lvii
2. Poliklinik
Dalam pelayanan kesehatan kepada para pekerja PT. Gunanusa Utama Fabricators memiliki sebuah poliklinik yang didukung oleh :
a. Dokter dan Paramedis
PT. Gunanusa Utama Fabricators mempunyai 2 dokter dan 3 paramedis, dimana dokter bekerja dari hari senin-sabtu pukul 8.00-17.00, sedangkan
paramedis standby 24 jam terbagi atas 2 shift yaitu pagi dan malam. Dokter perusahaan dan paramedis di PT. Gunanusa Utama Fabricators harus mempunyai
sertifikat dengan mengikuti latihan hiperkes sesuai Permenaker No. 01 tahun 1976 dan Permenaker No. 01 tahun 1979 wajib latihan hiperkes.
b. Ambulance
PT. Gunanusa Utama Fabricators mempunyai 2 ambulance yang standby selama 24 jam dengan 2 orang sopir, dimana dalam mobil ambulance terdapat
matras, tabung oksigen, dan fire extinguisher. Poliklinik PT. Gunanusa Utama Fabricators mempunyai 2 buah ruangan
pemeriksaan dengan 4 buah tempat tidur, obat-obatan yang tersedia kurang lebih ada 300 jenis obat serta peralatan penunjang lainnya adalah :
a. Vacumatras
Merupakan alat semacam bidai untuk patah tulang belakang yang digunakan apabila evakuasi korban harus menggunakan helikopter.
b. Spinal Bold
Merupakan alat untuk membidai penderita patah tulang pinggang. c.
Trucktion Splinting
lviii Merupakan alat untuk membidai tulang kaki.
d. Shower
Merupakan alat untuk menyiram penderita luka bakar. e.
Oksigen Tabung oksigen yang berfungsi untuk mengurangi sesak nafas.
f. Mannequin
Merupakan alat yang berupa boneka sebagai media peragaan dalam melakukan pertolongan.
Berdasarkan wawancara dengan dokter perusahaan di PT. Gunanusa Utama Fabricators belum pernah ditemukan Penyakit Akibat Kerja. Penyakit yang
sering diderita adalah penyakit sesak nafas, flu, di mana penyakit tersebut disebabkan karena perubahan cuaca dan kondisi lapanganproyek berdebu.
Apabila pekerja berobat, maka laporan pengobatan yang berisikan jenis penyakit dan penanganan apa yang telah diberikan dilaporkan ke departemen safety,
dimana laporan itu akan diteruskan ke manager yang nantinya akan HSE yang akan dibicarakan pada saat safety meeting bersama klien.
Sementara untuk prosedur kecelakaan kerja dan penanganannya dilakukan di poiklinik, dimana di poliklinik akan diberikan pertolongan pertama
dan apabila kecelakaan dirasa tidak bisa ditangani oleh pihak poliklinik maka korban akan dirujuk ke rumah sakit rujukan. Dalam hal ini akan ada prosedur
penanganan kecelakaan dan penyelidikan kecelakaan yang dilakukan oleh departemen safety yang bekerja sama dengan pihak poliklinik.
lix
3. Kotak P3K