36
Layanan bimbingan teman sebaya ini penting, karena mengingat perbandingan antara guru BK dengan siswa yang tidak seimbang. Selain itu
juga siswa SMP yang sedang berada pada masa remaja, yaitu memiliki sifat cenderung lebih percaya dan tertarik kepada teman sebayanya. Siswa yang
memiliki potensi dapat diberdayakan untuk dapat menolong teman sebaya untuk meningkatkan keyakinan diri siswa yang lain. Adapun tahap
pengembangan sebagai berikut:
4.2.1 Identifikasi dan Penetapan Masalah
Kegiatan prapengembangan mencakup identifikasi dan penetapan masalah yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang perlu tidaknya
pengembangan model layanan bimbingan teman sebaya untuk meningkatkan self efficacy siswa. Kegiatan ini dilakukan wawancara dengan guru BK. Hasil
wawancara dengan guru BK menyatakan bahwa kegiatan tersebut sangat perlu dan bermanfaat bagi guru BK guna mengoptimalkan layanan bimbingan dan
konseling di sekolah. 4.2.2 Deskripsi Umum Pengembangan
Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini adalah model bimbingan teman sebaya untuk meningkatkan keyakinan diri siswa. Produk ini
disusun dengan menggunakan prosedur pengembangan yang dikemukakan Sugiyono 2011. Penyusunanan model bimbingan disajikan dalam rencana
pelaksanaan layanan RPL. Aspek yang dikembangkan dalam penyusunan
37
RPL mengacu pada materi mengenai pembimbing sebaya dan dimensi self efficacy menurut Bandura, yaitu:
Tabel 4.1 Pengembangan aspek rencana pelaksanaan layanan RPL
4.2.3 Hasil Uji Validasi Model Layanan Bimbingan Teman Sebaya
untuk Meningkatkan Self Efficacy Siswa
Tujuan uji validasi model yang diselenggarakan untuk memperoleh masukan dari berbagai pihak sehingga model peer guidance yang telah disusun
layak untuk diimplementasikan melalui uji lapangan di SMP Negeri 2 Salatiga. No
Aspek yang dikembangkan
Kompetensi Dasar Topik
1 Pembimbing
sebaya Membangun minat
menjadi pembimbing sebaya.
Pembimbing sebaya
2 Menerapkan tugas sebagai
pembimbing sebaya yang baik.
Siap menjadi pembimbing sebaya
3 Besar
pengharapan Menganalis pilihan
perilaku yang mampu untuk dilakukan.
Saya pasti bisa
4 Luas
pengharapan Membuktikan
keyakinankemantapan dalam menjalankan tugas.
Impossible is nothing
5 Kemantapan
pengharapan Bertahan dalam
menghadapi tugas dan tantangan pekerjaan
sebagai siswa. Pantang menyerah
38
Uji validasi model dilakukan dengan cara meninjau ulang rencana pelaksanaan layanan RPL.
Tabel 4.2 hasil uji validasi model Penguji Ahli
Saran Uji Ahli Revisi
Ahli I: -
Berdasarkan pengembangan kurikulum
terbaru 2013,
satlan diubah menjadi Rencana
Pelaksanaan Layanan
RPL. -
Satlan diubah menjadi RPL
- Hindari metode ceramah
- Tidak memakai metode
ceramah. -
Dalam uraian kegiatan, lebih diperinci lagi.
- Uraian kegiatan menjadi
lebih terperinci. -
Dalam penilaian segera, sebaiknya memakai UCA
- Penilaian segera disusun
berdasarkan UCA -
Dalam laijapen
dan laijapang, tentukan kapan
waktunya. -
Ditetapkan waktu dalam laijapen dan laijapang.
- Perlu dicantumkan sumber
dan biaya dalam RPL -
Mencantumkan sumber dan biaya dalam RPL.
39
- Apabila tidak ada catatan
khusus, lebih
baik dihilangkan saja.
- Tidak
mencantumkan catatan
khusus dalam
RPL. Ahli II
Penilaian proses
harus lebih rinci dan disesuaikan.
Penilaian proses
telah lebih
rinci dan
disesuaikan.
4.3 Model Layanan Bimbingan Teman Sebaya untuk Meningkatkan Self