commit to user 17
mengambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari
kebudayaannya. Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan konotasi
adalah bagaimana mengambarkannya.
3. Film sebagai Representasi Realitas Sosial Masyarakat
Film sebagai salah satu media komunikasi, tentunya memiliki pesan yang akan disampaikan. Maka isi pesan dalam film merupakan
dimensi isi, sedangkan Film sebagai alat media berposisi sebagai dimensi hubungan. Dalam hal ini, pengaruh suatu pesan akan berbeda
bila disajikan dengan media yang berbeda. Misalnya, suatu cerita yang penuh dengan kekerasan dan seksualisme yang disajikan oleh media
audio-visual Film dan Televisi boleh jadi menimbulkan pengaruh yang jauh lebih hebat, misalnya dalam bentuk peniruan oleh anak-
anak atau remaja yang disebabkan oleh tontonan sebuah film, bila dibanding dengan penyajian cerita yang sama lewat majalah dan radio,
karena film memiliki sifat audio visual-visual, sedangkan majalah mempunyai sifat visual saja dan radio mempunyai sifat audio saja.
Berkenaan dengan ini, tidaklah mengejutkan bila Marshall Mcluhan mengatakan The medium is the message.
22
22
Abdul R S El midanny, Loc.Cit.
commit to user 18
Film sebagai salah satu produk kemajuan teknologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap arus komunikasi yang terjadi ditengah-
tengah masyarakat. Melalui film kita dapat mengekspresikan seni dan kreativitas
sekaligus mengkomunikasikan
nilai-nilai ataupun
kebudayaan dari berbagai kondisi masyarakat. Dengan demikian melalui film bisa disampaikan identitas suatu bangsa.
Menurut Graeme Turner, film merupakan representasi dari realitas sosial dalam masyarakat. Turner mengatakan :
23
“Film doesn’t reflect or even record reality: like any other medium of representation it constructs and represents its picture
or reality by way of codes. Conventions, myth, and ideologies of its culture as well as by way of the specific signifying practices of
medium.” Film tidak mencerminkan atau bahkan merekam realitas: Seperti
medium representasi yang lain ia mengkonstruksi dan ‘menghadirkan kembali’ gambaran dari realitas melalui kode-
kode, konvensi-konvensi, mitos dan ideology-ideologi dari kebudayaannya sebagaimana cara praktik signifikasi yang khusus
dari medium.
Makna sebagai representasi tersebut menurut Turner berbeda dengan perspektif yang melihat film sebagai refleksi masyarakat.
Sebagai refleksi dari realitas, film sekedar “memindah” realitas ke layar tanpa mengubah realitas itu. Sementara itu, sebagai representasi
dari realitas, film membentuk dan “menghadirkan kembali” realitas berdasarkan kode-kode, konvensi-konvensi, dan ideology dari
kebudayaannya.
24
Hubungan antara film dengan masyarakat selalu dipahami secara linear. Artinya, film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat
berdasarkan muatan pesan didalamnya, tanpa pernah berlaku sebaliknya.
23
Budi Irawanto, Film, Ideologi dan Militer Yogyakarta, Media Pressindo, 1995 hlm. 11
24
Graeme Turner dalam Alex Sobur, Op. Cit, hlm. 127-128
commit to user 19
4. Jepang