2.2.6. Klorofil a
Klorofil yang lebih dikenal dengan zat hijau daun merupakan pigmen yang terdapat pada organisme produsen yang berfungsi sebagai pengubah karbondioksida
menjadi karbohidrat melalui proses fotosintesis. Klorofil mempunyai rumus kimia C
55
H
72
O
5
N
4
Mg dengan atom Mg sebagai pusatnya. Klorofil-a merupakan salah satu parameter yang sangat menentukan produktivitas primer di laut. Sebaran dan tinggi
rendahnya konsentrasi klorofil-a sangat terkait dengan kondisi oseanografis suatu perairan. Beberapa parameter fisik-kimia yang mengontrol dan mempengaruhi
sebaran klorofil-a, adalah intensitas cahaya, nutrien terutama nitrat, fosfat, dan silikat. Perbedaan parameter fisika-kimia tersebut secara langsung merupakan
penyebab bervariasinya produktivitas primer di beberapa tempat di laut. Selain itu “grazing” juga memiliki peran besar dalam mengontrol konsentrasi klorofil-a di
laut Hatta 2002 dalam Herawaty 2008. Kesuburan suatu perairan pada dasarnya akan mencerminkan tinggi rendahnya produktivitas perairan setempat. Produktivitas
primer suatu perairan sangat tergantung pada kemampuan perairan tersebut dalam mensitesis bahan organik menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis.
Dalam hal ini, peranan organisme yang mengandung klorofil sangat besar. Sebagaimana diketahui bahwa fitoplankton merupakan organisme yang
mengandung klorofil-a dengan grup terbesar di lautan dan merupakan individu yang penting di laut karena peranannya sebagai produsen utama primary producer.
Fitoplankton mempunyai kemampuan menyerap langsung energi matahari untuk proses fotosintesis yang dapat mengubah zat anorganik menjadi zat organik yang
dikenal sebagai prodiktivitas primer. Klorofil-a merupakan salah satu pigmen yang terkandung dalam fitoplankton dan merupakan bagian terpenting dalam proses
fotosintesis. Klorofil-a sebagian besar dikandung oleh sebagian besar dari jenis fitoplankton yang hidup di dalam laut Carolita et. al. 1999 dalam Herawaty 2008.
2.2.7. Alkalinitas
Alkalinitas menunjukkan konsentrasi basa atau bahan yang mampu menetralisir keasamaan dalam air. Alkalinitas biasanya dinyatakan dalam satuan
ppm mgL kalsium karbonat CaCO
3
. Air dengan kandungan kalsium karbonat lebih dari 100 ppm disebut sebagai alkalin, sedangkan air dengan kandungan kurang
dari 100 ppm disebut sebagai lunak atau tingkat alkalinitas sedang. Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidupan ikan adalah dengan nilai alkalinitas diatas 20
ppm Effendi 2003. Kriteria baku mutu kualitas air dapat dilihat pada tabel 1.
2.2.8 Nitrogen
Senyawa nitrogen terdapat di perairan laut dalam bentuk yang beragam, mulai dari molekul nitrogen terlarut hingga bentuk anorganik dan organik. Senyawa
nitrogen dalam air laut terdapat dalam tiga bentuk yaitu amonia, nitrit, dan nitrat. Senyawa nitrogen tersebut sangat dipengaruhi oleh kandungan oksigen bebas dalam
air. Pada saat oksigen rendah, nitrogen bergerak menuju amonia, sedangkan pada saat kadar oksigen tinggi nitrogen bergerak menuju nitrat. Dengan demikian, nitrat
merupakan akhir dari oksidasi nitrogen dalam air Hutagalung dan Rozak 1997. Bentuk senyawa nitrogen yang paling dominan adalah ion nitrat NO
3 -
yang sangat penting bagi pertumbuhan fitoplankton. Sedangkan amonia NH
3
adalah hasil buangan yang penting dari zooplankton yang selanjutnya siap untuk dioksidasi
menjadi ion nirit NO
2 -
dan tahap berikutnya akan dioksidasi menjadi ion nitrat NO
3 -
. Pada kondisi yang anoksik, penurunan nitrat menjadi amonia atau molekul nitrogen dapat terjadi akibat aktivitas bakteri denitrifikasi. Nitrat NO
3 -
adalah nutrien utama bagi pertumbuhan fitoplankton dan algae. Nitrat sangat mudah larut
dalam air dan bersifat stabil yang dihasilkan oleh proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan. Konsentrasi nitrat di suatu perairan diatur dalam proses
nitrifikasi. Oksidasi amonia menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas dan oksidasi nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh bakteri Nitrobacter. Kedua jenis bakteri
ini adalah bakteri kemotrofik yaitu bakteri yang mendapatkan energi dari proses kimiawi Effendi 2003.
Amonia dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air laut. Sumber amonia di perairan adalah hasil pemecahan nitrogen organik dan nitrogen anorganik
yang terdapat dalam tanah dan air. Selain itu, sumber amonia dapat berasal dari dekomposisi bahan organik biota akuatik yang telah mati yang dilakukan oleh
mikroba dan jamur yang dikenal dengan istilah ammonifikasi. Amonia dapat bersifat toksik bagi organisme akuatik. Persentase amonia bebas meningkat dengan
meningkatnya pH dan suhu perairan Effendi 2003.
2.2.9. Fosfor