Standar Sarana dan Prasarana Praktik SMK

26 Selain kuantitasrasio, kelayakan juga dipandang dari segi kualitas. Kualitas dapat juga disebut dengan kondisi prasarana dan sarana yang ada, dalam kegiatan inventarisasi kualitas barang dibedakan menjadi baik dan rusak.

8. Standar Sarana dan Prasarana Praktik SMK

Sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen pendidikan yang harus memenuhi standar nasional pendidikan. Didalam PP No. 19 tahun 2005 pasal 1 dijelaskan bahwa standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimum tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, laboratorium, perpustakaan, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperluan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi. Standardisasi dapat diartikan Barnawi, 2012:87 sebagai suatu penyesuaian bentuk, baik spesifikasi, kualitas maupun kuantitas sarana dan prasarana sekolah dengan kriteria minimum yang telah ditetapkan. Standar sarana dan prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan Madrasah Aliyah Kejuruan SMKMAK telah diatur melalui Permendiknas No. 40 Tahun 2008. Didalam Permendiknas tersebut pada pasal 2 dijelaskan bahwa Standar sarana dan prasarana untuk sekolah menengah kejuruanmadrasah aliyah kejuruan SMKMAK mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria minimum prasarana yang kemudian akan dijelaskan pada lampiran Permendiknas tersebut. 27 Penyelenggaraan sekolah menengah kejuruanmadrasah aliyah kejuruan SMKMAK wajib menerapkan standar sarana dan prasarana sekolah menengah kejuruanmadrasah aliyah kejuruan SMKMAK sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini, selambat-lambatnya 5 lima tahun setelah Peraturan Menteri ini ditetapkan Permendiknas, 2008:4 jika permendiknas ini ditetapkan pada bulan juli 2008, maka pada bulan juli 2013 semua SMKMAK harus menetapkan standar sarana dan prasarana. Berikut ini merupakan standar-standar sarana dan prasarana yang yang termuat didalam Permendiknas no. 40 tahun 2008 maupun lampirannya. Kaitannya dengan kebutuhan didalam tulisan ini, maka yang akan diuaraikan adalah standar-standar yang berkaitan dengan proses pembelajaran praktik di SMK. Selain itu untuk beberapa hal seperti peralatan yang digunakan, dikarenakan tidak dijelaskan didalam Permendiknas No. 40 Tahun 2008, makan digunakan sumber lain yang tetap mengacu pada Permendiknas No. 40 Tahun 2008. a. Standar minimal lahan yang digunakan Tabel 7. Standar minimal lahan yang digunakan No. Indikator Aspek pengamatan Standar Permendiknas No. 40 Tahun 2008 1. Kelayakan lahan Luas lahan yang digunakan. Luas lahan minimum dapat menampung sarana dan prasarana untuk melayani 3 rombongan belajar Rasio rombel dengan jumlah siswa untuk 4 – 6 rombel jumlah maksimal siswa 192 Potensi bahaya yang mengancam keamanan, kesehatan, dan keselamatan jiwa. Terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan meliputi : jauh dari lokasi pabrik, jauh dari saluran udara tegangan tinggi SUTT, dan jauh dari pemancar telekomunikasi 28 No. Indikator Aspek pengamatan Standar Permendiknas No. 40 Tahun 2008 Terhindar dari potensi bahaya yang mengancam keselamatan jiwa, meliputi : jauh dari rel kereta api, dan jauh dari bandara Memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat, meliputi : alat pemadam kebakaran, tangga darurat, penunjuk arah evakuasi, area evakuasi, dan alarm Gangguan pencemaran air, udara, dan kebisingan Lahan terhindar dari gangguan-gangguan pencemaran air, seperti : jauh dari lokasi pabrik yang mengeluarkan limbah cair, dan jauh dari tempat pembuangan akhir TPA Lahan terhindar dari gangguan-gangguan kebisingan, seperti : jauh dari lokasi pabrik, jauh dari rel kereta api, dan jauh dari bandara Lahan terhindar dari gangguan-gangguan polusi udara, seperti : jauh dari jalan raya, jauh dari bandara, jauh dari tempat pembuangan akhir TPA, jauh dari lokasi pabrik yang mengeluarkan asap b. Standar minimal bangunan yang digunakan Tabel 8. Standar minimal bangunan yang digunakan No. Indikator Aspek pengamatan Standar Permendiknas No. 40 Tahun 2008 1. Kelayakan bangunan Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan Bangunan memenuhi persyaratan memiliki konstruksi yang stabil dan kukuh Bangunan memenuhi persyaratan dilengkapi sistem proteksi pasif danatau proteksi aktif untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran 29 No. Indikator Aspek pengamatan Standar Permendiknas No. 40 Tahun 2008 Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan Bangunan memenuhi persyaratan mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan ventilasi udara yang memadai artinya ruangan tidak lembab, dan pencahayaan yang memadai adalah cahaya dalam ruangan cukup terang untuk membaca dan menulis Bangunan memenuhi persyaratan memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan meliputi saluran air bersih, saluran air kotor danatau air limbah, tempat sampah, dan saluran air hujan Bangunan memenuhi persyaratan kenyamanan Bangunan memenuhi persyaratan kenyamanan sebagai berikut : Setiap ruang dilengkapi dengan jendela yang tanpa atau dengan lampu penerangan c. Standar ruang kelas yang digunakan Tabel 9. Standar ruang kelas yang digunakan No. Indikator Aspek pengamatan Standar Permendiknas No. 40 Tahun 2008 1. Kelayakan ruang kelas Jumlah ruang kelas yang digunakan Jumlah minimum ruang kelas adalah 60 dari jumlah rombongan belajar Kapasitas ruang kelas yang digunakan Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 32 peserta didik Rasio luas area per siswa Rasio minimum luas ruang kelas adalah 2 m 2 peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 16 orang, luas minimum ruang kelas adalah 32 m 2 Kondisi ruang kelas Ruang kelas bersih, tertata rapi, tidak ada coretan ditembok, meja, dan kursi. 30 d. Standar ruang praktik gambar teknik yang digunakan Tabel 10. Standar ruang praktik gambar teknik yang digunakan No. Indikator Aspek pengamatan Standar Permendiknas No. 40 Tahun 2008 1. Kelayakan ruang praktik gambar teknik Kapasitas ruang praktik gambar teknik yang digunakan Ruang praktik gambar teknik dapat menampung minimum setengah rombongan belajar Luas ruang dan rasio area per siswa Rasio minimum ruang praktik gambar teknik adalah 3 m 2 peserta didik. Luas minimum ruang praktik gambar teknik adalah 64 m 2 . Lebar minimum ruang praktik gambar teknik adalah 8 m Kondisi ruang praktik Ruang kelas bersih, tertata rapi, tidak ada coretan ditembok, meja, dan kursi. e. Standar ruang praktik bengkel TSM yang digunakan Tabel 11. Standar ruang praktik bengkel TSM yang digunakan No. Indikator Aspek pengamatan Standar Permendiknas No. 40 Tahun 2008 1. Kelayakan ruang praktik bengkel TSM Luas ruang praktik bengkel TSM yang digunakan Luas minimum Ruang praktik Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif adalah 256 m² untuk menampung 32 peserta didik yang meliputi: area kerja mesin otomotif 96 m², area kerja kelistrikan 48 m², area kerja chasis dan pemindah tenaga 64 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m² Kapasitas dan luas area kerja per siswa Area kerja mesin otomotif 6 m²peserta didik Kapasitas untuk 16 peserta didik. Luas minimum adalah 96 m². Lebar minimum adalah 8 m Area kerja kelistrikan 6 m²peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah 6 m. 31 No. Indikator Aspek pengamatan Standar Permendiknas No. 40 Tahun 2008 Area kerja chasis dan pemindah tenaga 8 m²peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 64 m². Lebar minimum adalah 8 m. Ruang penyimpanan dan instruktur 4 m²instruktur Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah 6 m. f. Standar sarana pengisi ruang yang digunakan 1 Sarana pengisi ruang kelas Tabel 12. Standar sarana pengisi ruang kelas yang digunakan No Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1.1 Kursi peserta didik 1 buahpeserta didik Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Desain dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar. 1.2 Meja peserta didik 1 buahpeserta didik Kuat, stabil, aman, dilengkapi dengan laci, mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk belajar dengan nyaman. Desain memungkinkan kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke bawah meja. 1.3 Kursi guru 1 buahguru Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. 1.4 Meja guru 1 buahguru Kuat, stabil dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. 2 Media Pendidikan 2.1 Papan tulis 1 buahruang Kuat, stabil, dan aman. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan jelas. 32 No Jenis Rasio Deskripsi 3 Perlengkapan Lain 3.1 Kotak kontak 1 buahruang Ditempatkan di dinding depan ruang kelas untuk mengoperasikan media pendidikan yang memerlukan daya listrik 3.2 Jam dinding 1 buahruang 3.3 Tempat sampah 1 buahruang 2 Sarana pengisi ruang praktik gambar teknik Tabel 13. Standar sarana pengisi ruang praktik gambar teknik yang digunakan No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot Meja gambar 1 setruang Untuk minimum 16 peserta didik pada pekerjaan menggambar teknik, perhitungan bahan, dan menghitung anggaran biaya. Kursi gambarstool Lemari simpan alat dan bahan 2 Peralatan Peralatan untuk pekerjaan menggambar teknik dasar, perhitungan bahan, dan menghitung anggaran biaya. 1 setruang Untuk minimum 16 peserta didik pada menggambar teknik, perhitungan bahan, dan menghitung anggaran biaya. 3 Media pendidikan Papan tulis 1 setruang Untuk mendukung minimum 16 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. 4 Perlengkapan lain Kotak kontak Minimum 1 buahruang. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik. Jam dinding 1 buahruang Tempat sampah 1 buahruang 33 3 Sarana pengisi ruang praktik bengkel TSM a Area kerja mesin Tabel 14. Standar sarana pengisi ruang praktik bengkel TSM area kerja mesin yang digunakan No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1.1 Meja kerja 1 setarea Untuk minimum 16 peserta didik pada pekerjaan mesin otomotif mobil dan sepeda motor. 1.2 Kursi kerjastool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan 2 Peralatan 2.1 Peralatan untuk pekerjaan mesin otomotif 1 setarea Untuk minimum 16 peserta didik pada pekerjaan mesin otomotif mobil dan sepeda motor. 3 Media pendidikan 3.1 Papan tulis 1 buaharea Untuk mendukung minimum 16 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. 4 Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak Minimum 4 buaharea. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik. 4.2 Tempat sampah Minimum 1 buaharea. b Area kerja chasis dan pemindah tenaga Tabel 15. Standar sarana pengisi ruang praktik bengkel TSM area kerja chasis dan pemindah tenaga yang digunakan No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1.1 Meja kerja 1 setarea Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan chasis mobil dan pemindah tenaga. 1.2 Kursi kerjastool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan 2 Peralatan 2.1 Peralatan untuk pekerjaan chasis dan pemindah tenaga 1 setarea Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan chasis mobil dan pemindah tenaga. 34 No. Jenis Rasio Deskripsi 3 Media pendidikan 3.1 Papan tulis 1 buaharea Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. 4 Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak Minimum 2 buaharea. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik. 4.2 Tempat sampah Minimum 1 buaharea. c Area kerja kelistrikan Tabel 16. Standar sarana pengisi ruang praktik bengkel TSM area kerja kelistrikan yang digunakan No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1.1 Meja kerja 1 setarea Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan kelistrikan otomotif mobil dan sepeda motor. 1.2 Kursi kerjastool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan 2 Peralatan 2.1 Peralatan untuk pekerjaan kelistrikan otomotif 1 setarea Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan kelistrikan otomotif mobil dan sepeda motor. 3 Media pendidikan 3.1 Papan tulis 1 buaharea Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. 4 Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak Minimum 2 buaharea. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik. 4.2 Tempat sampah Minimum 1 buaharea. 35 d Ruang penyimpanan dan instruktur Tabel 17. Standar sarana pengisi ruang praktik bengkel TSM ruang penyimpanan dan instruktur yang digunakan No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1.1 Meja kerja 1 setruang Untuk minimum 12 instruktur. 1.2 Kursi kerja 1.3 Rak alat dan bahan 1.4 Lemari simpan alat dan bahan 2 Media pendidikan 2.1 Papan data 1 buahruang Untuk pendataan kemajuan siswa dalam pencapaian tugas praktik dan jadwal. 3 Perlengkapan lain 3.1 Kotak kontak Minimum 2 buahruang. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik. 3.2 Tempat sampah Minimum 1 buahruang. Khusus untuk peralatan yang dibutuhkan, BSNP telah menjabarkan kebutuhan peralatan siswa kompetensi keahlian TSM untuk pelaksanaan ujian praktik kejuruan yang termuat didalam Instrumen verifikasi SMK penyelenggara ujian praktik kejuruan tahun 20132014. Didalam instrumen tersebut telah disebutkan persyaratan peralatan utama dan persyaratan peralatan pendukung yang harus dimiliki suatu sekolah untuk melaksanakan ujian praktik kejuruan. Namun dalam penelitian ini karena lebih menitikberatkan pada kegiatan praktik maka kebutuhan peralatan didasarkan pada joobshet yang digunakan siswa. Daftar kebutuhan peralatan terlampir. 36

B. Penelitian-penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Afandi 2007 berjudul Kelayakan Bengkel Otomotif SMK Negeri 2 Yogyakarta Dalam Pelaksanaan Praktik Motor Otomotif Tahun Ajaran 20062007. Dalam penelitian tersebut kelayakan dipandang sebagai suatu kondisi tertentu yang dianggap sudah pantas, dalam mencapai kondisi tersebut tentunya diperlukan standarisasi yang dijadikan acuan untuk menilai suatu hal sehingga dapat dikatakan pantas atau tidak. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, angket, dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah metode angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian yang dilakukan oleh M. Fatkhur Rokhman 2012 yang berjudul Pengaruh Kelayakan Bengkel Dan Prestasi Mata Pelajaran Instalasi Terhadap Kesiapan Kerja Sebagai Instalatir Listrik Siswa SMK Negeri 3 Yogyakarta. Dalam penelitian tersebut mengartikan bengkel dan laboratorium sebagai salah satu komponen prasarana dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang efektif yang urgensinya sangat dominan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan. Teknik pengambilan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan menggunakan angket. Penelitian yang dilakukan oleh Natsir Hendra Pratama 2011 yang berjudul Studi Kelayakan Sarana Dan Prasarana Laboratorium Komputer Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta. Dalam pennelitian tersebut Metode pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan checklist.