40
k. Anak-anak menunjukkan cara-cara mengetahui dan belajar yang berbeda-beda
demikian pula cara-cara yangberbeda dalam mewujudkan pengetahuan mereka. l.
Anak-anak berkembang dan belajar dengan sangat baik dalam konteks, suatu komunikasi dimanamereka merasa aman dan berharga, kebutuhan fisiknya
terpenuhi dan mereka merasa aman secara psikologis. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa anak usia dini mempunyai
karakteristik yang unik dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam memberikan pembelajaran pada anak. Guru dalam memberikan pembelajaran pada anak
hendaknya memperhatikan karakteristik yang dimiliki anak usia dini, sehingga guru dapat memahami dan memberikan pembelajaran yang tepat untuk anak. Sebagaimana
menurut Ki Hajar Dewantara Masitoh, Ocih dan Heny, 2005: 42 anak adalah kodrat alam yang artinya anak telah memiliki pembawaan masing-masing serta anak
mendapatkan kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri. Dengan demikian, setiap anak memiliki potensi untuk berkembang sehingga pemberian
kesempatan yang luas bagi anak mencari dan menemukan pengetahuan, akan memberikan peluang kepada anak agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang.
D. Kerangka Berfikir
Usia dini merupakan usia emas atau sering disebut dengan masa the golden age. Usia dini merupakan masa yang dimana pertumbuhan dan perkembangan
berkembang dengan pesat, sehingga masa ini merupakan masa yang tepat untuk
41
menstimulasi perkembangan dan pertumbuhan anak agar potensi yang ada pada anak dapat berkembang secara optimal.
Anak usia dini merupakan individu yang mengalami tumbuh kembang dengan pesat diberbagai aspek perkembangan. Salah satunya adalah aspek perkembangan
sosial. Aspek perkembangan sosial sangat penting dikembangkan pada usia dini agar anak mempunyai sikap kerjasama yang baik, sehingga anak mampu menyesuaikan
diri dan berperilaku sesuai aturan yang ada, serta keberadaan anak dapat diterima di lingkungannya.
Setiap anak mempunyai karakteristik dan cara belajar yang berbeda - beda sehingga cara menstimulus juga dengan cara yang berbeda - beda pula. Akan tetapi
pada dasarnya anak menyenangi bermain. Bermain membantu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh anak. Melalui bermain pula, anak dapat menikmati
pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan. Menurut Pusat Pendidikan PAUD Lembaga Penelitian UNY, 2009: 34 aspek
– aspek kerjasama adalah 1 membiasakan anak bergaul atau beteman dengan teman sebaya dalam melakukan tugas, 2 membiasakan anak untuk menghargai pendapat
atau kemampuan orang lain, 3 menyadari bahwa kerjasama atau tolong menoong itu sangat penting dan menyenangkan, dan 4 mengembangkan rasa empati pada diri
anak. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti di Kelompok B TK
PKK 74 Serut, Sendangsari, Pajangan, Bantul menunjukan bahwa masalah kemampuan kerjasama anak didik sangat kurang dikarenakan anak tidak dapat
42
mengerjakan tugas secara bersama – sama, hanya terdapat beberapa anak yang dapat memberi pujian tanpa perintah guru, kurangnya sikap tolong menolong yang dimiliki
anak, serta kurangnya sikap empati yang dimiliki anak. Padahal anak usia dini adalah anak yang sedang mengalami tahap perkembangan. Kegiatan outbond dirasa tepat
untuk mengembangkan kemampuan kerjasama anak-anak karena kegiatan outbond melibatkan partisipasi aktif anak dalam kelompok untuk menyelesaikan kegiatan
secara bersama sesuai dengan bagian pekerjaan masing – masing demi mencapai tujuan bersama.
Semakin kuat keinginan anak untuk diterima di lingkungan teman, serta semakin menguatnya kegiatan berkelompok dengan teman sebaya, maka kegiatan
outbond menarik digunakan sebagai metode untuk mengembangkan keterampilan sosial anak. Melalui kegiatan outbond, anak dapat bekerjasama dengan teman dalam
memecahkan suatu masalah. Anak juga dapat membangun komunikasi dengan teman sebayanya.
Dari uraian diatas, dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4. Alur Kerangka Pikir
Usia dini disebut juga masa the golden age.
Segala aspek perkembangan berkembang pesat.
Aspek perkembangan sosial
Kemampuan Kerjasama Setiap anak memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Pada dasarnya anak menyenangi
bermain. Melalui bermain anak belajar.
Kegiatan Outbond
Kerjasama anak meningkat
43
E. Hipotesis