4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Lokasi Penelitian
Wilayah mangrove Desa Jayamukti dan Desa Langensari secara administrasi kehutanan termasuk dalam Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan BKPH Ciasem
Pamanukan. BKPH tersebut, dikelola oleh Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH Purwakarta, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, dan dibagi atas empat Resort
Polisi Hutan RPH, yaitu RPH Tegaltangkil, yang menaungi wilayah mangrove Desa Jayamukti, RPH Muara Ciasem, yang menaungi wilayah mangrove Desa
Langensari, RPH Bobos dan RPH Proponcol. Pada dasarnya pengelolaan hutan mangrove di wilayah mangrove Desa Jayamukti dan Desa Langensari dilakukan
dengan melibatkan masyarakat secara aktif melalui sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM. Sistem ini telah dimulai sejak tahun 1986 melalui
sistem tambak tumpangsari, dimana sebagian besar dilakukan dengan pola empang parit dan sebagian kecil dengan pola komplangan serta pola jalur. Semestinya sistem
tambak tumpangsari terdiri atas 80 hutan mangrove dan 20 empang atau tambak, serta melibatkan masyarakat dalam pengelolaannya.
Vegetasi mangrove, terutama pada areal pertambakan pada kenyataannya tidak berkembang secara baik akibat penebangan untuk perluasan tambak. Dengan
demikian, sistem tambak tumpangsari tidak lagi dapat dipertahankan secara utuh. Kondisi tersebut di atas, menyebabkan bervariasinya tingkat kerapatan dan luas
penutupan vegetasi mangrove didalam tambak tumpangsari. Pada beberapa zona dalam wilayah perairan mangrove Desa Jayamukti dan Langensari, sistem tambak
tumpangsari masih dipertahankan secara baik. Kondisi inilah yang menyebabkan kerapatan vegetasi mangrove pada zona-zona tersebut relatif tinggi. Gambaran
kondisi vegetasi mangrove dan petak tambak di kawasan silvofishery Blanakan, Subang dapat dilihat pada Gambar 6 dan Lampiran 2.
m be
Ja te
pe pr
tu re
P tu
H ya
se su
sa be
di Gambar 6. I
Pada w masih berlan
erbatasan d ayamukti, si
engah hutan. engelola ta
roduktivitas umpangsari,
endahnya k emerintah D
umpangsari, Usaha b
Hutan Bersam ang dilakuka
ehingga kep umberdaya h
aling mengu erkepentingan
irugikan. Sala Ilustrasi kon
ilayah perair ngsung seca
dengan wila istem tamba
. Hasil waw ambak terh
perairan, m sehingga
kesadaran m Desa maupun
menyebabk budidaya sylvo
ma Masyaraka an bersama ol
pentingan be hutan dapat d
untungkan an n memiliki h
ah satu hak m ndisi vegetas
ran mangrov ara baik pa
ayah darata ak tumpang
wancara menu hadap pent
merupakan s menjamin
masyarakat, n pihak Perh
an hilangnya vofishery
dilok at PHBM s
leh PT Perhut ersama untuk
diwujudkan. S ntara PT Pe
hak dan kew masyarakat ad
i mangrove Subang
ve Desa Lan ada zona te
an. Pada w sari masih
unjukkan ba tingnya fun
salah satu p keutuhan k
serta kur hutani terhad
a komunitas kasi penelitian
sebagai suatu tani Persero
k mencapai Setiap stakeho
erhutani Per wajiban, sehin
dalah mempe di kawasan S
ngensari, sist engah dan
wilayah per dipertahanka
ahwa, tingka ngsi ekosi
penyebab ter komunitas m
rangnya pen dap keberlan
mangrove. n dikelola me
sistem penge dan masyara
kebelanjuta older
diikat o rsero, masy
ngga tidak a eroleh hasil p
Silvofishery
em tambak t belakang h
rairan mang an pada seb
at kesadaran stem mang
rjaganya sist mangrove.
ngawasan ngsungan sis
elalui sistem elolaan sumb
akat dengan j an fungsi d
oleh suatu per yarakat, dan
ada satu piha panen ikan da
Blanakan,
tumpangsari hutan, yang
grove Desa bagian zona
masyarakat grove bagi
tem tambak Sebaliknya,
dari aparat stem tambak
Pengelolaan berdaya hutan
jiwa berbagi, dan manfaat
rjanjian yang pihak yang
ak pun yang an atau udang
i g
a a
t i
k ,
t k
n n
, t
g g
g g
yang dibudidayakan dan berkewajiban menjaga kelestarian mangrove pada areal tambaknya. Salah satu hak PT Perhutani Persero adalah memperoleh bagi hasil atas
penggunaan lahan oleh masyarakat dan berkewajiban melakukan pengawasan terhadap pengelolaan sylvofishery. Masyarakat menyadari bahwa keberadaan mangrove di
sekitar tambak itu sangat penting karena kawasan mangrove sebagai kawasan pembibitan udang alami yang telah menjadi salah satu faktor pembatas untuk
kelimpahan udang di perairan lepas pantai karena kawasan mangrove mempunyai produktivitas yang sangat tinggi.
4.2. Kondisi Kegiatan Perikanan