Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1 Riky Taufik Afif, 2013 Pengaruh Kebiasaan Belajar Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan memiliki tempat yang sangat penting dalam proses pembangunan suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang juga berkualitas, unggul, dan mampu bersaing selain itu, pendidikan memiliki fungsi dan tujuan untuk mengkader masyarakat suatu bangsa menjadi pribadi yang cerdas, mengembangkan potensi, berkarakter baik, cakap, kreatif, demokratis, dan bertanggung jawab. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Menilik hal di atas semakin menegaskan bahwa pentingnya pendidikan adalah hal mutlak. Dengan terselenggaranya pendidikan, akan meningkatkan kualitas masyarakat bangsa ini, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan siap bersaing ditingkat global dengan berbagai macam tantangannya. Pendidikan adalah jembatan penghubung antara siswa dengan masa depan, mimpi, dan cita-cita siswa yang mana masa depan siswa juga merupakan masa depan bangsa ini. Dengan terselenggaranya pendidikan diharapkan masa depan siswa pun baik dan baiknya masa depan siswa, masa depan bangsa ini akan semakin baik. Penyelenggara pendidikan seperti lembaga pendidikan formal memegang sebuah peranan penting untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Secara khusus, pendidikan seni secara bertahap perlu adanya langkah perbaikan yang semakin meningkatkan kualitas pendidikan seni. Dalam penyelenggaraannya, pendidikan melalui seni education through art akan menimbulkan ekspresi dan kreasi siswa menjadi fokus serta perhatian khusus dalam pembelajaran sehingga diharapkan tertanam nilai-nilai estetik yang dapat memberi keseimbangan terhadap kehidupan siswa kedepannya. Menurut Tjetjep Rohendi Rohidi 2011:57 mengemukakan bahwa : Pendidikan seni ialah pendidikan dengan menggunakan seni sebagai medianya. Artinya, pendidikan seni merupakan bagian dari pendidikan seperti juga jenis pendidikan lainnya disekolah umum, yang melalui berbagai kegiatan dalam proses pengajaran dan pembelajarannya diharapkan dapat memacu murid kearah kedewasaannya sebagai manusia yang bermartabat. Dengan pendidikan seni juga diharapkan tercapai martabat yang utuh dan luhur, yaitu dengan cara memberi perlakuan yang merangsang kepekaan estetik peserta didik. Dengan demikian, tertanam nilai-nilai estetik yang dapat memberi keseimbangan terhadap keseluruhan hidup ideal yang dicita-citakan. Madrasah Tsanawiyah MTs Sirnamiskin merupakan lembaga pendidikan formal berstatus sebagai sekolah swasta yang berada dibawah Yayasan Pendidikan Islam YPI Pondok Pesantren Sirnamiskin. MTs Sirnamiskin yang bercirikan Islam ialah lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan agama Islam sebagai bidang studi dasar sekurang-kurangnya 30 di samping bidang studi umum. Seni budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di dalam proses pembelajaran di sekolah. Mata pelajaran seni budaya yang diselenggarakan di MTs Sirnamiskin meliputi seni rupa, seni musik, dan seni tari. Mata pelajaran seni budaya merupakan bekal bagi siswa untuk mengenal kesenian dan kebudayaan daerah setempat baik mencakup regional daerah tempat tinggalnya hingga cakupan nasional sampai mancanegara. Sebagai bangsa yang memiliki kesenian dan bentuk kebudayaan yang beragam siswa harus memiliki kompetensi terhadap kesenian dan kebudayaan bangsa Indonesia dan apresiasinya terhadap seni mancanegara baik dari segi pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor, yang nantinya akan tercermin dari sikap afektif terhadap kesenian dan kebudayaan. Terdapat dua jam pelajaran seminggu yang diisi dengan tatap muka dikelas dengan Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yang ditetapkan sekolah sebesar 75. MTs Sirnamiskin membekali siswa di dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran seni budaya dengan Lembar Kerja Siswa LKS yang diperbaharui setiap semester. MTs Sirnamiskin memiliki harapan siswa memilki kompetensi dan prestasi di bidang seni. Karena hal yang demikian perlu adanya upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa sebagai tolak ukur keberhasilan siswa terhadap mata pelajaran seni budaya. Dari segi ranah seni budaya prestasi belajar yang dimaksud adalah tingkat pengetahuan peserta didik secara teori tentang keseni rupaan kognitif, tingkat perkembangan keterampilan siswa di dalam berkarya seni psikomotor, dan sikap siswa untuk mengapresiasi kesenian dan kebudayaan afektif merupakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah. Prestasi yang perlu ditingkatkan pada mata pelajaran seni budaya meliputi tiga ranah diatas yaitu kognitif pengamatan, ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, dan sintesis, afektif penerimaan, kesediaan, apresiasi, pendalaman, dan penghayatan, dan psikomotor kecakapan mengkoordinasikan, ekspresi verbal dan non-verbal siswa. Sesuai dengan teori yang dikenal dengan Taksonomi Bloom, dijabarkan oleh Suharsimi Arikunto 1995:114 secara garis besar tujuan pendidikan pada tiga tingkatan, antara lain: Secara garis besar, Bloom bersama kawan-kawan merumuskan tujuan pendidikan pada 3 tingkatan: - Ranah Kognitif cognitive domain - Ranah Afektif affective domain - Ranah Psikomotor psychomotor domain Faktor kebiasaan belajar dan motivasi belajar adalah dua diantara faktor- faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan, karena hal di atas penulis ingin mengetahui seperti apa gambaran kebiasaan belajar dan motivasi belajar siswa MTs Sirnamiskin pada mata pelajaran seni budaya dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Sebagian siswa berpendapat bahwa seni budaya adalah salah satu mata pelajaran yang bukan favorit, dan dianggap hanya sebagai mata pelajaran sampingan dikarenakan seni budaya bukanlah mata pelajaran yang masuk kedalam materi Ujian Nasional. Oleh karena itu, diperlukan kebiasaan belajar yang terdapat nilai apresiasi seni didalamnya sebagai bentuk pengaplikasian pendidikan melalui seni education through art sehingga timbul kecintaan terhadap kesenian dan budaya bangsa. Adapun faktor yang memengaruhi proses belajar siswa adalah faktor intern dan ekstern, seperti yang diungkapkan oleh Slameto 2010:54 bahwa , “faktor- faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.” Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, seperti faktor jasmani kesehatan dan cacat tubuh, faktor psikologis intelegensi, perhatian, minat, sikap, perilaku, bakat, motivasi, kebiasaan, kematangan dan kesiapan, dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar individu, seperti faktor lingkungan keluarga cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan, faktor lingkungan sekolah metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah dan faktor masyarakat kegiatan siswa di masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. Faktor yang dianggap penting dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran seni budaya seperti yang diperoleh dari fenomena di atas adalah kebiasaan belajar dan motivasi belajar. Seorang siswa akan mampu mencapai prestasi yang optimal apabila memiliki motivasi belajar, karena dengan motivasi belajar yang kuat dia akan mampu menghadapi segala kendala belajar meskipun dalam hal bakat masih rendah tetapi dengan motivasi belajar maka siswa akan mampu mengasah dan mengoptimalkan bakatnya. Menurut Mohammad Asrori 2007:183- 184 bahwa “Motivasi memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran, baik dalam proses maupun pencapaian hasil.” Bagi siswa motivasi sangatlah penting dalam proses belajarnya, dimana ketika motivasi siswa itu baik maka hal tersebut akan memberikan pengaruh yang baik pula terhadap prestasi belajarnya, motivasi yang kuat akan berdampak pula pada usaha yang kuat untuk mencapai sesuatu apa yang menjadi tujuannya, namun bila motivasi itu rendah maka usaha untuk mencapai sesuatu pun menjadi kecil, maka dalam proses belajar motivasi sangatlah penting untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Disamping motivasi belajar, hal lain yang juga tidak kalah penting dalam pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa adalah kebiasaan belajar, seperti yang dituturkan oleh Oemar Hamalik 1990:40 bahwa “Seseorang yang ingin berhasil dalam belajar hendaknya memiliki kebiasaan, sikap dan tujuan belajar ya ng baik.” dengan kebiasaan belajar yang baik, seorang siswa akan mampu mencapai prestasi belajar yang baik pula. Untuk memecahkan masalah motivasi belajar dan kebiasaan belajar siswa di dalam pembelajaran seni budaya perlu adanya sisi dimana melihat masalah ini dari disiplin ilmu lain, seperti yang diungkapkan Tjetjep Rohendi Rohidi 2011:27, “…bahwa masalah pendidikan seni semakin kompleks dan tidak cukup kuat atau mantap dikaji begitu saja melalui perspektif dari satu bidang ilmu”. Dalam hal ini melihat dari sisi lain seperti dari segi faktor psikologi sangatlah penting karena seperti yang telah diungkapkan diatas bahwa motivasi dan kebiasaan adalah bagian dari faktor psikologi. Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Seni Budaya ”

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kegiatan Muhadharah Diniyah terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Hidayatut Thalibin II Bogor

8 57 131

Pengaruh strategi spiritual teaching terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Al-Islam) SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan

17 95 104

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berasrama Dengan Nonasrama Di Smp Kharisma Bangsa Tangerang Selatan

6 45 123

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARA

0 1 15

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 11 BANDUNG.

0 3 41

PENGARUH MINAT, MOTIVASI, DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 CIMAHI.

0 5 59

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

3 9 47

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi.

0 1 45