Ganjar Risma Fauzy Muchram, 2012 Pembinaan Sopan Santun Sebagai Upaya Membantu Ahlak mulia Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia |
Repository.Upi.Edu
1. Kepala sekolah dan tiga orang guru sebagai wakil kepalasa sekolah bidang
kesiswaan, staf kurikulum dan guru agama di tambah 2 staff sekolah TU sekolah.
2. Lima orang siswa
Sehingga dapat dijumlahkan dengan komposisi satu orang kepala sekolah, 3 orang guru, 2 orang staff sekolah serta 5 orang siswa sekolah. Sehingga jumlah
keseluruhan 11 orang.
E. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan peneliti dalam penelitian adalah sebagai berikut: a Observasi b Wawancara c Studi Dokumentasi d serta
menunjang dalam mendapatkan data yang diperlukan.
1. Teknik observasi
Observasi merupakan alat yang sangat tepat dibutuhkan dalam penelitian kualitatif. Keuntungan yang dapat diperoleh melalui observasi adalah adanya
pengalaman yang mendalam, di mana peneliti berhubungan secara langsung dengan subjek peneliti.
Secara intensif teknik observasi ini, digunakan untuk memperoleh data mengenai pembinaan sopan santun pada siswa di sekolah. Observasi ini,
dilakukan di sekolah MTs YPI Al Islam melalui berbagai aktivitas. Data yang diobservasi ditujukan untuk mencari pembinaan sopan santun siswa yang
dilakukan oleh perangkat sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ganjar Risma Fauzy Muchram, 2012 Pembinaan Sopan Santun Sebagai Upaya Membantu Ahlak mulia Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia |
Repository.Upi.Edu
Jenis observasi yang digunakan adalah observasi non sistematis, yakni tidak menggunakan pedoman buku, berisi sebuah daftar yang mungkin dilakukan
oleh perangkat sekolah, serta mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perangkat sekolah di lingkungan sekolah.
2. Teknik wawancara
Melalui teknik wawancara data utama yang berupa ucapan, pikiran, perasaan, dan tindakan dari prangkat sekolah yang terdiri dari kepala sekolah,
kesiswaan, guru dan staf sekolah diharapkan lebih mudah diperoleh. Dalam hal ini, Nasution 1988: 73
mengemukakan “Bahwa dalam teknik wawancara terkandung maksud untuk mengetahui apa yang ada dalam pikiran dan perasaan
responden. Itulah sebabnya, salah satu cara yang akan di tempuh peneliti adalah melakukan wawancara secara mendalam dengan subjek penelitian dan berpegang
pada arah,sasaran, dan fokus penelitian”.
Untuk mengehindari bias penelitian, peneliti tetap memiliki pedoman wawancara yang disesuaikan dengan sumber data yang hendak digali. Pedoman
wawancara tersebut bersifat flesibel, sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan perkembangan data yang terjadi dilapangan. Namun fleksibilitas tersebut tetap
mengacu pada fokus penelitian, yaitu mengenai pembinaan sopan santun pada siswa.
Pelaksanaan wawancara dilakukan secara menyuluruh akan tetapi masih di lingkungan sekolah yang dipandang tepat dalam menggali data agar sesuai dengan
konteksnya. Terkadang antara peneliti dan responden menyepakati waktu untuk
Ganjar Risma Fauzy Muchram, 2012 Pembinaan Sopan Santun Sebagai Upaya Membantu Ahlak mulia Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia |
Repository.Upi.Edu
wawancara, atau secara spontan peneliti meminta penjelasan mengenai peristiwa yang dipandang erat kaitannya dengan pembinaan perilaku sopan santun pada
siswa. Dan pada saat peneliti melakukan wawancara peneliti mencatat data yang dipandang penting sebagai data penelitian, serta merekam pembicaraan nara
sumber atas kesepakatan bersama.
3. Studi Dokumentasi