makanan dan air rayap akan memakan individu-individu yang lemah agar keseimbangan kehidupan koloninya terjaga.
4.3 Kemampuan Makan Rayap Feeding Rate
Menurut Sornnuwat 1996, parameter yang dapat dijadikan sebagai dasar penentuan keefektifan aktivitas rayap adalah kehilangan berat contoh uji kayu,
mortalitas rayap, dan kemampuan makan rayap feeding rate. Penghitungan kemampuan makan tersebut dilakukan berdasarkan penelitian Arinana et al.
2010, hal tersebut dilakukan karena pada standar SNI 01.7207-2006 tidak terdapat perhitungan mengenai kemampuan makan rayap. Nilai rata-rata
kemampuan makan rayap dari hasil pengujian disajikan dalam Gambar 4.
Gambar 4 Nilai rata-rata feeding rate pada masing-masing minggu.
Nilai rata-rata feeding rate tertinggi pada minggu ketiga, keempat, kelima, dan keenam adalah kayu karet dan nilai feeding rate terendah pada kayu sengon.
Hal ini diduga karena kayu karet mengandung senyawa amirin dalam bentuk
lateks getah yang bersifat mengundang organisme perusak yang menyebabkan kayu ini rawan diserang Fengel dan Wegener 1985. Untuk mengetahui pengaruh
jenis kayu dan lamanya waktu pengumpanan terhadap feeding rate maka dilakukan analisis sidik ragam pada Tabel 8.
0,0 50,0
100,0 150,0
3 Minggu 4 Minggu
5 Minggu 6 Minggu
Sengon 51,3
62,2 58,7
57,9 Karet
120,9 118,2
107,6 132,5
Mangium 60,8
72,4 94,5
106,0 Pinus
63,7 65,5
88,6 78,8
Feeding Rate µgekorhari
Tabel 8 Hasil analisis sidik ragam feeding rate pada masing-masing minggu Sumber Keragaman
JK DB
KT F
Sig. Jenis Kayu
24986,65 3 8328,88
13,91 0,00
Lama Waktu 2678,31
3 892,77
1,49 0,24
Jenis Kayu Lama Waktu 3495,76
9 388,42
0,65 0,75
Eror 19166,73
32 598,96
Hasil pengujian menunjukkan bahwa faktor jenis kayu berpengaruh nyata terhadap respon feeding rate, sedangkan lamanya waktu dan interaksi keduanya
tidak berpengaruh nyata. Berdasarkan hasil ini maka dilakukan uji lanjut untuk faktor jenis kayu. Dari hasil uji lanjut diketahui bahwa nilai feeding rate kayu
sengon dan pinus tidak berbeda nyata, begitupun nilai feeding rate kayu pinus dan mangium. Sedangkan nilai feeding rate kayu karet berbeda nyata dengan ketiga
jenis kayu lainnya, seperti tertera pada Tabel 9. Tabel 9 Hasil uji lanjut Duncan feeding rate untuk faktor jenis kayu terhadap
respon feeding rate Jenis Kayu
N Subset
1 2
3 Sengon
12 57,53
Pinus 12
74,14 74,14
Mangium 12
83,40 Karet
12 119,84
Sig. 0,11
0,36 1,00
4.4 Penentuan Kelas Awet Berdasarkan Standar SNI 01.7207-2006