91
semester VI ini telah memahami penyebab kesalahan yang dibuat pada ujian-ujian yang telah dilewati, hal ini akan mempengaruhi perubahan
strategi belajar pada ujian selanjutnya Dembo, 2004: 225. Sedangkan pada mahasiswa BK semester VIII tidak ada komponen pengaturan diri
dalam bidang akademik academic self-management yang terlihat dominan atau paling tinggi diantara dengan mahasiswa BK semester II,
IV, dan VI. Dalam hal ini mahasiswa BK semester VIII cenderung memotivasi dirinya, menggunakan metode belajar yang baik, mampu
menggunakan waktu dengan tepat, dan dapat memonitor serta melakukan perubahan
demi tercapainya
tujuan yang
ingin dicapai
dan terselesaiakannya tugas dengan baik masih kurang atau masih jauh lebih
baik pada mahasiswa BK semester II, IV, dan VI.
E. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan-keterbatasan penelitian dihadapi selama penelitian, yaitu: 1. Penelitian ini masih membutuhkan kajian teori yang mendalam, karena
peneliti mengalami kesulitan dalam mencari dan merumuskan kajian teori.
2. Peneliti hanya membuktikan pengaturan diri dalam bidang akademik academic self-management pada mahasiwa Bimbingan dan
Konseling yang saat ini berada pada semester II, IV, VI, dan VIII.
92
3. Peneliti hanya fokus membahas pengaturan diri dalam bidang akademik academic self-management yang paling tinggi pada
mahasiswa Bimbingan dan Konseling pada setiap komponen. 4. Peneliti tidak dapat membuktikan atau meneliti pengaturan diri dalam
bidang akademik academic self-management semua angkatan mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang belum selesai masa
studinya dikarenakan keterbatasan waktu dan kemampuan dari peneliti.
5. Keterbatasan waktu dalam pengambilan data karena peneliti meminta waktu dosen saat mengisi perkuliahan selama 10-15 menit.
93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaturan diri dalam bidang
akademik academic self-management mahasiswa Bimbingan dan Konseling di Universitas Negeri Yogyakarta berada pada kategori tinggi
sejumlah 52 mahasiswa 34.4, hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki pengaturan diri dalam bidang akademik academic self-
management yang tinggi atau baik tahu cara untuk memotivasi dirinya walaupun banyak gangguan, mampu menggunakan strategi belajar yang
bervariasi, memiliki kemampuan manajemen waktu yang lebih baik, lebih banyak melakukan restrukturisasi lingkungan yang mengacu pada tempat
belajar yang nyaman dan tidak mengganggu, mampu menetukan kapan ia harus bekerja sendiri atau dengan orang lain, serta mampu membuat
perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan belajarnya Dembo,2004: 10.
Kemudian pada kategori sedang sejumlah 99 mahasiswa 65.6, hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki pengaturan diri
dalam bidang akademik academic self-management yang sedang ialah yang cukup mampu memotivasi diri sendiri, cukup baik memiliki strategi
belajar yang kuat dalam mencapai tujuannya, cukup mampu mengatur waktunya, dan cukup mampu untuk mencari bantuan dari instruktur, tutor,