menarik garis dari titik Pog
1
yang merupakan singkatan dari pogonion kulit pog
1
ke labrale superior Ls. Kemudian dilakukan analisis pada setiap bagian profil jaringan lunak berdasarkan
jaraknya terhadap garis H.
3,8,12
Holdaway melakukan 11 analisis pengukuran untuk memperoleh profil jaringan lunak yang seimbang dan harmonis yaitu terdiri dari: jarak pronasal atau puncak hidung, jarak sulkus
labrale superior Sls dan sulkus labrale inferior Sli, jarak Li atau bibir bawah ke garis H, besar sudut wajah, tebal bibir atas, besar sudut garis H, tebal dagu, kurva bibir atas dan
kecembungan skeletal Gambar 5.
8,15
Gambar 5. Garis Holdaway Garis H
15
2.3.3 Garis Burstone garis B
Dalam diagnosis suatu kasus ortodonti, Burstone menyatakan bahwa jaringan lunak merupakan penentu terakhir dari keharmonisan dan estetik fasial. Burstone mengatakan bahwa
postur bibir dapat merupakan salah satu faktor etiologi yang menyebabkan malrelasi dari gigi geligi. Beliau menyarankan bahwa postur bibir harus menjadi salah satu faktor primer dalam
rencana perawatan.
16,17
Garis B yang dinyatakan oleh Burstone pada tahun 1958 digambarkan dari subnasal Sn ke pogonion jaringan lunak Pog
1
Gambar 6. Pada penelitian terhadap ras Kaukasoid,
Universitas Sumatera Utara
Burstone menyimpulkan bahwa bibir atas dan bibir bawah berada pada 3,5 mm dan 2,2 mm dari anterior garis tersebut.
17,18
Gambar 6. Garis Burstone Garis B
18
2.3.4 Garis Steiner garis S1
Steiner menggunakan garis S untuk menganalisis estetika profil jaringan lunak. Steiner membuat kurva berbentuk huruf S terbalik yang dihubungkan dari titik Pr, Sn, dan Ls dengan
garis tebal putus-putus. Garis Steiner S1 tersebut juga digambarkan dari bagian tengah kurva S antara pronasal dan subnasal ke pogonion jaringan lunak Gambar 7. Bibir pada profil wajah
yang seimbang akan menyentuh garis tersebut.
1,2,8
Dalam penilaiannya, Steiner kemudian mengemukakan penilaiannya secara terpisah menjadi tiga bagian, yakni skeletal, dental dan jaringan lunak. Analisis dalam aspek jaringan
lunak memungkinkan penilaian keseimbangan dan harmoni profil fasial bagian bawah. Steiner, Ricketts dan Holdaway mengembangkan kriteria-kriteria dan garis-garis referensi untuk
keseimbangan profil wajah. Walaupun belum ada keseragaman konsep akan apa yang mendefinisikan suatu profil ideal, garis referensi Steiner telah banyak digunakan ortodontis
untuk menilai keseimbangan jaringan lunak wajah.
1,2,8
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7. Garis Steiner Garis S1
15
2.3.5 Garis Sushner garis S2
Sebuah garis S2 dikemukakan oleh Sushner pada tahun 1977. Garis tersebut digambarkan dari nasion jaringan lunak N
1
ke pogonion jaringan lunak Pog
1
Gambar 8. Analisis profil menurut Sushner, garis S2 adalah garis yang ditarik dari bibir atas dan bibir bawah yang berada
di anterior. Sushner melakukan perbandingan antara populasi orang berkulit hitam dan orang berkulit putih. Pengukuran garis Sushner terhadap bibir atas adalah 8,8 mm dan bibir bawah
adalah 6,7 mm pada wanita, sedangkan pada pria perbandingan bibir atas adalah 10,3 mm dan bibir bawah adalah 8 mm.
8,9
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Garis Sushner Garis S2
18
2.4 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi