negara pantai itu dapat melebihi dari 200 mil laut tetapi tidak boleh melebihi dari 350 mil laut.
74
C. Wilayah Laut Indonesia
Tidak ada negara bila tidak ada wilayah. Ini berarti eksitensi wilayah sangat penting bagi suatu negara sebagiamana juga halnya dengan negara Indonesia.
Secara fisikal wilayah suatu negara dapat hanya berupa daratan saja atau berupa daratan dan lautan perairan. Sehingga dalam perkembanganya kemudian dikenal
negara kepulauan dan negara pantai. Indonesia merupakan negara kepulauan yang seluruhnya terdiri atas
kepulauan-kepulauan dan mencakup pulau besar dan kecil yang merupakan satu kesatuan wilayah politik ekonomi, sosial budaya, dan historis yang batas-batas
wilayahnya ditarik dari garis pangkal kepulauan
75
. Wilayah laut terdiri atas wilayah perairan dan wilayah yursidiksi serta laut lepas dan kawasan dasar laut
internasional, Negara Kesatuan Republik Indonesia berhak melakukan pengelolahan dan pemanfaatan kekayaan alam dan lingkungan laut di wilayah
laut Indonesia
76
74
Ibid, hal 173
75
Pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan
76
Pasal 6 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan
. Wilayah perairan Indonesia berada diantara dan sekitar pulau- pulaunya, dengan luas kurang lebih 5.193.250 km2 terletak pada posisi silang
antara dua benua, Asia dan Australia dan antara dua samudra Hindia dan Pasifik. Sebelum tahun 1957 dalam menentukan luas perairan Indonesia berpatokan pada
Territoriate Zee en Marietieme Kringen Ordonantie staatblad tahun 1939
No.442. Dalam ketentuan Territoriate Zee en Marietieme Kringen Ordonantie TZMKO tahun 1939 itu memuat 4 kelompok mengenai perairan indonesia
1. Apa yang dimaksud dengan “de nederlandsch indische territorial zee” Laut
Teritorial Indoenesia 2.
Apa yang disebut dengan “Het Nederlandsch-indische Zeege bied”. yaitu perairan teritorial Hindia Belanda, termasuk bagian laut teritorial yang terletak
pada bagian sisi darat laut pantai, daerah luar dari teluk-teluk, ceruk-ceruk laut, muara-muara sungai dan terusan
3. Apa yang dinamakan “de Nederlandsch-indische Binnen Landsche wateren”
yaitu semua perairan yang terletak pada sisi darat laut teritorial indonesia termasuk sungai-sungai, terusan-terusan, dan danau-danau, dan rawa-rawa
Indonesia 4.
Apa yang dinamakan dengan “de Nederlandsch-indische Wateren” yaitu laut teritorial termasuk perairan pedalaman Indonesia.
Pembagian wilayah perairan Indonesia yang didasarkan pada TZMKO itu berlangsung sampai tahun 1957 dan kemudian mengalami perubahan yang
mendasar dengan adanya pengumuman pemerintah tanggal 13 desember 1957 yang dikenal dengan nama “Deklarasi Djuanda” dengan Deklarasi Djuanda itu
berintikan apa yang disebut dengan konsepsi Nusantara, dan kemudian melahirkan Undang-Undang Nomor 4 prp tahun1960 tentang perairan
Indonesia
77
77
Sekilas tentang wilayah perairan Indoensia , sebagai mana dimuat dalam http:boyyendratamin.blogspot.com201108sekilas wilayah perairan Indonesia.html?m=1 ,
Diakses pada tanggal 11 maret 2015
. Substansi dari PERPPU ini merupakan penjabaran dari substansi pengumuman pemerintah tersebut. Selanjutnya, di dalam batang tubunya, yaitu
dalam pasal 1 ayat 1 ditegaskan tentang perairan Indonesia itu meliputi laut wilayah Indonesia serta perairan pedalaman. Dalam pasal 1 ayat 2 ditegaskan
tentang laut wilayah Indonesia, yaitu lajur laut selebar 12 mil laut, yang garis luarnya diukur tegak lurus dari garis dasar garis pangkal atau titik pada garis
dasar yang terdiri dari garis-garis lurus, garis-garis tersebut menghubungkan titik- titik terluar pada garis air rendah dari pada pulau-pulau atau bagian pulau-pulau
yang terluar dalam wilayah Indonesia. Selanjutnya diikuti dalam suatu klausul, bahwa jika ada selat yang lebarnya tidak melebihi dari 24 mil laut dan negara
Indonesia tidak merupakan satu satunya negara tepi, maka garis batas laut wilayah Indonesia ditarik pada tengah selat. Sedangkan ayat 3 menegaskan tentang
perairan pedalaman Indonesia, yakni semua perairan yang terletak pada sisi dalam dari garis dasar garis pangkal, sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dari pasal 1
tersebut.
78
78
I Wayan Parthiana, op.cit, hal 283
Namun menurut Pasal 3 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang perairan Indonesia, wilayah perairan Indonesia meliputi laut teritorial Indonesia,
perairan kepulauan, dan perairan pedalaman. Laut teritorial indonesia adalah jalur laut selebar 12 mil laut yang diukur dari garis pangkal kepulauan Indonesia sesuai
dengan pasal 5, perairan kepulauan Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis pangkal lurus kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman
atau jaraknya dari pantai, sedangkan perairan pedalaman adalah perairan laut pada sisi dalam garis penutup seperti perairan laut pada mulut sungai, teluk dan
pelabuhan
Konsepsi Nusantara yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1960, tentu saja tidak diterima negara-negara lain, pemerintah Indoenesia
setelah mencetuskan Nusantara itu berupaya mensosialisasikan konsepssi Nusantara guna mendapatkan pengakuan internasional. Puncak dari upaya
pemerintah itu atas konsepsi Nusantara itu adalah konfrensi PBB III tentang hukum laut yang berakhir pada tahun 1982. Dimana dalam konfrensi PBB III
tersebut melahirkan konvensi hukum laut baru yang diberi nama UNCLOS. Berkaitan dengan konvensi hukum laut 1982 itu Atje Misbach Muhjiddin
mengemukakan, bahwa lahirnya konvensi hukum laut 1982 dimana konsepsi Nusantara yang berasal dari pengumuman pemerintah RI tanggal 13 desember
1957 itu telah diakui dan diterima sebagai bagian integral dari konvensi tersebut dan dimulai dalam Bab IV yang berjudul negara kepulauan. Dan perairan yang
terletak pada sisi dalam dan garis pangkal kepuluan disebut perairan kepulauan yang di dalamnya masih memungkinkan penarikan garis penutup ditempat-tempat
tertentu untuk menentukan perairan pedalaman
79
1 Bahwa bentuk geografi Republik Indonesia, sebagai suatu negara Kepulauan
yang terdiri dari beribu-ribu pulau, mempunyai sifat dan corak tersendiri yang memerlukan pengaturan tersendiri
. Dengan demikian upaya untuk memahami apa yang dimaksud dengan wilayah perairan Indonesia menjadi sangat
penting bagi dunia perikanan Indonesia. Dikatakan demikian tentu saja tidak terlepas dari beberapa pertimbangan yang mendorong pemerintah Republik
Indonesia mengeluarkan pernyataan mengenai wilayah perairan Indonesia;
79
Atje Misbach Muhjiddin , Status Hukum Perairan Kepuluan Indonesia dan Hak Lintas Kapal Asing, Bandung:alumni 1993 , hal 6
2 Bahwa bagi kesatuan wilayah teritorial Negara Republik Indonesia semua
kepulauan serta laut yang terletak diantaranya harus dianggap sebagai suatu kesatuan yang bulat
3 Bahwa penetapan batas-batas laut teritorial yang diwarisi dari pemerintah
kolonial yang tercantuk dalam TZMKO 1939 pasal 1 ayat 1 tidak sesuai lagi dengan kepentingan, keselamatan, dan keamanan negara Republik Indonesia
4 Bahwa setiap negara yang berdaulat berhak dan berkewajiban untuk
mengambil tindakan yang dipandang perlu untuk melindungi keuutuhan dan keselamatan negaranya.
Dasar pertimbangan mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan terkaitanya dengan masalah pengelolahan dan pemanfaatan potensi perairan atau sumber daya
ikan Indonesia. Tetapi dibalik pertimbangan-pertimbangan yang mendorong pemerintah mengenai wilayah perairan Indonesia itu, sekaligus menentukan bagi
penetapan wilayah perikanan Indonesia, Dalam hubungan ini perubahan lebar laut teritorial secara internasional sesuai dengan konvensi hukum laut 1982, maka ada
pegangan bagi negara berpantai termasuk Indonesia untuk secara aman dapat memanfaatkan potensi perikanan atau sumber daya ikan sesuai dengan
kemampuan dan teknologi yang dimilikinya. Karenanya, keperluan akan terciptanya pemahaman yang tepat terhadap perairan Indonesia itu pada giliranya
sangat erat kaitanya dengan soal regulasi di bidang perikanan yang bukan hanya menjadi kebutuhan pemerintahan sebagai pengambil kebijakan, tetapi juga sangat
penting artinya bagi segenap pelaku dunia perikanan, termasuk bagi masyarakat diluar masyarakat perikanan yang sesungguhnya juga berkepentingan.
Mencermati dua rumusan mengenai apa yang dimaksud dengan wilayah laut indonesia baik dalam Undang-Undang Nomor 4 prp Tahun 1960 maupun dalam
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan maka yang termasuk wilayah perairan Indonesia yaitu;
laut teritorial Indonesia, perairan pedalaman, dan perairan kepulauan
80
D. Yurisdiksi Negara Indonesia Atas Pencurian Ikan Illegal Fishing Oleh