82
pada kriteria baik, ini karena sebagian besar anak sudah dapat bertanggung jawab penuh terhadap tugas kelompok.
3 Indikator yang ketiga adalah mampu membantu teman yang kesulitan dalam mengerjakan tugas kelompok. Kriteria baik, persentase yang dicapai 65,21,
atau dari 23 anak, yang mendapat kriteria baik sebanyak 15 anak. Pada kriteria cukup, persentase mencapai 34,78, atau dari 23 anak, yang mendapat
kriteria cukup sebanyak 8 anak. Tidak ada yang berada pada kriteria kurang dan sangat kurang. Persentase tertinggi berada pada kriteria baik, karena
sebagian besar anak masih sudah dapat membantu teman satu kelompoknya yang mengalami kesulitan.
Berdasarkan penjelasan di atas terlihat bahwa kermampuan kerja sama anak Kelompok B TK PKK 74 Serut mengalami peningkatan. Hal ini terbukti
dengan naiknya presentase kemampuan kerja sama anak Kelompok B secara keseluruhan, yakni pada Siklus I persentase kemampuan kerja sama secara
keseluruhan adalah 58,69, pada Siklus II meningkat menjadi 93,47.
c. Refleksi
Refleksi pada Siklus II ini dilakukan oleh peneliti dan guru kelas di akhir Siklus II. Dalam refleksi ini dibahas mengenai proses pembelajaran yang terjadi
saat melakukan tindakan. Anak sudah dapat terlibat aktif dalam kegiatan kerja kelompok, baik dalam komunikasi dengan kelompok, tanggung jawab terhadap
tugas yang telah dibagi, dan mau saling membantu teman kelompok. Hal ini
83
disebabkan oleh keterlibatan anak dalam membentuk kelompok, penjelasan secara rinci, contoh dari guru yang detail dan adanya reward.
Pada Siklus II, indikator komunikasi, anak memperoleh skor krteria baik 20 anak, dan 3 anak memperoleh skor kriteria cukup baik. Pada indikator
tanggung jawab, 16 anak memperoleh skor kriteria baik, dan 7 anak memperoleh skor kriteria cukup baik. Terakhir pada indikator saling membantu 15 anak
memperoleh skor kriteria baik dan 8 anak memperoleh skor cukup baik. Pada masing-masing indikator sudah tidak ada anak yang berada pada skor kurang
baik dan sangat kurang. Persentase kemampuan kerja sama anak kelompok B TK PKK 74 Serut meningkat sebesar 34,78, yakni dari 58,69 pada Siklus II
menjadi 93,47 di Siklus II dan sudah memenuhi kriteria keberhasilan 80
sehingga penelitian dirasa cukup dan diberhentikan sampai Siklus II.
B. Pembahasan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan kegiatan pra tindakan. Pada kegiatan pra tindakan, persentase kemampuan kerjasama secara keseluruhan adalah
40,21. Sebagian besar anak masih memerlukan bimbingan untuk mengoptimalkan kemampuan kerjasamanya baik dalam kemampuan interaksi, saling membantu
maupun tanggung jawab terhadap kelompok. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan yang tertera dalam Permendiknas Nomor 58 2009: 35, bahwa salah satu
perkembangan sosial emosional kelompok B yaitu dapat bersifat kooperatif dengan teman dalam menyelesaikan tugas dan saling bekerjasama dengan teman. Kondisi