Faktor- Faktor Penyesuian Sosial

25 kemampuan seseorang remaja untuk bersosialisasi adalah masyarakat dan lingkungan tempat tinggal. Dalam hal ini, lingkungan remaja tidak hanya terbatas pada orang – orang di dalam keluarga saja, melainkan juga masyarakat tempatnya senantiasa berinteraksi dan bermain serta lingkungan sekolah, tempat remaja belajar dan bergaul dengan teman sebayanya. Tentu saja kemampuan untuk mencapai kematangan sosial ini sangat berkaitan dengan bimbingan dan arahan serta kerjasama dengan pihak- pihak dalam ketiga lingkungan tersebut. Dengan demikian yang terpenting dalam terbentuknya penyesuaian sosial remaja adalah untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dengan cara mencari dan menemukan respon yang sesuai dengan dirinya, kemudian akan dibawa kepada lingkungan dimana individu tersebut besosialisasi sebagai wadah untuk aktualisasi diri, baik dengan teman sebaya atau dimana remaja bersama kelompoknya atau di lingkungan masyarakat umum sekitar remaja tinggal.

2.2.4 Faktor- Faktor Penyesuian Sosial

Agustian 2006 penyesuaian sosial yang dilakukan oleh individu dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor : 1. Faktor kondisi fisik, yang meliputi faktor keturunan, kesehatan, bentuk tubuh dan hal-hal lain yang berkaitan dengan fisik. 2. Faktor perkembangan dan kematangan, yang meliputi perkembangan intelektual, sosial, moral dan kematangan emosional. 26 3. Faktor psikologis, yaitu faktor- faktor pengalaman individu, frustasi dan konflik yang dialami, dan kondisi- kondisi psikologis seseorang dalam penyesuaian diri. 4. Faktor lingkungan, yaitu kondisi yang ada pada lingkungan, seperti kondisi keluarga, kondisi rumah, kondisi sekolah dan sebagainya. Menurut Pramadi dan Ratnaningtyas 1996 faktor- faktor yang mempengaruhi penyesuaian sosial adalah : 1. Keadaan fisik dan jenis kelamin Keadaan fisik sangat mempengaruhi penyesuaian sosial seseorang, adanya cacat fisik atau penyakit kronis sering menjadi latar belakang terjadinya hambatan- hambatan sosial, selain itu lingkungan memberikan perlakuan yang berbeda terhadap pria dan wanita. Pria cenderung lebih dapat diterima jika menentang suatu aturan dibanding dengan wanita. 2. Keadaan lingkungan Keadaan lingkungan yang baik, damai, tentram, penuh penerimaan, penuh pengertian dan memberikan perlindungan kepada anggota- anggotanya merupakan lingkungan yang akan memperlancar proses penyesuaian individu. Adanya rasa aman dalam kelompok atau perasaan yang dibutuhkan dan menjadi bagian dari suatu masyarakat merupakan hal yang penting bagi perkembangan kepribadian dan penyesuaian sosial. 27 3. Pengaruh kebudayaan dan agama Kebudayaan secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada pembentukan tingkah laku individu. Hal ini dapat memudahkan atau bahkan menyulitkan penyesuaian sosial seseorang yang dapat bertingkah laku sesuai budaya yang berlaku akan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain. 4. Tingkat pendidikan dan intelegensi Tingkat pendidikan berpengaruh pada penyesuaian seseorang individu yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi, cenderung dapat melakukan penyesuaian sosial yang lebih baik jika dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya dan intelegensi rendah. 5. Keadaan psikologis individu Individu yang sehat dan matang secara psikologis akan dapat meyelaraskan dorongan- dorongan internalnya dan tuntutan yang berasal dari lingkunganya. Keadaan psikologis itu paling tidak mencakup dalam tiga hal : a Emosi Emosi yang menyenangkan akan menimbulkan emosi yang baik pada individu. Hal ini sangat diperlukan untuk dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik. 28 b Ciri Pribadi Merupakan penentu utama dalam penyesuaian sosial karena ciri pribadi merupakan suatu totalitas yang menentukan reaksi terhadap konflik stres atau frustasi. c Penerimaan Diri Penyesuaian sosial melibatkan pengertian terhadap dirinya. Individu merasa yakin akan kemampuan diri sendiri. Penerimaan diri yang baik sebagai syarat tercapainya suatu penyesuaian sosial yang baik.

2.3 Hubungan antara Penyesuaian Sosial dengan Agresivitas

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Penyesuaian Sosial dengan Agresivitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009098 BAB I

0 1 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Penyesuaian Sosial dengan Agresivitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009098 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Penyesuaian Sosial dengan Agresivitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009098 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Penyesuaian Sosial dengan Agresivitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Penyesuaian Sosial dengan Agresivitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009023 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009023 BAB II

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009023 BAB IV

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009023 BAB V

0 0 2

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Konformitas Negatif Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Salatiga T1 BAB II

0 0 18