Penelitian Tahap II Penelitian Tahap III

Hasil analisa statistik diperoleh bahwa kelimpahan total pada perlakuan C perendaman 9 hari yaitu 269.666 indcm 2 berbeda nyata terhadap perlakuan yang lain.Kelimpahan rata – rata perifiton terendah yaitu kelimpahan rata – rata dari perlakuan A 3 hari yaitu 14.277 indcm 2 , diikuti oleh perlakuan E 15 harisebesar 89.446 indcm 2 ,perlakuan B perendaman 6 hari sebesar 96.468 indcm 2 dan perlakuan D 12 hari sebesar 111.756 indcm 2 .

4.1.2. Penelitian Tahap II

Dari hasil pengamatan selama penelitian di dapat hasil seperti yang tertera di dalam tabel di bawah ini. Tabel 7 . Konsumsi perifiton g g ikan pada berbagai ukuran ikan nilem Ulangan PerlakuanBobot ikan nilem g A 5 – 7 B 8 – 15 C 16 – 20 1 1.58 1.67 3.21 2 1.61 1.66 2.54 3 1.31 1.33 2.77 4 1.42 1.23 2.39 5 1.38 1.92 2.79 Rata-rata + s.d. 1.46 + 0.13 b 1.56 + 0.28 b 2.74 + 0.31 a Hasil analisa statistik terhadap tingkat konsumsi ikan nilem diperoleh ada perbedaan antar perlakuan, perlakuan A bobot ikan nilem 5 – 7 gram tingkat konsumsi perifitonnya paling rendah yaitu 1,46 + 0,13 sedangkan tertinggi pada perlakuan C bobot 16 -20 gram yaitu 2,74 + 0,31.

4.1.3. Penelitian Tahap III

4.1.3.1. Fisika dan Kimia Air

Data beberapa parameter fisika kimia air yang diperoleh selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 9. Berdasarkan data pada tabel tersebut tampak bahwa suhu perairan yang diamati relatif tinggi yaitu dengan nilai rata – rata diatas 30 C. Kandungan oksigen yang diukur di lokasi penelitian relatif cukup bagus, yaitu dengan konsentrasi rata-rata diatas 3 ppm yaitu dengan nilai rata – rata kisaran oksigen adalah 3,42 - 4,29 ppm. Nilai pH berkisar antara 6,91 – 7,11. Konsentrasi rata – rata CO2 yang diperoleh selama penelitian berkisar 2,53 – 3,32 mgl. Kadar amonia media yang diperoleh selama penelitian mempunyai kisaran rata – rata adalah 0,129 – 0, 192 mgl, kemudian nilai kisaran rata – rata nitrit, nitrat dan fosfat berturut – turut adalah 0,001 – 0,003 mgl, 0,333 – 0,433 mgl dan 0,048 – 0,080mgl. Tabel 8. Nilai parameter fisika kimia air di KJA Waduk Cirata selama penelitian Per- laku- an Parameter Kualitas Air Suhu C DO mgL pH CO2 bebas mgL Amonia mgL Nitrit mgL Nitrat mgL Fosfat mgL A 29,50-30,90 30,07 4.06-4.97 4,29 6,78-6,99 6,91 2.53-4.08 3,32 0,174-0,219 0,192 0,001-0,003 0,002 0,400-0,500 0,433 0,060-0,062 0,060 B 31,40-32,30 31,90 4.02-5.48 4,14 6,97-7,07 7,03 2.53-3.26 2,77 0,140-0,214 0,172 0,001-0,006 0,002 0,300-0,500 0,400 0,012-0,069 0,048 C 31,70-32,30 31,90 3.63-5.45 3,82 6,98-6,98 6,98 2.53-3.26 2,77 0,170-1,213 0.180 0,002-0,004 0,003 0,300-0,500 0,400 0,065-0,094 0,075 D 30,30-31,90 31,10 3.60-5.58 3,80 7,05-7,19 7,11 2.53-2.53 2,53 0,105-0,165 0,129 0,001-0,003 0,001 0,200-0,600 0,333 0,055-0,091 0,080 E 31,50-32,20 31,83 3.33-3,93 3,42 6,92-7,13 7,04 2.53-3.26 2,77 0,099-0,122 0,109 0,001-0,003 0,001 0,300-0,600 0,333 0,024-0,079 0,055 F 30,30-31,90 30,10 3.63-5.45 4,02 7,05- 7,19 7,11 2.53-3.26 2,77 0,133-0,160 0,148 0,002-0,004 0,002 0,300-0,500 0,433 0,054-0,091 0,067 NAB 27 – 32 1 3 2 6 – 8 2 Tidak boleh 10 3 Optimal 0,2 4 Tidak boleh 0,05 4 Optimal 0,2 5 Optimal 0,02 5 NAB = Nilai Ambang Batas 1 .Subagja 2003; 3 .Zonneveld et al 1991; 4 .Effendi,H 2003; 5 Perlakuan C : 200 ikan nilem + 200 ikan mas . Wetzel 1975 dalam Hany 2009 Keterangan : Perlakuan A : 400 ikan nilem + 200 ikan mas Perlakuan B : 300 ikan nilem + 200 ikan mas Perlakuan D : 100 ikan nilem + 200 ikan mas Perlakuan E : Tanpa ikan nilem + 200 ikan mas. Perlakuan F : 400 ikan nilem + tanpa ikan mas

4.1.3.2. Keanekaragaman dan Dominansi Perifiton

Nilai keanekaragaman perifiton pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 9 . Rata-rata keanekaragaman dan indeks dominasi perifiton Perlakuan Indeks Keaneka ragaman H’ Indeks dominasi C A 400N + 200M 1,63 + 0,077 0,27 + 0,021 B 300N + 200M 1,41 + 0,088 0,36 + 0,021 C 200N + 200M 1,50 + 0,159 0,33 + 0,020 D 100N + 200M 1,55 + 0,139 0,37 + 0,033 E 0 N + 200 M 1,51 + 0,168 0,32 + 0,070 F 400 N + 0 M 1,45 + 0,388 0,31 + 0,169 Hasil pengukuran nilai indeks keaneka ragaman perifiton berkisar dari 1,41 + 0,088 sampai 1,63 + 0,077 , terendah pada perlakuan B 300 ekor ikan nilem dan 200 ekor ikan mas sedangkan terrtinggi pada perlakuan A 400 ekor ikan nilem dan 200 ekor ikan mas. Nilai indeks dominansi perifiton yang diperoleh selama penelitian berkisar antara 0,27 sampai dengan 0,36. Nilai terendah diperoleh pada perlakuan A 400 ekor ikan nilem dan 200 ekor ikan mas sedangkan nilai tertinggi diperoleh pada perlakuan B 300 ekor ikan nilem dan 200 ekor ikan mas. .4.1.3.3. Kelimpahan Perifiton Kelimpahan perifiton dihitung berdasarkan hasil penghitungan jumlah perifiton yang teridentifikasi. Data hasil penghitungan kelimpahan perifiton pada akhir penelitian disajikan pada tabel berikut. Tabel 10. Rata-rata kelimpahan perifiton indcm² pada berbagai perlakuan Kelas Perlakuan A B C D E F Cyanopyceae 13.632 13.235 21.047 13.706 7.824 13.514 Euglenophyceae 15 Xantopyceae 88 177 165 29 20 29 Chloropyceae 809 1.235 158 5.647 726 1.603 Bacillariopycea 1.850 29.029 19.024 63.706 79.351 43.073 Dynopyceae 236 89 400 177 59 44 Total 33.265 +0,08 43.765+ 0,78 43.130+ 0,98 83.265+ 0,05 87.980+ 1,12 58.427+ 0,97

4.1.3.4. Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan

Data tentang kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan mas dan nilem pada masing – masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 12 dan 13 Tabel 11. Rata – rata kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan mas selama penelitian Perlakuan Kelangsungan Hidup SR Laju Pertumbuhan Spesifik SGR Pertumbuhan Bobot Mutlak G g A 400N + 200M 87.6 a 1.62 + 0.03 a 42,0 a B 300N + 200M 86.6 a 1.57 + 0.21 a 44,0 a C 200N + 200M 88.0 a 1.61 + 0.77 a 45,0 a D 100N + 200M 90.2 a 1.99 + 0.27 b 50,8 b E 0 N + 200 M 80.3 a 1.67 + 0.14 ab 43,7 a F 400 N + 0 M - - - Keterangan: Tiap rata-rata perlakuan yang diikuti huruf yang sama ke arah tegak memberikan pengaruh tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5. Hasil analisa statistik untuk kelangsungan hidup ikan mas selama penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan antar perlakuan. Rata – rata kisaran kelangsungan hidup ikan mas adalah 80,3 - 90,2 . Nilai terendah diperoleh pada perlakuan E tanpa ikan nilem dan 200 ekor ikan mas, sedangkan tertinggi pada perlakuan D 100 ekor ikan nilem dan 200 ekor ikan mas. Untuk penghitungan laju pertumbuhan spesifik diperoleh perbedaan diantara perlakuan , nilai SGR yang terbaik adalah pada perlakuan D 100 ekor ikan nilem dan 200 ekor ikan mas yaitu 1.99 + 0.27 berbeda nyata dengan perlakuan A, B dan C tetapi tidak berbeda dengan perlakuan E. Hasil analisa statistik untuk nilai pertumbuhan mutlak ternyata mempunyai perbedaan yang nyata antar perlakuan, perlakuan yang terbaik adalah perlauan D 100 ekor ikan nilem dan 200 ekor ikan mas mempunyai nilai rata – rata pertumbuhan 50,8 gram, sedangkan rata – rata kisaran pertumbuhan mutlak selama penelitian adalah 43,7 - 50,8 gram. Dari hasil analisa statistik untuk kelangsungan hidup ikan nilem selama penelitian menunjukkan adanya perbedaan antar perlakuan.Perlakuan A tidak berbeda nyata dengan perlakuan F tetapi berbeda nyata dengan perlakuan B, C dan D. Rata – rata kisaran kelangsungan hidup ikan nilem adalah 60,7 - 87,3 . Nilai terendah diperoleh pada perlakuan F 400 ekor ikan nilem dan tanpa ikan mas yaitu 60,7 , sedangkan tertinggi pada perlakuan D 100 ekor ikan nilem dan 200 ekor ikan mas yaitu 87,3 . Tabel 12. Nilai Rata – rata kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan ikan nilem selama penelitian Perlakuan Kelangsungan Hidup Laju Pertumbuhan Spesifik Pertumbuhan Bobot Mutlak G g A 400N + 200M 57.9 a 1.17 + 0.37 a 12,7 a B 300N + 200M 85.0 b 1.00 + 0.10 a 11,7 a C 200N + 200M 85.5 b 1.20 + 0.10 a 14,7 a D 100N + 200M 87.3 b 2.00 + 0.10 b 22,7 b E 0 N + 200 M - - - F 400 N + 0 M 60.7 a 0.80 + 0.60 ab 10,7 a Keterangan: Tiap rata-rata perlakuan yang diikuti huruf yang sama ke arah tegak memberikan pengaruh tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5. Untuk penghitungan laju pertumbuhan spesifik ikan nilem diperoleh perbedaan diantara perlakuan , perlakuan A, B, C dan F tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, tetapi perlakuan D berbeda nyata dengan perlakuan A, B dan C, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan F. Nilai SGR yang terbaik adalah pada perlakuan D 100 ekor ikan nilem dan 200 ekor ikan mas yaitu 2. 00 + 0.10 dan terendah pada perlakuan F yaitu 0.80 + 0.60 . Hasil analisa statistik untuk nilai pertumbuhan mutlak ikan nilem ternyata mempunyai perbedaan yang nyata antar perlakuan, perlakuan yang terbaik adalah perlauan D 100 ekor ikan nilem dan 200 ekor ikan mas mempunyai nilai rata – rata pertumbuhan 22,7 gram, sedangkan terendah pada perlakuan F 400 ekor ikan nilem tanpa ikan mas yaitu 10,7 gram. Rata – rata kisaran pertumbuhan mutlak ikan nilem selama penelitian adalah 10,7 - 22,7 gram. Untuk mengetahui trend Pertumbuhan bobot mutlak rata – rata ikan mas dan ikan nilem pada masing – masing perlakuan dari setiap sampling selama penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0 50.0 55.0 Awal I II III IV V VI Waktu Pengamatan 2 minggu B obot gr a m A B C D E A A 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 Awal I II III IV V VI Waktu Pengamatan 2 minggu B obot gr a m A B C D F B Gambar 10. Grafik pertumbuhan ikan mas A dan Ikan Nilem B selama 3 bulan pemeliharaan

4.2. Pembahasan