Hambatan dalam Pelaksanaan Manajemen Mutu Terpadu MMT di Sekolah

32 pelanggan bahwa kebutuhan mereka benar-benar dipenuhi. Pengumpulan data pelanggan memberikan suatu tujuan dan penilaian kinerja yang realistis serta sangat berguna di dalam memotivasi setiap orang karyawan untuk mengetahui persoalan yang sebenar- nya Ni’mah, 2013. Di samping keenam elemen pendukung di atas, maka ada unsur yang tidak bisa diabaikan yaitu gaya kepemimpinan dalam organisasiperusahaan bersang- kutan. Suatu caragaya bagaimana seorang manajer sebagai seorang pimpinan melakukan sesuatu sangat berpengaruh pada pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh bawahankaryawan.

2.4.3 Hambatan dalam Pelaksanaan Manajemen Mutu Terpadu MMT di Sekolah

Sallis 2012: 92 menyebutkan banyak kendala MMT yang melibatkan elemen kekhawatiran dan ke- tidakpastian. Ketakutan terhadap hal yang belum diketahui atau ketakutan untuk melakukan sesuatu yang berbeda, mempercayai orang lain, dan melaku- kan kesalahan, merupakan mekanisme resistensi yang sangat kuat. Berikut ini adalah kendala-kendala yang sering dihadapi dalam penerapan MMT, antara lain: 1. Lemahnya kepemimpinan dan delegasi wewenang manajemen. MMT akan berjalan sesuai dengan sasaran yang diinginkan jika pemimpin memiliki komitmen terhadap keterlibatan semua pihak. 33 Artinya MMT tidak akan berhasil manakala hanya diserahkan kepada tim tertentu yang ditunjuk oleh pimpinan; 2. Proses pengaturan yang tidak memadai. Program MMT harus mengilhami seluruh kegiatan. Bagi sekolah, maka seluruh kegiatan akademik proses belajar mengajar harus memperoleh perhatian dalam meningkatkan kualitasnya; 3. Pemilihan pendekatan yang sempit dan dogmatik. Pendekatan yang sempit dan dogmatik tidak dapat secara fleksibel memenuhi tuntutan perkembang- an. Ini berarti ada kemandegan atau bahkan akan terjadi proses status quo. Pendekatan yang sempit tidak akan memberikan kesempatan bagi pening- katan MMT. MMT berorientasi pada pelanggan. Pelanggan memiliki kepuasan yang selalu berkem- bang. Oleh karenanya pendekatan dogmatik dan sempit tidak sesuai dengan kepuasan pelanggan; 4. Kurangnya dukungan sistem informasi dan alat ukur keberhasilan. Lembaga atau organisasi termasuk sekolah amat sulit untuk mengetahui adanya peningkatan kualitas pelayanan di lembaga- nya, manakala tidak memiliki data dasar. Oleh karena itu setiap lembaga harus memiliki data dasar dan tolok ukur yang dicanangkan oleh lembaga yang bersangkutan. 34

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Darmadji 2008 dengan judul “Implementasi Total Quality Management sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di MAN Model Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi prinsip MMT di MAN Model Yogyakarta tercermin dari proses secara bertahap dan terus-menerus dalam peningkatan mutu dengan pe- menuhan harapan pelanggan client internal maupun eksternal melalui dukungan, partisipasi aktif dan dinamis dari sejumlah pihak. Penelitian yang dilakukan oleh Syahid 2012 dengan judul “Penerapan Total Quality Management pada Program Studi MPI Fakultas Tarbiyah dan Keguru an UIN Alauddin”. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan 1 konsep Total Quality Management; 2 landasan teoritis tentang Total Quality Management; dan 3 penerapan Total Quality Management pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar. Terdapat beberapa landasan teori yang mendukung pelaksanaan MMT dalam institusi pendi- dikan. Salah satunya adalah teori Deming yang dapat diindentifikasi dari a model reaksi berantai Deming, b siklus perbaikan tanpa akhir Deming, c teori Deming tentang Variance, dan d empat belas poin manajemen Deming. Penerapan MMT pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Mutu Terpadu (MMT) SD Negeri Peterongan Semarang T2 942012065 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Mutu Terpadu (MMT) SD Negeri Peterongan Semarang T2 942012065 BAB IV

0 1 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Mutu Terpadu (MMT) SD Negeri Peterongan Semarang T2 942012065 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Mutu Terpadu (MMT) SD Negeri Peterongan Semarang

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Mutu Terpadu (MMT) SD Negeri Peterongan Semarang

0 1 11

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model Pengembangan Komponen Standar Perpustakaan Sekolah Di SMA Negeri 12 Semarang T2 BAB II

0 0 30

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu dan Citra (Image) Sekolah T2 BAB II

0 0 15

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Berbasis Sekolah Di SD Negeri Genuk 01 Ungaran Baratabupaten Semarang T2 BAB II

0 1 20

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Regrouping Sekolah Dalam Peningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri Kuncir ecamatan Wonosalam Kabupaten Demak T2 BAB II

0 1 45

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Di SMK Negeri 1 Sayung T2 BAB II

0 0 21