46 pendidikan yang terdapat didalam ruang ruang kelas, ruang
praktik gambar teknik, dan ruang praktikbengkel TSM meliputi area kerja mesin, area kerja chasis, area kerja kelistrikan, dan
ruang instruktur. Aspek penilaian ketercapaian kelayakan ditinjau dari jumlah dan
kondisi media pendidikan berupa a papan tulis, b papan data, dan c media pendidikan lain yang menunjang kegiatan praktik.
Kelayakan perlengkapan lain ruang praktik gambar teknik dan ruang praktikbengkel TSM.
4 Kelayakan perlengkapan lain adalah tingkat ketercapaian ketersediaan, kesesuaian dan kondisi perlengkapan lain yang
terdapat didalam ruang ruang kelas, ruang praktik gambar teknik, dan ruang praktikbengkel TSM meliputi area kerja mesin, area
kerja chasis, area kerja kelistrikan, dan ruang instruktur. Aspek ketercapaian kelayakan ditinjau dari jumlah dan kondisi
perlengkapan lain ruang praktik gambar teknik berupa a kontak- kontak listrik, b jam dinding, dan c tempat sampah.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang mendukung tercapainya tujuan
penelitian. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi.
47 Teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada Sugiyono, 2013:83.
Dalam penelitian ini digunakan triangulasi teknik, dimana digunakan beberapa teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama.
Teknik pengumpulan data yang digabungkan adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara.
Didalam awal pengambilan data, peneliti akan menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto benda nyata
yang sedang diambil datanya, maupun dalam bentuk dokumen berupa inventarisasi, jadwal pelajaran, dan data siswa. Pelaksanaan dokumentasi
disertai dengan lembar kontrol dokumentasi yang bertujuan untuk merekap data yang dibutuhkan.
Pelaksanaan dokumentasi bisa dilakukan bersamaan dengan observasi. Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Dalam pelaksanaannya observasi menggunakan chek list sebagai acuan peneliti
tentang apa saja yang harus diambil datanya. Mendapat data dari proses dokumentasi dan observasi kemudian
data tersebut disandingkan, jika terjadi perbedaan maka dilakukan langkah konfirmasi dengan wawancara. Wawancara merupakan alat pengumpul
informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan juga, ciri utamanya adalah kontak langsung antara pencari
informasi dan sumber informasi Margono, 2009:165. Di dalam wawancara
48 ini sebagai sumber informasinya adalah orang-orang yang berkompeten
didalam bidangnya.
F. Instrumen Penelitian