Teknik Pengolahan Data METODOLOGI PENELITIAN

Gita Try Ekaning Tyas, 2014 Keefektifan model skrip kooperatif Dalam pembelajaran membaca teks cerita anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Memberikan skor pada setiap komponen nomor soal dan disesuaikan dengan pedoman penilaian yang telah ditetapkan. 2. Menganalisis data tes awal dan tes akhir. Analisis data dilakukan dengan cara mengubah skor tes awal dan tes akhir menjadi nilai dengan rumus: Nilai = x100 3. Mendeskripsikan hasil tes awal dan tes akhir siswa. 4. Uji reliabilitas antarpenimbang. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk menentukan tingkat reliabilitas antarpenguji yang akan menunjukkan apakah skor yang diberikan pada siswa bersifat objektif. Penghitungan reliabilitas ini melalui beberapa tahap sebagai berikut. a. Menghitung jumlah kuadrat siswa b. Menghitung jumlah kuadrat penguji c. Menghitung jumlah kuadrat total d. Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan Setelah data dihitung, data dimasukkan ke dalam tabel ANAVA Analisys Of Varians Tabel 3.5 Tabel ANAVA Analisys Of Varians Sumber SS Dk N-1 Variansi SSt∑dt 2 = _ SSp∑d 2 p = ∑∑Xp 2 - ∑X 2 N KN SSkk∑d 2 kk = SStot∑x 2 t - SSt∑dt 2 - SSp∑d 2 p SStot∑x 2 t = ∑X 2 – ∑X 2 KN Gita Try Ekaning Tyas, 2014 Keefektifan model skrip kooperatif Dalam pembelajaran membaca teks cerita anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variansi dari testi SSt∑dt 2 N – 1 SSt∑dt 2 Vt N – 1 dari penimbang SSp∑d 2 p K – 1 - dari kekeliruan SSkk∑d 2 kk N -1 K – 1 SSkk∑d 2 kk Vkk N -1 K – 1 Reliabilitas antarpenimbang dihitung dengan rumus : Keterangan: r 11 = reliabilitas yang dicari Vt = varian dari tes Vt = varian dari kekeliruan Setelah itu, hasil perhitungan reliabilitas yang diperoleh disesuaikan dengan tabel Guilford sebagai berikut. Tabel 3.6 Tabel Guilford Rentang Kriteria 0,80 – 1,00 Korelasi reliabilitas sangat tinggi 0, 60 – 0,80 Korelasi reliabilitas tinggi 0,40 – 0,60 Korelasi reliabilitas sedang 0,20 – 0,40 Korelasi reliabilitas rendah 0,00 – 0,20 Korelasi reliabilitas sangat rendah Arikunto, 2010:245 5. Uji normalitas nilai tes awal dan tes akhir. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kotrol berasal dari sampel yang berdistribusi normal. Perumusan hipotesis untuk uji nromalitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H o : data tes awal atau tes akhir kelas eksperimen atau kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 : data tes awal atau tes akhir kelas eksperimen atau kelas kontrol berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. r 11 = Vt - Vkk Vt Gita Try Ekaning Tyas, 2014 Keefektifan model skrip kooperatif Dalam pembelajaran membaca teks cerita anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji normalitas data tes awal menggunakan taraf signifikansi α sebesar 0,05. Kriteria peniliaian adalah sebagai berikut. H o diterima jika nilai signifikansi 0,05 H o ditolak apabila nilai signifikansinya 0,05. Perhitungan normalitas tes awal dan tes akhir menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 21. Berikut ini adalah langkah-langkah menguji normalitas melalui SPSS versi 21. a. Masukan data nilai ke dalam kolom yang terdapat pada lembar kerja SPSS. b. Pilih Analyze. c. Pilih Descriptive Statistics. d. Pilih Explore. e. Pada tab Explore, masukan data ke dalam Dependent List. f. Pilih Plots lalu centang Normality Plots with Tests. g. Pilih Continue lalu Ok. h. Setelah itu akan keluar data pengujian. Carilah tabel Test of Normalitiy. i. Pada tabel tersebut akan ditunjukan angka signifikansinya. 6. Uji homogenitas varian nilai tes awal dan tes akhir. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kontrol berasal dari sampel yang memiliki variansi homogen atau tidak. Hipotesis diuji adalah sebagai berikut. H o : σ e 2 = σ k 2 H 1 : σ e 2 ≠ σ k 2 Keterangan : σ e 2 = data populasi kelas eksperimen σ k 2 = data populasi kelas kontrol Uji homogenitas varian data tes awal memiliki taraf signifikansi sebesar 0,05. Kriterianya sebagai berikut. H o nilainya 0,05 maka H o diterima H o nilainya 0,05 maka H o ditolak Gita Try Ekaning Tyas, 2014 Keefektifan model skrip kooperatif Dalam pembelajaran membaca teks cerita anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penghitungan ini dibantu dengan aplikasi SPSS versi 21. Langkah penghitungannya adalah sebagai berikut. a. Masukan data nilai ke dalam kolom yang terdapat pada lembar kerja SPSS. b. Urutkan nilai siswa berdasarkan kelasnya masing-masing. Misalnya, sampel kedua kelas adalah 31 siswa. Masukan data nilai kelas eksperimen pada kolom satu dari nomor satu hingga nomor 31. Data kelas kontrol pun dimasukan pada kolom pertama dari nomor 32 hingga 62. Pada kolom kedua, masukan data 1 untuk nilai eksperimen dan 2 untuk nilai kontrol. c. Pilih Variable View. d. Pilih kolom Value hingga muncul tab Value Labels. e. Pada Value isikan angka 1, pada Label isikan eksperimen lalu pilih add. f. Setelah itu masukan angka 2 pada Value, isikan kontrol pada Label, lalu pilih add. g. Pilih Ok. h. Pilih Analyze. i. Pilih Compare Means. j. Pilih One-Way Anova. k. Pada tab One-Way Anova, masukan data pada VAR001 ke dalam Dependent List dan VAR002 ke dalam Factor. l. Pilih Option. m. Centang Homogenity of variance test. n. Pilih Continue. o. Pilih Ok. p. Setelah itu akan keluar data pengujian. Carilah tabel Test of Homogenity. q. Pada tabel tersebut akan ditunjukan angka signifikansinya. 7. Menguji signifikansi rata-rata tes awal dan tes akhir Uji yang digunakan adalah perhitungan pertambahan gain tes awal dan tes akhir. Pengujiannya menggunakan rumus: Gita Try Ekaning Tyas, 2014 Keefektifan model skrip kooperatif Dalam pembelajaran membaca teks cerita anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mx = ∑x 2 = ∑x 2 – My = ∑y 2 = ∑y 2 – Keterangan : M = nilai hasil rata-rata per kelas N = banyaknya subjek x = deviasi setiap nilai x 2 dan x 1 y = deviasi setiap nilai y 2 dan y 1 Kemudian, hasil perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam rumus t- test : t hitung = Menentukan dengan taraf signifikansi ɑ = 0,05 dan derajat kebebasan yang telah dicari sebelumnya ɑ =0,05 db = Nx + Ny – 2 = 31 + 31 – 2 = 60 Taraf signifikansi Sehingga diperoleh t tabel = 2,00 8. Menemukan X 2 tabel dengan rumus : dk = derajat kebebasan N = jumlah subjek Penghitungan ini akan menentukan pernerimaan atau penolakan hipotesis. Untuk itu, harga chi kuadrat yang ditemukan harus dibandingkan dengan chi kuadrat tabel dengan dk dan taraf signifikan yang ditentukan. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila chi kuadrat hitung lebih kecil dari tabel, Ho diterima dan apabila lebih besar atau sama dengan ≥ harga tabel Ho ditolak Sugiyono, 2007:109. 9. Uji hipotesis dengan menggunakan signifikansi perbedaan dua variabel. Gita Try Ekaning Tyas, 2014 Keefektifan model skrip kooperatif Dalam pembelajaran membaca teks cerita anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Langkah- langkah sebagai berikut dengan mencari t hitung dengan rumus: Keterangan: T = uji t Md = perbedaan mean data tes awal dan tes akhir ∑X 2 d = jumlah kuadrat deviasi N = jumlah data N – 1 = derajat kebebasan t hitung = Gita Try Ekaning Tyas, 2014 Keefektifan model skrip kooperatif Dalam pembelajaran membaca teks cerita anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan mengenai pembelajaran membaca teks cerita anak menggunakan model skrip kooperatif ini, peneliti menarik simpulan sebagai berikut. 1. Secara umum kemampuan siswa kelas eksperimen dalam membaca teks cerita sebelum diberi perlakuan model skrip kooperatif masih rendah. Tingkat kesalahan siswa banyak terdapat pada saat menjelaskan watak, latar, alur, serta saat menemukan realitas kehidupan anak. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen pada tes awal berdasarkan deskripsi kemampuan tersebut adalah 56,8. Setelah diberi perlakuan dengan model skrip kooperatif, kemampuan siswa dalam membaca teks cerita anak meningkat. Watak yang dijelaskan oleh siswa sudah tepat dengan penjabaran lengkap. Siswa sudah dapat menjelaskan seluruh latar yang terdapat dalam cerita anak. Alur yang dijelaskan sudah sesuai urutan cerita. Siswa pun sudah dapat menemukan realitas kehidpan anak yang tercermin dalam setiap alur cerita. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen pada tes akhir berdasarkan deskripsi kemampuan tersebut adalah 81,9. 2. Pada tes awal, kemampuan siswa kelas kontrol dalam pembelajaran membaca tanpa menggunakan model skrip kooperatif masih rendah. Kelas kontrol mengikuti pembelajaran membaca teks cerita anak menggunakan metode STAD. Tingkat kesalahan di tes awal banyak terdapat pada saat menjelaskan watak, latar, alur, serta saat menemukan realitas kehidupan anak. Dengan tingkat kesalahan tersebut, nilai rata-rata tes awal yang diperoleh kelas kontrol sebesar 67,8. Setelah mengikuti pembelajaran membaca teks cerita anak, kelas kontrol mengalami peningkatan kemampuan. Pada tes akhir kelas kontrol ini, tingkat kesalahan siswa berkurang. Watak yang dijelaskan oleh siswa cukup Gita Try Ekaning Tyas, 2014 Keefektifan model skrip kooperatif Dalam pembelajaran membaca teks cerita anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tepat. Siswa sudah dapat menjelaskan seluruh latar yang terdapat dalam cerita anak. Alur yang dijelaskan sudah sesuai urutan cerita. Namun, beberapa siswa

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 6 46

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pagelaran Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 48

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Bandarlampung Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012)

0 7 53

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 12 36

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA (Studi Quasi Eksperimen Kelas VII SMP Negeri 2 Tegineneng Tahun Ajaran 2012/2013 )

0 9 38

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013-2014)

0 11 59

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DALAM MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012-2013 (Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012-2013)

0 14 106

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI EKOSISTEM (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2

0 3 120

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 01 Pagelaran Tahun Ajaran 2014/1015)

3 19 59

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMANKONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Semaka Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 70