mempraktekanya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Oleh sebab itu agar kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan benar, seorang pendidik haruslah memiliki sikap atau pandangan
tentang mengajar yakni bahwa guru sebagai pemegang peran utama dalam mengajar. Dalam hal ini guru yang menentukan tujuan pelajaran, menentukan
carametode, kecepatan belajar dan hasil belajar.
3
Jadi guru harus bisa menggunakan strategi yang tepat sehingga pelajaran dengan mudah diterima
oleh peserta didik. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis termotivasi untuk
melakukan penelitian guna mengetahui apa saja yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pengajaran fiqih terhadap peserta didik di SMP Wachid
Hasyim 2 Surabaya agar pemahaman terhadap bidang studi fiqih lebih mendalam. Oleh karena itu, penulis ingin mengadakan penelitian dengan
judul “Peran Guru Dalam Meningkatkan Pemahaman Peserta didik Pada Bidang Studi Fiqih di SMP Wachid Hasyim 2 Surabaya”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran guru dalam meningkatkan pemahaman peserta didik
pada bidang studi fiqih di SMP Wachid Hasyim 2 Surabaya?
3
Muhaimin, et.al, Strategi Belajar Mengajar, Surabaya: CV. Citra Media, 1996, h. 57.
2. Apa saja usaha-usaha guru dalam meningkatkan pemahaman peserta
didik pada bidang studi fiqih di SMP Wachid Hasyim 2 Surabaya? 3.
Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat pemahaman peserta didik di SMP Wachid Hasyim 2 Surabaya?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peran guru dalam meningkatkan pemahaman peserta
didik pada bidang studi fiqih di SMP Wachid Hasyim 2 Surabaya. 2.
Untuk mengetahui usaha-usaha guru dalam meningkatkan pemahaman peserta didik pada bidang studi fiqih di SMP Wachid Hasyim 2
Surabaya. 3.
Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat pemahaman peserta didik di SMP Wachid Hasyim 2 Surabaya.
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap dengan adanya penelitian ini akan mendapatkan suatu pengetahuan baru yang nantinya akan menjadi titik terang pada proses
belajar mengajar yang efektif, sehingga akan memberikan manfaat terutama bagi:
1. Tenaga pendidik
Menjadi masukan sekaligus pertimbangan dalam proses belajar mengajar, karena guru merupakan peran yang sangat penting dalam
menjadikan pembelajaran menjadi menyenagkan dan mudah diterima oleh peserta didik. Oleh karena itu guru harus benar-benar memahami
berbagai metode yang sesuai dengan peserta didik agar pelajaran yang disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh peserta didik.
2. Lembaga sekolah SMP Wachid Hasyim 2 Surabaya
Sebagai bahan evaluasi sekaligus masukan dalam menerapkan beberapa metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan
peserta didik, sebab lembaga memiliki kotrol untuk perkembangan dan kemajuan lembaganya kemasa depan yang lebih baik.
3. Peserta didik
Sebagai pengetahuan sekaligus arahan untuk lebih kreatif dan agar bisa menyesuaikan dengan metode yang digunakan oleh guru
dalam proses belajar di sekolah maupun diluar sekolah. 4.
Mahasiswa Sebagai
sumbangan pemikiran
untuk khazanah
ilmu pengetahuan tentang beberapa peran guru dalam peningkatan
pemahaman peserta didik dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran.
E. Pembatasan Masalah
Adapun dalam penelitian ini penulis membatasi masalah terkait peran guru dalam meningkatkan pemahaman peserta didik, yang dimaksud dari guru
adalah bukan semua guru yang mengajar di sekolah SMP Wachid Hasyim 2 Surabaya akan tetapi guru fiqih yang mengajar disana. Jadi penelitian ini di
maksudkan untuk mengetahui usaha apa saja yang dilakukan guru fiqih dalam meningkatkan pemahaman peserta didik.
F. Definisi Operasional
Untuk memperjelas dan mempertegas kata-kata atau istilah kunci yang berkaitan dengan judul penelitian, agar mempermudah pemahaman. Maka
peneliti memberikan penjelasan istilah sebagai berikut: 1.
Peran Peran berarti laku, bertindak. Didalam kamus besar bahasa
Indonesia peran ialah perangkat tingkah laku yang dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat.
4
Sedangkan pengertian peran meurut soerjono soekanto yaitu peran merupakan aspek dinamis kedudukan status, apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukannya, maka ia
4
Hasan Alwi, et.al, ed., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, ed. 3, cet. Ke-3, h. 854.