22
2.2.2 Kriteria penyesuaian sosial
Guna memperoleh penyesuaian sosial sosial yang baik sehingga dapat diterima oleh masyarakat, seseorang harus dapat menyesuaikan diri dengan orang
lain. Oleh karena itu, dalam upaya menyesuaikan diri sudah dimulai sejak masa kanak- kanak awal, dimana anak mulai belajar bermain dengan teman sebayanya
yang merupakan latihan bagi penyesuaian sosial. Penyesuaian sosial yang dicapai dengan baik dapat menghantarkan seseorang remaja atau anak untuk memperoleh
kematangan sosial Rifai, 2000. Hurlock 1999 memaknai penyesuaian diri secara sosial sebagai
keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya pada kelompoknya. Kriteria penyesuaian sosial menurut Hurlock:
a. Penampilan nyata
Bila perilaku sosial dinilai berdasarkan standar kelompok, memenuhi harapan kelompok dan menjadi anggota yang diterima kelompok.
b. Penyesuaian sosial terhadap berbagai kelompok
Remaja yang dapat menyesuaikan diri dengan baik pada berbagai kelompok di masyarakat, secara sosial dianggap sebagai orang yang dapat
menyesuaikan diri dengan baik. c.
Sikap sosial Remaja harus menunjukkan sikap yang menyenangkan terhadap orang
lain, terhadap partisipasi sosial dan terhadap perannya dalam kelompok sosial.
23
d. Kepuasan pribadi
Untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik secara sosial, anak harus merasa puas karena kontak sosialnya dan terhadap peran yang
dimainkannya dalam situasi sosial baik sebagai pemimpin maupun sebagai anggota.
Remaja sebagai harapan serta pemimpin di masa depan, sangat diharapkan dapat mencapai perkembangan sosial secara matang, dalam arti remaja yang
memiliki penyesuaian sosial yang tepat Yusuf, 2001. Tidak dapat dipungkiri dengan adanya pengaruh teman dalam perkembangan sosial remaja. Penyesuaian
sosial ada masa ini banyak perkembangan
conformity
yaitu kecenderungan untuk mengikuti atau mengimitasi sikap atau perilaku. Apabila kelompok teman sebaya
yang diikuti atau yang diimitasinya itu menampilkan sikap dan perilaku yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan, seperti kelompok remaja yang taat
beribadah, memiliki budi pekerti yang luhur, rajin belajar dan aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial, maka kemungkinan besar remaja tersebut akan
menampilkan pribadi yang baik. Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang
berhubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus
menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah Yusuf, 2001.
Perkembangan mental sering pula menyebabkan kegoncangan batin dan dalam perkembangan sosialnya dengan penerimaan kelompok, adanya persaingan
24
yang sehat, rasa iri dan sebagainya merupakan masalah tersendiri bagi remaja. Selain itu penyesuaian sosial diarahkan terhadap seorang individu oleh
“motornya” berupa aspek psikis sehingga setiap penyesuaian meliputi 2 faktor, yaitu psikis yang memikirkan dan mengatur penyesuaian dan faktor fisik sebagai
yang menjalankan rencana penyesuaian tersebut Gunarso, 2000.
2.2.3 Proses Terbentuknya Penyesuaian Sosial