28
c. Dianggap kurang K apabila gerakan tungkai dan lengan imbang.
3. Kecepatan Start-Finish
a. Dianggap baik B apabila gerakan lari cepat, melakukan dengan
sungguh-sungguh sampai selesai tanpa menengokkan kepalanya ke lawan main.
b.
Dianggap cukup C apabila gerakan lari cukup cepat, melakukan dengan sungguh-sungguh sampai selesai walaupun kadang
menengokkan kepalanya ke lawan main.
c.
Dianggap kurang K apabila gerakan tidak cepat dan asal
melakukan. Penskoran terhadap hasil di atas yaitu baik mendapat skor 3, cukup
mendapat skor 2, dan kurang mendapat skor 1. Skor dijumlah kemudian dikonversikan menjadi nilai.
2. Angket
Angket adalah suatu instrumen pengumpulan data yang berisi pernyataan tertulis untuk dijawab oleh siswa. Angket berisi tentang materi
pembelajaran, metode pembelajaran, waktu pembelajaran, sarana prasarana penunjang pembelajaran dan guru sebagai penyampai
pembelajaran. Adapun bentuk angket dan pertanyaan yang terdapat dalam penelitian ini adalah seperti di bawah ini:
29
Tabel 3. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran
No Pertanyaan Tanggapan Siswa
Ya Tidak
1. Guru menyenangkan
dalam mengajar.
2. Guru memberikan contoh pada saat Kegiatan Belajar Mengajar KBM.
3. Guru menguasai
materi pembelajaran.
4. Guru membagi waktu antara pemanasan, kegiatan inti, dan pendinginan saat proses pembelajaran.
5. Guru memodifikasi sarana dan prasarana yang digunakan.
6. Guru selalu memberi motivasi saat pembelajaran. 7. Guru memberikan kesempatan yang sama pada
seluruh siswa saat proses pembelajaran. 8. Guru mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa saat proses pembelajaran. 9. Guru menggunakan bahasa penyampaian yang
mudah dimengerti oleh siswa. 10. Sarana prasarana pembelajaran terpenuhi.
3. Unjuk Kerja
Kriteria Penilaian Unjuk Kerja Reaksi:
a. Dianggap baik B apabila terima sinyal langsung bergerak
tanpa menghiraukan lawan main. b.
Dianggap cukup C apabila terima sinyal , bergerak sambil memperhatikan lawan main.
30
c. Dianggap kurang K apabila terima sinyal, bergerak asal
melakukan. Koordinasi:
a. Dianggap baik B apabila gerakan tungkai dan lengan
imbang, lengan diayun searah gerakan lari, siku ditekuk ± 90
. b.
Dianggap cukup C apabila gerakan tungkai dan lengan imbang, siku ditekuk ± 90
. c.
Dianggap kurang K apabila gerakan lengan dan tungkai imbang.
Kecepatan Start-Finish: a.
Dianggap baik B apabila gerakan lari cepat, melakukan dengan sungguh-sungguh sampai selesai tanpa menengokkan
kepalanya ke lawan main. b.
Dianggap cukup C apabila gerakan lari cukup cepat, melakukan dengan sungguh-sungguh sampai selesai
walaupun kadang menengokkan kepalanya ke lawan main. c.
Dianggap kurang K apabila gerakan tidak cepat dan asal melakukan.
Penskoran terhadap hasil di atas yaitu baik mendapat skor 3, cukup mendapat skor 2, dan kurang mendapat skor 1. Skor
dijumlah kemudian dikonversikan menjadi nilai.
31
Rumus :
E. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dua siklus, setiap siklus dua kali pertemuan dan dalam satu minggu dilakukan 1 kali pertemuan. Setiap
pertemuan dilaksanakan 70 menit, siswa diberikan materi pembelajaran lari jarak pendek dengan materi pembelajaran yang sudah dimodifikasi dalam
bentuk bermain. Peneliti bersama dengan kolaborator bekerjasama dalam penilaian pembelajaran yang dilakukan di SD Kanisius Minggir, Kecamatan
Minggir, Kabupaten Sleman. 1.
Siklus 1 a.
Perencanaan Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
dan skenario tindakan. b.
Pelaksanaan 1
Kegiatan Awal Kegiatan awal dimulai dengan mengabsen siswa,
memotivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian mengorganisasikan siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menyampaikan prosedur kerja, atau langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
a Memimpin pemanasan.
b Menjelaskan materi pembelajaran.
32
c Mendemonstrasikan materi pembelajaran.
2 Kegiatan Inti
Pembelajaran berjalan secara perorangan, berpasangan dan kelompok. Tindakan yang dilakukan pada siklus 1 ini adalah
melaksanakan aktivitas pembelajaran, materi atletik dengan kombinasi bermain kegiatannya terdiri dari:
a Siswa melakukan permainan hijau hitam tanpa menggunakan
alat b
Siswa melakukan permainan menangkap ekor. c
Siswa melakukan permainan candak jongkong. 3
Kegiatan Akhir Selesai kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi kemudian
pendinginan. Usai pendinginan siswa dibariskan, berhitung, dipimpin berdoa, dan dibubarkan.
c. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, observer melakukan pengamatan secara teliti dan seksama terhadap kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan format observasi yang telah disiapkan. d.
Refleksi Pada langkah ini, guru dan observer berdiskusi untuk
menemukan kelemahan dan kelebihan yang terjadi pada siklus pertama. Juga menganalisis hasil evaluasi untuk mengetahui sejauh
mana peningkatan yang dapat dicapai oleh siswa. Setelah kelemahan,
33
kelebihan dan hasil teridentifikasi, kemudian mencari jalan keluar yang akan dilaksanakan di siklus kedua.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara merefleksi hasil observasi saat pembelajaran dilakukan. Data kualitatif dan kuantitatif diolah
sehingga menjadi lebih berarti dengan mendiskusi, menyajikan dan mengumpulkan.
G. Indikator Keberhasilan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dengan pendekatan bermain akan meningkatkan suasana pembelajaran dan kemampuan gerak dasar lari.
Pembelajaran dianggap berhasil jika suasana pembelajarn berupa keantusiasan dan kegembiraan dengan kategori baik dapat mencapai 80, dan kemampuan
gerak dasar lari memperoleh nilai lebih besar dari KKM 75 dengan ketuntasan
klasikal 80.
34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian akan diuraikan berdasarkan pengamatan langsung oleh peneliti, kolabolator 1, kolabolator 2 serta angket siswa.
1. Siklus I Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama
dilaksanakan pada tanggal 17 februari 2015 hasil
penelitian diuraikan berdasarkan pada pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung dan setelah pembelajaran.
a. Pengamatan Peneliti Saat Pembelajaran Berlangsung.
Pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: pengamatan saat pendahuluan, pengamatan saat kegiatan
inti, dan pengamatan kegiatan penutup, yang penjelasannya adalah sebagai berikut:
1 Pengamatan Penelti Saat Pendahuluan
Pelaksanaan pembelajaran dimulai dari awal pembelajaran guru mengumpulkan siswa dengan cara dibariskan, berdoa, presensi, apersepsi
tentang gambaran lari jarak pendek. Kemudian memberikan pemanasan berlari dan penguluran untuk mempersiapkan kondisi tubuh menuju
pembelajaran inti. Suasana saat pendahuluan dapat ditunjukkan dengan
gambar di bawah ini.
35 Gambar 2. Pemanasan pada siklus 1 pertemuan 1
2 Pengamatan Peneliti Saat Inti Pembelajaran
Pengamatan dilanjutkan saat kegiatan inti yaitu memberikan gerak dasar lari jarak pendek. Lari dengan tumit menyentuh pantat, dan
mengangkat paha menempuh jarak tertentu. Lari ini dilakukan dengan cara
individu. Saat pembelajaran ini siswa terlihat senang.
Gambar 3. Suasana Kegiatan Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Pertama
Gambar 4. Suasana Kegiatan Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan 1