Kompetensi Membuat Jaringan Lokal LAN

20 keseksamaan, 4 artikulasi, dan 5 naturalisasi. Tingkatan menirukan berada pada tingkatan pertama yang merupakan tingkatan paling mudah. Tingkatan yang susah berada pada tingkatan kelima, yaitu naturalisasi.

b. Kompetensi Membuat Jaringan Lokal LAN

Jaringan komputer merupakan sekumpulan beberapa komputer yang dapat bertukar file sharing file, sharing printer dari komputer satu dengan komputer lainnya. Melwin Syafrizal 2005 : 2 mendefinisikan jaringan komputer merupakan sekumpulan interkoneksi antara 2 atau lebih komputer yang dihubungkan menggunakan kabel maupun tanpa kabel. Sejalan dengan pemikiran Wagito 2005 : 9, bahwa jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer atau perangkat lain yang terhubung menggunakan media komunikasi tertentu sehingga dapat bertukar data atau informasi. Kompetensi membuat jaringan lokal LAN merupakan kompetensi yang wajib diambil oleh siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK 1 Sedayu. Kompetensi ini diajarkan pada siswa kelas XI semester ganjil dan memiliki empat kompetensi dasar, yaitu menentukan persyaratan pengguna, mendesain awal jaringan, mengevaluasi lalu lintas jaringan, dan menyelesaikan desain jaringan. Kompetensi ini merupakan kompetensi dasar sebelum melanjutkan pembelajaran kompetensi berikutnya. Kompetensi ini merupakan kompetensi dasar di kelas XI Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK 1 Sedayu sehingga perlu peningkatan kompetensi agar kompetensi yang diajarkan benar-benar dipahami oleh siswa. Upaya peningkatan kompetensi ini dapat menggunakan model problem based learning. 21

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran diantaranya, yaitu : Penelitian yang dilakukan oleh Andreas Prasetyo Adi 2012 yang berjudul “Peningkatan konpetensi mata pelajaran penerapan dasar-dasar elektronika sisw a SMK Ma‟arif Wates melalui penggunaan model pembelajaran berbasis masalah” menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus I terdapat peningkatan di semua aspek. Aspek kognitif terdapat peningkatan dari rata-rata siswa 56,21 menjadi 78,05. Aspek afektif pada pertemuan pertama 52,70, pertemuan II 63,89, dan pertemuan ketiga 78,71. Aspek psikomotorik terjadi peningkatan rata-rata siswa dari 70,46 menjadi 74,22 pada pertemuan kedua. Pelaksanaan pada siklus I terdapat peningkatan hasil post test I yang semula 78,05 menjadi 85,72 pada siklus II. Peningkatan pada aspek afektif pada siklus I 78,71 menjadi 85,65 pada siklus II. Aspek psikomotorik pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 80,45. Penelitian yang dilakukan oleh Wulan Maya Pristiono 2011 yang berjudul “Penerapan model pembelajaran problem based learning pada pembelajaran IPA dengan tema sampah di sekitar kita untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan ketrampilan kerjasama siswa kelas VII B SMP N 4 Gamping tahun ajaran 20102 011”. Mempunyai tujuan mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan model problem based learning PBL untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan keterampilan kerjasama pada pembelajaran IPA dengan tema sampah di sekitar kita. Jenis penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Subyek penelitian siswa kelas VII B SMP N 4 Gamping