Konsumsi Media Cetak Tabloid NURANi
mencatat, menyajikan adpertensi, hiiburan, dan desas-desus; bersifat umum dan terbuka.
8
Dalam konsep pengertian diatas, media cetak surat kabar dan majalah memiliki kadar inovasi yang lebih tinggi daripada buku cetak
–
penemuan invensi bentuk karya tulis, sosial dan budaya yang baru
–
meskipun pada masa itu pandangan yang muncul tidak demikian adanya. Kekhususan surat kabar, jika dibandingkan dengan sarana
komunikasi budaya lainnya, terletak pada individualisme, orientasi pada kenyataan, kegunaan, sekularitas nilai
–
nilai, dan kecocokannya dengan tuntutan kebutuhan kelas sosial baru, yakni kebutuhan para
usahawan kota dan orang profesional. Kualitas kebaruannya bukan terletak pada unsur teknologi atau cara distribusinya, melainkan pada
fungsinya yang tepat bagi kelas sosial tertentu yang berada dalam iklim kehidupan yang berubah dan suasana yang secara sosial dan
politis lebih bersifat permisif terbuka. Sejarah perkembangan surat kabar serta majalah selanjutnya
dapat dipaparkan sebagai serangkaian perjuangan, kemajuan dan pengulangan, yang mengarah ke iklim kebebasan, atau bisa juga dilihat
sebagai kelanjutan dari sejarah kemajuan ekonomi dan teknologi. Unsur-unsur penting dalam sejarah pers yang mempengaruhi batasan
surat kabar dan majalah modern akan disajikan pada paragraf -
8
Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya , Yogyakarta: Graha Ilmu 2010, cet pertama, h. 230.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
paragraf selanjutnya. Memang sejarah perkembangan pers setiap bangsa tidak mungkin dipaparkan dalam satu pemaparan ringkas.
Terlepas dari hal tersebut, patut dicatat bahwa unsur
–
unsur penting tersebut, yang sering kali berbaur dan berinteraksi satu sama lain,
merupakan faktor penentu dalam perkembangan institusi pers. Tentu saja dengan kadar pengaruh yang berbeda
–
beda.
9