Model Single Index dalam Pembentukan Portofolio
likuid LQ-45 di BEI tahun 2002-2007 dengan menggunakan data harga saham harian. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat
pengembalian antara dua saham atau lebih akan berkorelasi atau bergerak bersama dan mempunyai reaksi yang sama terhadap satu
faktor atau single index yang dimasukkan kedalam model analisis saham LQ-45
3. Sari Yuniarti 2010 dengan penelitiannya yang berjudul
Pembentukan Portofolio Optimal Saham-saham Perbankan yang Menggunakan Model Indeks Tunggal. Data yang digunakan adalah
data harga saham perbankan yang terdaftar di LQ-45 selama tahun 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kombinasi
portofolio yang optimal dapat dibentuk dari tujuh saham yang masuk dalam LQ-45 tahun 2009 dengan menggunakan single index model.
Dengan populasi yaitu seluruh saham perbankan dan sampel saham perbankan yang terdaftar dalam sahan LQ-45. Berdasarkan penelitian
ini dapat disimpulkan kombinasi portofolio yang paling optimal adalah terletak pada kombinasi saham-saham BBRI, BBNI, dan
BBCA. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa dari tujuh saham dijadikan sampel terdapat tiga saham yang masuk dalam kandidat
portofolio yaitu BBRI, BBNI, dan BBCA. 4.
Ni Wayan Putri Yanawati dan Nyoman Abundanti 2012 dengan penelitiannya yang berjudul Kinerja Portofolio Saham Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini dilakukan selama periode 2011. Dengan populasi seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011 dan sampel 75 perusahaan. Berdasarkan pada penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penentuan portofolio
optimal berdasarkan model Indeks Tunggal dengan menggunakan 75 sampel saham perusahaan sektor manufaktur periode Januari 2011
sampai Desember 2011 yang terpilih hanya 2 dua saham yaitu saham Champion Pasific Indonesia Tbk IGAR, dan Multistrada Arah
Sarana Tbk MASA. 5.
Apriyani Widya Turangga, dkk 2013 dengan penelitiannya yang berjudul Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham pada
Perusahaan Manufaktur Indonesia Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Dengan populasi seluruh Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di BEI dan sampel enam perusahaan. Dari penelitiannya dapat disimpulkan bahwa pembentukan portofolio optimal selama
periode tahun 2008-2012 terhadap Perusahaan Manufaktur terdapat 6 anggota sampel dari hasil perhitungan dengan menggunakan model
indeks tunggal terdapat 3 saham yang mempunyai excess return to beta lebih besar dari Cut-of point. Saham yang dapat membentuk
portofolio optimal, yaitu ASII Astra International Tbk, DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk, dan SMSM Selamat Sempurna Tbk.
6. Eugina Natalia, Darminto, dan M.G Wi Endang NP 2014 dengan
judul peneliannya Penentuan Portofolio Saham yang Optimal dengan
Model Markowitz Sebagai Dasar Penetapan Investasi Saham. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Food and Beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012. Dengan populasi seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sampel
sembilan saham perusahaan Food And Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan model Markowitz
ternyata sembilan saham tersebut tergolong dalam portofolio optimal. Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya risiko yang minimal
daripada sebelum diadakan perhitungan portofolio optimal. Investor dapat memilih sesuai dengan preferensinya saham mana diantara
kesembilan saham tersebut yang akan dijadikan pilihan untuk berinvestasi.