Definisi Konsep INTONASI CERAMAH KH. ACHMAD SHOLEH SAHAL.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan urutan sekaligus kerangka berpikir dalam penulisan skripsi, untuk lebih mudah memahami penulisan skripsi ini, maka disusunlah sistematika pembahasan, antara lain: Bab I adalah pendahuluan, bab pertama dari skripsi yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Bab II adalah kajian kepustakaan, berisi tentang kerangka teoritik dan penelitian terdahulu yang relevan. Dalam penelitian kualitatif kajian kepustakaan diarahkan pada penyajian informasi terkait yang mendukung gambaran umum tentang fokus penelitian Bab III adalah metode penelitian, pada bab ini memuat uraian secara rinci tentang metode dan langkah-langkah penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, jenis dan sumber data, unit analisis, tahapan penelitian, teknik pengumpulan, teknik analisis data. Bab IV adalah penyajian data dan temuan penelitian, pada bab ini memamparkan tentang hasil yang didapat selama penelitian. Pemaparan berisi deskripsi objek penelitian, data dan fakta subyek yang terkait dengan rumusan masalah, Hal ini akan dijelaskan dengan secukupnya agar pembaca mengetahui hal-ikhwal sasaran penelitian. Bab V adalah penutup, pada bab ini berisikan kesimpulan yang merupakan jawaban langsung dari permasalahan. Yang perlu diingat bahwa kesimpulan harus sinkron dengan rumusan masalah, baik dalam hal urutan atau jumlahnya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Dakwah dan Teknik Ceramah Agama Islam itu butuh dakwah. Tanpa dakwah, islam tidak akan bergerak layaknya seperti tanaman yang butuh air, tanaman itu akan mati dan layu jika tidak ada air. Maka dari itu Islam sangat berpengaruh terhadap dakwah. Tanpa dakwah, umat Islam dapat kehilangan arah. 1 Dakwah adalah kegiatan iman menurut syari’at Islam. 2 Karena dakwah sebagai kegiatan peningkatan keimanan maka juru dakwah mempunyai berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan dakwah. Dari bab ini tidak akan mendefinisikan dakwah secara detail namun penulis akan memberikan pengetahuan dengan cara tulisan, salah satu metode dakwah yakni ceramah. Metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai oleh da’i untuk menyampaikan ajaran materi dakwah Islam. kajian tentang metode Dakwah biasanya mengacu pada QS. 16 : 125. ۡد ىلإ ليبس كِّر ةمۡكحۡلٱّ ة عۡومۡل ۖةنسحۡل م ۡلدج يتَلٱّ يه ۚنسۡحأ َّإ كَّر وه ملۡعأ نمّ َلض نع ۦهليبس وه ملۡعأ نيدتۡ مۡلٱّ ٥٢١ “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. 3 QS. An-Nahl [16]: 125 Dalam ayat di atas, metode dakwah ada tiga, yaitu hikmah, mauidzatul hasanah, dan mujadalah billati hiya ahsan. Metode dakwah dapat di klasifikasikan menjadi berbagai 1 Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah Jakarta: Kencana, 2009, h. 19 2 Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 19 3 Departemen Agama RI, Al- Qur’a da Terje ah ya Jakarta: Pelita, 1982 267 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id macam metode, bergantung pada segi tinjauannya. Meskipun demikian, seluruh metode dakwah yang tidak boleh menyalahi ketetapan Allah sebagaiman tercantum dalam Al- Qur’an surat An-Nahl ayat 125. Salah satu klasifikasi metode dakwah diuraikan oleh Dr. Abdul Karim Zaidan, yang menyatakan bahwa penyampaian dakwah dilakukan dengan tiga cara, yakni komunikasi lisan dan tulisan, aksi atau amal dan keteladanan da’i. Sementara itu, Dr. Mustofa Ya’kub menjelaskan metode dakwah dengan menggunakan istilah pendekatan dakwah, yang terdiri atas beberapa pendekatan, yaitu pendekatan personal, pribadi, pendidikan, penawaran, misi, korespondensi, dan diskusi. 4 Berdasarkan uraian diatas, metode lisan oral dalam berdakwah merupakan metode yang sangat melekat dalam aktivitas dakwah. Bagaimanapun, makna awal dari dakwah adalah mengajak, menyampaikan, menyeru. Pengertian tersebut mengacu pada aktivitas lisan, berbicara, berkomunikasi, dan meyampaikan pesan. Salah satu metode lisan oral yang populer adalah ceramah. Ceramah berarti pidato, berbicara di depan khalayak atau audiens yang banyak. Ceramah merupakan salah satu metode lisan dakwah yang banyak dipraktikan dalam masyarakat. Selain karena dianggap paling murah dan sederhana, metode ceramah juga masih dianggap cukup potensial dalam meningkatkan pengetahuan dan daya pikir audeins. Dalam sejarah Islam pun banyak dijelaskan bahwa Nabi sering melakukan dakwah dan menyampaikan ajaran Islam dengan ceramah, baik ceramah dalam kelompok kecil dengan audiens yang terbatas, maupun ceramah atau pidato di depan massa jamaah umat Islam yang jumlahnya sangat banyak. 5 4 Yusuf Zainal Abidin. Pengantar Retorika Bandung: Pustaka Setia, 2013, h. 127 5 Yusuf Zainal Abidin. Pengantar Retorika Bandung: Pustaka Setia, 2013, h. 127 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Ceramah, pidato, atau khutbah merupakan bentuk kegiatan dakwah yang sangat sering dilakukan di tengah- tengah kehidupan masyarakat. Bahkan, khotbah jum’at merupakan kegiatan wajib saat mela ksanakan shalat jum’at. Agar ceramah atau khotbah dapat berlangsung dengan baik, memikat, dan menyentuh akal hati para jamaah, pemahaman tentang retorika menjadi perkara penting. Dengan demikian, disamping penguasaan konsepsi Islam dan pengalamannya, keberhasilan dakwah juga sangat ditentukan oleh kemampuan komunikasi antara sang mubaligh atau khatib dengan jamaah yang menjadi objek dakwah. Di dalam melakukan kegiatan dakwah ceramah tentunya ada persiapan dalam berceramah. Yakni ada beberapa teknik persiapan ceramah dalam karyanya Moh Ali Aziz, dan juga didalam buku karya beliau juga mengutip dari buku Jalaluddin Rahmat. Berikut yang terdapat dalam bukunya. 1. Susunlah lebih dahulu garis-garis besarnya dan siapkan bahan-bahannya. 2. Tulislah manuskrip dengan bahasa seakan-akan anda berbicara. 3. Gunakan gaya percakapan yang lebih informal dan langsung. 4. Bacalah naskah itu berkali-kali sambil membayangkan pendengar. 5. Hafalkan sekadarnya sehingga anda dapat lebih sering melihat pendengar. 6. Siapkan manuskrip dengan ketikan besar, tiga spasi dan batas pinggir luas. Ceramah manuskrip memilki segi positif dan negatif. Segi positifnya antara lain: 1. Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya sehingga dapat menyampaikan arti yang tepat dan pernyataan yang gamblang 2. Pernyataan dapat dihemat karena manuskrip dapat disusun kembali. 3. Kefasihan berbicara dapat dicapai karena kata-kata sudah dipilih dan dilatih pengucapannya. 4. Hal-hal yang menyimpang dari topik dapat dihindari.