Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Konseptual

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah DER Debt to Equity Ratio, ROI Return On Investment dan EPS Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh DER Debt to Equity Ratio, ROI Return On Investment dan EPS Earning Per Share terhadap harga saham.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti pada bidang keuangan khususnya mengenai penilaian harga saham. 2. Bagi calon investor, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atas suatu investasi. 3. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi dan informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya, dan diharapkan dapat memperbanyak pengetahuan di bidang keuangan khususnya menyangkut penilaian harga saham. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli dan juga tawar-menawar harga. Menurut Sitompul 2003:3, stock exchange atau stock market adalah “an organized market or exchange where shares stocks are traded ” yaitu pasar modal adalah suatu pasar yang terorganisir dimana efek-efek diperdagangkan. Menurut Undang-undang Pasar Modal Nomor. 8 Tahun 1995 dikutip dari www.bapepam.go.id, “Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek tersebut”. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah suatu pasar tempat, berupa gedung yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. Dilihat dari Universitas Sumatera Utara pengertian akan pasar modal diatas, maka jelaslah bahwa pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat.

2.1.2 Pengertian Saham

Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan dalam bentuk selembar kertas yang mempunyai nilai atau harga. Menurut Brigham 2006 : 58 Saham stock didefenisikan sebagi surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun intitusi dalam suatu perusahaan. Menurut Darmadji dan Fakhrudin 2006: 6, “Saham stock atau share adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Menurut BAPEPAM 2003: 9 dikutip dari www.bapepam.go.id, “Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan”. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa saham adalah sertifikat atau surat berharga yang menunjukan bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan dan pemiliknya disebut pemegang saham stockholders. Universitas Sumatera Utara Semakin baik suatu perusahaan mengelola usahanya dalam memperoleh keuntungan, semakin tinggi juga nilai perusahaan tersebut di mata para investor. Menurut Anoraga 2006:59 dan Rusdin 2006: 68, penentuan harga pasar saham dapat dilihat pada harga penutupan closing price.

2.1.3 Jenis-Jenis Saham

Beberapa jenis saham yang dikenal adalah : 1 Dari segi peralihan a. Saham atas tunjuk bearer stocks Merupakan saham yang tidak mempunyai nama atau tidak tertulis nama pemilik dalam saham tersebut. Saham jenis ini mudah untuk dialihkan atau dijual kepada pihak lainnya. b. Saham atas nama registered stocks Di dalam saham tertulis nama pemilik saham tersebut dan untuk dialihkan kepada pihak lain diperlukan syarat dan prosedur tertentu. 2 Dari segi hak tagih a. Saham biasa common stock Bagi pemilik saham ini hak untuk memperoleh dividend akan didahulukan lebih dulu kepada saham preferen. Begitu pula dengan hak terhadap harta apabila perusahaan dilikuidasi. Menurut Brealey, Myers dan Marcus 2007 : 160 Universitas Sumatera Utara mengemukakan bahwa saham biasa merupakan investasi yang berisiko. b. Saham preferen Preferrend stocks Merupakan saham yang memperoleh hak utama dalam dividend dan harta apabila pada saat perusahaan dilikuidasi.

2.1.4 Keuntungan dan Kerugian saham

Pada dasarnya ada dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau memiliki saham : 1. Deviden, yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. 2. Capital gain, yaitu selisih antara harga beli dan harga jual. Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. Tetapi ada juga beberapa resiko yang akan dihadapi pemodal dengan kepemilikan saham, yaitu: 1. Tidak mendapat deviden Perusahaan akan membagikan dividend jika operasi perusahaan mengalami keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak akan membagikan dividend jika mengalami kerugian. Potensi keuntungan Universitas Sumatera Utara investor untuk mendapatkan dividend ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. 2. Capital loss Dalam aktivitas perdagangan saham tidak selalu investor mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli, dinamakan capital loss. Dalam jual beli saham, terkadang untuk menghindari potensi kerugian yang membesar seiring menurunnya harga saham maka invetor rela menjual saham dengan harga rendah cut loss. 3. Saham di-delist dari bursa delisting Suatu saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya karena kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividend secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa efek pada umumnya.

2.1.5 Pengertian Harga saham

Harga saham merupakan indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan. Keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan memberikan suatu kepuasan Universitas Sumatera Utara bagi investor yang rasional. Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan keuntungan yaitu berupa capital gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga memudahkan manajemen untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan.

2.1.6 Pendekatan Penilaian Harga Saham

Upaya untuk merumuskan bagaimana menghitung harga saham yang seharusnya nilai intrinsik, dilakukan oleh setiap analis dengan tujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian yang memuaskan. Namun demikian, sulit bagi investor untuk terus menerus mengalahkan pasar dan memperoleh tingkat pengembalian di atas normal. Hal ini disebabkan karena adanya faktor faktor yang mempengaruhi harga saham. Sebenarnya faktor-faktor tersebut mudah diketahui, masalahnya adalah bagaimana menerapkan faktor-faktor tersebut kedalam suatu model perhitungan yang dapat digunakan untuk memilih saham mana yang seharusnya dimasukan kedalam portofolio. Seorang investor dalam membuat keputusan dalam berinvestasi atau untuk membeli saham tertentu, sebelumnya terlebih dahulu menganalisis saham tersebut. Hal ini untuk menentukan kualitas, prospek, dan tanggungan risiko saham. Sehubungan dengan uraian diatas, berikut beberapa pendekatan perhitungan harga saham yang seharusnya nilai intrinsik, selanjutnya diikuti dengan berbagai model untuk penerapannya. Universitas Sumatera Utara

2.1.7 Analisis Fundamental

Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknik ini menitikberatkan pada rasio keuangan dan kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Menurut Darmadji dan Fakhrudin 2006: 189, “Analisis Fundamental merupakan salah satu cara melakukan penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator terkait kondisi industri perusahaan, termasuk berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan seperti pendapatan, laba, pertumbuhan penjualan, return on equity, profit margin, untuk menilai kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang”. Sedangkan menurut Jogiyanto 2008: 126, “Analisis fundamental atau analisis perusahaan merupakan analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Analisis fundamental menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari data keuangan yang dapat berupa, laba, kebijakan, dividen, penjualan, pertumbuhan dan lain sebagainya. Selain itu, data keuangan perusahaan dapat berupa rasio keuangan. rasio keuangan yang ada dapat mencerminkan kinerja keuangan suatu perusahaan, sehingga rasio keuangan tersebut dapat digunakan sebagai variabel dalam analisis fundamental”. Tujuan utama analisis fundamental adalah menentukan nilai intrinsik, yang disebut juga nilai fundamental fundamental value. Karena, nilai fundamental Universitas Sumatera Utara mencerminkan nilai perusahaan yang sebenarnya. Nilai intrinsik intrinsic value adalah nilai sebuah perusahaan atau sahamnya berdasarkan analisis fundamental, tanpa mengacu pada nilai dasar atau harga saham.

2.1.8 Variabel Fundamental yang Mempengaruhi Harga Saham

Faktor Fundamental adalah faktor-faktor yang mencerminkan kinerja emiten yang dapat dilihat dari laporan keuangan emiten tersebut. Semakin baik kinerja emiten, maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham dan demikian sebaliknya, apabila semakin buruk kinerja emiten maka semakin turun harga saham yang diterbitkan dan diperdagangkan pada perusahaan tersebut. Karena kinerja emiten menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga hal tersebut dapat menumbuhkan kepercayaan investor dalam menanamkan modalnya. Faktor fundamental dalam suatu perusahaan dapat mempengaruhi harga saham. Ada beberapa faktor fundamental internal dan eksternal yang mempengaruhi harga saham namun peneliti hanya memfokuskan pada faktor internal saja yaitu variabel Debt to Equity Ratio DER, Return on Investment ROI dan Earning Per Share EPS. Universitas Sumatera Utara

2.1.8.1 Debt to Equity Ratio DER

Debt to Equity Ratio DER yaitu rasio keuangan yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan melunasi hutang dengan modal yang dimiliki Husnan dan Pudjiastuti, 2006: 70. Menurut Kasmir 2012: 157, “DER berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam kreditur dengan pemilik perusahaan”. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang. Sehingga, hutang menjadi bahan pertimbangan bagi seorang investor untuk menentukan saham pilihan. DER yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan sangat bergantung pada pihak luar investor dalam mendanai kegiatan, sehingga beban perusahaan juga akan meningkat. DER diukur dengan satuan persen dan secara matematis DER dapat dihitung dengan menggunakan rumus Kasmir, 2012: 207: DER Total Hutang Total Ekuitas

2.1.8.2 Return on Investment ROI

Return On Investment ROI merupakan rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan Kasmir, 2008 : 202. ROI juga merupakan suatu ukuran efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. ROI diperoleh dengan cara membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak Universitas Sumatera Utara earning after interest and tax dengan rata-rata total aktiva. Semakin tinggi ROI berarti semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan dan juga semakin besar keuntungan yang dihasilkan sehingga dapat menarik minat investor untuk membeli harga saham tersebut. ROI = Laba Operasi Total Investasi ×100

2.1.8.3 Earning Per Share EPS

Earning Per Share EPS merupakan salah satu rasio pasar yang mengukur keberhasilan perusahaan, sehingga EPS yang tinggi akan menarik minat investor. Menurut Kasmir 2012: 207, “Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham”. Dengan demikian, EPS memberikan gambaran mengenai jumlah atau besarnya keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar sahamnya yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS, maka semakin besar keuntungan yang akan diperoleh oleh pemegang saham sehingga berpengaruh terhadap harga saham. EPS dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi para investor untuk mengambil keputusan investasi. EPS diukur dengan satuan rupiah dan secara matematis EPS dapat dihitung dengan menggunakan rumus Kasmir, 2012: 207: Universitas Sumatera Utara EPS Laba Saham Biasa Saham Biasa yang Beredar

2.1.9 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang di jadikan bahan referensi dalam penelitian ini: 1. Astrid 2011 Penelitian dengan judul “Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham”. Variabel dependen yang digunakan adalah Harga Saham, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah Debt to Equity Ratio DER, Return on Equity ROE, Earning Per Share EPS, dan Price Earning Ratio PER. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa DER, ROE, EPS berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Sedangkan PER tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. 2. Novi 2008 Penelitian dengan judul “ Pengaruh DER, BOPO, ROA dan EPS Terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia BEI Pada Bank Devisa”. Variabel dependen yang digu nakan adalah Harga Saham, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah DER, BOPO, ROA dan EPS. Tehnik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa DER dan BOPO berpengaruh signifikan Universitas Sumatera Utara terhadap Harga Saham. Sedangkan ROA dan EPS tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. 3. Kielsan 2010 Penelitian dengan judul “ Pengaruh Debt to Equity Ratio DER, Net Profit Margin NPM, Return On Asset ROA dan Return On Equity ROE Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Variabel dependen yang digunakan adalah Harga Saham, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah DER, NPM, ROA dan ROE. Tehnik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham, sedangkan semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham. 4. Priatinah 2010 Penelitian dengan judul “ Pengaruh Return On Investment ROI, Earning Per Share EPS dan Deviden Per Share DPS Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI”. Variabel dependen yang digunakan adalah Harga Saham, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah ROI,EPS dan DPS. Tehnik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham, semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham. Universitas Sumatera Utara 5. Marcellyna 2011 Penelitian dengan judul “ Pengaruh Earning Per Share EPS Terhadap Harga Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia BEI”. Variabel dependen yang digunakan adalah Harga Saham, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah EPS. Tehnik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. 6. Kartiwan 2011 Penelitian dengan judul “ Analisis Faktor Fundamental dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham Perusahaan Tekstil di Bursa Efek Indonesia BEI”. Variabel dependen yang digunakan adalah Harga Saham, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah EPS, PER, NPM, DER dan ROA. Tehnik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham, sedangkan secara parsial hanya variabel PER dan NPM yang berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham, sedangkan EPS, DER dan ROA tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Tahun Judul Variabel Teknik Analisis Hasil Penelitian Dependen Independen 1 Astrid 2011 Pengaruh Debt to Equity Ratio, Harga Saham Debt to Equity Ratio DER, Return on Equity Regresi Linier DER,ROE dan EPS berpengaruh tidak sig Universitas Sumatera Utara Return on Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham ROE, Earning Per Share EPS, dan Price Earning Ratio PER Berganda nifikan terhadap Harga Saham. PER tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. 2 Indriana 2011 Pengaruh DER, BOPO, ROA dan EPS Terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia BEI Pada Bank Devisa Harga Saham DER, BOPO, ROA dan EPS Regresi Linier Berganda DER dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham, ROA dan EPS tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. 3 Kielsan 2010 Pengaruh Debt to Equity Ratio DER, Net Profit Margin NPM, Return On Asset ROA dan Return On Equity ROE Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Harga Saham Debt to Equity Ratio DER, Net Profit Margin NPM, Return On Asset ROA dan Return On Equity ROE Regresi Linier Berganda Semua variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. 4 Priatinah dan Denies 2010 Pengaruh Return On Investment ROI, Earning Per Share EPS dan Deviden Per Share DPS Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Harga Saham Return On Investment ROI, Earning Per Share EPS dan Deviden Per Share DPS Regresi Linier Berganda Semuan variabel berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Universitas Sumatera Utara 5 Marcellyna 2011 Pengaruh Earning Per Share EPS Terhadap Harga Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia BEI Harga Saham Earning Per Share EPS Regresi Linier Berganda EPS berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.. 6 Kartiwan 2011 Analisis Faktor Fundamental dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham Perusahaan Tekstil di Bursa Efek Indonesia BEI Harga Saham EPS, PER, NPM, DER dan ROA Regresi Linier Berganda PER dan NPM berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. EPS, DER, dan ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

2.2 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independen adalah Debt to Equity Ratio DER, Return on Investment ROI dan Earning Per Share EPS. Sedangkan variabel dependen adalah harga saham. Debt to Equity Ratio DER adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan melunasi hutangnya dengan modal yang mereka miliki Arifin, 2005: 86. DER yang tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan Universitas Sumatera Utara permodalan perusahaan terhadap pihak luar, sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Nilai perusahaan akan menurun jika perusahaan menggunakan hutang lebih dari modal sendiri Sudana, 2011: 153. Jika suatu perusahaan menanggung beban hutang yang tinggi, yaitu melebihi modal sendiri yang dimiliki, maka resiko gagal bayar atau resiko kebangkrutan yang akan ditanggung oleh pihak perusahaan semakin tinggi, hal ini akan menurunkan minat investor untuk berinvestasi pada perusahan tersebut, sehingga harga saham di perusahaan tersebut menurun. Return On Investment merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROI diperoleh dengan cara membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak earning after interest and tax dengan rata-rata total aktiva. Semakin tinggi ROI berarti semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan dan juga semakin besar keuntungan yang dihasilkan sehingga dapat menarik minat investor untuk membeli harga saham tersebut. Earning Per Share EPS menunjukkan berapa besar laba setelah pajak yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap lembar saham biasa yang diinvestasikan. EPS merupakan rasio keuangan yang sangat penting bagi pertimbangan investasi, karena mencerminkan kinerja perusahaan sehingga investor dapat mempertimbangkan cukup layakkah dengan dana yang diinvestasikanya per lembar menghasilkan profit yang diharapkan. Apabila EPS suatu perusahaan dinilai tinggi oleh investor, maka hal ini pada gilirannya akan menyebabkan peningkatan harga saham. Dan, EPS merupakan salah satu indikator Universitas Sumatera Utara perusahaa minat inve Harg perusahaa oleh keku investor, h Ada sebagai be Deb Re Ea an keberhas estor Syam ga saham an. Harga sa uatan permin harga saham apun kerang erikut : bt to Equity R eturn On Eq rning Per Sh silan perusa msuddin, 201 merupakan aham senant ntaan dan p m mencermi gka konsep Ratio uity hare ahaan, sehi 11: 66. n salah satu ntiasa berger penawaran s inkan nilai s ptual dalam Gamb Kerangka ngga EPS u indikator rak dan per saham itu s suatu perusa m penelitia bar 2.1 Konseptua Ha yang tingg r keberhasi gerakan ter endiri di pa ahaan. an ini dap al arga Saham gi akan me ilan pengel rsebut diten asar modal. pat digamb m enarik lolaan ntukan Bagi arkan Universitas Sumatera Utara

2.3 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta

0 5 109

ANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN Analisis Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Investment, Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Mining And Mining Service Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

0 2 14

PENGARUH EARNING PER SHARE, RETURN ON EQUITY DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 9

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10