Analisis Regresi Linear Berganda Uji Asumsi Klasik

7 PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk SQBB 29 Maret 1983 8 PT. Tempo Scan Pasific Tbk TSPC 17 Januari 1994 Sumber: www.idx.co.id data diolah

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung berupa literatur, penelitian terdahulu, buku-buku referensi untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah yang diteliti dan laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

3.8 Jenis Data

Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data Kuncoro, 2003: 127.

3.9 Teknik Analisis

3.9.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data yang digunkan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen Debt To Equity Ratio DER, Return On Investment ROI dan Earning Per Share EPS terhadap variabel dependen Harga Saham Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengolahan data dilakukan Universitas Sumatera Utara dengan bantuan program Software SPSS Statistic Package for the Social Sciens 18.0 for windows. Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini, maka pengujian asumsi klasik perlu dilakukan untuk memastikan apakah model regresi linier berganda yang digunakan tidak terdapat masalah normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Model yang digunakan dirumuskan sebagai berikut: Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan: Y = Harga Saham α = Konstanta b 1, b 2, b 3 = Koefisien regresi variabel X 1, X 2, X 3. X 1 = Debt to Equity Ratio DER X 2 = Return On Investment ROI X 3 = Earning Per Share EPS e = Terms of error variabel yang tidak diteliti

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data-data tersebut di analisis adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal,yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng kiri atau menceng kanan. Dengan adanya tes normalitas, maka hasil penelitian bisa digeneralisasikan pada populasi. Metode klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka n30, maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Bisa dikatakan sebagai sampel besar. 1. Analisis Grafik Untuk melakukan pengujian normalitas dengan analisis grafik dapat dengan menggunakan grafik histogram dan normal probability. 2. Analisis Statistik Pengujian normalitas ini akan dilakukan dengan uji statistic non-parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S Ghozali, 2005:27. Untuk melihat apakah suatu data mempunyai distribusi normal, maka kriterian pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Jika angka signifikan 0,05 maka data mempunyai distribusi normal b. Jika angka signifikan 0,05 maka data tidak mempunyai distribusi normal. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali, 2009. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi antara lain dapat dilakukan dengan melihat 1 nilai tolerance dan lawannya 2 varians factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2009.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians. Jika varians sama, dan ini seharusnya yang terjadi dikatakan homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan heteroskedastisitas Situmorang dan Lufti, 2011: 8. Pengambilan keputusan untuk ada tidaknya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: a. Pendekatan Grafik Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 2. Jika Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005:30. b. Pendekatan Statistik Pendekatan statistik cukup dengan melakukan uji Glejser. Pengujian ini dilakukan dengan men-transform data Understandardized Residual ke dalam Absut Situmorang dan Lufti, 2011: 116. Dari hasil output akan diketahui berapa besar nilai signifikansinya. Apabila nilai Signifikansi Sig 5 disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya Situmorang dan Lufti, 2011: 120. Metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi salah satunya adalah dengan menggunakan uji Durbin Watson, dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 Kriteria Pengambilan Keputusan Durbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 - dl Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 - du Sumber: Situmorang dan Lufti 2011: 126 Keterangan: du = batas atas dl = batas bawah

3.10 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta

0 5 109

ANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN Analisis Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Investment, Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Mining And Mining Service Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

0 2 14

PENGARUH EARNING PER SHARE, RETURN ON EQUITY DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 9

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10