digunakan dalam pembuatan media pendukung yaitu dengan menggunakan warna yang tidak terlalu ramai.
B. Visualisasi Desain 1. Perancangan Film
a. Idea and Development 1. Ide Cerita
Ide awal cerita film pendek berangkat dari konsep simpel, yaitu menggunakan alur cerita yang linear. Namun, penggunaan cerita linear berpotensi
memunculkan kebosanan pada audience dan membuat jalan cerita dan ending pada film menjadi tertebak. Maka dari itu penulis memiliki ide memberikan plot
twist sebagai ending film yang menjadikannya tidak tertebak. Plot twist merupakan hal yang menarik bagi penulis dikarenakan plot twist
itu sendiri memberikan informasi baru yang bahkan tidak sesuai dengan informasi yang diberikan dari keseluruhan awal film, namun masih berkaitan
dengan jalan ceritafilm tersebut. Penulis mendapatkan ide untuk membuat ide cerita yang berupa
personifikasi. Audience diberikan informasi bahwa cerita film tersebut mengenai karakter manusia, namun pada ending film audience disajikan plot twist yang
menggambarkan bahwa keseluruhan cerita tersebut bukan mengenai karakter manusia.
Penulis memilih membuat film dengan genre drama romantis. Genre ini memiliki konflik dan jalan cerita yang ringan. Genre ini juga sangat dekat dengan
kejadian dan pengalaman hidup sehari-hari sehingga lebih mudah memberikan
informasi kepada audience, dan membuat audience ikut terhanyut dalam suasana film.
Penulis memilih karakter bunga mawar putih dan kaktus sebagai tokoh utama. Penulis memilih kedua tokoh tersebut karena keduanya dapat
merepresentasikan karakter manusia, keduanya juga memiliki kesamaan sekaligus merepresentasikan perbedaan gender. Sepanjang film, kedua karakter tersebut
dipersonifikasikan sebagai manusia. Karakter mawar putih digambarkan sebagai sesosok gadis yang ceria, polos, lembut. Sedangkan karakter kaktus digambarkan
dengan sosok laki-laki yang nerdy, berpenampilan kaku yang memberi kesan tidak memiliki teman.
2. Script dan Storyboard Keseluruhan ide cerita yang terkumpul ditulis kembali dalam bentuk script
yang berisikan keseluruhan adegan dalam film terlampir, yang kemudian diubah menjadi storyboard yang merupakan panduan gambar dalam proses produksi
terlampir. b. Pre-production
1. Menyusun Kerabat Kerja atau Kru Seperti yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, pemilihan kerabat kerja
tidak hanya berkaitan dengan kemampuan individu namun juga kesamaan visi dan kemampuan bekerja dalam sebuah tim.
Berikut susunan kerabat kerja yang terlibat: