CurveExpert Waktu dan Lokasi Penelitian Alat dan Bahan Penelitian Sejarah Pemanfaatan Hutan

2.5 CurveExpert

CurveExpert merupakan salah satu software yang dapat digunakan dalam analisis dua variabel data sehingga menghasilkan banyak persamaan. Cara kerja software ini adalah dengan mengolah data x dan y menjadi berbagai macam bentuk kurva dan persamaannya, sehingga nantinya kita dapat menentukan nilai x atau y yang kita inginkan. Hampir 30 bentuk persamaan yang ada dengan penyajian grafik masing-masing persamaan sesuai hasil dari analisis data x dan y. Persamaan terbaik diperoleh otomatis dengan membiarkan CurveExpert membandingkan data untuk setiap persamaan Hyams 2010. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga bulan Juli 2011 di IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandiri, Provinsi Papua.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan antara lain : alat tulis, alat ukur diameter phiband, kalkulator, pita ukur, tally sheet, perangkat keras PC Personal Computer, MS Excel 2007, MS Word 2007, dan CurveExpert versi 1.4. Bahan yang digunakan adalah pohon merbau Instia spp.

3.3 Metode Pengambilan Data

3.3.1 Penentuan Jumlah dan Pemilihan Pohon Contoh

Jumlah pohon ditentukan berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan pohon contoh. Pemilihan pohon contoh dilakukan dengan metode purposive sampling serta memperhatikan penyebaran tegakan dalam kelas diameter. Data pohon contoh digunakan untuk model persamaan penduga volume pohon dan validasi. Sebanyak 23 dari total pohon digunakan untuk model persamaan penduga volume pohon dan sisanya untuk uji validasi.

3.3.2 Pengukuran Pohon Contoh

Besaran yang diukur adalah diameter setinggi dada Dbh dan diameter per seksi dengan batas antar seksi 2 m terhadap pohon yang rebah ditebang. Dalam Peraturan Menteri Kehutanan No. 34Menhut-II2007 volume pohon contoh diperoleh dari penjumlahan volume per seksi. Volume per seksi dihitung dengan menggunakan persamaan Smallian : V = 0.5 x B + b x L Dimana : V = Volume seksi m 3 B = Luas bidang dasar pangkal batang m 2 b = Luas bidang dasar ujung batang pohon m 2 L = Panjang seksi m Volume pohon aktual dihitung dengan persamaan berikut : Va = Dimana : Va = Volume aktual pohon m 3 Vi = Volume seksi ke-I dari satu pohon m 3

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Penyusunan Model Persaman Volume Pohon

Besaran diameter setinggi dada Dbh dan volume pohon dimasukkan dalam software sehingga dihasilkan beberapa persamaan, selanjutnya dipilih 10 persamaan dan diuji dengan menggunakan analisa keragaman analysis of variance untuk melihat signifikasi atau ketergantungan peubah penyusun persamaan. Tabel 1 Analisa keragaman pengujian model persamaan Sutarahardja 2010 Sumber Keragaman SK Derajat bebas Db Jumlah Kuadrat JK Kuadrat Tengah KT F -hitung F - tabel Regresi Sisaan k = p-1 n-k-1 JK regresi JKR JK sisa JKS KTR=JKRk KTS=JKSn-k-1 KTRKTS Total n-1 JK total JKT Keterangan: p = banyaknya konstanta koefisien regresi dan intersept n = banyaknya pohon contoh yang digunakan Kriteria pemilihan persamaan volume pohon dengan menghitung : a. Koefisien determinasi : b. Simpangan baku S : Dimana : Jk regresi = Jumlah kuadrat regresi Jk total = Jumlah kuadrat total Jk sisa = Jumlah kuadrat sisa n = Jumlah pohon contoh yang digunakan p = Banyaknya konstanta koefisien regresi dan intersept

3.4.2 Kriteria Uji Validasi Model Persamaan

Uji validasi model dilakukan dengan melihat uji beda nyata antara volume yang diduga dengan tabel terhadap volume nyatanya, nilai simpangan agregasi agregative deviation, simpangan rata-rata mean deviation, RMSE root mean square error, dan angka bias. Kriteria uji validasi model persamaan dihitung dengan persamaan berikut : 1. Uji beda rata-rata khi-kuadrat Chi-square test Pengujian validasi model persamaan penduga volume pohon, dapat pula dilakukan dengan menggunakan uji X 2 khi-kuadrat, adalah alat untuk menguji apakah volume yang diduga dengan tabel volume pohon Vt berbeda dengan volume pohon aktualnya Va. Hipotesa yang diuji adalah sebagai berikut : H : V t = V a H 1 : V t ≠ V a Kriteria uji : Kaidah keputusan sebagai berikut : X 2 hitung ≤ X 2 tabel α,n-1, maka terima H X 2 hitung X 2 tabel α,n-1, maka terima H 1 2. Simpangan agregat agregative deviation Simpangan agregat merupakan selisih antara jumlah volume aktual Va dan volume dugaan Vt yang diperoleh berdasarkan dari tabel volume pohon, sebagai persentase terhadap volume dugaan Vt. Persamaan yang baik memiliki nilai simpangan agregat SA yang berkisar dari -1 sampai +1 Spurr, 1952. Nilai SA dapat dihitung dengan rumus, sebagai berikut : 3. Simpangan rata-rata mean deviation Simpangan rata-rata merupakan rata-rata jumlah dari nilai mutlak selisih antara jumlah volume dugaan Vt dan volume aktual Va, proporsional terhadap jumlah volume dugaan Vt. Nilai simpangan rata-rata yang baik adalah tidak lebih dari 10 Spurr, 1952. Simpangan rata-rata dapat dihitung dengan rumus, sebagai berikut : 4. RMSE root mean square error RMSE merupakan akar dari rata-rata jumlah kuadrat nisbah antara selisih volume dugaan dari tabel volume pohon Vt dengan volume aktualnya Va terhadap volume aktual. Nilai RMSE yang lebih kecil, menunjukkan model persamaan penduga volume yang lebih baik. RMSE dapat dihitung dengan rumus, sebagai berikut : 5. Bias Bias e adalah kesalahan sistematis yang dapat terjadi karena kesalahan dalam pengukuran, kesalahan teknis pengukuran maupun kesalahan karena alat ukur. Bias dapat dihitung dengan rumus, sebagai berikut :

3.4.3 Pemilihan Model Persamaan Volume Pohon Terbaik

Jadi model persamaan untuk penyusunan volume pohon yang terbaik dengan pemberian skor pada setiap model persamaan, sebagai berikut : 1. Nilai R 2 yang besar dan simpangan baku yang rendah. 2. Simpangan Agregasi SA terkecil dan seterusnya sampai nilai SA terbesar 3. Simpangan Rata-rata SR terkecil dan seterusnya sampai nilai SR terbesar 4. Nilai RMSE yang relatif kecil 5. Bias yang relatif kecil 6. Apabila hasil uji beda antara nilai rata-rata yang diduga dengan tabel volume dengan nilai rata-rata nyata aktual, tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Pemanfaatan Hutan

PT Mamberamo Alasmandiri merupakan perusahaan PMDN yang tergabung dalam KODECO GROUP. Didirikan pada tanggal 5 Desember 1991 dengan akte pendirian No. 24 Notaris Rahmah Arie Sutardjo, SH dan memperoleh pengesahaan dari Menteri Kehakiman RI No. C2-2966- H. T. 01. 01. TH’92 tanggal 20 April 1992. Pendirian perusahaan adalah dalam rangka pemenuhan bahan baku industry Kodeco Group PT Kodeco Batulicin Plywood untuk memenuhi pangsa ekspor produk kayu olahan. Izin Pemanfaatan Hutan IUPHHK PT Mamberamo Alasmandiri didasarkan pada keputusan Menteri Kehutanan No. 1071Kpts-II1992 tanggal 19 November 1992, seluas 691.700 hektar. Pada tahun 1999, luas areal IUPHHK menjadi 677.310 hektar Addendum SK Menhutbun No.910Kpts-II1999. PT Mamberamo Alasmandiri membagi areal kerjanya menjadi dua unit kelestarian, yaitu Unit Aja dan Unit Gesa dimana keduanya melakukan kegiatan operasional secara terpisah PT Mamberamo Alasmandiri 2011.

4.2 Letak Geografis dan Luas