Penelitian yang Relevan peninggalan sejarah sebagai sumber belajar dalam kurikulum berbasis kompetensi (studi kasus di Kabupaten Semarang)

49 yang dapat dimanfaatkan untuk mengakses berbagai informasi tentang isu-isu lokal, nasional, dan internasional.

B. Penelitian yang Relevan

Berikut ini dikemukakan beberapa penelitian yang relevan : 1. Tri Widiarto 2001. Berjudul Potensi Budaya Daerah dan Relevansinya dengan Perkembangan Kepariwisataan Studi Kasus pada Kota Salatiga. Tesis. Jakarta : Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Mengemukakan bahwa Kotamadia Salatiga sebagai kota yang relatif kecil memiliki potensi wisata yang menarik dan memiliki kekhususan jika dibandingkan dengan daerah lain. Ciri khusus di bidang pariwisata adalah Kota Salatiga memiliki potensi sosial budaya berupa peninggalan sejarah yang lengkap dilihat dari periodesasi sejarah Indonesia, mulai dari zaman Pra Sejarah sampai pengaruh Barat. Hal ini sangat menarik bagi wisatawan, terutama wisatawan budaya, karena tidak jarang wisatawan tersebut mengadakan penelitian di Salatiga. Dinas Pariwisata Salatiga merespon positif potensi sosial budaya setempat dengan membuat program-program pariwisata jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Masyarakat Salatiga juga merespon secara positif keberadaan potensi sosial budaya setempat dengan tetap melestarikan keberadaan bangunan-bangunan bersejarah, dan kelompok-kelompok kesenian tradisional meskipun dengan kondisi yang masih sederhana. 2. Yohanes Debrito Yurahman 2002. Berjudul Kajian Kritis terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Sejarah Nasional Indonesia dan Sejarah Umum di SMU 2002. Tesis. Surakarta : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. 50 Menyimpulkan bahwa pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah Umum SMU, mulai tahun pelajaran 20022003, diperlukan kesiapan oleh semua pihak, baik secara institusional maupun kesiapan pelaksanaannya. Penyempurnaan Garis-Garis Besar Program Pengajaran GBPP sejarah dengan pengurangan dan penambahan materi ajar, perubahan dari sistem catur wulan ke sistem semester, perlu dilakukan perencanaan yang matang. Pemahaman yang mendalam terhadap kurikulum berbasis kompetensi merupakan syarat mutlak bagi setiap penyelenggara sekolah. Mengingat materi sejarah yang diajarkan di SMU begitu banyak maka diperlukan usaha keras, kreativitas, inovasi, dan melakukan seleksi materi secara tepat dan semangat yang tinggi dalam mewujudkan visi dan misi pengajaran sejarah. 3. Esther Arianti 2003 berjudul Relevansi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Indonesia dengan Peninggalan Sejarah sebagai Sumber Belajar. Studi kasus pada jurusan pendidikan sejarah, FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Tesis Surakarta. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Pemda Salatiga telah mengeluarkan Perda tentang pelestarian dan perawatan peninggalan sejarah di Salatiga sehingga keberadaan peninggalan sejarah di Salatiga relatif terawat dengan baik. Jurusan Sejarah FKIP- Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, telah merespon positif keberadaan peninggalan sejarah di Salatiga, khususnya melalui kegiatan perkuliahan Sejarah Kebudayaan Indonesia, dengan mengadakan kuliah lapangan ke objek- objek peninggalan sejarah di Salatiga sehingga peninggalan sejarah dan purbakala di Salatiga dapat digunakan sebagai materi dan sumber belajar alasannya ada relevansi antara materi kuliah Sejarah Kebudayaan Indonesia 51 dengan peninggalan sejarah dan purbakala di Salatiga sebagai materi dan sumber belajar. Ketiga penelitian di atas dikaitkan dengan penelitian yang akan dilakukan bersifat pengembangan atau beda fokus dan lokasi. Tesis Saudara Tri Widiarto menggali potensi budaya daerah berupa peninggalan sejarah di Salatiga dan Saudari Esther Arianti membahas tentang peninggalan sejarah di Salatiga sebagai sumber belajar sedangkan penulisan ini merupakan pengembangan dari keduanya yaitu peninggalan sejarah sebagai sumber belajar di Kabupaten Semarang. Untuk tesis Saudara Debrito Jurahman yang membahas Kurikulum Berbasis Kompetensi sejarah di SMU, penulisan ini merupakan pengembangan yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi sejarah di SMP. Dari ketiga karya tesis tersebut diasumsikan ada relevansi dengan tesis yang akan dilaksanakan.

C. Kerangka Pikir