Daya Pembeda Proses Pengembangan Instrumen

Putri Aulia Diah Pratiwi, 2014 Penerapan Levels Of Inquiry Untuk Meningkatkan Achievement Siswa Smp Pada Pokok Bahasan Optik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mudah 1,2,3,5,6,7,8,9,10,11,12,13,16,19,27 15 Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa dari 32 soal yang diujicobakan maka 21,875 berada pada kategori sukar, 31,25 berada pada kategori sedang dan 46,875 berada pada kategori mudah.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang tidak pandai. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Indeks ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Berbeda dengan tingkat kesukaran, pada indeks diskriminasi terdapat tanda negatif. Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah : Keterangan : D : daya pembeda B A : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal tersebut dengan benar B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal tersebut dengan benar J A : banyaknya peserta kelompok atas J B : banyaknya peserta kelompok bawah P A : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.10. Klasifikasi Daya Pembeda Daya pembeda Kriteria 0,71 – 1,00 Baik sekali 0,41 – 0,70 Baik 0,21 – 0,40 Cukup 0,00 – 0,20 Jelek Arikunto.S, 2009, hlm. 211-218 Berikut ini akan disajikan hasil rekapitulasi daya pembeda butir soal pilihan ganda dan constructed response berdasarkan hasil uji coba instrument. Tabel 3.11 Rekapitulasi Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal Putri Aulia Diah Pratiwi, 2014 Penerapan Levels Of Inquiry Untuk Meningkatkan Achievement Siswa Smp Pada Pokok Bahasan Optik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Baik sekali 4,23 2 Baik 14, 22, 29 3 Cukup 6, 9,10, 11, 12, 15, 19, 20, 25, 26, 28, 32 12 Jelek 1, 2, 3, 5, 7, 8, 13, 16, 17, 18, 21, 24, 27, 30, 31 15 Berdasarkan Tabel 3.11, didapatkan informasi bahwa dari 32 soal yang diujicobakan diperoleh 6,25 dari soal total memiliki kriteria baik sekali, 9,375 memiliki kriteria baik, 37,5 memiliki kriteria cukup dan 46,8 memiliki kriteria jelek. Banyaknya soal dengan daya pembeda jelek dikarenakan saat uji coba instrumen banyak siswa yang saling bekerja sama dan menjawab secara asal. Secara keseluruhan hasil uji coba instrumen dipaparkan pada tabel di bawah ini. Tabel. 3.12 Hasil Pengembangan Instrumen N o Validitas Reliabilitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Validitas Ahli Keterangan Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori 1 0.29 Rendah 0.53 Sedang Jelek 0.95 Mudah 0.958 Sgt Tinggi Dipakai 2 0.29 Rendah 0.53 Sedang 0.1 Jelek 0.95 Mudah 0.979 Sgt Tinggi Dipakai 3 0.35 Rendah 0.55 Sedang 0.2 Jelek 0.95 Mudah 0.896 Sgt Tinggi Dipakai 4 0.51 Sedang 0.55 Sedang 0.9 Sgt Baik 0.675 Sedang 0.896 Sgt Tinggi Dipakai 5 0.57 Sedang 0.53 Sedang 0.1 Jelek 0.95 Mudah 0.771 Tinggi Dipakai 6 0.33 Rendah 0.55 Sedang 0.35 Cukup 0.8125 Mudah 0.667 Tinggi Dipakai 7 0.22 Rendah 0.55 Sedang 0.05 Jelek 0.9875 Mudah 0.938 Sgt Tinggi Dipakai 8 0.57 Sedang 0.53 Sedang 0.2 Jelek 0.9 Mudah 0.958 Sgt Tinggi Dipakai 9 0.52 Sedang 0.53 Sedang 0.25 Cukup 0.875 Mudah 0.938 Sgt Tinggi Dipakai 10 0.46 Sedang 0.53 Sedang 0.25 Cukup 0.875 Mudah 0.938 Sgt Tinggi Dipakai 11 0.34 Rendah 0.55 Sedang 0.35 Cukup 0.9125 Mudah 0.792 Tinggi Dipakai 12 0.36 Rendah 0.55 Sedang 0.4 Cukup 0.85 Mudah 0.833 Sgt Tinggi Dipakai 13 0.49 Sedang 0.53 Sedang 0.15 Jelek 0.925 Mudah 1 Sgt Tinggi Dipakai 14 0.41 Sedang 0.55 Sedang 0.6 Baik 0.35 Sedang 0.917 Sgt Tinggi Dipakai 15 0.36 Rendah 0.53 Sedang 0.3 Cukup 0.7 Sedang 0.708 Tinggi Dipakai 16 0.49 Sedang 0.53 Sedang 0.15 Jelek 0.925 Mudah 0.708 Tinggi Dipakai 17 0.17 Sgt Rendah 0.53 Sedang 0.05 Jelek 0.125 Sukar 0.938 Sgt Tinggi Dipakai 18 0.08 Sangat Rendah 0.53 Sedang 0.1 Jelek 0.6 Sedang 0.563 Sedang Dipakai 19 0.55 Sedang 0.53 Sedang 0.25 Cukup 0.875 Mudah 0.729 Tinggi Dipakai 20 0.5 Sedang 0.53 Sedang 0.3 Cukup 0.7 Sedang 0.938 Sgt Tinggi Dipakai 21 0.13 Sgt Rendah 0.53 Sedang -0.15 Sangat Jelek 0.225 Sukar 0.958 Sgt Tinggi Dipakai 22 0.5 Sedang 0.53 Sedang 0.5 Baik 0.6 Sedang 0.979 Sgt Tinggi Dipakai 23 0.63 Tinggi 0.55 Sedang 0.95 Sgt Baik 0.2625 Sukar 0.396 Rendah Diperbaiki 24 0.23 Rendah 0.55 Sedang 0.15 Jelek 0.1625 Sukar 0.771 Tinggi Dipakai 25 0.37 Rendah 0.53 Sedang 0.3 Cukup 0.2 Sukar 0.938 Sgt Tinggi Dipakai 26 0.32 Rendah 0.53 Sedang 0.35 Cukup 0.375 Sedang 0.854 Sgt Tinggi Dipakai Putri Aulia Diah Pratiwi, 2014 Penerapan Levels Of Inquiry Untuk Meningkatkan Achievement Siswa Smp Pada Pokok Bahasan Optik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 27 0.21 Rendah 0.53 Sedang -0.05 Sangat Jelek 0.775 Mudah 0.667 Tinggi Dipakai 28 0.46 Sedang 0.53 Sedang 0.35 Cukup 0.625 Sedang 0.896 Sgt Tinggi Dipakai 29 0.53 Sedang 0.55 Sedang 0.6 Baik 0.475 Sedang 0.875 Sgt Tinggi Dipakai 30 0.15 Sangat Rendah 0.53 Sedang 0.15 Jelek 0.325 Sedang 0.854 Sgt Tinggi Dipakai 31 0.47 Sedang 0.55 Sedang 0.15 Jelek 0.0375 Sukar 0.938 Sgt Tinggi Dipakai 32 0.57 Sedang 0.55 Sedang 0.35 Cukup 0.1125 Sukar 1 Sgt Tinggi Dipakai

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Tes

Tes yang dilakukan peneliti ialah tes achievement. Tes ini digunakan untuk mengukur peningkatan achievement siswa sebelum dan sesudah treatment levels of inquiry. Waktu pelaksanaannya ialah 80 menit.

2. Observasi

Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi nonpartisan karena peneliti tidak sebagai pengamat, namun peneliti meminta tiga orang yang bertugas sebagai pengamat independen artinya ketiga orang tersebut hanya mengamati kegiatan pembelajaran, tetapi tidak terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Jenis observasi nonpartisipan yang dipilih peneliti ialah observasi terstruktur karena observasi tersebut telah dirancang secara sistematis tentang hal apa yang akan diamati melalui lembar observasi.

3. Metode Dokumentasi dengan Video Rekaman

Video rekaman digunakan untuk merekam penerapan levels of inquiry selama pembelajaran berlangsung. Peneliti meminta tolong satu orang untuk bertugas merekam pembelajaran. Setelah di dapatkan rekaman video maka peneliti mentranskripkan video dan menganalisis apakah tahapan levels of inquiry telah di lakukan dengan baik atau tidak.

H. Analisis Data

1. Data Tes Achievement Siswa