Definisi Operasional ANALISIS DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH DIBEDAKAN BERDASARKAN GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pendapat Richard W. Paul yang menyatakan bahwa berpikir kritis adalah proses disiplin secara intelektual dimana seseorang secara aktif dan terampil memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, danatau mengevaluasi berbagai informasi yang dia kumpulkan atau yang dia ambil dari pengalaman, dari pengamatan observasi, dari refleksi yang dilakukannya, dari penalaran, atau dari komunikasi yang dilakukan 5 . Berpikir kritis adalah sebuah proses sistematis yang memungkinkan peserta didik untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat mereka sendiri. Berpikir kritis adalah sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan peserta didik mengevaluasi bukti, asumsi, logika dan bahasa yang mendasari pernyataan orang lain. Berpikir kritis juga merupakan berpikir dengan baik, dan merenungkan tentang proses berpikir merupakan bagian dari berpikir dengan baik 6 . Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam menganalisis, mengevaluasi, dan mengambil kesimpulan yang tepat akan suatu masalah yang kompleks 7 . Berpikir kritis dalam belajar matematika merupakan suatu proses kognitif atau tindakan mental dalam usaha memperoleh pengetahuan matematika berdasarkan penalaran matematika 8 . Johnson menjelaskan bahwa berpikir kritis adalah sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan siswa mengevaluasi bukti, asumsi, logika, dan bahasa yang mendasari pernyataan orang lain ataupun pendapat mereka sendiri. Berpikir kritis juga memungkinkan siswa untuk menemukan kebenaran ditengah banjir kejadian dan informasi yang mengelilingi mereka setiap hari. Artinya, dengan berpikir kritis siswa dapat 5 Ibid. 6 Neni, Fitriawati, Skripsi : “Penerapan model Pembelajran Berbasis Masalah Problem Based Learning DalamMeningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Di MTsN Selorejo Blitar”, Malang : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2010, 36. 7 Aan Budi, “Pembelajaran Socrates dengan Pendekatan Kontekstual terhadap Proses Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis”, Jurnal Pendidikan Matematika UNILA, 3 : 2 April, 2015, 17. 8 Cece Wijaya, Pendidikan Remidial Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia. Banndung : Remaja Posdakarya, 2007, h. 39. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id membedakan informasi yang mereka butuhkan maupun tidak sehingga mereka mampu menemukan suatu kebenaran 9 . Berpikir kritis dapat dengan mudah diperoleh apabila seseorang memiliki motivasi atau kecenderungan dan kemampuan yang dianggap sebagai sifat dan karakteristik pemikir kritis. Menurut Facione, ada enam kecakapan dalam berpikir kritis, yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inference, penjelasan, dan regulasi diri. Berikut penjelasannya 10 , a. Interpretasi, adalah memahami dan mengekspresikan makna atau signifikan dari berbagai macam pengalaman, situasi, data, kejadian-kejadian, penilaian, kebiasaan atau adat, kepercayaan- kepercayaan, aturan-aturan, prosedur atau kriteria-kriteria. b. Analisis, adalah mengidentifikasi hubungan-hubungan inferensional yang dimaksud dan aktual diantara pernyataan- pernyataan, pertanyaan-pertanyaan, konsep-konsep, deskripsi- deskripsi. c. Evaluasi, adalah menaksir kredibilitas pernyataan-pernyataan atau representasi-representasi yang merupakan laporan-laporan atau deskripsi-deskripsi dari persepsi, pengalaman, penilaian, opini dan menaksir kekuatan logis dari hubungan-hubungan inferensional atau dimaksud diantara pernyataan-pernyataan, deskripsi-deskripsi, pertanyaan-pertanyaan atau bentuk-bentuk representasi lainnya. d. Inference, mengidentifikasi dan memperoleh unsur-unsur yang masuk akal, membuat dugaan-dugaan dan hipotesis, dan menyimpulkan konsekuensi-konsekuensi dari data. e. Penjelasan, mampu menyatakan hasil-hasil dari penjelasan seseorang, mempresentasikan penalaran seseorang dalam bentuk argumen-argumen yang kuat. f. Regulasi diri, berarti secara sadar diri memantau kegiatan- kegiatan kognitif seseorang, unsur-unsur yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan tersebut dan hasil-hasil yang diperoleh, terutama dengan menerapkan kecakapan-kecakapan di dalam 9 Elaine B Johnson, Contextual Teaching and Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Terjemah Ibnu Setiawan. Bandung : Mizan Learning Center, 2007, h, 24. 10 Muanisah. 2010. Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta didik dalam Menyelesaikan Masalah Terbuka OpenEnded di Kelas VII SMP Sunan Ampel Menganti Gresik. IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Dokumen yang terkait

PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA ANAK AUTIS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT.

1 4 100

ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH TERBUKA (OPEN-ENDED) DIBEDAKAN DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT.

1 3 126

ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH TERBUKA (OPEN-ENDED) DIBEDAKAN DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT.

4 12 122

PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ALJABAR DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT - FIELD INDEPENDENT | Panglipur Yekti | 9353 19893 1 SM

0 1 15

DESKRIPSI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT DAN FIELD DEPENDENT

0 0 7

Proses Berpikir Mahasiswa FKIP UNISDA dalam Memecahkan Masalah Peluang Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Independent dan Field Dependent Berdasarkan Langkah Polya

0 0 6

Proses Berpikir Siswa dalam Penyelesaian Soal Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent pada Materi Skala

0 0 5

PENALARAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PEMBUKTIAN MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT DAN FIELD DEPENDENT - UNS Institutional Repository

0 0 18

DESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT

0 0 19

ANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT DI MTs MUHAMMADIYAH SIRAMPOG - repository perpustakaan

0 0 18