Kritik Eksternal Kritik Sumber

Susi Nuraeni, 2013 Peran Komisi Pemilihan Umum Daerah KPUD Dalam Pemilihan Umum Di Kabupaten Sumedang Tahun 1999-2009 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu langsung sebagai bahan penelitian skripsi melainkan harus diseleksi terlebih dahulu. Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting karena menyangkut layak atau tidaknya pemakaian suatu sumber dalam penulisan karya ilmiah sejarah sehingga dapat dihasilkan suatu karya yang dapat dipertanggungjawabkan. Sebagaimana pendapat yang dipaparkan oleh Sjamsuddin 2007: 132 sebagai berikut. ”... inilah fungsi kritik sehingga karya sejarah merupakan produk dari suatu proses ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan hasil dari suatu fantasi, manipulasi, atau fabrikasi sejarwan.” Dalam metode penelitian sejarah dikenal dua cara pengkritikan, yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal pengujian pada bahan materi sedangkan kritik internal pengujian pada isi sumber. Untuk lebih rinci peneliti akan memberikan penjelasan mengenai kritik eksternal dan kritik internal sebagai berikut.

3.3.2.1 Kritik Eksternal

Menurut Sjamsuddin 2007:132 kritik eksternal pada intinya adalah melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Lebih lanjut Sjamsuddin 2007: 133-134 menjelaskan mengenai kritik eksternal sebagai berikut: Kritik eksternal adalah suatu penelitian atas asal-usul dari sumber, suatu pemeriksaan atas catatan atau peninggalan itu sendiri untuk mendapatkan semua informasi yang mungkin, dan untuk mengetahui apakah pada suatu waktu sejak asal mulanya sumber itu telah diubah oleh orang-orang tertentu atau tidak. Menurut Lucey dalam Sjamsuddin 2007: 133 sebelum sejarah dapat digunakan dengan aman, paling tidak ada lima pertanyaan yang harus dijawab, yaitu: a. Siapa yang mengatakan itu? b. Apakah dengan satu atau cara lain kesaksian itu telah diubah? c. Apa sebenarnya yang dimaksud orang itu melalui kesaksiannya tersebut? Susi Nuraeni, 2013 Peran Komisi Pemilihan Umum Daerah KPUD Dalam Pemilihan Umum Di Kabupaten Sumedang Tahun 1999-2009 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu d. Apakah yang memberikan kesaksian itu seorang saksi mata yang kompeten, apakah ia mengetahui fakta itu? e. Apakah orang tersebut memberikan informasi dengan sebenarnya? Dengan demikian setiap sumber yang diperoleh harus melalui uji kelayakan yang meliputi aspek-aspek terluar dari sumber tersebut. Selain itu, kritik eksternal pada dasarnya menitik beratkan pada pengujian otensitas dan itegritas sumber. Buku pertama yang diseleksi dalam tahapan kritik eksternal adalah buku karya Samuel P.Huntington, dan Nelson, Joan dalam bukunya yang berjudul Partisipasi Politik di Negara Berkembang 1994. Samuel P.Huntington, dan Nelson adalah orang yang ahli dalam bidang politik sehingga buah pikirannya seringkali dijadikan sumber rujukan bagi para penulis yag melakuka kajian politik. Kritik eksternal juga dilakukan pada buku yang berjudul Fungsi Legislatif Dalam Sistem Politik Indonesia tahun terbitnya yaitu 1993 di Jakarta pengarang Miriam Budiarjo. Apabila dilihat dari aspek eksternal yang meliputi latar belakang penulis yang memiliki perhatian besar terhadap perpolitikan, tahun penerbitan, dan tempat diterbitkannya maka penulis menganggap buku ini layak untuk dijadikan referensi dalam penulisan karya ilmiah ini. Selain judul yang diatas ada juga buku karya Miriam Budiarjo yang berjudul Partisipasi dan Partai Politik, Sebuah Bunga Rampai tahun terbit 1982 di Jakarta. Selanjutnya penulis juga melakukan kritik eksternal terhadap buku yang berjudul Sistem Pemerintahan Indonesia karya Kansil. Secara eksternal buku ini layak dijadikan referensi dalam penulisan skripsi ini, karena latar belakang penulis yang merupakan seorang politikus dianggap mengetahui seluk beluk tentang dunia perpolitikan khususnya tentang pemilu. Kritik eksternal terhadap sumber lisan dilakukan dengan cara melakukan identifikasi terhadap narasumber. Dalam melakukan kritik eksternal terhadap narasumber, penulis menentukan beberapa pertimbangan yang meliputi usia narasumber, kondisi kesehatan fisik, kedudukan di masyarakat, pekerjaan, agama, perilaku, serta keberadaannya selama kurun waktu 1999-2009. Adapun Susi Nuraeni, 2013 Peran Komisi Pemilihan Umum Daerah KPUD Dalam Pemilihan Umum Di Kabupaten Sumedang Tahun 1999-2009 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu narasumber yang penulis wawancarai rata-rata memiliki usia yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda sehingga memiliki daya ingat yang masih cukup baik. Kritik eksternal terhadap sumber lisan dilakukan terhadap Bapak Asep Kurnia. Penulis mengajukan pertanyaan sekitar pemilihan langsung mulai dari tahap persiapan sampai akhir pelaksanaan, beliau merupakan ketua KPUD Kabupaten Sumedang sehingga wawancara dengan Bapak Asep sangat begitu penting karena beliau mengetahui seluk beluk seputar pemilihan langsung. Kritik eksternal terhadap sumber lisan dilakukan terhadap Bapak Wawan Juwanta 52 tahun merupakan seorang tokoh pemuda yang terlibat aktif dalam pelaksanaan pemilihan langsung. Beliau juga mempunyai perhatian terhadap perpolitikan khususnya dalam mengajak para pemuda dan pemudi untuk aktif dalam pemilihan. Narasumber lain yang juga penulis seleksi pada kritik eksternal adalah Bapak Jaenal dan Bapak Aryo. Melihat latar belakang keduanya yang sama-sama tokoh masyarakat, penulis beranggapan bahwa informasi dari keduanya dapat mewakili informasi yang penulis harapkan. Di samping itu, penulis juga melakukan wawancara terhadap masyarakat yang menjadi peserta dalam pemilihan langsung. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap pelaksanaan pemilihan langsung. Selain itu ditujukan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada pelaksanaan pemilihan langsung. Wawancara kepada masyarakat dilakukan di Kecamatan Cimalaka.

3.3.2.2. Kritik Internal

Dokumen yang terkait

Implementasi Peraturan Komisi Pemilihan Umum Tentang Pembatasan Alat Peraga Kampanye (Studi: Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Medan Pada Pemilihan Legislatif Kota Medan 2014 di Kecamatan Medan Sunggal)

4 77 149

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Peran dan Fungsi Komisi Pemilihan Umum Kota Medan Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Presiden Tahun 2009

1 79 98

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

PERAN KPUD DALAM MENCIPTAKAN IKLIM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) LANGSUNG YANG DEMOKRATIS DI KOTA PROBOLINGGO (Studi Di KPUD Kota Probolinggo)

0 6 36

KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH (KPUD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG DI KABUPATEN MALANG

0 4 2

HUBUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG

0 3 11

Peran dan Fungsi Komisi Pemilihan Umum Kota Medan Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Presiden Tahun 2009

0 0 10

RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA MAGELANG TAHUN 2015 - 2019

0 0 90

KONTRIBUSI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM PENGUATAN DEMOKRASI DI TINGKAT LOKAL (Studi: Kinerja Komisi Pemilihan Umum Pada Penyelenggaraan Pemilihan Legislatif Tahun 2009 di Kabupaten Sinjai)

0 0 131