Penyusunan Model Persaman Volume Pohon Kriteria Uji Validasi Model Persamaan

B = Luas bidang dasar pangkal batang m 2 b = Luas bidang dasar ujung batang pohon m 2 L = Panjang seksi m Volume pohon aktual dihitung dengan persamaan berikut : Va = Dimana : Va = Volume aktual pohon m 3 Vi = Volume seksi ke-I dari satu pohon m 3

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Penyusunan Model Persaman Volume Pohon

Besaran diameter setinggi dada Dbh dan volume pohon dimasukkan dalam software sehingga dihasilkan beberapa persamaan, selanjutnya dipilih 10 persamaan dan diuji dengan menggunakan analisa keragaman analysis of variance untuk melihat signifikasi atau ketergantungan peubah penyusun persamaan. Tabel 1 Analisa keragaman pengujian model persamaan Sutarahardja 2010 Sumber Keragaman SK Derajat bebas Db Jumlah Kuadrat JK Kuadrat Tengah KT F -hitung F - tabel Regresi Sisaan k = p-1 n-k-1 JK regresi JKR JK sisa JKS KTR=JKRk KTS=JKSn-k-1 KTRKTS Total n-1 JK total JKT Keterangan: p = banyaknya konstanta koefisien regresi dan intersept n = banyaknya pohon contoh yang digunakan Kriteria pemilihan persamaan volume pohon dengan menghitung : a. Koefisien determinasi : b. Simpangan baku S : Dimana : Jk regresi = Jumlah kuadrat regresi Jk total = Jumlah kuadrat total Jk sisa = Jumlah kuadrat sisa n = Jumlah pohon contoh yang digunakan p = Banyaknya konstanta koefisien regresi dan intersept

3.4.2 Kriteria Uji Validasi Model Persamaan

Uji validasi model dilakukan dengan melihat uji beda nyata antara volume yang diduga dengan tabel terhadap volume nyatanya, nilai simpangan agregasi agregative deviation, simpangan rata-rata mean deviation, RMSE root mean square error, dan angka bias. Kriteria uji validasi model persamaan dihitung dengan persamaan berikut : 1. Uji beda rata-rata khi-kuadrat Chi-square test Pengujian validasi model persamaan penduga volume pohon, dapat pula dilakukan dengan menggunakan uji X 2 khi-kuadrat, adalah alat untuk menguji apakah volume yang diduga dengan tabel volume pohon Vt berbeda dengan volume pohon aktualnya Va. Hipotesa yang diuji adalah sebagai berikut : H : V t = V a H 1 : V t ≠ V a Kriteria uji : Kaidah keputusan sebagai berikut : X 2 hitung ≤ X 2 tabel α,n-1, maka terima H X 2 hitung X 2 tabel α,n-1, maka terima H 1 2. Simpangan agregat agregative deviation Simpangan agregat merupakan selisih antara jumlah volume aktual Va dan volume dugaan Vt yang diperoleh berdasarkan dari tabel volume pohon, sebagai persentase terhadap volume dugaan Vt. Persamaan yang baik memiliki nilai simpangan agregat SA yang berkisar dari -1 sampai +1 Spurr, 1952. Nilai SA dapat dihitung dengan rumus, sebagai berikut : 3. Simpangan rata-rata mean deviation Simpangan rata-rata merupakan rata-rata jumlah dari nilai mutlak selisih antara jumlah volume dugaan Vt dan volume aktual Va, proporsional terhadap jumlah volume dugaan Vt. Nilai simpangan rata-rata yang baik adalah tidak lebih dari 10 Spurr, 1952. Simpangan rata-rata dapat dihitung dengan rumus, sebagai berikut : 4. RMSE root mean square error RMSE merupakan akar dari rata-rata jumlah kuadrat nisbah antara selisih volume dugaan dari tabel volume pohon Vt dengan volume aktualnya Va terhadap volume aktual. Nilai RMSE yang lebih kecil, menunjukkan model persamaan penduga volume yang lebih baik. RMSE dapat dihitung dengan rumus, sebagai berikut : 5. Bias Bias e adalah kesalahan sistematis yang dapat terjadi karena kesalahan dalam pengukuran, kesalahan teknis pengukuran maupun kesalahan karena alat ukur. Bias dapat dihitung dengan rumus, sebagai berikut :

3.4.3 Pemilihan Model Persamaan Volume Pohon Terbaik