdomFungi(Jamur).”
B. IdentifikasiMasalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasimasalahsebagaiberikut:
1. Kurangnya kemampuan siswa menentukan dan mengaitkan konsep-konseppentingdalambiologi
2. RendahnyapenguasaankonsepsiswaterhadapmateriBiologi 3. Belum banyak penelitian untuk melihat perbedaan penguasaan
konsep antara siswa yang menggunakan concept mapping dan
argumentmappingdalampembelajaran.
12MartinDavies,Op.cit.,p.9
13I Wayan Redhana, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap
KeterampilanBerpikirKritisSiswaPadaTopikLajuReaksi.”JurnalPendidikandanPengajaranJilid 43no.17,2010,h.148.
(18)
5
C. PembatasanMasalah
Berdasarkanidentifikasimasalah,makapenelitianinihanyadibatasi pada:
1. Subyek penelitian adalah siswa kelas X semester ganjil tahun ajaran 2013/2014diSMAN11TangerangSelatan.
2. Penguasaankonsepyangdimaksuddalampenelitianinimerupakanhasil belajardariteskognitifsiswa.
3. Penggunaan argument mapping dalam penelitian ini merupakan peta argumentasi yang sederhana karena belum banyak penelitian yang menggunakanargumentmapping.
4. PenguasaankonsepyangdinilaimencakupaspekkognitifmulaidariC1 sampaidenganC4.
5. KonsepbiologidalampenelitianiniadalahKingdomFungi(Jamur).
D. RumusanMasalah
Rumusanmasalahyangdiajukandalampenelitianiniadalah.
1. Apakah terdapat perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakanConceptMappingdenganArgumentMappingpadakonsep fungi(jamur)?
2. Apakahargumentmappinglebihbaikdariconceptmapping?
E. TujuanPenelitian
Tujuandalampenelitianiniadalah:untukmengetahuiapakahterdapat perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan Concept
MappingdenganArgumentMappingpadakonsepKingdomFungi(Jamur)di
(19)
6
F. KegunaanPenelitian
Darihasilpenelitianyangdilakukaninidiharapkandapatbermanfaat untuk:
1. Guru
Khususnya bagi guru bidang studi biologi dapat menjadikan penggunaanConceptMappingdanArgumentMappingsebagaisalahsatu alternativedalampembelajaran.
2. Siswa
Untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman konsep, melatih keterampilan sains, menciptakan belajar bermakna, dan mengembangkankemampuankognitifyangdimiliki.
3. Pembaca
Hasilpenelitianinidapatdijadikanbahanreferensiuntukdiadakan penelitianlebihlanjut.
4. Peneliti
Penelitian ini dapat menyampaikaninformasi tentangperbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan concept mapping denganargumentmapping.
(20)
BABII
KAJIANTEORIDANPENGAJUANHIPOTESIS
A. DeskripsiTeoretis
1. KajianTeoretisPenguasaanKonsep
a. PengertianKonsep
MenurutOemarhamalik,“Suatukonsepadalahsuatukelas ataukategoristimuliyangmemilikiciri-ciriumum.Stimuliadalah objek-objekatauorang.Konsepbukanstimuluskhusus,melainkan kelas stimuli”.1 Menurut Dahar, Konsep-konsep dapat berbeda dalamtujuhdimensi,yaitusebagaiberikut.
1) Atribut. Setiap konsep mempunyai sejumlah atribut yang
berbeda.Contoh-contohkonsepharusmempunyaiatributyang relevan,termasukjugaatributyangtidakrelevan.
2) Struktur. Struktur menyangkut cara terkaitnya atau
terhubungnya atribut-atribut itu. Berikut tiga macam struktur yangdikenal.
a) Konsep konjungtif, yaitu konsep yang didalamnya terdapat dua atau lebih sifat sehingga dapat memenuhi syaratsebagaicontohkonsep.
b) Konsepdisjungtif,yaitukonsepyangdidalamnyasatudari duaataulebihsifatharusada.
c) Konsep relasional, yaitu konsep yang menyatakan hubungantertentuantaraatributkonsep.
3) Keabstrakan. Konsep-konsep dapat dilihat dan konkret atau
konsepituterdiriataskonsep-konsepyanglain.
4) Keinklusifan.Iniditunjukkanpadajumlahcontohyangterlibat
dalamkonsepitu.
1OemarHamalik,PerencanaanPengajaranBerdasarkanPendekatanSistem,(Jakarta:PT
BumiAksara,2005),Cet.IV,h.161.
(21)
8
5) Generalisasi atau keumumuan. Bila diklasifikasikan, konsep
dapat berbeda dalam posisi superordinat atau subiordinatnya. Makinumumsuatukonsep,makinbanyakasosiasiyangdapat dibuatdengankonseplainnya.
6) Ketepatan. Ketepatan suatu konsep menyangkut apakah ada
sekumpulan aturan untuk membedakan contoh dengan
mencontohsuatukonsep.
7) Kekuatan.Kekuatansuatukonsepditentukanolehsejauhmana
orangsetujubahwakonsepitupenting.2
Menurut Dahar, “Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakilisatukelasobjek,kejadian,kegiatan,atauhubunganyang mempunyai atribut yang sama”.3 Jadi, konsep merupakan suatu hasildaripenyimpulanterhadapsesuatuhalyangmewakilisesuatu haltersebutberdasarkanciri-ciriyangsama.
b. Ciri-ciriKonsep
Ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu konsep menurut Oemar adalah sebagaiberikut.
1) AtributKonsep
Atributkonsepadalahsuatusifatyangmembedakanantara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya. Adanya keragaman antarakonsep-konsep ditandai oleh adanya atribut yangbebeda.
2) Atributnilai-nilai.
Adanya variasi-variasi yang terdapat pada suatu atribut. Konsep menjadi bermacam-macam karena jumlah nilai yang berbeda.Misalnyakonsepmanusiamempunyaiduanilaiyakni laki-lakidanperempuan.Jikaatributkonsepsangatluas,maka
2RatnaWilisDahar,Teori-teoriBelajardanPembelajaran,(Jakarta:Erlangga,2011),Cet.14,
h.62-63.
(22)
9
konsep tersebut dapat saja diidentifikasi berdasarkan atribu-atributlainnya
3) Jumlahatribut
Jumlahatributjugabermacam-macamantarasatukonsep dengan konsep lainnya. Semakin kompleks suatu konsep, semakin banyak jumlah atributnya dan semakin sulit untuk dipelajari. Untuk kemudahan jumlah atribut itu hendaknya diperkecil dengan cara kombinasi atau mengurai perhatian terhadapsejumlahatributyamhdinilaitidakbegitupenting. 4) Kedominanatribut
Kedominan atribut menunjukkan pada kenyataan bahwa beberapa atribut lebih dominan (obvisious) daripada yang lainnya. Dominan menunjuk kepada konsep sebagaimana atribut. Konsep dominan memiliki atribut dominan. Jika atributnyanyata,makalebihmudahmenguasaikonsepdanjika atributnya tidak nyata, maka sulit untuk menguasai suatu konsep.4
c. PerolehanKonsep
MenurutAusubel,konsepdiperolehdenganduacara,yaitu pembentukankonsepdanasimilasikonsep.Pembentukankonsep dapat disamakan dengan belajar konsep konkret sebelum anak-anakmasuksekolah,sedangkanasimilasikonsepmerupakancara utamauntukmemperolehkonsepselamadansesudahsekolah.5
1) PembentukanKonsep
Banyakkonsepyangsudahbekembangsejakkecil,akan tetapi konsep-konsep itu akan termodifikasi karena pengalaman.Pembentukankonsepmerupakanprosesinduktif. Pembentukankonsepmengikutipolacontoh/aturanataupola
4Oemar,Hamalik.Op.cit.,h.162-163. 5RatnaWilisDahar,Op.cit.,64.
(23)
10
“egrule”(eg=examples=contoh).Anakyangbelajarpada
sejumlahcontohdannoncontohpadakonseptertentu,melalui prosesdiskriminasidanabstraksi,iamenetapkansuatuaturan yangmenentukankriteriauntukkonseptertentu.6
2) AsimilasiKonsep
Untukmemperolehkonsepmelaluiprosesasimilasi,orang yangbelajarharussudahmemperolehdefinisiformalkonsep itu.Suatudefinisiformalsuatukatamenunjukkankesamaan dengankonseptertentudanmembedakankataitudarikonsep lainnya.7
d. KegunaanKonsep
Belajar konsep berguna dalam rangka pendidikan siswa atau paling tidak mempunyai pengaruh tertentu. Adapaun kegunaankonsep,yaitusebagaiberikut:
1) Konsep-konsepmengurangikerumitanlingkungan. 2) Konsep-konsep membantu kita untuk mengidentifikasi
objek-objekyangadadisekitarkita
3) Konsepmembantuuntukmempelajarisesuatuyangbaru, lebihluas,danlebihmaju.
4) Konsepmengarahkankegiataninstrumental. 5) Konsepmemungkinkanpelaksanakanpengajaran.
6) Konsepdapatdigunakanuntukmempelajariduahalyang berbedadalamkelasyangsama.8
e. ProsedurPengajaranKonsep
Ada tujuh langkah yang perlu diikuti dalam mengajarkan konsepyangdikemukakanolehOemar,yaitu:
6Ibid.
7Ibid.,h.65.
(24)
11
Langkah ke-1: Tetapkan perilaku yang diharapkan
diperoleholehsiswasetelahmempelajarikonsep.
Dalam rangka mempelajari konsep, yang dimaksud
dengan perilaku yang diharapkan adalah kemampuan
mengidentifikasidengantepatdanbenarcontoh-contohkonsep yangbaru.Untukmengetahuiapakahsiswatelahmengetahui suatu konsep, paling tidak ada empat hal yang dapat diperbuatnya,yaitusebagaiberikut.
a. Ia dapat menyebutkan nama-nama contoh-contoh konsep biladiamelihatnya.
b. Iadapatmenyatakanciri-ciri(properties)konseptersebut. c. Iadapatmemilih,membedakanantaracontoh-contohdari
yangbukancontoh.
d. Ia mungkin lebih mampu memecahkan masalah yang berkenaandengankonseptersebut.
Langkah ke-2: Mengurangi banyaknya atribut yang
terdapatdalamkonsepyangkompleksdanmenjadiatribut-
atributpentingdomninan.
Guru perlu melakukan kajian terhadap konsep dan menetapkan yang mana yang akan diajarkan kepada siswa. Setelahitugurumengajarkankonseptersebut.Adaduacara untukmengurangijumlahatributdankonsepyangkompleks. a. Mengenalibeberapaatributdanmemfokuskanpadaatribut
yangdianggappalingpenting.
b. Mengkodifikasi atribut-atribut menjadi beberapa pola/bentuk.
Langkahke-3:Menyediakanmediatorverbalyangberguna
bagisiswa.
Pada langkah ini guru terlebih dahulu perlu mengetahui sampai mana pengetahuan siswa tentang konsep. Gagasan-gagasanyangtelahdipahamiolehsiswasebenarnyamerupakan
(25)
12
pengetahuan prerequisite. Untuk mengetahui tingka pemahaman siswa tentang prerequisite tersebut, guru perlu melakukanataumemberikantesawalkepadasemuasiswa.Bila ternyata ada sejumlah siswa yang tidak mengetahui suatu konsep yang diperlukan sebagai prerequisite, guru dapat menggunakansalahsatuataubeberapaprosedurberikutini.
a. Bila semua siswa belum memahami konsep, maka keseluruhansiswaperludiadakanreview.
b. Siswayangtelahmengetahuikonsepbertindaksebagaitutor terhadap siswa lainnya, terutama jika jumlah yang telah
mengetahui dan yang belum mengetahui konsep
seimbang/sama.
c. Pertanyaan-pertanyaanpadatesdisertaikuncidarisumber referensi yang dapat digunakan secara bebas oleh siswa sendiri.
d. Memberikanreviewkepadasiswasecaraindividual.
Langkahke-4:Memberikancontoh-contohyangpositifdan
yangnegatifmengenaikonsep.
Contoh-contoh positif dan negatif tentang konsep adalah kondisiyangpentingdalammempelajarikonsep.Suatukonsep contoh positif adalah sesuatu yang berisikan atribut-atribut tentangkonsep.Suatukonsepnegatifadalahsesuatuyangtidak berisikansatuataulebihatribut.
Dalam menggunakan contoh-contoh hendaknya
mempertimbangkanbeberapahal,antaralain:
a. Banyaknya contoh-contoh positif dan negatif yang dipergunakandalammengajarkansuatukonsep
b. Derajatkemanfaatandaripadacontoh-contohtersebut
c. Derajatkenyataan(realisme)yangterkandungdalam contoh-contohyangdigunakan.
(26)
13
Langkahke-5:Menyajikancontoh-contoh
Ada tiga cara yang dapat ditempuh dalam menyajikan contoh-contohkepadasiswa,yaitusebagaiberikut.
a. Penyajian bertahap (succive presentation), suatu contoh dipertunjukkan, dan setelah dua puluh detik kemudian dipertunjukkancontohlainnya.
b. Kondisifokus,duacontohdisajikanbersama-sama,misalnya duacontohpositifatausatuyangpositifdansatulagiyang negatif.
c. Penyajiansimultan,tiapcontohbarudipertunjukkanbersama dengancontohyangtelahdipertunjukkansebelumnya.
Langkah ke-6: Sambutan siswa dan penguatan
(reinforcement)
Dalam belajar konsep, penguatan terutama memberikan informasibalikanagarsiswadapatmemisahkanantaracontoh positif dan yang negatif, dan merumuskan hubungan antara macam-macamatribut.Penguatanyanglebihbanyakdansering akan lebih mempercepat belajar konsep dibandingkan dengan melakukanpenguatansecarasebagian-sebagian.Disampingitu, penguatan yang berintensitas tinggi akan lebih efektif untuk mempelajarikonsep-konsepyangsulit,penguatanverbalkurang efektifdibandingkandenganpenguatanauditoris.
Langkahke-7:Menilaibelajarkonsep
Langkah ini menekankan pada aspek penyimpulan (generalisasi) tentang sejauh mana siswa telah memahami sesuatu. Langkah ini berfungsi sebagai kegiatan penilainan terhadap penguasaan konsep oleh siswa, dan sekaligus dapat berfungsisebagaipenguatanatauumpanbalikuntukperbaikan selanjutnya.9
(27)
14
f. PenguasaanKonsep
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Penguasaan adalah pemahaman, atau kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan dan kepandaian”.10 Penguasaan konsep dapat diartikansebagaipemahamanataukesanggupanseseoranguntuk menggunakan pengetahuan dan kepandaiannya. Pemahaman adalahtingkatankemampuanyangmengharapkansiswamampu memahamikonsep,situasisertafaktayangdiketahuinya.Dalam hal ini, siswatidak hanya hafal secaraverbal tetapi memahami konsepdarimasalahataufakta.11
Penguasaan konsep merupakan tingkat kemampuan yang mengharapkansiswamampumemahamikonsep,situasidanfakta yang diketahui, serta dapat menjelaskan dengan menggunakan kata-kata sendiri sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya tanpamengubaharti.
Penguasaankonsepseseorangmampumembedakananatara benda yang satu dengan benda yang lain, peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain. Dengan menguasai konsep, siswa mampumenggolongkanduniasekitarnyamenurutkonseptertentu. Dengandemikiankonsep-konsepitusangatpentingbagimanusia dalamberpikir.12
Penguasaankonsepsangatpentingdimilikiolehsiswayang telahmengalamiprosesbelajar.Penguasaankonsepyangdimiliki siswadapatdigunakanuntukmenyelesaikansuatupermasalahan yangberkaitandengankonsepyangdimiliki.Penguasaankonsep merupakanhasilbelajaryangpentingpadaranahkognitif.Domain
10PusatBahasa,KamusBesarBahasaIndonesia,(Jakarta:PTGramediaPustakaUtama,
2008),h.1.
11M.NgalimPurwanto,Prinsip-prinsipdanTeknikEvaluasiPengajaran,(Bandung:PT
RemajaRosdakarya, 2009),cet.15,h.44.
12Trianto,MendesainModelPembelajaranInovatif-Progresif:Konsep,Landasan,dan
ImplementasinyapadaKurikulumTingkatSatuanPendidikan(KTSP),(Jakarta:Kencana,2011),
(28)
15
kognitif berkenaan dengan perilaku yang berhubungan dengan berfikir, mengetahui dan pemecahan masalah. Pada domain ini terdapat enam tingkatan dari yang paling rendah hingga yang paling kompelks. Tingkatan kemampuan pada domain kognitif, yaitu:
1) Mengingat(Remember)
Mengingatdiartikansebagaimengeluarkankembali pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka panjang. Mengingatterdiriatas2macam,yaitumengenali(regonize) danmengingatkembali(recall)
2) Memahami(Understand)
Memahami artinya menyusun makna dari pesan-pesan pembelajaran, mencakup komunikas oral, tertulis, dan grafis. Kemampuan memahami terdiri dari hal-hal berikut, antara lain menginterpretasikan, memberikan contoh, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan,danmenjelaskan.
3) Menerapkan(Apply)
Menerapkanartinyamenggunakanprosedurdalam suatusituasitertentu.kemampuanmenerapkanterdiridari melakukandanmengimplementasikan.
4) Menganalisis(Analyze)
Menganalisisartinyamenguraikansesuatukedalam bagian-bagiandanmenentukanbagaimanahubunganantara bagian-bagian tersebut dan antara bagian-bagian tersebut dengan struktur keseluruhan atau tujuan. Kemampuan menganalisisantaralainmemisahkan,mengorganisasikan, danmengatribusikan.
(29)
16
5) Mengevaluasi(Evaluate)
Mengevaluasi artinya membuat penilaian
berdasarkan suatu kriteria atau standar tertentu. kriteria yangpalingseringdigunakanadalahkualitas,keefektifan, efisiensi,dankonsistensi.Kemampuanmengevaluasiterdiri ataskemampuanmengecek,danmengkritik.
6) Mencipta(Create)
Mencipta artinya memadukan berbagai elemen untuk membentuk sesuatu yang koheren atau berfungsi; mereorganisasi elemen-elemen kedalam suatu pola atau struktur baru. Kemampuan mencipta terdiri atas kemampuanmenyusunhipotesisalternative,merencanakan, mendesain,danmemproduksisertamembangun.13
MenurutPiaget,setiapindividusejakkecilsudahmemiliki kemampuan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. Cara mengkonstruksi pengetahuan menurut Piaget dilakukan melalui prosesasimilasidanakomodasiterhadapskemayangsudahada. Skema adalah struktur kognitif yang terbentuk melalui proses pengalaman.14Asimilasi adalah proses penyempurnaan skema sedangkanakomodasiadalahprosesmengubahskemayangsudah ada sehingga terbentuk skema baru. Asimilasi dan akomodasi terbentukberkatpengalamansiswa.15
Menurut Bell, belajar terjadi dalam empat fase yang berurutanyaitu:
1.Apprehendingphase(fasepemahaman)yaitufasebalajar
yang pertama dimana siswa menyadari adanya stimulus atau sekumpulanyangdisajikandidalamsituasibelajar.Kesadaranitu
13LukmanulHakim,PerencanaanPembelajaran,(Bandung:CVWacanaPrima,2009),h.
101-103.
14WinaSanjaya, StrategiPembelajaranBerorientasiStandarProsesPendidikan.(Jakarta:
Kencana,2006),h.123-124.
(30)
17
akanmengantarkansiswauntukmengertikarakteristikkumpulan stimulusitu.Segalasesuatuyangdipahamisiswatersebutakandi ”kode”kantersendiriolehsetiapindividudandicatatdandisimpan dalamingatan.
2. Acquisition phase (fase penguasaan) merupakan fase belajar
kedua dimana siswa sedang memperoleh atau memproses fakta, ketrampilan,konsepatauprinsipyangdipelajari.
3. Storage phase (fase ingatan) merupakan fase dimana setelah
seseorang memperoleh suatu pengetahuan baru, pengtahuan itu harusdisimpanataudiingat.
4.Retrievalphase(fasepengungkapankembali)adalahfasebelajar
dimanakemampuansiswauntukmenyebutkankembaliinformasi yangtelahdiperolehdandisimpandalamingatan.16
Menurut Wirsanto, ciri-ciri siswa yang sudah menguasai konsepadalahsebagaiberikut:
a. Mengetahuiciri-cirisuatukonsep
b. Mengenalbeberapacontohdanbukancontohdarikonsep tersebut
c. Mengenalsejumlahsifat-sifatdanesensinya d. Dapatmenggunakanhubunganantarkonsep e. Dapatmengenalhubunganantarkonsep
f. Dapatmengenalkembalikonsepitudalamberbagaisituasi g. Dapat menggunakan konsep untuk menyelesaikan
masalah.17
Berdasarkanuraiandiatas,Untukmembangunsuatukonsep,siswa harusmelakukanpengamatanataumembayangkansesuatuyangkonkret terlebih dahulu. Siswa dikatakan dapat membangun konsep jika siswa tersebutdapatmembedakanmanayangtermasukcontohdanbukancontoh
16
NuriRokhayati,“PeningkatanPenguasaanKonsepMatematikamelaluiModelPembelajaran
Guided Discovery-Inquiry pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Sleman”, Skripsi Pada Universitas
NegeriYogyakarta,Yogyakarta,2010.
(31)
18
dari suatu ide abstrak. Fase penguasaan konsep merupakan fase yang beradasetelahpemahamandalamaspekkognitif.Haliniberartibahwa untuk menguasai konsep dalam suatu pembelajaran, siswa diharuskan untuk memahami konsep terlebih dahulu yang selanjutnya siswa dapat memprosesatauterampilmenggunakankonsepyangtelahdipahami.
2. KajianTeoretisPetaKonsep(ConceptMapping)
a. PengertianConceptMapping
MenurutMartin,“Petakonsep(ConceptMapping)adalah ilustrasigrafiskonkret yangmengindikasikanbagaimanasebuah konseptunggaldihubungkankekonsep-konseplainpadakategori yang sama”.18 Menurut Dahar, Peta konsep digunakan untuk menyatakanhubunganyangbermaknaantarakonsep-konsepdalam bentuk proposisi-proposisi. Proposisi-proposisi merupakan dua ataulebihkonsep-konsepyangdigunungkanolehkata-katadalam suatuunitsemantik.19
Dalambentuknyayangpalingsederhana,suatupetakonsep hanya terdiri atas dua konsep yang dihubungkan oleh satu kata penghubunguntukmembentuksuatuproposisi.Belajarbermakna akanlebihmudahterjadijikakonsep-konsepyangbarudikaitkan pada konsep yang lebih inklusif, sehingga peta konsep harus disusun secara hierarki. Ini berarti konsep yang inklusif ada di puncakpeta,danmakinkebawahkonsep-konsepdiurutkanmakin menjadilebihkhusus.20
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwapetakonsepmerupakanhubunganantarakonsepyangsatu dengankonsepyanglainnyayangdihubungkandengankata-kata penghubungsehinggamembentuksesuatuyangbermakna.
18Trianto,MendesainModelPembelajarnInovatif-Progresif,(Jakarta:PrenadaMediaGroup,
2011),Cet.4,h.158.
19Zulfiani,dkk.,Op.cit h.28.
(32)
19
b. Ciri-ciriConceptMapping
Menurut Dahar, ciri-ciri peta konsep adalah sebagai berikut:
1) Peta konsep atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkankonsep-konsepdanproposisi-prosposisisuatu bidangstudi.Denganmenggunakanpetakonsep,siswadapat melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna.
2) Suatupetakonsepmerupakangambarduadimensidarisuatu bidangstudi,atausuatubagiandaribidangstudi.Ciriinilah yang dapat memperlihatkan hubungan-hubungan proposional antarakonsep-konsep.
3) Tidaksemuakonsepmempunyaibobotyangsama.Iniberarti adakonsepyanglebihinklusifdaripadakonsep-konsepyang lain.
4) Biladuaataulebihkonsepdigambarkandibawahsuatukonsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hierarki pada peta konseptersebut.21
Berdasarkanciri-ciriyangtelahdiuraikandiatas,makapeta konsepdisusunsecarahierarkidanteratur.Petakonsepditurunkan dari konsep yang inklusif berada diatas, kemudian diturunkan hinggamenjadikonsep-konsepyangpalingkhusus.
c. CaraMembuatConceptMapping
Pembuatanpetakonsepdilakukandenganmembuatsuatu sajianvisualatausuatudiagramtentangbagaimanaide-idepenting atausuatutopiktertentudihubungkansatusamalain.22Menurut
21Zulfiani.Op.cit.,h.31. 22Trianto,Loc.cit.,h.159.
(33)
20
GorgePosnerdanAlanRudinitsky,“Petakonsepmirippetajalan, namunpetakonsepmenaruhperhatianpadahubunganantar ide-ide,bukanhubunganantartempat”.23Untukmembuatsuatupeta konsep, siswa dilatih untuk mengidentifikasi ide-ide kunci yang berhubungan dengan suatu topik dan menyusun ide-ide tersebut dalamsuatupolalogis.
Arandesmemberikanlangkah-langkahdalammembuatpeta konsepsebagaiberikut:24
Tabel2.1Langkah-langkahMembuatPetaKonsep
Menurut Dahar, beberapa langkah membuat peta konsep, yakni:
1) Pilihlahsuatubacaandaribukupelajaran, 2) Tentukankonsep-konsepyangrelevan,
3) Urutkankonsep-konsepitudariyangpalinginklusifkeyang palingtidakinklusifataucontoh-contoh,
4) Susunlah konsep-konsep itu di atas kertas, mulai dengan konsepyangpalinginklusifdipuncakkekonsepyangpaling tidakinklusif,
23Ibid.,159-160.
24Ibid.,160.
Langkah1 Mengidentifikasiidepokokatauprinsipyangmelingkupi sejumlahkonsep.Contoh,ekosistem.
Langkah2 Mengidentifikasiide-ideataukonsep-konsepsekunder yangmenunjangideutama.Contoh,individu,populasi,dan komunitas.
Langkah3 Tempatkanide-ideutamaditengahataupuncakpeta tersebut.
Langkah4 Kelompokkanide-idesekunderdisekelilingideutama yangsecaravisualmenunjukkanhubunganide-idetersebut denganideutama.
(34)
21
5) Hubungkanlahkonsep-konsepitu dengan kataataukata-kata penghubung.25
d. Macam-macamConceptMapping
MenurutNur,petakonsepadaempatmacam,yaitupohon jaringan(networktree),rantaikejadian(eventschain),petakonsep siklus (cycle concept map), dan peta konsep laba-laba (spider
conceptmap).26
1) Pohonjaringan(NetworkTree)
Pada peta konsep pohon jaringan, konsep-konsep yang telah ditentukan dibuat dalam bentuk persegi empat, sedangkan beberapakatayanglaindituliskanpadagaris-garispenguhubung pada garis-garis penghubung. Garis-garis pada peta konsep menunjukkan hubungan ide-ide itu. Kata-kata yang ditulis pada garismemberikanhubunganantarakonsep-konsep.Pohonjaringan cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut: (a) menunjukkansebabakibat,(b)suatuhierarki,(c)proseduryang bercabang, dan (d) istilah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakanuntukmenjelaskanhubungan-hubungan.
25Zulfiani,Op.cit.,h.31-32. 26Trianto,Op.cit.,h.160-165.
(35)
22
Contoh peta konsep model pohon jaringan dapat dilihat padagambar2.1berikutini.
KomponenEkosistem
Biotik
Terdiridari Abiotik
BerdasarkanFungsi
Produsen Konsumen Dekomposer
BerdasarkanJenismakanan
Contoh Herbivor Karnivor Omnivor
contoh contoh Air,Tanah,Cahaya
matahari
Kelinci Harimau Manusia
Gambar2.1PetaKonsepPohonJaringanKomponenEkosistem
Sumber:Trianto,2010
2) RantaiKejadian(EventsChain)
MenurutNur,petakonseprantaikejadiandapatdigunakan untukmemberikansuatuurutankejadian.Langkah-langkahdalam suatu prosedur, atau tahap-tahap dalam suatu proses. Dalam membuat rantai kejadian, pertama-tama temukan satu kejadian yangmengawalirantai itu. Kejadianinidisebutkejadian awal. Kemudian, temukan kejadian berikutnya dalam rantai itu dan lanjutkan sampai mencapai suatu hasil. Rantai kejadian cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut: (a) memberikan tahap-tahap dari suatu proses; (b) langkah-langkah dalamsuatuprosedurlinier;dan(c)suatuurutankejadian.
(36)
23
Contohpetakonsepmodelrantaikejadiandapatdilihat padagambar2.2berikutini.
Kejadianawal Batuanlavayangmendingin
Tumbuhanperintis
Melapukkanbatuan
TumbuhanLumut
Semak-semak
Hutan
Gambar2.2PetaKonsepRantaiKejadianSuksesiPrimer
Sumber:Trianto,2010
3) PetaKonsepSiklus(CycleConceptMap)
Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkansuatuhasilfinal.Kejadianterakhirpadarangkaian itumenghubungkankembalikekejadianawal.Karenatidakada hasil dan kejadian terakhir itu menghubungkan kembali ke kejadianawal,siklusituberulangterus-menerus.
(37)
24
Contohpetakonsepmodelsiklusdapatdilihatpadagambar 2.3berikutini.
Air
Kondensasi Evaporasi
Uapair
Gambar2.3PetaKonsepmodelsiklusair
Sumber:Trianto,2010
4) PetaKonsepLaba-laba(SpiderConceptMap)
Peta konsep laba-laba digunakan untuk curah pendapat. Curahpendapatide-ideberangkatdarisuatuidesentral,sehingga dapatmemperolehsejumlahbesarideyangbercampuraduk. Ide-ideiniberkaitandenganidesentralitunamunbelumtentujelas hubungannya satu sama lain. Peta konsep laba-laba cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut: (a) tidak menurut hierarki, (b) kategori yang tidak paralel; dan (c) hasil curahpendapat.ContohPetakonsepmodellaba-labadapatdilihat padagambar2.4berikutini.
Biologis Air
Fisik Tanah
Kimiawi Udara
Suara PencemaranLingkungan
Penipisanlapisanozon Daurulang
Hujanasam Reboisasi
Gambar2.4PetaKonsepLaba-labaPencemaranLingkungan
(38)
25
e. KegunaanConceptMapping
Tujuan peta konsep dalam pendidikan menurut Zulfiani, diantaranyasebagaiberikut:
1) Menyelidikiapayangtelahdiketahuisiswa
Belajar bermakna membutuhkan usaha yang sungguh-sungguhdairpihaksiswauntukmenghubungkanpengetahuanbaru dengan konsep-konsep relevan yang telah dimiliki. Guru harus mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki siswa waktu pelajaran baru akan dimulai, sedangkan siswa diharapkan dapat menunjukkankonsepapayangtelahmerekamilikiuntukpelajaran baru.
Pendekatangurudalamhaliniialahmemilihsatukonsep utama dari pokok bahasan baru yang akan dibahas. Para siswa dimintauntukmenyusunpetakonsepyangmemperlihatkansemua konsep yang dapat kaitan pada konsep utama itu, serta memperlihatkan pula hubungan-hubungan antara konsep yang merekagambaritu.Laluparasiswadimintamenambahkan konsep-konsep dan mengaitkan konsep-konsep itu hingga membentuk proposisi yang bermakna. Berdasarkan peta konsep yang dihasilkan olehparasiswa, gurudapat mengetahui sejauh mana pengetahuan para siswa tentang pokok bahasan yang akan diajarkan.
2) Mempelajaricarabelajar
Peta konsep yang sesungguhnya harus dibuat oleh siswa untuk menolong siswa itu belajar. Peta konsep mengungkaokan konsep-konsep dan propsisi-proposisi yang dimiliki seseorang, maka guru dan siswa demikian pula antara siswa dapat saling berdiskusiuntuksalingmengemukakanmengapasuatuhubungan proposionalitubaikatausahih.Dengancarainidapatdiketahui kekurangan dalam mengaitkan konsep-konsep dan guru dapat menyarankanagarsiswabersangkutanlebihbaikdalambelajar.
(39)
26
3) Mengungkapkankonsepsisalah
Peta konsep dapat mengungkapkan konsepsi yang salah (misconception)yangterjadipadasiswa.Konsepsisalahbiasanya timbul karena terdapat kaitan antara konsep-konsep yang mengakibatkanproposisiyangsalah.
4) Alatevaluasi
Petakonsepdapatdiguanakansebagaialatevaluasi.Novak (1985)memperhatikanempatkriteriapenilaianyaitu:(1)kesahihan proposisi,(2)adanyahierarki,(3)adanyakaitansilang,(4)adanya contoh-contoh.27
3. KajianTeoritisPetaArgumen(ArgumentMapping)
a. PengertianArgumentMapping
Sebuahpeta argumenadalah diagram yang menangkap struktur logis dari sebuah argumen sederhana atau kompleks.28 Melalui pembuatan peta argumensiswadiharapkan memperoleh pengalamanmenganalisisdanmengevaluasipremisdanklaimdan hubunganantarakeduanya.29
Menurut Martin Davies, Pemetaan Argumen merupakan pemetaanyangberfokuspadapetastrukturinferensialdankoneksi logis yang dapat memberipenjelasan struktur yang disimpulkan darisebuahargumen.30
Menurut Van Gelder, Peta argumen dapat meningkatkan
kemampuan siswa mengartikulasikan, memahami, dan
mengkomunikasikan penalaran sehingga dapat memacu
keterampilan berpikir kritis siswa. Peta argumen membuat informasilebihmudahdiprosesolehpikirandenganmenggunakan 27Zulfiani,Op.cit.,h.32-33.
28JoeLau&JonathanChan,[TUTORIALA09]Argumentmapping,2013,
http://philosophy.hku.hk/think/arg/complex.php.
29IWayanRedhana,Op.cit.,h.147.
30MartinDavies,Conceptmapping,mindmappingandargumentmapping:whatarethe
(40)
27
sejumlahsumberrepresentasiyanglebihluas(sepertiwarna,garis, bentuk,danposisi).31
Pengertian lain menurut Otswald mengenai pemetaan argument,yakni:
An argument map is a spatial representation of an argument that allows us to visualize its logical structure. Such
mapsallowustoclearlyseeexactlyhoweachpartofanargument
relatestoeveryotherpart – howamainconclusionissupportedby
reasons,whichinturnaresupportedbytheirownreasons,which
inturnaresupportedbytheirownreasons,andsoon.Argument
mapsillustratethislogicalstructureinbox-and-arrowform.32
Berdasarkan ciri-ciri yang telah diuraikan di atas, maka
ArgumentMappingadalahcaravisualuntukmenunjukkanstruktur
logis dari suatu argument, baik argument sederhana maupun argument kompleks. Peta argumen dapat membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang susunan konseptual.
b. CaraMembuatArgumentMapping
Sebuah peta argumen biasanya adalah berupa diagram “kotak dan anak panah” dengan kotak sesuai dengan proposisi dan panah sesuai dengan hubungan seperti dukungan bukti. Pemetaan argumen mirip dengan kegiatan pemetaan lainnya seperti pemetaan pikiran dan pemetaan konsep, tetapi berfokus pada hubungan bukti yang logis atau kesimpulkan diantara proposisi.33
Pemetaanargumendilakukandalamberbagaicara.Setiap pendekatantersebut dilihat dalam membuat komitmen padatiga tingkatyangberbeda,yakni:
31IwayanRedhana,Loc.cit.,h.147.
32Ostwald,ArgumentMapping,TeachingExcellence,2007,p.1.
(41)
28
1) Argumentasiteoridanbidangterkaitsepertilogikainformal, berpikirkritis,danretorikamemberikankerangkateoritisuntuk setiapgayapemetaanargumen.
2) Pendekatan harus mengadopsi konvensi visual untuk menampilkan argumen sesuai dengan teori.Dari berbagai dimensi seperti bentuk, warna, dan garis, perancang skema harusmemilihcarauntukmenunjukkanbahwasatuproposisi mendukungyanglain.Konvensiharusmenghasilkanpetayang tidakhanyasecarateoritistetapijugamemadai: komunikatif efektif, benar menyampaikan kepada pembaca struktur argumendanisu-isuterkait,interaksidukungan(konstruksidan modifikasi),danmenyenangkanmata.
3) Membuat peta argumen membutuhkan sumber daya dan teknologidaribeberapajenis.Teknologiyangpalingjelasdan mudah diakses adalah pena dan kertas atau papan tulis. Pemetaan argumen yang serius sekarang dilakukan dengan menggunakanalat-alatkomputeryangdirancangkhusus.34
MenurutJamelOstwald, pada bagian pertama/atas sebuah peta argument berisi anggapan. Hal ini diikuti dalam contoh dengan klaim pendukung (di bawah kata “karena”) dan keberatan (di bawah kata “tapi”). Klaim dukungan atau keberatan (yang menjadi sanggahan ketika mereka keberatan terhadap keberatan): Dalam perangkat lunak, klaim, keberatan dan sanggahan berwarna berbeda. Dasar kotak yang menyediakan pertahanan untuk klaim terminal, disediakan pada akhir pohon argumen.
Keberatan dan sanggahan atas keberatan dapat ditambahkan pada setiap titik di peta (dalam warna yang berbeda untuk
identifikasi visual lebih mudah). Dasar kotak pada titik-titik terminal pohon argumen juga memerlukan bukti di tempat kurung
(42)
29
disediakan. Beberapa bukti telah disediakan (seperti '”statistik”,”pendapatahli”,dan” kutip an”).
Pemetaan argumen menurut Ostwald dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Posisi:Masalahutama:untuk diterimaatauditolak
Karena Tetapi
Alasan:Informasi yang secara langsung mendukung posisi.
Keberatan: Informasi yang keberatan terhadap posisi di atas
Karena Tetapi Karena Tetapi
Alasan: Informasi cadangan alasan di atas
keberatan: Informasi yang menghitung terhadap resiko alasan di atas
Alasan: Informasi langsung
cadangan alasan di atas
keberatan: Informasi yang menghitung langsung terhadap resiko alasan di atas
Gambar 2. Contoh pemetaan argument
(43)
30
Makananyangmengandung jamurdapatmembahayakan
kesehatantubuh.
Karena Tetapi
Jamur memiliki kandungan senyawa- senyawa kimia berbahaya yang berpotensi
Banyak makanan mengandung jamur yang tidak membahayakan tubuh menimbulkan efek toksik bagi kesehatan.
Karena Tetapi Karena Tetapi
Mengandung senyawa kholin, falin, atropine, dan
asam helvet yang sangat mematikan Tidak semua jamur mengandung senyawa toksik tersebut. Jamur memiliki Kandungan lemak
lebih tinggi dari daging sehingga
baik untuk kesehatan
Jamur juga banyak mengandung
fosfor, besi, kalsium, vitamin B,
vit. C, dan karbohidrat
Gambar2.PemetaanArgumen(ArgumentMapping)
PadaKonsepJamur
c. ManfaatArgumentMapping
Keuntungan-keuntungan pembuatan peta argumen
diungkapkanolehOstwaldmeliputi:(1)tayanganstrukturargumen sangatefisien,yaitupetaargumendapatmeringkaskanbeberapa halamandaridebatatauisukomplekskedalampetatunggal;(2) tayanganstrukturargumendapatditampilkandenganjelas,yaitu argumenditranslasidaribentuktekskedalambentukpetayang merupakanpraktikketerampilanberpikirkritisyangsangatbaik; dan (3) masing-masing ko-premis dapat ditunjukkan secara eksplisit,yaitupetaargumenakanmemacusiswamengidentifikasi asumsiyangtidakdinyata-kandanmemintabuktiuntuk masing-masingkomponendariargumen.35
Keuntunganpemetaanargumenadalahberfokuspadakelas sub-hubungan.PemetaanArgumenmenjelaskankonsepargument
(44)
31
yang belum lengkap pada siswa. Pemetaan Argumen membuat hubunganyangsangatabstrak(inferensial/bukti)eksplisitdengan mewakilimerekasebagaihubunganspasialdalampemetaansatu meletakkan banyak kata-kata sehingga lebih baik dapat melihat strukturlogis.36
B. HasilPenelitianyangRelevan
Anwardalampenelitiannyamengenaikemampuankognitifsiswa diperoleh hasil yang mengalami peningkatan dari siklus Idengan nilai 62.7kesiklusIIdengannilai75.62.37
Muhaemin AD dalam penelitiannya mengenai prestasi siswa diperoleh hasil sebesar 0,535%, hal ini berarti terdapat peningkatan prestasisiswapadasiklusIsampaisiklusIII.38
Yustini Yusuf dalam penelitiannya mengenai hasil belajar dan peningkatanaltivitasbiologisiswamenggunakanpetakonseppadasiklusI danII.39
IWayanRedhanadalampenelitiannyamenunjukkanbahwamodel pembelajaranberbasispetaargumenyangberlangsungsecarasistematis danbermaknadapatefektifmeningkatkanpemahamandanketerampilan berpikirkritissiswa.40
36YannaRiderandNeilThomason, p.10 37
Anwar, “Penggunaan Peta Konsep melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Proses, Hasil Belajar, dan Respon pada Konsep Ekosistem”, Tesis pada UniversitasNegeriMalang,2006.
38
Muhaemin AD, “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Biologi pada Siswa. Kelas II Semester Ganjil SMA Al-Kautsar TP 2004/2005 melalui Pendekatan Peta Konsep ”, Jurnal
PendidikanVol. 4, 2006, h. 85-92
39
YustiniYusuf,et.al,“UpayaPeningkatanAktivitasdanHasilBelajarBiologimelalui PenggunaanPetaKonseppadaSiswaKelasII4SMPNegeri2Pekanbaru”,JurnalBiogenesisVol.
2(2),2006.h.1.
40I Wayan Redhana, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap
KeterampilanBerpikirKritisSiswapadaTopikLajuReaksi.”JurnalPendidikandanPengajaran Jilid43no.17,2010.
(45)
32
C. KerangkaBerpikir
Pembelajaran IPA khususnya biologi merupakan pelajaran yang eratkaitannyadenganprosespenemuandanpemahamanmengenaialam beserta makhluk hidup didalamnya. Pembelajaran biologi bukan hanya menghafalteorisaja,tetapijugamenemukan,memahamidanmenguasai konsepsecaratuntasdalamprosesbelajarmengajar. Pembelajaranbiologi menuntutsiswauntukmampumengaitkan konsepyangbarudiperolehnya dengankonsep-konsepyangtelahdimilikisebelumnya.
Proses pembelajaran biologi selama ini masih belum mencapai hasilyangmemuaskan,halinidapatdilihatpenguasaankonsepbiologi siswa yang tergolong masih rendah. Penguasaan konsep yang masih rendahinidikarenakanpembelajaranmasihberpusatpadaguru,sehingga siswabelumsecaraaktifdalammenemukan,memahamidanmenguasai konsep biologi. Selain itu, cara hafalan yang dilakukan siswa dalam memahamikonsepbiologijugamenjadisalahsatualasanpembelajaran biologibelummaksimal.
Salahsatucarayangdapatdilakukansebagaiupayameningkatkan penguasaan konsep siswa adalah dengan melakukan belajar bermakna. Denganbelajarbermakna,siswaterlibatsecaraaktifdalampemebelajaran sehingga mampu memperbaiki struktur kognitifnya. Belajar bermakna dilakukan dengan mengaitkan konsep-konsep yang telah ada dalam strukturkognitifsiswadengankonsep-konsepyangbarudipelajari.Belajar bermakna dapat dilakukan dengan concept mapping dan argument mapping.
Pemetaan Konsep (concept mapping) merupakan perangkat pemetaan yang mengaktifkan unsur-unsur belajar yang berhubungan denganpengembanganpengetahuankognitifpadasiswa.Konsep-konsep dihubungkan menggunakan kata-kata penghubung sehingga membentuk struktur yang bermakna. Pemetaan Argumen (argument mapping) merupakanpemetaanyangberfokuspadapetadenganstrukturyanglogis. Pemetaan argumen dapat mengklasifikasikan dan mengorganisasikan
(46)
33
pikiran seseorang. Dengan pemetaan argumen, siswa akan memahami keterkaitan antara premis dan klaim sehingga dapat membantu siswa berpikir kritis dalam memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang susunan konseptual dan memungkinkan siswa menjawab pertanyaandenganbenar.
Melaluipenggunaanconceptmappingdanargumentmappingini, siswa akan mengalami pembelajaran secara bermakna sehingga lebih mudah dalam mengingat dan memahami konsep biologi. Dengan demikian, siswa dapat menguasai konsep kingdom fungi secara lebih mendalam.
D. HipotesisPenelitian
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir, maka hipotesispenelitianyangdiajukansebagaiberikut:
Terdapat perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakanconceptmappingdenganargumentmappingpadakonsep kingdom fungi (jamur). Penguasaan konsep siswa yang menggunakan
argumentmappinglebihbaikdaripadasiswayangmenggunakanconcept
(47)
BABIII
METODOLOGIPENELITIAN
A. TempatdanWaktupenelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014bertempatdiSMAN11TangerangSelatanJl.Sumatera,Jombang, KotaTangerangSelatan.
B. MetodedanDesainPenelitian
Jenispenelitianyangdigunakanadalahpenelitiankuantitatifdengan metode eksperimen semu atau quasi eksperimen. Eksperimen ini disebut kuasi,karenabukanmerupakaneksperimenmurni,tetapiseolah-olahmurni karenatidakmemungkinkanpenelitimelakukanpengontrolansecarapenuh terhadapsampelpenelitian.
Penelitianinimembandingkanduakelompok yangdiberiperlakuan denganpenggunaanconceptmapping(eksperimenI)danargumentmapping (eksperimenII),kemudianmembandingkanhasildarikeduaperlakuanyang berbedasetelahdilakukaneksperimenpadakeduakelompoktersebutdengan tujuan mengetahui perbedaan penguasaan konsep biologi siswa setelah diadakannyaperlakuan.
Desainpenelitianinimenggunakandesaintwogrouppretest-posttest
design,yaknidesainyangdilakukanterhadapduakelassubyek.1Padadesain
penelitian ini diberikan perlakuan terhadap dua kelompok yaitu kelompok yangmenggunakanconceptmapping(eksperimenI)danargumentmapping (eksperimenII).Sebelumdiberikanperlakuan,padakeduakelompoktersebut diberikanpretestuntukmengetahuipengetahuanawalmengenaimateriyang akan diajarkan dan kemudian setelah perlakuan diberikan posttest untuk
1Sugiyono.MetodePenelitianKuantitatif,KualitatifdanR&D.(Bandung:Alfabeta,2009),
h.76.
(48)
35
mengetahuipengetahuanyangtelahdikuasaiolehsiswasetelahprosesbelajar mengajar.
Desainpenelitianinitampakpadatabelberikut:
Tabel3.1DesainPenelitian
Keterangan:
O1:Pretestyangdiberikansebelumprosesbelajarmengajardimulai,
diberikankepadakeduakelompokeksperimen(ConceptMappingdan
ArgumentMapping).
X1:ProsesbelajarmengajarmenggunakanConceptMapping. X2:ProsesbelajarmengajarmenggunakanArgumentMapping.
O2:Posttestyangdiberikansetelahprosesbelajarmengajarberlangsungdan
diberikankepadakeduakelompok(ConceptMappingdanArgument Mapping).
C. PopulasidanSampel
Populasidiartikansebagaiwilayahgeneralisasiyangyangterdiriatas: obeyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkanolehpenelitiuntukdipelajaridankemudianditarikkesimpulannya. Sedangkansampeladalahsebagiandaripopulasiitu.2
PopulasitargetdalampenelitianiniadalahseluruhsiswaSMAN11 Tangerang Selatan. Sedangkan populasi terjangkau adalah siswa kelas X SMAN11TangerangSelatan.Adapunsampelyangdigunakanadalahdengan
2Sugiyono,MetodePenelitianKuantitatif,Kualitatif,danKombinasi(MixedMethods),
(Bandung:Alfabeta,2010),Cet.1,h.297.
Kelompok TesAwal Perlakuan(X) TesAkhir
ConceptMapping
(EksperimenI)
O1 X1 O2
ArgumentMapping
(EksperimenII)
(49)
36
teknik purposive sampling (sampel yang bertujuan).3 Teknik purposive
sampling ini digunakan berdasarkan nilai rata-rata kelas yang tidak jauh
berbedadiantarakeduakelasini.Pemilihanduakelasyangdijadikansampel diambildaripopulasiterjangkausebanyak2kelasyaitu,kelasX-7sebagai kelompokeksperimenIdankelasX-8sebagaikelompokeksperimenII.
D. TeknikPengumpulanData
Teknikpengumpulandatayangdigunakandalampenelitianiniberupa tes dan non tes. Untuk tes berupa tes objektif pilihan ganda (pretest dan
posttest), sedangkan nontes digunakan lembar kerja siswa dan lembar
observasi belajar siswa. Tes objektif ini digunakan untuk mengukur penguasaan konsep biologi yang diperoleh siswa setelah digunakannya
conceptmappingdanargumentmappingdalampembelajaran.Lembarkerja
siswa digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep siswa selama diberikanperlakuan.Sedangkanlembarobservasidigunakanuntukmenilai aktivitassiswaselamapembelajaran
Tabel3.2JenisDatadanSumberData
3Ibid.h.85.
JenisData SumberData TeknikPengumpulandata
Pengetahuanawal siswa(Pretest)
Siswa Tesobyektif
PenilaianpadaProses PemberianPerlakuan
Siswa LembarKerjaSiswadenganAM
danPenilaianPembuatanCM
Penilaiaktivitas siswaselama pembelajaran
(50)
37
Dalampelaksanaanprosespembelajaran,siswapadakelasargument
mapping diberikan LKS argument mapping sebagai penilaian proses
pembelajaranuntukmengetahuisejauhmanasiswamampumenguasaikonsep yangsedangdipelajari.Sedangkan,untuksiswapadakelasconceptmapping jugadimintauntukmembuatconceptmapping,baiksecaraindividumaupun kelompok sebagai penilaian untuk mengetahui penguasaan konsep pada masing-masingindikator.
E. InstrumenPenelitian
1. TesObjektif
Tesinimerupakantesobjektifyangberbentukpilihanganda,dengan5 alternatifpilihanpadasetiapbutirsoal,yaitua,b,c,d,dane.Materitesyang diberikanadalahkonseptentangkingdomfungi(jamur).Testersebutdisusun disusunberdasarkanranahkognitiftaksonomiBloomedisirevisipadajenjang C1(mengingat),C2(memahami),C3(menerapakan)danC4(menganalisis).
Tesiniberjumlah25soalyangdilakukanduakaliterhadapsiswadari masing-masing kelas. Tes pertama diberikan kepada siswa sebelum dilakukannyapembelajaran(pretest)danteskeduadiberikankepadasiswa setelahdilakukannyapembelajaran(posttest).Soalyangdigunakanpadasaat
pretest dan posttest merupakan soal yang sama agar tidak ada pengaruh
perbedaankualitassoal.Soaltesobjektifyangdiberikansebelumnyatelah diujivaliditasdanreliabilitasnya.
Kisi-kisi instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya disajikanpadatabelberikut.
JenisData SumberData TeknikPengumpulandata
Pengetahuanakhir siswa(Posttest)
(51)
38
Tabel3.3Kisi-kisiInstrumenKonsepKingdomFungi(Jamur)
Dari 50 soal yang diajukan, terdapat 25 soal yang layak sebagai instrumen tes untuk mengetahui penguasaan konsep siswa dengan nilai reliabilitassebesar0,84.4
4Lampiran2,h.65
NO INDIKATOR
ASPEKKOGNITIF ∑SOALYANG
DIGUNAKAN
C1 C2 C3 C4
1 Menjelaskan ciri-cirijamur
- 1,2 - - 2
2 Mendeskripsikan carajamur memperoleh makanan 11, 12
- - - 2
3 Menjelaskancara reproduksijamur
16 - - - 1
4 Mengklasifikasikan dan mengidentifikasi divisi-divisijamur 29, 34 17,21, 32,33
30 24 8
5 Menjelaskan hubungansimbiotik jamurdengan tanamanlain 36, 39
40 38 35,37,
41
4
6 Menyebutkanjenis jamurdan peranannyadalam kehidupan 44, 45, 48, 50
43,49 42, 46, 47
- 8
(52)
39
2. LembarKerjaSiswa
Lembar kerja siswa pada penelitian ini berupa hasil pembuatan
concept mapping oleh siswa baik secara individu maupun kelompok pada
kelas eksperimen I yang bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep siswaselamadiberikanperlakuan.PadakelaseksperimenII,siswadiberikan lembarkerjaargumentmappinguntukargumentmappinguntukmengetahui penguasaankonsepsiswaselamadiberikanperlakuan.
3. LembarObservasi
Observasimerupakancarauntukmengumpulkandatayangdilakukan dengankegiatanpengamatanterhadapobjekyangdiamati.5Suatuobservasi untuk mengamati aktivitas atau kinerja seseorang yang dijaikan objek penelitian,dapatmenggunakanlembarobservasi.
Dalampenelitianini,lembarobservasidigunakan untukmengetahui aktivitas siswa yang tengah diteliti. Lembar observasi akan memudahkan observerdalammenilaiaktivitassiswaselamapembelajaranberlangsung.
F. KalibrasiInstrumen
Uji coba instrumen ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitasinstrumenpenelitianyangakandigunakandengancaramenghitung validitas, reliabitias, tingkat kesukaran dan daya beda, uji coba ini menggunakanprogramAnatesV.4.
1. Validitasbutirsoal
Validitastesmerupakanukuranyangmenyatakankesahihansuatu instrumentsehinggamampumengukurapayanghendakdiukur.Validitas yang digunakan dalam instrumen ini adalah item dengan menggunakan korelasi Product Moment.6 Sebuah item dikatakan valid apabila
5Ibid,h.145.
(53)
n(
X )(
X)2n(
Y 2)(
Y)240
mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyebarkanskortotalmenjaditinggiataurendah.
UjiValiditasdigunakanrumuskorelasiProductMomentsebagai berikut.
rxy
n(
XY)(
X)(
Y)2
Dimana: rxy = koefisienkorelasisuatubutir/item
N = jumlahsubyek
X = skorsuatubutir/item
Y = skortotal
Nilairkemudiandikonsultasikandenganrtabel(rkritis).
Jika rhitung >rtabel makabutirtersebutvalid,sebaliknya;
Jikarhitung <rtabel makabutirtersebuttidakvalid.
Untukmenginterpretasikannilaikoefisienkorelasiyangdiperolehadalah denganmelihattabelnilaiinterpretasivaliditasdibawahini:
Tabel3.4Interpretasivaliditas
Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan, dari 50 soal yang diajukan,jumlahsoalyangvalidadalahsebanyak25soal.7
7Lampiran4,h.101.
KoefiensiKorelasi KriterianValiditas
0,80<rxy=1,00 Sangattinggi
0,60<rxy=0,80 Tinggi
0,40<rxy=0,60 Cukup
0,20<rxy=0,40 Rendah
(54)
rii k
k1
41
2. Reliabilitas
Tesmerupakanukuranyangmenyatakankonsistensialatukuryang digunakan.Reliabilitasmenunjukkanpadatingkatketpercayaansuatutes. Suatutesdapatmempunyaitarafkepercayaanyangtinggijikatestersebut dapatmemberikanhasilyangtetap.
Untukmencarireliabilitasinstrumentujicobasoaldigunakanrumor K-R20,rumussebagaiberikut:
1
piqi St2 Dimana: rii = Koefisienreliabilitastes
k = jumlahbutirsoal piqi = Variansskorbutir
pi = Proposisijawabanbenaruntukbutirnomori qi = Proposisijawabansalahuntukbutirnomori
St2 = Varianskortotal
Setelahdidapatnilaikemudiandiinterpretasikanterhadaptabelnilairii
sepertidibawahini:
Tabel3.5InterpretasiKriteriaReliabilitasInstrumen
KoefiensiKorelasi KriterianReliabilitas
0,81–1,00 Sangattinggi
0,61–0,80 Tinggi
0,41–0,60 Cukup
0,21–0,40 Rendah
(55)
42
Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil uji reliabilitas sebesar 0,84.8 Hal ini berarti soal yang sudah diujikan memiliki reliabilitasdengankriteriasangattinggi.
3. TarafKesukaranButirSoal
Tingkatkesukaranbutirsoaladalahproporsidarikeseluruhansiswa menjawabbenarpadabutisoaltersebut.Tingkatkesukarandihitungdengan menggunakanrumussebagaiberikut:
P B
N Dimana:
P = Indekskesukaran
B = Banyaknyasiswayangmenjawabsoaldenganbenar N = Jumlahseluruhsiswapesertates
Setelahdidapatnilaikemudiandiinterpretasikanterhadaptabelindeks kesukaransepertidibawahini:
Tabel3.6InterprestasiTingkatKesukaran
Berdasarkanujitingkatkesukaranyangtelahdilakukan,dari50soal yangdiujikanterdapatsebanyak11soalsangatsukar,10soalsukar,21soal sedang,4soalmudah,dan4soalsangatmudah.
8Lampiran3,h.90.
IndeksKesukaran InterprestasiKesukaran
0–0,25 Sukar
0,26–0,75 Sedang
(56)
B PA PB
PA = Proporsipesertakelompokatasyangmenjawabbenar
PB = Proporsipesertakelompokbawahyangmenjawabbenar
43
4. Dayapembedasoal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat membedakan siswa yang termasuk kelompok atas, dan siswa termasuk kelompok bawah. Angka yang menunjukan daya pembeda disebut indeks diskriminasi.9
Untukmenentukandayapembeda,seluruhsiswadirankingdarimulai teringgi hingga terendah. Kemudian, diambil 50% skor teratas sebagai kelompokatas(JA)dan50%skorterbawahsebagaikelompokbawah(JB). Dayapembeda(DP)dihitungmengunakanrumussebagaiberikut.
DP BA
JA
B JB
Dimana:
J =Jumlahpesertates
JA =Banyaknyapesertakelompokatas JB =Banyaknyapesertakelompokbawah
BA =Banyaknyapesertakelompokatasyangmenjawabsoaldenganbenar BB =Banyaknyapesertakelompokbawahyangmenjawabsoaldengan benar
BA
JA
BB
JB
Setelahdidapatnilaikemudiandiinterprtasikanterhadaptabelnilai DayaPembedasepertidibawahini:
9AhmadSofyan,TonihFeronika,BurhanudinMilama,EvaluasiPembelajaranIPABerbasis
(57)
44
Tabel3.7InterprestasiataupenafsiranDayaPembeda(DP)
Berdasarkanhasilujidayapembedayangtelahdilakukan,dari50soal sebanyak8soaljelek,8soalcukup,21soalbaik,dan1soalbaiksekali.
G. TeknikAnalisisData
Pengolahandatamerupakanbagianpentingdalampenelitian,karena dengan melakukan melakukan pengolahan data, menjadikan data tersebut bermaknadanbergunadalampemecahanmasalahpenelitian.
1. PenilaianLKS
Berikut ini adalah rubrik/acuan penilaian siswa untuk membuat
conceptmapping:
Tabel3.8RubrikPenilaianConceptMapping
No IndikatorPenilaian Skor SkorTotal
1 Ketepatanproposisi 1
2 Ketepatanhierarki 5
3 Ketepatankaitansilang 2
10
4 Ketepatanpenggunaancontoh 1
Skortotalpetakonsep
NilaiDayaPembeda InterprestasiNilaiDayaPembeda
Negatif Soaldibuang(poor)
0,00–0,20 Jelek(poor)
0,21–0,40 Cukup(satisfactory)
0,41–0,70 Baik(good)
(58)
45
Keterangan :
1. Proposisi adalahduakonsepyangdihubungkanolehkatapenghubung.
Proposisidikatakansahihjikamenggunakankatapenghubungyangtepat.
2. Hierarki adalahtingkatandarikonsepyangpalingumumsampaikonsep
yangpalingkhusus.
3. Kaitansilang adalahhubunganyangbermaknaantarasuatukonseppada
satuhierarkidengankonseplainpadahierarkilainnya.
4. Contoh adalahkejadianatauobjekspesifikyangsesuaidenganatribut
konsep.Contohdikatakansahihjikacontohtersebuttidakdituliskandi dalamkotakkarenacontohbukanlahkonsep.
Berikutiniadalahacuanmengkodeargumentmappingberdasarkan pola argumentasi Toulmin dan kerangka analisis menurut Dawson dan Venvilleadalahsebagaiberikut:10
Tabel3.9KriteriaPolaArgumentasi
10Lampiran8,h.168.
KriteriaArgumentasi
MenurutPola
ArgumentasiToulmin
CiriKriteriaArgumentasi
Claim Jika argumentasi siswa merupakan sebuah
pernyataan yang terdiri dari suatu kalimat pendapat atau kesimpulan tanpa disertai kriteriaargumentasilainnya.
Data Merupakanfaktaataubuktiyangmendukung
sebuahclaim
Terdapatclaimyangdidukung
Warrant/Penjamin Penghubungantaradatadenganclaim
Berupaalasandaripemikiran/penalaransiswa yangmenghubungkanclaimdengandata
(59)
46
2. PengujianPrasyaratPenelitian
Sebelumpengujianhipotesis,terlebihdahuludilakukanujiprasyarat analisis,yaituujinormalitasmenggunakanujiLilieforsdanujihomogenitas variansmenggunakanujiFisher.
Adapun langkah-langkah dalam penggunaan uji statistik adalah sebagaiberikut:
a. UjiNormalitas
Ujinormalitasdilakukanuntukmengetahuiapakahsampelyangditeliti berasaldaripopulasiyangberdistribusinormatatautidak.Ujinormalitasyang digunakanyaituUjiLiliefors.
Denganrumus:
| ( ) ( )|
KriteriaArgumentasi
MenurutPola
ArgumentasiToulmin
CiriKriteriaArgumentasi
Backing/Pendukung Merupakansebuahpendukung/penjelasan
yangmendasarisebuahwarrant
Terdapatclaim,data,danwarrant
Rebuttal/Sanggahan Merupakansanggahan/pengecualianyang
melemahkanclaim,karenalemahnya warrant/backing
Terdapatclaim,data,warrant,dan/atau backing
Qualifier/Penguatan Merupakanpenguatan/keterangan
meyakinkanwarrant/backinguntuk menguatkanclaim.
Terdapatclaim,data,warrant,dan/atau backing
(60)
47
Adapunlangkah-langkahujiLilieforssebagaiberikut: a. Urutkandatasampeldariyangterkecilhinggaterbesar b. TentukannilaiZdaritiap-tiapdatadenganrumus:
Zi= ̅ S Dengan:
Zi=Skorbaku Xi=Skordata
̅=Nilairata-rata S=Simpanganbaku
Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkantabelZidansebutdenganF(Zi)denganaturan:
JikaZi>0,makaF(Zi)=0,5+Ztabel JikaZi<0,makaF(Zi)=0,5–Ztabel
c. HitungproposisiZ1,Z2,……,Znyanglebihkecilatausamadengan Zi.JikaproposisidinyatakanolehS(Zi),maka:
S(Zi)=Banyaknya Z1, Z2, ……, Znyang < Zi n
d. HitunglahselisihF(Zi)–S(Zi)kemudiantentukanhargamutlaknya. e. Ambilnilaiterbesarantaraharga-hargamutlakselisihtersebut,nilai
inikitanamanakanLo.
f. Memberikan interpretasi, Lo dengan membandingkannya dengan Lt.
LtadalahhargayangdiambildaritabelhargakritisujiLiliefors.
g. Tentukan kriteria pengujian: Mengambil kesimpulan berdasarkan hargaLodanLtyangtelahdidapat.ApabilaLo<LtmakaHoditerima, yangberartidatasampelberasaldaripopulasiberdistribusinormal.11
(61)
t= ̅
48
b. UjiHomogenitas
Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaanataupopulasi.Ujihomogenitasdilakukandenganmelihatkeadaan kehomogenanpopulasi.UjihomogenitasyangdigunakanadalahUjiFisher.12
Keterangan: F=Homogenitas
S12=Variansterbesar S22=Variansterkecil Kriteriapengujian
JikaFhitung<Ftabel=Hoditerima,yangberartisampelhomogen JikaFhitung>Ftabel=Hoditolak,yangsampeltidakhomogeny
c. UjiHipotesis
Ujihipotesisdigunakanuntukmengetahuiadanyaperbedaanpenguasaan konsepsiswayangdiajarkandenganconceptmappingdanargumentmapping pada konsep kingdom fungi (jamur). Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus uji-t (t–test), adapun langkah-langkah pengujian hipotesissebagaiberikut:13
Menghitunghargathitung
̅
√ √ ,
12Sudjana,Op.cit.,h.249.
13Ibid.,h.239.
(62)
49
Keterangan:
̅:rata-ratapenguasaankonsepbiologisiswadarikelompok ekperimenI(Conceptmapping)
̅
:rata-ratapenguasaankonsepbiologisiswadarikelompok eksperimenII(Argumentmapping)
:variansikelaseksperimenI(Conceptmapping) :variansikelaseksperimenII(Argumentmapping) :jumlahsiswakelaseksperimenI(Conceptmapping) :jumlahsiswakelaseksperimenII(Argumentmapping) a. MencarihargattabelyangtercantumdalamTabelnilaitdengan
berpeganganpadaderajatkebebasan(db)yangtelahdiperoleh,pada tarafsignifikansi95%.Rumusdb=N-1
b. Kriteriapengujianhipotesisjikathitung≤ttablemakaHoditerimadan Haditolak
3. Hipotesisstatistik
Hipotesisyangdigunakandalampenelitianiniadalah: Ho: X1= X2
Ha: X1< X2 Keterangan:
X1: Rata-rata penguasaan konsep biologi siswa yang menggunakan
conceptmapping
X2: Rata-rata penguasaan konsep biologi siswa yang menggunakan
(63)
BABIV
HASILDANPEMBAHASAN
A. HasilPenelitian
Berdasarkanpenelitianyangtelahdilakukan,berikutinidisajikandata dari dua kelompok subjek penelitian, yaitu kelas X-7 sebagai kelompok eksperimenIdankelasX-8sebagaikelompokeksperimenIIyangdiambil darihasilpretestdanposttest.
1. Deskripsi data pretest dan posttest kelompok eksperimen I dan
eksperimenII
Berdasarkan hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen I dan ekperimenIIdiperolehperbandingandatasebagaiberikut:1
Tabel4.1DataHasilPretestKelompokEksperimenIdan
EksperimenII
Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat pada hasil perhitungan pretest kelompok eksperimen Imendapat nilai rata-ratasebesar31,10. Sedangkan hasilperhitunganpretestpadakelompokeksperimenIImendapatnilai rata-ratasebesar33,06.
1Lampiran9,h.175.
Deskripsi
Pretest Posttest
E1 E2 E1 E2
Nilaiterkecil 12 16 44 48
Nilaiterbesar 52 56 84 88
Mean 31,10 33,06 62,40 68,50
Median 30,5 33,05 61,87 66,94
Modus 30,16 31,83 58,67 65
(64)
K
ri
te
ria
PadahasilperhitunganposttestkelompokeksperimenImendapatnilai rata-ratasebesar62,40.Sedangkanhasilperhitunganposttestpadakelompok eksperimenIImendapatnilairata-ratasebesar68,50.
2. DeskripsiNilai N-gainKelasEksperimenIdanKelasEksperimenII
Uji N-gain dilakukan untuk mengukur peningkatan penguasaan konsep setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Berdasarkan hasil penghitungandiperolehnilaiN-gainsebagaiberikut:2
Tabel4.2NilaiN-gainKelasEksperimenIdanKelasEksperimenII
Berdasarkantabel4.2hasilN-gainpadakelaseksperimenIdiperoleh nilaiN-gainkategorirendahsebanyak13,33%siswa,sedangsebanyak80% siswadantinggisebanyak6,67%siswa.PadakelaseksperimenIIdiperoleh nilaiN-gainkategorirendahsebanyak10%siswa,sedangsebanyak76,67% siswadantinggisebanyak13,33%siswa.
3. DeskripsiNilaiIndikatorSoalPretestdanPosttestKelasEksperimenI
danEksperimenII
NilaiindikatorsoaldarihasilpretestdanposttestpadakelaseksperimenIdan eksperimenIIsebagaiberikut:3
2Lampiran11,h.193.
Deskripsi Kelas
EksperimenI
Kelas
EksperimenII
N 30 30
Rendah 13,33% 10,00%
Sedang 80,00% 76,67%
Tinggi 6,67% 13,33%
(65)
Tabel4.3NilaiIndikatorSoalPretestdanPosttestKelasEksperimenI
danEksperimenII
Keterangan:
EksperimenI :KelasConceptMapping EksperimenII:KelasArgumentMapping
3Lampiran12,h.186.
No Indikator Pretest Posttest
EksperimenI EksperimenII EksperimenI EksperimenII
X SD X SD X SD X SD
1 Menjelaskan ciri-cirijamur
46,67 49,01 20,00 28,16 98,33 9,31 86,67 22,49
2 Mendeskripsikan carajamur memperoleh makanan
15,00 29,80 6,67 17,29 58,33 34,95 58,33 32,39
3 Menjelaskancara reproduksijamur
10,00 30,51 40,00 49,83 46,67 50,74 63,33 49,01
4 Mengklasifikasik andan
mengidentifikasi divisi-divisi jamur
33,75 17,10 33,33 19,23 67,92 21,19 69,58 16,31
5 Menjelaskan hubungan simbiotik jamur dengantanaman lain
35,00 22,36 40,00 31,21 47,08 25,57 77,50 18,97
6 Menyebutkan
jenisjamurdan peranannyadalam kehidupan
(66)
Berdasarkantabel4.3,rata-ratanilaiindikatorsoalpretestdanposttest pada kelas eksperimen I dan eksperimen II mengalami peningkatan. Pada kelaseksperimenI,rata-ratasoalindikator1,padasaatpretestdiperolehnilai 46,67.Sedangkanpadasaatposttestdiperolehnilai98,33.Padaindikator2, rata-rataindikatorsoalpadasaatpretestdiperolehnilai15,00Sedangkanpada
saatposttestdiperolehnilai58,83.Padaindikator3,rata-rataindikatorsoal
padasaatpretestdiperolehnilai10,00.Sedangkanpadasaatposttestdiperoleh
nilai 46,67. Pada indikator 4, rata-rata indikator soal pada saat pretest diperolehnilai33,75.Sedangkanpadasaatposttestdiperolehnilai67,92.Pada indikator5,rata-rataindikatorsoalpadasaatpretestdiperolehnilai35,00. Sedangkanpadasaatposttestdiperolehnilai47,08.Padaindikator6,rata-rata indikatorsoalpadasaatpretestdiperolehnilai31,25.Sedangkanpadasaat
posttestdiperolehnilai59,17.
Pada kelas eksperimen II, rata-rata nilai indikator soal pretest dan
posttest mengalami peningkatan. Pada indikator 1, rata-rata indikator soal
padasaatpretestdiperolehnilai20,00.Sedangkanpadasaatposttestdiperoleh
nilai 86,67. Pada indikator 2, rata-rata indikator soal pada saat pretest diperolehnilai6,67.Sedangkanpadasaatposttestdiperolehnilai58,83.Pada indikator3,rata-rataindikatorsoalpadasaatpretestdiperolehnilai40,00. Sedangkanpadasaatposttestdiperolehnilai69,58.Padaindikator4,rata-rata indikatorsoalpadasaatpretestdiperolehnilai33,33.Sedangkanpadasaat
posttestdiperolehnilai69,58.Padaindikator5,rata-rataindikatorsoalpada
saatpretestdiperolehnilai40,00.Sedangkanpadasaatposttestdiperolehnilai
77,50.Padaindikator6,rata-rataindikatorsoalpadasaatpretestdiperoleh nilai36,67.Sedangkanpadasaatposttestdiperolehnilai60,86.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)