Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis

25 yang bahwa corporate environmental performance berpengaruh positif terhadap profit yang turut mempengaruhi penurunan biaya.

2.3.1. Pengembangan Hipotesis

Secara umum perusahaan dapat mengambil tiga tindakan yang berbeda sehubungan dengan aktivitas-aktivitas tanggung jawab sosial Mackey et. al., 2005: 1 perusahaan yang saat ini tidak terlibat dalam aktivitas CSR dapat memulai untuk melakukannya, 2 perusahaan yang saat ini melakukan aktivitas CSR dapat menghentikannya dan 3 perusahaannya dapat tetap mempertahankan kebijakannya saat ini yaitu perusahaan-perusahaan yang saat ini melakukan aktivitas CSR dapat melanjutkan dan yang tidak melakukan aktivitas CSR tetap tidak melakukan. Hubungan antara pengungkapan informasi sosial perusahaan dan profitabilitas telah dipostulatkan merefleksikan pandangan bahwa respon sosial merupakan salah satu hal yang penting untuk meningkatkan laba perusahaan Bowman dan Haire 1976 dalam Sulistiyowati 2004. Bukti ilmiah dan reaksi konsumen memberi sinyal kepada perusahaan bahwa partisipasi dalam CSR mendapat penghargaan, dampak dalam kinerja yang meningkat Udayasankar, 2007. Lindrawati dkk 2008 mengatakan bahwa CSR membantu perusahaan memperoleh kelangsungan kinerja ekonomi dan keuangan yang kuat bagi jangka panjang. Dengan mengimplementasikan CSR secara tidak langsung perusahaan telah meminimalkan biaya implisit dari tindakan tak bertanggung jawab perusahaan irresponsible acts. Dengan menerapkan CSR, diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang Kiroyan, 2006 dalam Sayekti dan Wondabio, 2007. 26 Balabanis, Philips, dan Lyall 1998, menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berhubungan positif dengan kinerja keuangan perusahaan gross profit to sales ratioGPS. Kesimpulan dari penelitian Goukasian dan Whitney 2007 dalam Lindrawati dkk 2008 mengidentifikasikan bahwa perusahaan yang mengeluarkan biaya untuk bertanggungjawab secara sosial dan etis tidak menyebabkan trade-offnya pertukarannya negatif dan tetap dapat menampilkan kinerja sebaik perusahaan lain yang tidak mengimplementasikan CSR. Perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan CSR terbukti mengalami peningkatan laba Pekkarinen, 2006 dalam Desy, 2008. Penelitian Lindrawati dkk 2008 menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE, namun berpengaruh secara signifikan terhadap ROI. Penelitian Siregar dan Dahlia 2008 menunjukan bahwa tingkat pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh positif terhadap ROE 1 tahun ke depan. Artinya, aktivitas CSR yang dilakukan dan diungkapkan oleh perusahaan terbukti memiliki dampak produktif yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Semakin baik kinerja keuangan perusahaan berarti semakin baik profitabilitas perusahaan yang dihasilkan. Berdasarkan uraian di atas, ini menunjukan bahwa masih ada ketidakselarasan penelitian tentang pengaruh pengungkapan CSR terhadap profitabilitas perusahaan. Dalam hal ini peneliti cenderung mempunyai hipotesis bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. H 1 : Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel dependen, variabel independen, dan variabel control. Pengungkapan CSR sebagai variabel independen dan pertumbuhan profitablitas perusahaan sebagai variabel dependen, serta sebagai variabel kontrol adalah size dan leverage.

3.1.1. Variabel Independen

Variabel Independen penelitian ini adalah pengungkapan CSR. yang diukur menggunakan Corporate Social Responsibility Index CSRI. Pengukuran CSRI pada penelitian ini menggunakan instrumen yang digunakan Sembiring 2005. Sembiring mengelompokkan informasi CSR ke dalam 7 kategori, yaitu Lingkungan, Energi, Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja, Lain-lain Tenaga Kerja, Produk, Keterlibatan Masyarakat, dan Umum. Pendekatan untuk menghitung CSRI pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan Haniffa et al., 2005. Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. 28 Rumus perhitungan CSRI adalah sebagai berikut: Haniffa et al., 2005 = Keterangan: CSRIj = Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j Xij = dummy variabel: 1= jika item i diungkapkan; 0= jika item i tidak diungkapkan. Nj = jumlah item untuk perusahaan j, nj=78

3.1.2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah pertumbuhan profitabilitas perusahaan yang diukur dengan tingkat Net Profit Margin. NPM menunjukkan rasio antara laba bersih setelah pajak atau net income terhadap total penjualan Ang, 1997: Net Profit Margin = ____Laba bersih____ Penjualan bersih 3.1.3. Variabel Kontrol

3.1.3.1. Ukuran Perusahaan

Pada dasarnya ukuran perusahaan terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar large firm, perusahaan menengah medium size, dan perusahaan kecil small firm, Machfoedz dalam Ibrahim 2008. Secara teoritis perusahaan yang lebih besar mempunyai kepastian yang lebih besar dari pada perusahaan kecil, sehingga akan mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai prospek perubahan dimasa depan. Hal tersebut dapat membantu investor 29 memprediksi risiko yang mungkin terjadi jika ia berinvestasi pada sebuah perusahaan Yolana dan Martani, 2005 dalam Ibrahim, 2008. Menurut hipotesis biaya politis, semakin besar biaya politis yang dihadapi oleh perusahaan, maka manajer akan memilih prosedur akuntansi yang dapat menghasilkan laba sekarang lebih rendah dibandingkan laba masa depan. Dengan demikian semakin tinggi biaya politis yang dihadapi perusahaan maka perusahaan akan semakin banyak mengeluarkan biaya untuk mengungkapkan informasi sosial sehingga laba yang dilaporkan menjadi lebih rendah Watt Zimmerman 1990 dalam Scott 1997 dalam Anggarini 2006. Perusahaan yang besar cenderung mempunyai biaya politis yang besar dibandingkan perusahaan kecil. Perusahaan besar cenderung akan memberikan informasi laba sekarang lebih rendah dibandingkan perusahaan kecil, sehingga perusahaan besar cenderung akan mengeluarkan biaya untuk pengungkapan informasi sosial yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil Anggarini 2006. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan ln total aset dengan tujuan agar perbedaan antara perusahaan besar dan kecil tidak terlalu signifikan sehingga data aset dapat terdistribusi normal. Berikut persamaannya Dina, 2011:55: Ukuran Perusahaan= Ln Total Aset 30

3.1.3.2. Leverage

Leverage mencerminkan risiko keuangan suatu perusahaan yang dapat menggambarkan struktur modal dan mengetahui risiko tak tertagihnya utang perusahaan. Dalam Teori keagenan, memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi Jensen Meckling 1976 dalam Anggraini 2006. Oleh karena itu perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan ungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah. Dalam Hipotesis Kontrak Hutang mengatakan bahwa semakin tinggi leverage, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba di masa depan. Menurut Sawir 2005:18 menjelaskan “total debt to equity rasio adalah perbandingan total hutang kewajiban yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri ekuitas”. Adapun persamaannya sebagai berikut: Debt to Equity Rasio = Total Kewajiban Ekuitas 3.2.Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter. Adapun sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyeknya, tetapi melalui sumber lain

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Profitabilitas Perusahaan Perkebunan

2 54 103

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara

18 141 162

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. ABB Libek Project Terhadap Pendapatan Masyarakat Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

1 28 91

Peran Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Inalum Divisi Plta Sigura-Gura Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir

0 37 9

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosioekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir

1 51 174

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governace dan profitabilitas Terhadap Harga Saham Dengan corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Industri yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 46 93

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70