Latar Belakang UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK” DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BANDUNG.

Cindy Permatasari Surya, 2015 UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK”DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pendidikan, yang terdapat tiga jalur pendidikan yaitu: jalur pendidikan formal, pendidikan non formal dan pendidikan in formal. Jalur pendidikan non formal sifatnya fleksibel Flexsibility System dibandingkan jalur pendidikan formal. Dalam hal ini Sudjana 2001, hlm. 22 menyatakan bahwa: “Pendidikan Luar Sekolah sebagai subsistem nilai dari Pendidikan Nasional mempunyai nilai yang berbeda dengan pendidikan sekolah. Pendidikan Luar Sekolah bersifat fleksibel dilihat dari segi tujuan, waktu, isi program, proses belajar mengajar, dan pengendalian program, ”. Sasaran dari Pendidikan Luar Sekolah yaitu anak sampai orang dewasa. Pendidikan pada anak mengacu pada teori pedagogik. Menurut Syaripudin 2012, hlm. 3 dan 7 bahwa “Pedagogik adalah ilmu pendidikan anak atau ilmu mendidik anak, tetapi di dalam literature, juga ditemukan ada pendidik dan ahli ilmu pendidikan yang menyatakan bahwa pedagogik adalah ilmu pendidikan atau ilmu mendidik ”. Pedagogik tidak hanya berkutat pada ilmu dan seni mengajar, melainkan ada hubungannya dengan pembentukan generasi baru, yaitu pengaruh pendidikan sebagai sistem yang bermuara pada pengembangan individu atau peserta didik. Tutor harus mampu mengembangkan keterampilan, pembelajaran, dan mengembangkan daya kreativitas anak melalui bermain. Sebagaimana yang diungkapkan Mulyasa 2012, hlm. 92-93, bahwa dalam mengembangkan kreativitas anak diperlukan adanya program –program permainan dan pembelajaran yang dapat memelihara dan mengembangkan potensi kreativitas anak. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan sebagai berikut: 1. Kreativitas merupakan manifestasi setiap individu. Dengan berkreasi orang dapat mengaktualisasikan dirinya, dan sebagaimana dikembangkan Maslow dengan teori kebutuhannya yang sangat terkenal; aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia. 2. Kreativitas merupakan kemampuan untuk mencari berbagai macam kemungkinan dalam menyelesaikan suatu masalah, sebagai bentuk pemikiran yang sampai sekarang belum mendapat perhatian. 3. Kegiatan kreatif tidak hanya bermanfaat bagi perkembangan pribadi dan lingkungannya, tetapi dapat memberikan kepuasan kepada anak. Kepuasan inilah yang akan mendorong mereka untuk melakukan setiap kegiatan dengan lebih baik dan bermakna. Cindy Permatasari Surya, 2015 UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK”DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Kegiatan kreatif dapat menghasilkan para seniman, dan ilmuwan, karena faktor kepuasan yang dikembangkan dari kegiatan kreatif ini akan mendorong mereka untuk menjadi seseorang yang lebih baik. 5. Kreativitas memungkinkan setiap anak usia dapat mengembangkan berbagai potensi dan kualitas pribadinya. Kreativitas ini dapat menghasilkan ide –ide baru, peneman baru, dan teknologi baru. Untuk itu, sikap, pemikiran, dan perilaku kreatif harus dipupuk sejak dini. Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan bermain. Kegiatan bermain bisa dalam berbagai bentuk, ada permainan outdoor indoor. Bermain outdoor seperti yang dilakukan oleh PKBM TABOO, PKBM TABOO menyediakan tempat bermain untuk anak serta disediakan fasilitas permainan kreatif, permainan tersebut merupakan salah satu program yang dibentuk PKBM TABOO yaitu Taman Bermain Edukatif Anak. Mulyasa 2012, hlm.167 mengemukakan bahwa “Bermain sebagai pendekatan pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan perkembangan usia dini dan kemampuan anak didik, yang secara berangsur-angsur perlu dikembangkan dari bermain sambil belajar unsur bermainnya lebih dominan menjadi belajar sambil bermain unsur belajar lebih dominan ”. Merujuk pada definisi tersebut, ketika anak bermain, orangtua maupun tutor perlu memperhatikan kematangan dan tahap perkembangan anak didik, kelengkapan alat bermain atau alat bantu, metode yang digunakan, waktu dan tempat serta teman bermain. Taman Bermain Edukatif Anak berfungsi untuk mengembangkan kreativitas anak. Di Taman Bermain Edukatif Anak, anak mempelajari cara bekerja sama dan menghargai sesama. Dengan bekerja sama dan menghargai sesama merupakan upaya pengembangan dari aspek perkembangan anak untuk bisa tumbuh dengan baik. Salah satu pendukung dalam perkembangan anak adalah fasilitas bermain anak-anak yang berada di lingkungan sekitar anak, seperti taman bermain, arena mini adventure, jungkitan, ayunan, dan rumah-rumahan. Taman Bermain Edukatif Anak merupakan salah satu program yang ada di kampung kreatif yang telah terlaksana sejak tahun 2003. Program Taman Bermain Edukatif Anak merupakan seni bermain untuk anak yang menggunakan metode pembelajaran pendidikan kreatif anak –anak. Tujuan program ini untuk membagi ruang –ruang tempat bermain dan untuk meningkatkan daya kreativitas dan Cindy Permatasari Surya, 2015 UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK”DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu imajinasi anak. Kegiatan bermain di kampung kreatif tidak hanya memanfaatkan di satu lokasi, akan tetapi memanfaatkan lahan –lahan kosong yang ada di Kampung Dago Pojok. Lahan –lahan yang digunakan untuk sarana belajar dan bermain anak yaitu kampung, lapangan, gang panjangpendek, dinding tembok rumah warga, dan viber. Taman Bermain Edukatif Anak ini merupakan salah satu program di PKBM TABOO. Pkbm ini selain menyelenggarakan program tersebut menyelenggarakan juga program eksperimen kreatif, dan program-pogram dengan sasaran masyarakat. PKBM ini merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang membantu masyarakat Kampung Dago Pojok dalam mendapatkan pendidikan. Berdirinya lembaga ini berdasarkan permasalahan dan potensi yang ada di masyarakat. Pada awalnya hanya sebuah komunitas yang didirikan oleh 3 orang, namun pendiri komunitas tersebut mempunyai keinginan untuk mendirikan sebuah lembaga yang memiliki legalitas sehingga pendiri berinisiatif membuat sebuah PKBM yang bertujuan untuk membuat peserta didik menjadi lebih kreatif dan berkembang dengan menumbuhkan rasa ingin belajar pada masyarakat. Program Taman Bermain Edukatif Anak, mengarahkan anak untuk bersikap aktif dan kreatif. Seni bermain pada program ini lebih mengembangkan pada aspek gerak tubuh dan olah tubuh anak yang didukung dengan menggunakan media seni. Pada program Taman Bermain Edukatif Anak, media seni yang digunakan merupakan hasil dari eksperimen kreatif yang dilakukan oleh PKBM TABOO. Fakta lain yang ditemukan di PKBM TABOO, tujuan didirikannya program Taman Bermain Edukatif Anak didasarkan pada teori seni rupa yang menjelaskan mengenai ruang waktu yang tidak terbatas. Anak bermain tanpa ada sekat karena dengan adanya dinding dalam sebuah ruangan dapat menjadi musuh dalam proses bermain anak. Dilihat dari banyaknya anak yang bermain di Kampung Kreatif yang belum terfasilitasi maka pihak pengelola membuat program Taman Bermain Edukatif Anak agar anak lebih bisa bermain secara bebas dan terfasilitasi. Pengelola berinisiatif menciptakan suasana belajar yang menerapkan metode pembelajaran melalui seni bermain anak dalam program Taman Bermain Edukatif Anak guna menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan kreatif Cindy Permatasari Surya, 2015 UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK”DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk anak. Melihat sedikitnya lahan yang dapat dimanfaatkan anak untuk bermain maka pengelola memanfaatkan lahan sempit yang ada disekitar PKBM TABOO untuk dijadikan Taman Bermain Edukatif Anak. Dengan adanya temuan di atas peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui upaya yang dilakukan pengelola dalam mengembangkan program, memanfaatkan lingkungan sebagai media, dan bentuk-bentuk kreativitas untuk mengembangkan kreativitas anak.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang berhasil diidentifikasi dari hasil dilapangan sebagai berikut : 1. Pada tahun 2003 program Taman Bermain Edukatif Anak mulai dibentuk, program ini dilakukan untuk mengembangkan kreativitas anak melalui bermain kreatif dan menciptakan karya seni eksperimen kreatif guna melatih kerja sama dengan teman, serta memanfaatkan kampung untuk dijadikan sarana belajar. 2. Kegiatan bermain anak dilakukan melalui pemanfaatan lahan halaman melalui permainan animal educations, mural seni rupa dinding, dan pembuatan benda-benda seni dengan memanfaatkan barang bekas. Program ini semakin memberikan kesempatan pada anak untuk memiliki tempat bermain yang semakin terbuka dan luas dalam mengembangkan kreativitas. 3. Melalui proses kegiatan Taman Bermain Edukatif Anak, tutor merancang pola-pola permainan dan bahan-bahan permainannya untuk dijadikan percobaan oleh anak. Pola-pola permainannya seperti membuat boneka rokrak, patung, monument telapak tangan, lampion, keramik, dll. 4. Adanya kegiatan Taman Bermain Edukatif Anak, anak bisa mengaplikasikan dari apa yang mereka dapat di Taman Bermain Edukatif Anak. Terdapat perubahan perilaku anak kreativitas anak yang ditunjukan dengan keberanian bereksperimen dan membuat permainan-permainan di rumahnya, serta saat ini anak memanfaatkan lahan kosong di rumahnya untuk dijadikan sarana bermain. Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana upaya tutor dalam mengembangkan kreativitas Cindy Permatasari Surya, 2015 UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK”DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melalui program “Taman Bermain Edukatif Anak” di Kampung Kreatif Dago Pojok ”. Dari rumusan masalah di atas, selanjutnya disusun pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana upaya pengelola PKBM TABOO dalam mengembangkan program untuk membangun kreativitas anak di Taman Bermain Edukatif Anak ? 2. Bagaimana upaya pengelola PKBM TABOO dalam memanfaatkan lingkungan sebagai media dalam mengembangkan kreativitas anak ? 3. Bagaimana bentuk-bentuk kreativitas yang dibuat tutor dalam mengembangkan kreativitas anak ?

C. Tujuan penelitian

Dalam setiap penelitian yang dilakukan memiliki tujuan yang jelas dan terarah, jadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Upaya pengelola dalam mengembangkan program untuk membangun kreativitas anak di Taman Bermain Edukatif Anak. 2. Upaya pengelola dalam memanfaatkan lingkungan sebagai media dalam mengembangkan kreativitas anak. 3. Upaya tutor dalam membuat bentuk-bentuk kreativitas dalam mengembangkan kreativitas anak.

D. Manfaat penelitian

Berdasarkan hasil analis diharapkan nantinya dapat diperoleh manfaat baik secara praktis maupun secara akademis. 1. Dari segi akademis, diharapkan dari hasil penelitian ini menjadi media untuk mengaplikasikan berbagai teori –teori yang telah dipelajari, sehingga selain berguna dalam mengembangkan pemahaman, penalaran dan memberikan pengalaman bagi penulis, juga bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu di bidang seni kreativitas untuk anak. 2. Dari segi praktis, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan atau kerangka acuan bagi pihak PKBM dalam meningkatkan kualitas di lembaga.

E. Stuktur organisasi

Dokumen yang terkait

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Balok Pada Anak Kelompok B Di TK Geneng Ii Gatak, Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 17

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Balok Pada Anak Kelompok B Di TK Geneng Ii Gatak, Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 16

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MELALUI BERMAIN PLASTISIN PADA ANAK KELOMPOK A TK BANDUNG 2 Upaya Mengembangkan Kreativitas Melalui Bermain Plastisin Pada Anak Kelompok A Tk Bandung 2 Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen Tahun 2013/2014.

0 1 17

UPAYA TUTOR MENGEMBANGKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF BALOK DI PAUD PATRIA.

0 1 24

KEGIATAN BERMAIN KREATIF MELALUI FINGER PAINTING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK DIDIK Kegiatan Bermain Kreatif Melalui Finger Painting Sebagai Upaya Untuk Mengembangkan Kreativitas Anak Didik Kelompok B TK Siwi Peni 16 Kerten Surakart

0 3 18

KEGIATAN BERMAIN KREATIF MELALUI FINGER PAINTING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK Kegiatan Bermain Kreatif Melalui Finger Painting Sebagai Upaya Untuk Mengembangkan Kreativitas Anak Didik Kelompok B TK Siwi Peni 16 Kerten Surakarta Tahu

0 2 11

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Playdough Kelompok A TK Pelita Bangsa Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 8

PERANAN INDUSTRI KREATIF TERHADAP PERBAIKAN KONDISI SOSIAL BUDAYA DI KAMPUNG WISATA DAGO POJOK KOTA BANDUNG.

2 9 32

PERENCANAAN KAMPUNG WISATA DAGO POJOK SEBAGAI WISATA KREATIF BERBASIS KOMUNITAS LOKAL DI KOTA BANDUNG.

10 25 36

UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK” DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BANDUNG - repository UPI S PLS 1100787 Title

0 0 3