13 dipresentasikan kepada orang lain. 5 kolaborasi peserta didik dalam
menyelesaikan permasalahan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Model pembelajaran berbasis masalah memiliki ciri utama yang
membedakan dengan model pembelajaran lainnya. Wina Sanjaya 2009, 214- 215 menjelaskan ada tiga fitur utama dalam model pembelajaran berbasis
masalah. Ketiga fitur tersebut adalah, 1 penggunaan model berbasis masalah merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, mencatat, dan menghafal materi. Siswa dituntut untuk aktif berkomunikasi, berpikir dan mengolah data
sesuai dengan permasalahan yang diajukan oleh guru. Model ini menjadikan siswa sebagai pusat belajar, sedangkan guru sebagai fasilitator. 2 kegiatan
pembelajaran dipusatkan pada permasalahan yang diajukan guru. Siswa menyelesaikan permasalahan selama kegiatan belajar. Permasalahan merupakan
kata kunci dari proses pembelajaran. 3 penyelesaian masalah dilakukan menggunakan pendekatan berpiikir ilmiah. Proses penyelesaian permasalahan
harus sistematis dan data harus sesuai dengan fakta yang dialami.
c. Fase - Fase Problem Based Learning
Model pembelajaran problem based learning terdiri dari 5 fase yang
merupakan tindakan yang harus dilakukan agar hasil pembelajaran dapat terlaksana. Pelaksanaan setiap fase harus dilakukan secara runtut selama
pembelajaran. Fase-fase tersebut harus dilaksanakan agar pencapaian pembelajaran menggunakan model ini dapat maksimal. Adapun untuk fase
problem based learning dapat dilihat pada tabel 1.
14 Tabel 1. Fase-Fase
Problem Based Learning Fase- Fase
Perilaku Guru Fase
1: Memberikan
penjelasan mengenai
permasalahan yang
akan dipelajari.
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran,
mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistik penting
dan memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi
masalah
Fase 2:
Mengorganisasi peserta didik untuk meneliti
Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengoganisasi
tugas-tugas belajar terkait dengan permasalahan
Fase 3: membantu investigasi mandiri dan kelompok
Guru mendorong peserta didik untuk mendapatkan informasi yang
tepat, melaksanakan eksperimen, dan mencari penjelasan dan solusi
Fase 4: Mengembangkan dan mempresentasikan
artefak dan
exhibit Guru membantu peserta didik
dalam merencanakan
dan menyiapkan artefak-artefak yang
tepat, seperti laporan, rekaman video, dan model-model serta
membantu mereka
untuk menyampaikan ke orang lain
Fase 5: Menganalisis dan mengevaluai
proses mengatasi masalah
Guru membantu peserta didik melakukan
refleksi terhadap
investigasinya dan proses-proses yang mereka gunakan.
Agus Suprijono, 2010 : 74 Berdasarkan tabel tersebut, penggunaan model
problem based learning menitik beratkan pada proses kegiatan yang dilaksanakan. Siswa dituntut aktif
untuk menemukan jawaban yang diberikan guru. Sedangkan tugas dari guru sebagai fasilitator saja.
d. Keuntungan dan Kelemahan Problem Based Learning
Penggunaan model problem based learning memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan model pembelajaran lainnya. Keuntungan penggunaan model
problem based learning dapat dilihat dari proses pembelajaran, antusias siswa, dan kreativitas siswa. Wina Sanjaya 2009 : 220-
15 221 menyebutkan ada beberapa keuntungan dari model
problem based learning, diantaranya : 1 Siswa lebih mudah untuk memahami materi pelajaran
dikarenakan siswa secara langsung melakukan pembelajaran dengan membahas permasalahan yang dibahasnya, 2 Aktivitas pembelajaran siswa akan
meningkat. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya dan mempresentasikan hasil diskusi sehingga siswa akan aktif atau antusias dalam kegiatan pembelajaran, 3
Membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan atau ide barunya mengenai permasalahan yang ada di dunia nyata sehingga kreativitas siswa akan
muncul, 4 Model problem based learning dianggap lebih menyenangkan karena
siswa dihadapkan dengan permasalahan yang ada dan siswa dituntut untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, 5 Meningkatkan minat siswa dalam
melakukan proses belajar secara terus menerus baik di dunia pendidikan formal atau non-formal, 6 Model
problem based learning dapat membantu guru menyampaikan materi kepada siswa dalam proses pembelajaran, dan 7 dapat
memberikan kesempatan siswa untuk menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam dunia nyata.
Model problem based learning selain mempunyai keuntungan juga
memiliki kelemahan. Wina Sanjaya 2009 : 221 menjelaskan beberapa kelemahan model
problem based learning sebagai berikut : 1 Siswa yang tidak memiliki kepercayaan dalam menyelesaikan permasalahan
dan tidak memiliki minat dalam membahas permasalahan tersebut, siswa akan malas untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan permasalahan yang
dibahas.
16 2 Membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan materi dan
melakukan diskusi.
3. Kompetensi Membuat Jaringan Lokal