6
kegiatan yang disusun terencana untuk mencapai tujuan pengembangan potensi anak dan menantang untuk dilakukan. Outbound dilakukan dalam suasana yang
menyenangkan di alam terbuka sehingga anak lebih mudah menjalani kegiatan ini. Outbound juga dirancang menantang agar anak tidak mudah bosan ketika melakukan
beberapa kegiatan pengembangan sekaligus. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti bermaksud
menerapkan salah satu strategi mengembangkan kerjasama melalui kegiatan outbond. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan
Kerjasama Melalui Kegiatan Outbond pada Anak Kelompok B di TK PKK 74 SERUT, SENDANGSARI, PAJANGAN, BANTUL”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Terdapat 17 anak tidak dapat mengerjakan tugas secara bersama - sama.
2. Hanya terdapat 4 anak yang dapat memberi pujian tanpa perintah guru.
3. Terlihat hanya 5 anak yang dapat menolong guru dalam membuang sampah.
4. Di dalam kelompok B yang berjumlah 23 anak, belum memiliki sikap empati.
5. Kegiatan outbond jarang sekali digunakan untuk menunjang pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, masalah dibatasi pada penerapan kegiatan outbond untuk meningkatkan kemampuan kerjasama.
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan, yaitu bagaimana meningkatkan kemampuan kerjasama
melalui kegiatan outbond pada anak Kelompok B di TK PKK 74 Serut, Sendangsari, Pajangan, Bantul?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerjasama melalui kegiatan outbond pada anak Kelompok
B di TK PKK 74 Serut, Sendangsari, Pajangan, Bantul.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi Siswa
Dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa–siswi dapat meningkatkan kerjasama di dalam kelompok.
2. Bagi Guru
Dengan penelitian ini, diharapkan dapat membantu guru untuk memudahkan menanamkan nilai–nilai kerjasama pada anak melalui kegiatan outbond yang dapat
menarik perhatian anak.
G. Definisi Operasional
1. Kemampuan kerjasama yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesanggupan,
kecakapan, kekuatan yang perlu dimiliki siswa untuk bekerja secara bersama – sama dengan teman sekelompok dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan
8
guru. Kemampuan kerjasama dalam penelitian ini terdiri dari komunikasi, tanggung jawab, dan saling membantu.
2. Kegiatan Outbond adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan dan sudah
terencana yang dilakukan di luar kelas yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak.
Kegiatan outbond ini dilakukan secara
berkelompok.
9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori 1. Kemampuan Kerjasama
a. Pengertian Kemampuan Kerjasama
Menurut Robbin 2000: 67, kemampuan merupakan bawaan kesanggupan sejak lahir atau merupakan hasil dari latihan yang digunakan
untuk melakukan suatu pekerjaan. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan fisik dan kemampuan intelektual. Kemampuan fisik berkaitan dengan stamina
dan karakteristik tubuh, sedangkan kemampuan intelektual berkaitan dengan aktivitas mental. Zul 2008: 134 mengemukakan bahwa kemampuan berasal
dari kata mampu yang mempunyai arti dapat atau bisa. Kemampuan juga disebut kompetensi.
Donald Sardiman, 2009: 73-74 mengemukakan kemampuan adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
pikiran dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Menurut Hamalik 2008: 162 kemampuan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu sebagai
berikut : 1 Kemampuan intrinsik adalah kemampuan yang tercakup di dalam
situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan. 2 Kemampuan ekstrinsik adalah kemampuan yang hidup dalam diri
siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional.