8
2.1.3. Fungsi Motivasi
Sutisna Sanjaya 2007 menjelaskan bahwa fungsi motivasi dalam pembelajaran dibagi menjadi tiga, antara lain:
1 Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi
tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar. 2
Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3 Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan
tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Sardiman 2007 menjelaskan bahwa fungsi motivasi ada tiga, antara lain:
1 Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2 Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak
diicapai, sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3 Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan dan serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut.
Menurut Hamalik 2000 ada tiga fungsi motivasi, antara lain: 1
Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.
9 2
Sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.
3 Sebagai penggerak, berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar
kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
2.1.4. Motivasi Belajar
Handayani 2003 menjelaskan bahwa motivasi belajar adalah faktor pendukung yang dapat mengoptimalkan kecerdasan anak dan
membawanya meraih prestasi. Menurut Sunarto 2008 motivasi belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong
oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar.
Dengan motivasi belajar, maka siswapeserta didik dapat mempunyai intensitas dan kesinambungan dalam proses
pembelajaranpendidikan yang diikuti. Jadi motivasi belajar adalah rangsangan, dorongan atau keinginan baik dari dalam diri seseorang atau
dari luar untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang timbul sebagai akibat dari dalam diri individu tanpa ada paksaan dan dorongan dari
orang lain, misalnya anak mau belajar karena ingin memperoleh ilmu pengetahuan atau ingin mendapatkan keterampilan tertentu, ia akan rajin
belajar tanpa ada suruhan dari orang lain. Sebaliknya motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan,
suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau belajar.
10
2.1.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar