Wpt = bobot perifiton pada waktu t Wit = bobot ikan pada waktu t
Wio = bobot ikan awal
3.2.6.b. Keragaman Perifiton
Untuk menghitung keaneka ragaman perifiton di dalam isi perut ikan nilem individucc dilakukan dengan cara membedah isi lambung ikan nilem
pada akhir penelitian. Untuk identifikasi perifiton digunakan buku identifikasi Needham 1963,
sedangkan untuk menghitung keragaman jenis perifiton digunakan rumus indeks keragaman Shannon – Wiener yaitu:
H’ = ∑ [ n1 ] Ln [
n1 ] N N
H’ = Indeks keragaman Shanon – Wiener] n1 = Jumlah individu suatu jenis
N = jumlah total individu
3.2.6.d. Analisis Data
Data dianalisa dengan ANOVA dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur.
3.3. Penelitian Tahap III 3.3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Waduk Cirata, Jawa Barat dan di Laboratorium Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor, penelitian dilaksanakan selama
3 bulan dari Juli sampai dengan September 2009.
3.3.2. Judul
Pengaruh padat penebaran ikan nilem terhadap produksi ikan mas.
3.3.3.Tujuan
Untuk mengetahui jumlah ikan nilem yang tepat untuk mengendalikan perifiton sehingga kualitas air di KJA dapat mengoptimalkan pertumbuhan ikan
mas.
3.3.4. Bahan Penelitian
Ikan yang digunakan adalah ikan nilem dengan bobot awal 5 g ekor dan ikan mas dengan bobot awal 10 g ekor. Pakan yang digunakan berupa pakan
komersial tipe tenggelam dengan kandungan protein pakan sebesar 27. Wadah percobaan adalah karamba jaring dengan bahan polyetilen. Jaring terbagi menjadi
dua lapis, jaring apung luar untuk pemeliharaan ikan nilem berukuran 2 X 2 X 3 m dan jaring dalam untuk pemeliharaan ikan mas berukuran 1 x 1 x 1,5 m dengan
lebar mata jaring ½ inchi. Timbangan yang digunakan untuk mengukur biomassa ikan total menggunakan timbangan duduk dengan kapasitas 20 kg, sedangkan
untuk menimbang biomassa individu ikan digunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,1 gram.
3.3.5. Metodelogi Penelitian
Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini adalah padat penebaran ikan nilem yaitu :
A. Pemeliharaan 400 ekor ikan nilem dengan ikan mas 200 ekor. B. Pemeliharaan 300 ekor ikan nilem dan ikan mas 200 ekor.
C. Pemeliharaan 200 ekor ikan nilem dan ikan mas 200 ekor. D. Pemeliharaan 100 ekor ikan nilem dan ikan mas 200 ekor.
E. Pemeliharaan 0 ekor ikan nilem dan ikan mas 200 ekor. F. Pemeliharaan 400 ekor ikan nilem dan ikan mas 0 ekor.
Sampling dilakukan setiap 2 minggu sekali. Penimbangan bobot individu ikan dilakukan sebanyak 10 dari populasi total.
3.3.6. Prosedur Penelitian
Ikan yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan nilem dengan berat rata-rata 5 gekor dan ikan mas dengan berat rata-rata ukuran 10 gekor. Padat
tebar ikan mas per jaring 200 ekor. Wadah percobaan adalah karamba jaring dibuat dua lapis, jaring apung luar berukuran 2 X 2 X 3 m dan jaring dalam
berukuran 1 x 1 x 1,5 m dengan lebar mata jaring ½ inchi. Ikan nilem ditebar diantara lapis luar dan lapis dalam, sedangkan ikan mas ditebar di dalam jaring
lapis dalam .Pakan yang diberikan berupa pakan komersial yang hanya diberikan pada ikan mas dengan komposisi proksimat pakan sebagai berikut : kadar air :
8,7 ; Protein :26,89 ; Lemak : 6,87 ; Abu : 10,85 dan Serat Kasar : 2,48 . , diberikan sebanyak 5 dari bobot total per hari, dengan frekuensi
pemberian 3 kali per hari.
3.3.7. Parameter Yang Diamati