HASIL PENELITIAN Perbandingan Lima Garis Referensi dari Posisi Horizontal Bibir Atas dan Bibir Bawah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Sampel penelitian berjumlah 64 orang yang terdiri dari 32 orang ras Deutro Melayu dan ras Proto Melayu yang merupakan mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan membandingkan lima garis-garis referensi profil wajah yang digunakan dalam bidang ortodonti sehingga diperoleh garis dengan nilai koefisien terkecil. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan pada sefalogram, selanjutnya dilakukan uji statistik pada data-data hasil pengukuran. Dilakukan uji normalitas untuk melihat apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak. Hasil yang terlihat pada uji normalitas adalah tidak normal sehingga dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Tabel 1. Hasil Uji Mann-Whitney pada Data Mahasiswa FKG USU Garis Referensi Uji Mann-Whitney Sig. Garis Ricketts Garis E E-Ls mm E-Li mm 0,070 0,017 Garis Burstone Garis B B-Ls mm B-Li mm 0,007 0,000 Garis Steiner Garis S1 S1-Ls mm S1-Li mm 0,116 0,002 Garis Sushner Garis S2 S2-Ls mm S2-Li mm 0,064 0,007 Garis Holdaway Garis H H-Li mm 0,005 : p 0,05 menunjukkan perbedaan bermakna Tabel 1 yang merupakan hasil uji Mann Whitney dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan bermakna antara hasil pengukuran jarak masing-masing garis referensi terhadap bibir bawah dibandingkan pada hasil pengukuran jarak referensi terhadap bibir atas. Hasilnya menunjukkan uji perbedaan garis-garis referensi terhadap bibir atas dan bibir bawah, kecuali Universitas Sumatera Utara garis Holdaway garis H yang hanya pada bibir bawah. Dari tabel 1 terlihat bahwa garis E menunjukkan perbedaan bermakna terhadap bibir bawah sebesar 0,017 sedangkan bibir atas tidak berbeda bermakna. Sedangkan garis B menunjukkan perbedaan bermakna terhadap bibir atas sebesar 0,007 dan bibir bawah sebesar 0,000. Selanjutnya sama seperti garis E, garis S1 dan garis S2 juga hanya menunjukkan perbedaan bermakna pada bibir bawah sedangkan bibir atas tidak. Sedangkan garis H juga menunjukkan perbedaan bermakna sebesar 0,005. Dapat disimpulkan bahwa hanya garis Burstone yang menunjukkan perbedaan bermakna pada bibir atas dan bawah. Tabel 2. Rerata Nilai Pengukuran dan Nilai Koefisien Varians pada Mahasiswa FKG USU Pengukuran Rerata Standar Deviasi Batas Atas Batas Bawah KoefisienVarians Dispersi selisih koefesien varians Garis E-Ls -1,06 3,007 5 -9 9,044 0,201 Garis E-Li 1,34 3,041 10 -5 9,245 Garis B-Ls 6,17 2,340 13 5.478 3,426 Garis B-Li 5,28 2,984 15 -1 8,904 Garis S1-Ls 1,19 2,532 7 -5 6,409 0,884 Garis S1-Li 2,69 2,791 10 -3 7,393 Garis S2-Ls 11,56 3,572 20 4 12,758 1,725 Garis S2-Li 8,17 3,322 20 2 11,033 Garis H-Li 2,33 2,254 10 -4 5,081 5,081 Secara keseluruhan, rerata nilai pada pengukuran jarak garis E terhadap bibir atas Ls adalah -1,06 mm dan terhadap bibir bawah E-Li adalah 1,34 mm. Rerata nilai pengukuran jarak garis B terhadap bibir atas adalah 6,17 mm dan terhadap bibir bawah B-Li adalah 5,28 mm. Rerata nilai pengukuran pada garis S1 terhadap bibir atas S1-Ls adalah 1,19 mm dan terhadap bibir bawah S1-Li adalah 2,69 mm. Rerata nilai pengukuran pada garis S2 terhadap bibir atas S2-Ls adalah 11,56 mm dan terhadap bibir bawah S2-Li adalah 8,17 mm. Demikian pula Universitas Sumatera Utara 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 Garis E Garis B Garis S1 Garis S2 Garis H Ls Li secara keseluruhan pengukuran jarak garis H terhadap bibir bawah H-Li adalah 2,33 mm Tabel 2. Tabel 2 juga menunjukkan nilai koefisien varians pengukuran sebesar 0,201 yang diperoleh dari jarak garis E terhadap bibir atas E-Ls adalah 9,044 dan bibir bawah E-Li adalah 9,245. Dilanjutkan dengan koefisien varians dari garis S1, garis S2, garis B, dan garis H. Pada garis H hanya dibandingkan dengan bibir bawah Li karena garis langsung ditarik dari pogonion kulit ke bibir atas Ls. Dispersi hasil nilai yang diperoleh ditunjukkan grafik 1. Grafik 1. Grafik dispersi nilai koefisien varians setiap garis referensi Grafik 1 memperlihatkan secara lebih detail dispersi dari hasil nilai koefisien varians yang didapatkan pada penelitian ini sebagaimana yang telah dipaparkan pada tabel 2. Pada tabel 2, terlihat bahwa dispersi garis H adalah garis dengan koefisien varians paling tinggi yang kemudian diikuti dengan garis B dan garis S2. Nilai koefisien varians yang paling rendah adalah garis S1 dan garis E dimana garis yang paling baik dengan dispersi terendah. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN